Anda di halaman 1dari 40

KAJIAN ISLAM

1. Iman, Islam,Ihsan
2. Islam danSains
3. Islam dan PenegakanHukum
4. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf dan NahiMunkar
5. Fitnah AkhirZaman
Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampuh:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : FIRHAT RAMADHAN


NIM : C1G020084
Fakultas&Prodi: Pertanian dan Agribisnis
Semester : 1 (Satu)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM

1
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
T.A. 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
ini,semoga dengan selesai nya hal ini bisa mendatangkan manfaat yang
banyak.Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr.Taufiq Ramdani sebagai dosen

pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islam yang telah membimbing dan
membina kami lebih khususnya saya pribadi.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat bagi orang lain dan tentunya bagi
saya pribadi serta semoga di luaskan kebermanfaatannya.

Penyusun,Mataram,10 Desember 2020

Nama : FIRHAT RAMADHAN

NIM : C1G020084

2
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
DAFTARNYA ISI

HALAMANCOVER .............................................................................................1

KATAPENGANTAR............................................................................................ 2

DAFTARISI..........................................................................................................3

BAB I. Iman,Islam,Ihsan......................................................................................4

BAB 2. Islam Dan Sains...................... .... . .......................................................15

BAB 3. Islam Dan Penegakan Hukum ................................. . ..........................18

BAB 4. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf Dan NahiMunkar ......................21

BAB 5. Fitnah Akhir Zaman ................................................................................27

DAFTARPUSTAKA ….......................................... ....... .....................................36

LAMPIRAN.........................................................................................................37

3
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
BAB 1

IMAN,ISLAM,IHSAN

Manshur bin Muhammad bin Abdullah ash-Sha’qub dalam men-syarah hadis-hadis di


dalam Kitab Matan Arba‘in, menjelaskan bahw bahwa Isla>m yang berasal dari dari
bahasa arab aslama, berarti menerima, menyerah, atau tunduk. Maka kata muslim
(sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islam yang berarti
orang yang berserah diri kepada Allah. Islam memiliki rukun-rukun atau pilar-pilar
yang harus ditunaikan oleh seorang muslim. Sebagaimana Rasulullah saw juga telah
merincikan 5 rukun yang menjadi pondasi Islam. Hal ini didukung oleh hadis yang ke-3
dalam kitab matan Arba’in an-Nawawi yang berbunyi:

“Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma,
ia mengatakan: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan
Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan
berpuasa

“Kabarkanlah kepadaku tentang iman!”

Beliau (Nabi SAW) menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya,
Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang
baik maupun yang buruk.”

, “Kabarkan kepadaku tentang ihsan!”

Beliau (Nabi SAW) menjawab, “Anda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika
Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.”

4
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
 URGENSI

Syaikh bnu Utsaimin menyebutkan banyak 30 faidah yang bisa dipetik dari hadits ini.
Yang utama adalah bahwa Islam memiliki lima rukun dan iman mencakup enam rukun.

Islam adalah amalan-amalan anggota badan dan iman sebagai amalan-amalan hati.
Sedangkan penjelasan tentang ihsan yaitu manusia beribadah kepada Tuhannya dengan
ibadah yang mengharapkan dan menginginkan (Wajah Allah), seolah-olah ia
melihatnya, sehingga ia ingin sampai kepada-Nya.

Jika ia tidak sampai pada tingkatan tersebut, maka kepada derajat kedua yaitu beribadah
kepada Allah karena takut dan menghindari siksa-Nya.

Kata iman mencakup pengertian kata islam dan semua bentuk ketaatan yang tersebut
dalam hadits ini, karena semua hal tersebut merupakan perwujudan dari keyakinan yang
ada dalam bathin yang menjadi tempat keimanan. Oleh karena itu kata Mukmin secara
mutlak tidak dapat diterapkan pada orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar atau
meninggalkan kewajiban agama, sebab suatu istilah harus menunjukkan pengertian
yang lengkap dan tidak boleh dikurangi, kecuali dengan maksud tertentu. Juga
dibolehkan menggunakan kata Tidak beriman sebagaimana pengertian hadits
Rasulullah, “Seseorang tidak berzina ketika dia beriman dan tidak mencuri ketika dia
beriman” maksudnya seseorang dikatakan tidak beriman ketika berzina atau ketika dia
mencuri.

Kata islam mencakup makna iman dan makna ketaatan, Syaikh Abu ‘Umar berkata,
“kata iman dan islam terkadang pengertiannya sama terkadang berbeda. Setiap mukmin
adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin” ia berkata, “pernyataan seperti
ini sesuai dengan kebenaran” Keterangan-keterangan Al-Qur’an dan Assunnah
berkenaan dengan iman dan islam sering dipahami keliru oleh orang-orang awam. Apa
yang telah kami jelaskan diatas telah sesuai dengan pendirian jumhur ulama ahli hadits
dan lain-lain.

A.pengertian Iman,Islam,Ihsan

a.Iman

5
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Iman (bahasa Arab: ‫ )اإليمان‬secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (‫)إيمان‬
diambil dari kata kerja 'aamana' (‫ )أمن‬-- yukminu' (‫ؤمن‬X‫ )ي‬yang berarti 'percaya' atau
'membenarkan. Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam , di
antaranya dalam ayat 62 yang bermaksud: "Dia itu membenarkan (mempercayai)
kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan
kepada Allah, kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua jenis: Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkamerupakan tambahan yang diucapkan dan dilakukan


merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan
perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang
di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman
dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. Atau juga
pandangan dan sikap hidup.

ulama mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam : "Iman
itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan
anggota." r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan
membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam menguraikan
makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati
dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Imam Al-Ghazali memaknakannya dengan

kata tashdiq (‫ديق‬XXXX‫ ( التص‬yang berarti “pembenaran”. Pengertian Iman adalah


membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan.
Iman secara bahasa berasal dari kata Asman-Yu’minu-limaanan artinya meyakini atau
mempercayai. Pembahasan pokok aqidah Islam berkisar pada aqidah yang terumuskan
dalam rukun Iman, yaitu:

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada Malaikat-Nya

3) Iman kepada kitab-kitab-Nya

4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya

5) Iman kepada hari akhir

6
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
6) Iman kepada Takdir Allah

Dalam penjabaranya, iman meliputi arkanuliman yakni rukun Iman. Yaitu antara lain :

1. Iman kepada Allah SWT

Rukun iman yang pertama ialah iman kepada Allah SWT. Iman kepada Allah adalah
yang paling pokok dan mendasari seluruh islam, dan ia harus diyakinkan dengan ilmu
yang pasti seperti ilmu yang terdapat dalam kalimat syahadat “laa ilaaha ilallaah”.
Qur’an sebagai sumberpokok ajaran islam telah memberikan pedoman kepada kita
dalam mengenal Allah SWT. Demikian pula dikemukkakannya bukti-bukti yang pasti
tentang kekuasaan-Nya bersama seluruh sifat keagungan-Nya.

Konsep ketuhanan dalam islam menurut Qur’an berdasar atas firman Allah surah Al-
An’am 102-103 :

‫ار‬
َ X ‫ْص‬ َ ‫ك األب‬ ُ ِ‫َذلِ ُك ُم هَّللا ُ َربُّ ُك ْم ال إِلَهَ إِال هُ َو خَال‬
َ ‫ق ُك ِّل َش ْي ٍء فَا ْعبُدُوهُ َوهُ َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء َو ِكيل ال تُ ْد ِر ُكهُ األ ْب‬
ُ ‫صا ُر َوه َُو يُ ْد ِر‬
‫ٌُُر‬X‚ ‫َوه َُو اللَّ ِطيفُ ْالخَ بِي‬

Artinya : Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka
sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang
Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Iman kepada Allah SWT juga meyakini bahwa Allah adalah pencipta seluruh alam
semesta beserta isi-isinya, sehingga dengan itu akan menambah keimanan manusia
untuk mengenal Allah melalui ayat-ayat qauliyah dan ayat kauniah. Selain itu banyak
ayat-ayat Qur’an yang mendesak kepada manusia untuk memikirkan terbentuknya dan
kejadian alam semesta, sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.

2. Iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah masalah akidah yang kedua sesudah iman kepada Allah
SWT. Pengetahuan kita kepada malaikat hanya semata-mata berdasarkan Qur’an dan
keterangan-keterangan Nabi. Para malaikat termasuk persoalan alam gaib, tidak bersifat

7
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
material namun sebahagian tabiatnya bahwa dia dapat menjelma kealam immaterial.
Kita wajib beriman kepada para malaikat oleh karena Qur’an dan Nabi
memerintahkannya, sebagaimana wajibnya beriman kepada Allah SWT dan para
Nabinya.

Tentang sifat-sifat malaikat, Qur’an menerangkan bahwa mereka adalah hamba Allah
yang mulia, tidak pernah durhaka. Tidak bermaksiat dan tidak pernah menentang
perintah Allah. Meraka tidak membutuhkan makan dan minum selalu taat terhadap
segala perintah Allah yang diamanatkan kepadanya.Hal itu ditegaskan melaui Qur’an :

َ ُ‫ِعبَا ٌد ُم ْك َر ُمون ال يَ ْسبِقُونَهُ بِ ْالقَوْ ِل َوهُ ْم بِأ َ ْم ِر ِه يَ ْع َمل‬


‫ون‬

Artinya : Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,


mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-
perintah-Nya.

Apabila kita telah beriman kepada para malaikatnya hendaklah kita selau bersifat
optimis dalam menempuh jalan kehidupan ini , karena iman itulah yang membawa kita
untuk menuju ketenangan dan ketentraman jiwa.

3. Iman kepada para Nabi

Dalam analisa yang lalu telah diuraikan tentang iman kepada maliakat, meraka sebagai
makhluk tertinggi menjadi jalan turunya wahyu yang agung kepada para rasul, dimana
para rasul itulah sebagai duta-duta Allah untuk manusia. Mengenai jumlah para nabi
/rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian ilama berkata Rasul itu berjumlah “313”
orang, dan nabi barjumlah “124.000” orang.

Para rasul berkewajiban menyampaikan risalah dan wahyu kepada para umat manusia .
kerena itulah iman kepada para rasul berarti mempercayai bahwa allah telah memilih di
antara manusia menjadi utusanya dengan tugas risalah kepada manusia sebagai hamba-
hamba Allah dengan wahyu yang diterima dari Allah SWT untuk membimbing para
umat manusia ke jalan yang lurus dan benar.Para rasul memiliki sifat keistimewaan
yang merupakan kelebihan mereka dari manusia lainya dikenal dengan istilah sifat-sifat
wajib. Sifat ini sebagai bukti bagi seorang rasul Allah, yakni :

• Siddiq yang artinya benar.

8
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
• Amanah yang artinya dapat dipercaya.

• Tablig yang artinya menyanpaikan.

• Fatonah yang artinya cerdas.

Dari sekian sifat khas seorang rasul Allah, yang paling esensial yang menjadi bukti
kerasulan ialah mukjizat. Setiap rasul mempunyai maukjizat sendiri-sendiri. Mukjizat
adalah keluarbiasaan atau perbuatan ajaib seorang rasul, menyalahi kebiasaan. Ia tidak
dapat ditiru dan ditandingi oleh manusia biasa. Sehingga dapat dengan mudah intuk
membedakan antara rasul yang benar dengan rasul atau nabi palsu.

4. Iman pada kitab-kitab Allah SWT

Setiap rasul mendapatkan wahyu-wahyu yang wajib di sampaikan kepada umatnya,


wahyu-wahyu yang diterima itu dinamai dengan kitab. Kitab itulah yang menjadi
pedoman bagi umatnya untuk menuju jalan yang benar. Maka kita wajib mengimani
kitab-kitab Allah sebagai bagian dari rukun iman. Kitab-kitab Allah yang wajib kita
imani antara lain :

•Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa, di dalamnya terdapat beberapa
syariat dan hukum agama yang sesuai dengan tempat dan kondisi masa itu.

•Kitab Zabur adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud. Isinya
mengandung beberapa doa, zikir, pengajaran dan hikmat.

• Kitab Injil adalah wahyu Allah kepada Nabi Isa. Injil bertujuan untuk mengajak umat
manusia untuk bertauhid kepada Allah. Dan untuk mengadakan perbaikan agama Bani
Israil yang telah kacau dan menyeleweng.

•Kitab Al-Qur’an yaitu wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab
ini sebagai kitab Allah yang terkhir yang bertujuan untuk penyempurna dari ajaran-
ajaran kitab terdahulu. Ajaranya mencakup seluruh aspek kehidupan dan sebagai
pedoman hidup umat islam sepanjang masa.

5. Iman Kepada Hari Akhirat.

Iman kepada hari akhirat adalah masalah yang paling berat dari segala macam akidah
dan kepercayaan manusia. Sejak zaman purba, manusia telah membicarakan dan

9
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
mendiskusikan sampai ke zaman modern sekarang ini. Para ilmuwan dan para filosof
selau menempatkan masalah ini sebagai bahan penyelidikan. Demikian esensial masalah
ini, maka manakala kita meneliti ayat-ayat Qur’an dan hadist nabi, maka yang
dipersoalkan dari kedua sumber wahyu tersebut adalah Iman dan Islam., maka pastilah
penekanannya kepada iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir.maka seyogyanya
jika kita mengaku dan beriman kepada Allah maka sudah pastilah kita juga harus
beriman kepada hari akhirat. Iman kepada hari akhirat termasuk masalah yang penting
karena hal itu sangatlah esensial dan berhubungan dengan alam gaib.

6. Iman kepada Qadha dan Qadar.

Iman kepada qadha dan qadar adalah tiang iman yang keenam atau rukun iman yang
terakhir. Qadha dan qadar dalam pembicaraan sehari-hari selalu disebut dengan takdir.
Rukun iman yang terakhir ini kalau tridak hati-hati , tidak didasari dengan iman dan
ilmu yang kuat maka akn tergelincir kepada aqidah dan cara hidup yang fatal.
Kekeliruan yang umumnya terjadi pada masyarakat terhadap qadha dan qadar ialah :
“segala nasib baik dan buruk seseorang, atau muslim/kafir, telah ditetapkan secara pasti
oleh Allah SWT” sesungguhnya pemahaman seperti itu adalah salah karena jika
berbicara takdir itu kalau kita sudah berusaha dan berdoa.

Jika kita beriman kepada takdir itu sesuai dengan ilmu yang benar maka iman yang
terakhir itu akan membawa peningkatan kepada ketakwaan, bahwa baik keberuntungan
maupun kegagalan dapat dianggap sebagai ujian dari Allah SWT. Manusia hendaklah
selalu berusaha secara maksimal sambil tawakal dan berdoa. Kemudian yakin bahwa
penentuan hasil akhir kita berada di tangan Allah SWT, Dialah yang maha kuasa
terhadap segala sesuatu.

َ ِ‫ب ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن نَ ْب َرأَهَا إِ َّن َذل‬


‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬ ٍ ‫ض َوال فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم إِال فِي ِكتَا‬ ِ ‫اب ِم ْن ُم‬
ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي األر‬ َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬

Artinya : Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

b. Islam

Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama - yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,

10
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-
salām).[4] Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat
dengan makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian. Islam sebagai agama, maka
tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa rukun Islam,
yaitu:

1) Membaca dua kalimat Syahadat

2) Mendirikan shalat lima waktu

3) Menunaikan zakat

4) Puasa Ramadhan

5) Haji ke Baitullah jika mampu

Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap
perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-
hukum-Nya.[6] Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan
untuk paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam
mengikuti ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup.[5] Seorang
muslim mengikuti perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi
disertai usaha untuk memahami hikmahnya

• Pengertian Islam dalam Alquran.

Kata Islam sebagai agama disebut dalam Alquran dalam surah Al Maidah ayat
3,yangartinya:

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."

11
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Kemudian dalam surah Ali Imran ayat 9 yang artinya:

"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam."

Lalu disebutkan pula dalam surah Ali Imran ayat 85 yang artinya:

"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."

• Pengertian Islam dalam Hadits.

Dalam Hadits, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadits tersebut terkenal
sebagai hadits Jibril. Karena saat itu, malaikat Jibril dengan wujud laki-laki datang dan
menemui Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertanya tentang Islam dan meminta
penjelasan pada Rasulullah,sebagaiberikut:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,

"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul
seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya
tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami
yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke
lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW
menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan
sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Bitullah jika
engkau mampu melaksanakannya." (HR. Muslim)

c.Ihsan

12
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Menurut bahasa Ihsan (Arab: ‫" ;احسان‬kesempurnaan" atau "terbaik") adalah seseorang
yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu
membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.

Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan), yaitu seorang manusia mencurahkan
kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan
kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan dan badannya. Ihsan di
dalam beribadah kepada Allah.

a) Ihsan di dalam beribadah kepada Al-khaliq memiliki dua tingkatan yaitu :

• Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, ini adalah ibadah
dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan
ini disebut Maqam al-Musyahadah (‫اهدة‬XX‫ام المش‬XX‫)مق‬.[3] Dan keadaan ini merupakan
tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan,
harapan dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Sikap
seperti ini membuat hatinya terang-benderang dengan cahaya iman dan merefleksikan
pengetahuan hati menjadi ilmu pengetahuan, sehingga yang abstrak menjadi nyata.

• Jika kamu tidak mampu beribadah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka


sesungguhnya Dia melihatmu, dan ini ibadah dari seseorang yang lari dari adzab dan
siksanya. Dan hal ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama,
karena sikap ihsannya didorong dari rasa diawasi, takut akan hukuman. Sehingga, dari
sini, ulama salaf berpendapat bahwa, "Barangsiaa yang beramal atas dasar melihat Allah
Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang arif, sedang siapapun yang bermal karena
merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang ikhlas
(mukhlis)."[3]

Maka suatu ibadah dibangun atas dua hal ini, puncak kecintaan dan kerendahan, maka
pelakunya akan menjadi orang yang ikhlas kepada Allah. Dengan ibadah yang seperti
itu seseorang tidak akan bermaksud supaya di lihat orang (riya'), di dengar orang
(sum'ah) maupun menginginkan pujian dari orang atas ibadahnya tersebut. Tidak peduli

13
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
ibadahnya itu tampak oleh orang maupun tidak diketahui orang, sama saja kualitas
kebagusan ibadahnya. Muhsinin (seseorang yang berbuat ihsan) akan selalu
membaguskan ibadahnya disetiap keadaan.

b) Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah.

Berbuat ihsan kepada makhluk ciptaan Allah dalam empat hal, yaitu

• Harta

Yaitu dengan cara berinfak, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan
dengan harta yang paling mulia adalah mengeluarkan zakat karena dia termasuk di
dalam Rukun Islam. Kemudian juga nafkah yang wajib diberikan kepada orang-orang
yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang-tua, dll. Kemudian sedekah
bagi orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.

• Kedudukan

Manusia itu bertingkat-tingkat jabatannya. Sehingga apabila dia memiliki kedudukan


yang berwenang maka digunakannya untuk membantu orang lain dalam hal menolak
bahaya ataupun memberikan manfaat kepada orang lain dengan kekusaannya tersebut.

• Ilmu

Yakni memberikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya kepada orang lain, dengan cara
mengajarkannya.

• Badan

Yakni menolong seseorang dengan tenaganya. membawakan barang-barang orang yang


keberatan, mengantarkan orang untuk menunjukan jalan, dan ini termasuk bentuk
sedekah dan bentuk ihsan kepada makhluk Tuhan.

14
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
BAB 2

ISLAM DAN SAINS

Ilmu pengetahuan dalam islam merupakan sederet penjabaran mengenai pandangan


Islam yang tercantum dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an dan berkenaan dengan ilmu
pengetahuan modern.

 URGENSI

Penjelasan mengenai Islam dan sain merupakan sesuatu hal yang mutlak yang wajib di
percaya.maka untuk itu ada beberapa yang insyaallah saya tulis di bawah ini mengenai
sains dalam islam.ada beberapa poin sebagai berikut :
15
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
a) Teori Big Bang

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya
satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa
alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi
sekarang ini.

b) Garis edar planet

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak
dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha


Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

c) Langit yang mengembang (Expanding Universe

Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-
benar meluaskannya.”

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai


ilmu pengetahuan masa kini.Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah
mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan
menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang
sedang ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala

16
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan
dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya
memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi
Belgia, George Lemaitre, secara teoretis menghitung dan menemukan bahwa alam
semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

FaktaFakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika,
menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauh.

d) Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan.”

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.Gerakan gunung-gunung ini
disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti
mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk
pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener
mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa
awal bumi, tetapi kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah
ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980,
yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener
dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah
daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan
Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-
masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini
adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Amerika Utara dan Asia, kecuali
India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi
daratan-daratan yang lebih kecil.

17
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada
permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa
ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan
di Bumi.Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang
dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana
berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas
lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan
beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-
lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan
bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun.
Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan
pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi
sedikit lebih lebar.[6] Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam
ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana
mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah
“continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan in.

BAB 3

ISLAM DAN PENEGAKKAN HUKUM

perintah menegakkan hukum secara adil yang penting untuk kita ketahui.

َ‫ان‬X‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُموا بِ ْال َع ْد ِل إِ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه إِ َّن هَّللا َ َك‬ ِ ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن تُ َؤ ُّدوا اأْل َ َمانَا‬
ِ َّ‫ت إِلَى أَ ْهلِهَا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
‫صيرًا‬
ِ َ‫َس ِميعًا ب‬

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya

18
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. –
(Q.S An-Nisa: 58)

ُ ‫يرًا فَاهَّلل‬XXِ‫ا أَوْ فَق‬XXًّ‫ربِينَ إِ ْن يَ ُك ْن َغنِي‬X


َ X‫ َد ْي ِن َواأْل َ ْق‬Xِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَوَّا ِمينَ بِ ْالقِ ْس ِط ُشهَدَا َء هَّلِل ِ َولَوْ َعلَى أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَ ِو ْال َوال‬
‫ْرضُوا فَإ ِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا‬ ِ ‫أَوْ لَى بِ ِه َما فَاَل تَتَّبِعُوا ْالهَ َوى أَ ْن تَ ْع ِدلُوا َوإِ ْن ت َْل ُووا أَوْ تُع‬

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu para penegak keadilan, menjadi saksi
karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orangtua dan kaum
kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatan (untuk kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau
enggan untuk menjadi saksi, maka ketahuilah bahwa Allah Mahateliti terhadap segala
sesuatu yang kamu kerjakan. – (Q.S An-Nisa: 135)

 URGENSI

Ada sejumlah ayat dalam alquran yang secara jelas dan tegas memerintahkan kita untuk
menegakkan keadilan dengan sebenar-benarnya. Ini membuktikan bahwa keadilan
merupakan salah satu isu penting yang diperhatikan dalam islam. Sebagai seorang
muslim, tentu saja kita harus bisa menyerap pesan-pesan keadilan yang tersebar dalam
ayat-ayat alquran. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang .Berbagai masalah hukum,
mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, pungutan liar, penistaan agama, hingga
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) datang silih berganti. Diperlukan kecepatan
dalam menyelesaikannya. Jika lamban, satu masalah belum selesai maka akan tumbuh
masalah baru yang lebih banyak dan pelik.

Penegakan supremasi hukum adalah keniscayaan. Tegaknya supremasi hukum akan


melahirkan suatu kepastian. Kepastian tentang yang benar (al-haq) dan mana yang salah
(al-bathil).

19
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Dari penglihatan sehari-hari, sering kali kita menyaksikan keadilan masih lebih
berpihak kepada orang berduit, sehingga muncul istilah yang dipelesetkan, kasih uang
habis perkara, atau istilah wani piro.

Dalam masalah hukum, rakyat kecil sering kali terpinggirkan. Persoalan sederhana
ditangani secara berlebihan. Persoalan yang seharusnya diselesaikan menurut
ukurannya, malah menjadi lebar dan luas hanya karena tidak mampu menempatkan
persoalan secara proporsional.

Keadilan menuntut kejujuran dan objektivitas, artinya tidak berpihak kecuali kepada
kebenaran dan rasa keadilan itu sendiri. Berkaitan dengan penegakan hukum, Rasulullah
SAW berpesan secara khusus kepada penegak hukum agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan benar.

Pertama, memutuskan perkara secara adil. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
yang menjadi hakim lalu menghukumi dengan adil, niscaya ia akan dijauhkan dari
keburukan." (HR Tirmidzi).

Kedua, tipologi hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Hakim itu ada tiga, dua di neraka
dan satu di surga. Seseorang yang menghukumi secara tidak benar, padahal ia
mengetahui mana yang benar maka ia masuk neraka. Seorang hakim yang bodoh lalu
menghancurkan hak-hak manusia maka ia masuk neraka. Dan, seorang hakim yang
menghukumi dengan benar maka ia masuk surga." (HR Tirmidzi).

Ketiga, tidak meminta jabatan hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
mengharap menjadi seorang hakim maka (tugas dan tanggung jawab) akan dibebankan
kepada dirinya. Dan barang siapa tidak menginginkannya maka Allah akan menurunkan
malaikat untuk menolong dan membimbingnya dalam kebenaran." (HR Tirmidzi).

20
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Keempat, jangan silau menjadi hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang
diberi jabatan hakim atau diberi kewenangan untuk memutuskan suatu hukum di antara
manusia, sungguh ia telah dibunuh tanpa menggunakan pisau." (HR Tirmidzi).

Oleh karena itu, kita sangat menaruh hormat kepada setiap aparat penegak hukum yang
masih tegar dan setia membela kebenaran dan keadilan.

BAB 4

KEWAJIBAN MENEGAKKAN AMAL MAKRUF DAN NAHI MUNKAR

21
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
• Firman Allah subhanahu wata’ala :

ِ ‫﴾ َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُمن َك ِر َوأُوْ الَئ‬
﴿ َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-
orang yang beruntung.” (Al-Imran:104).

• Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :

ِ ‫ك أَضْ َعفُ اإْل ِ ي َم‬


‫ان‬ َ ِ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬

“Siapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka cegahlah dengan
tangannya. Jika belum mampu, cegahlah dengan lisannya. Jika belum mampu, dengan
hatinya, dan pencegahan dengan hati itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no.
70 dan lain-lain)

• Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

‫س‬ َ ِ‫إ ِ َذا أَبَ ْيتُ ْم إِاَّل ْال َمجْ ل‬Xَ‫ ف‬:‫ا َل‬Xَ‫ ق‬،‫ ِه‬X‫ث فِي‬ ُ ‫ َّد‬X‫نَا نَت ََح‬X‫ ٌّد ِم ْن َم َجالِ ِس‬Xُ‫ا ب‬XXَ‫ا لَن‬XX‫ َم‬،ِ ‫و َل هَّللا‬X‫ا َر ُس‬XXَ‫ ي‬:‫الُوا‬Xَ‫ ق‬،‫ت‬ ُّ ‫وس فِي‬
ِ ‫الط ُرقَا‬ َ ُ‫إِيَّا ُك ْم َو ْال ُجل‬
‫ُوف َوالنَّ ْه ُي َع ِن‬ ِ ‫ال َم ْعر‬X ْ Xِ‫ ُر ب‬X‫ َواأْل َ ْم‬،‫اَل ِم‬X‫الس‬
َّ ‫ َو َر ُّد‬،‫ف اأْل َ َذى‬X ُّ X‫ َو َك‬،‫ص ِر‬ َ َ‫ غَضُّ ْالب‬:‫ َما َحقُّهُ؟ قَا َل‬:‫ قَالُوا‬،ُ‫ق َحقَّه‬
َ ‫فَا ْعطُوا الطَّ ِري‬
ْ
‫ال ُم ْن َك ِر‬.

“Hindarilah duduk-duduk di pinggir jalan!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah


bagaimana kalau kami butuh untuk duduk-duduk di situ memperbincangkan hal yang
memang perlu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Jika memang perlu
kalian duduk-duduk di situ, maka berikanlah hak jalanan.” Mereka bertanya, “Apa
haknya?” Beliau menjawab, “Tundukkan pandangan, tidak mengganggu, menjawab
salam (orang lewat), amar ma’ruf nahi mungkar.” (HR. Muslim 2161).

 URGENSI

Amar makruf nahi mungkar (bahasa Arab: ‫المعروف والنهي عن المنكر‬XX‫ر ب‬XX‫األم‬, al-amr bi-l-
maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi

22
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik,
perintah ini dianggap wajib bagi kaum Muslim. "Amar makruf nahi mungkar" telah
dilembagakan di beberapa negara, contohnya adalah di Arab Saudi yang memiliki
Komite Amar Makruf Nahi Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-
munkar). Di kekhalifahan-kekhalifahan sebelumnya, orang yang ditugaskan
menjalankan perintah ini disebut muhtasib. Sementara itu, di Barat, orang-orang yang
mencoba melakukan amar makruf nahi mungkar disebut polisi syariah.

Dalil amar ma'ruf nahi munkar adalah pada surah Luqman, yang berbunyi sebagai
berikut:

“ Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan
laranglah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).” (Luqman 17) ”

Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan sesuai kemampuan, yaitu dengan tangan
(kekuasaan) jika dia adalah penguasa/punya jabatan, dengan lisan atau minimal
membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada, dikatakan bahwa ini adalah
selemah-lemahnya iman seorang mukmin.[1]

Amar ma'ruf nahi mungkar ialah mengajak, menyuruh, atau menyeru ke arah kebaikan
dan mencegah atau menghalangi kemungkaran.

ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةُُ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْالخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُمن َك ِر َوأُوْ الَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-
orang yang beruntung”. (QS Ali Imron:104).

ً‫را‬Xْ‫انَ خَ ي‬X‫ب لَ َك‬ ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


ِ ‫ا‬Xَ‫ ُل ْال ِكت‬X‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهّلل ِ َولَوْ آ َمنَ أَ ْه‬ ْ ‫ُكنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
َ‫لَّهُم ِّم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َوأَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفَا ِسقُون‬

23
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran:
110).

َ‫اة‬XX‫ونَ ال َّز َك‬XXُ‫صالَةَ َوي ُْؤت‬ ِ ‫ْض يَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َّ ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َويُقِي ُمونَ ال‬ ٍ ‫ضهُ ْم أَوْ لِيَآ ُء بَع‬ ُ ‫َو ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َو ْال ُم ْؤ ِمن‬
ُ ‫َات بَ ْع‬
‫َزي ٌز َح ِكي ُُم‬ َ ِ‫َويُ ِطيعُونَ هللاَ َو َرسُولَهُ أُوْ الَئ‬
ِ ‫ك َسيَرْ َح ُمهُ ُم هللاُ إِ َّن هللاَ ع‬

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf,
mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at
kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS At-Taubah:71).

َ‫صالِحًا َوقَا َل إِنَّنِى ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمين‬


َ ‫َو َم ْن أَحْ َسنُ قَوْ الً ِّم َّمن َدعَآ إِلَى هللاِ َو َع ِم َل‬

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang shaleh dan berkata,”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri.” )QS Fushilat :33).

ِ ‫صةً ۖ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬


‫ب‬ َّ ‫صيبَ َّن الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِم ْن ُك ْم خَا‬
ِ ُ‫َواتَّقُوا فِ ْتنَةً اَل ت‬

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS
Al-Anfal: 25).

24
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
DALAM sebuah hikayat, Nabi Musa as, pernah mengadu kepada Allah SWT, "Ya,
Allah! Mengapa Engkau menghukum orang tidak berdosa hanya karena mereka hidup
bersama di lingkungan orang-orang yang berbuat dosa."

Allah SWT tidak menjawab keluhan Nabi Musa AS tersebut.

Dengan perasaan kecewa, Nabi Musa duduk di atas sebatang kayu lapuk. Tidak lama
setelah duduk, tiba-tiba pantatnya digigit seekor semut. Ia marah. Kemudian, semut-
semut yang berada di atas kayu tersebut diusirnya.

Nabi Musa as marah kepada semua semut yang berada di sekitar batang kayu tersebut,
padahal yang menggigit pantatnya hanya seekor semut. Hal tersebut dikarenakan semut
yang berada di sekitarnya tidak peduli terhadap perbuatan buruk semut yang menggigit
Nabi Musa.

Jawaban Allah SWT atas keluhan Nabi Musa mirip dengan perumpamaan penumpang
perahu yang digambarkan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah Saw menggambarkan orang bermasyarakat seperti penumpang perahu. Di


antara penumpang itu ada yang iseng melubangi perahu, sementara penumpang lain
diam, tidak peduli, dengan dalih itu bukan urusannya.

Akibatnya, ketika perahu itu bocor, air masuk ke dalam, kemudian perahu tenggelam.
Ketika perahu tenggelam yang celaka bukan hanya pembocor perahu, melainkan semua
penumpang.

25
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
"Perumpamaan orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dengan orang yang
melanggarnya seperti suatu kaum yang melakukan undian dalam sebuah kapal. Maka,
sebagian (penumpang) berada di atas dan sebagian yang lain di bawah. Dan, penumpang
bagian bawah jika akan mengambil air melewati penumpang yang di atas. Dan suatu
saat berkata: Kalau kita lubangi kapal ini (untuk mengambil air), mungkin tidak
mengganggu orang yang di atas. Jika mereka membiarkan saja orang yang melubangi
kapal maka semuanya akan hancur, tetapi jika dilarang, maka mereka semua selamat."
(HR Bukhari).

Dua cerita di atas menggambarkan esensi amar makruf nahi mungkar. Jika pada satu
lingkungan masyarakat terjadi kemungkaran, tapi dibiarkan oleh orang-orang baik
dengan alasan bukan urusannya maka kalau lingkungan tersebut mendapat azab,
imbasnya tidak hanya dirasakan oleh pelaku kejahatan, tapi juga oleh semua orang yang
ada di sekitarnya.

Sebaliknya, jika orang-orang baik itu memiliki kepedulian, kemudian melakukan


pencegahan melalui tindak amar maruf nahi mungkar maka yang selamat tidak hanya
pembuat kejahatan, tapi semua orang yang berada di sekitarnya.

A.Pengertian Amal Makruf Dan Nahi Munkar

Amar makruf nahi mungkar (bahasa Arab: ‫المعروف والنهي عن المنكر‬XX‫ر ب‬XX‫األم‬, al-amr bi-l-
maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi
perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik,
perintah ini dianggap wajib bagi kaum Muslim. "Amar makruf nahi mungkar" telah
dilembagakan di beberapa negara, contohnya adalah di Arab Saudi yang memiliki
Komite Amar Makruf Nahi Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-
munkar). Di kekhalifahan-kekhalifahan sebelumnya, orang yang ditugaskan
menjalankan perintah ini disebut muhtasib. Sementara itu, di Barat, orang-orang yang
mencoba melakukan amar makruf nahi mungkar disebut polisi syariah.

26
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
B.Hukum Amal Makruf Dan Nahi Munkkar

Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kewajiban yang dibebankan Allah Subhanahu
wa Ta’ala kepada umat Islam sesuai kemampuannya. Ditegaskan oleh dalil Al Qur’an
dan As-Sunnah serta Ijma’ para Ulama.

Dalil Al Qur’an

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن‬ ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةُُ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ X ِ‫ر َوأُوْ الَئ‬X
َ‫ون‬XX‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِ ُح‬ ِ X‫“ ْال ُمن َك‬Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“.[Al-Imran:104]. Ibnu Katsir
berkata dalam menafsirkan ayat ini,”Maksud dari ayat ini, hendaklah ada sebagian umat
ini yang menegakkan perkata ini”.[3] Dan firman-Nya. َ‫أْ ُمرُون‬XXَ‫اس ت‬ ْ ‫ ِر َج‬X‫ُكنتُ ْم َخ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
ِ X‫وْ نَ َع ِن ْال ُمن َك‬XXَ‫ُوف َوتَ ْنه‬
ِ‫ونَ بِاهلل‬XXُ‫ر َوتُ ْؤ ِمن‬X ِ ‫“ بِ ْال َم ْعر‬Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah“. [Al-Imran :110]. Umar bin Khathab berkata ketika memahami
ayat ini,”Wahai sekalian manusia, barang siapa yang ingin termasuk umat tersebut,
hendaklah menunaikan syarat Allah darinya”.[4]

Dalil Sunnah

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

ِ ‫ك أَضْ َعفُ ا ِإلي َم‬


‫ان‬ َ ِ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬

“Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika
tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu
selemah-lemahnya iman“. [HR Muslim].

Sedangkan Ijma’ kaum muslimin, telah dijelaskan oleh para ulama, diantaranya: Ibnu
Hazm Adz Dzahiriy, beliau berkata, “Seluruh umat telah bersepakat mengenai
kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada perselisihan diantara mereka
sedikitpun”.[5] Abu Bakr al- Jashshash, beliau berkata,”Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah menegaskan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar melalui beberapa ayat dalam
Al Qur’an, lalu dijelaskan Rasulullah n dalam hadits yang mutawatir. Dan para salaf

27
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
serta ahli fiqih Islam telah berkonsensus atas kewajibannya”.[6] An-Nawawi
berkata,”telah banyak dalil-dalil Al Qur’an dan Sunnah serta Ijma yang menunjukkan
kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar” [7] Asy-Syaukaniy berkata,”Amar ma’ruf nahi
mungkar termasuk kewajiban, pokok serta rukun syari’at terbesar dalam syariat.
Dengannya sempurna aturan Islam dan tegak kejayaannya”.[8] Jelaslah kewajiban umat
ini untuk beramar ma’ruf nahi mungkar

BAB 5

FITNAH AKHIR ZAMAN

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda

yang artinya: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan.
Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan. Pengkhianat
dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada
saat itu Ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, ‘Apa yang dimaksud
Ruwaibidhah?’. Rasulullah menjawab, “Orang fasik dan bodoh yang turut campur dan
berbicara dalam urusan orang banyak”.(HR.Abu Hurairah RA)

 URGENSI

Akhir zaman adalah waktu terakhir adanya dunia ini, sebelum terjadinya kiamat. Yang
mana tanda tanda kiamat kecil (sugro) sudah banyak terjadi, jika tanda kiamat kecil
sudah terjadi semuanya maka muncullah tanda kiamat besar (kubro), setelah tanda
kiamat besar terpenuhi maka terjadilah hari kiamat.

Walaupun waktu terjadinya kiamat tidak ada yang tahu, tapi tanda tanda kiamat yang di
sebutkan dalam hadits sudah banyak kita jumpai, dan inilah tanda tanda akhir zaman.
Dan kita sekarang pada masa ini, sudah masuk ke dalam akhir zaman, seperti yang di
jumpai dalam banyak hadits yang menerangkan tentang akhir zaman, di antaranya

28
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
adalah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas Radhiyallahu anhu, dia
berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ت أَنَا َوالسَّا َعةُ َكهَاتَي ِْن‬


ُ ‫بُ ِع ْث‬.

Artinya: “Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.’” Anas
Radhiyallahu anhu berkata, “Dan beliau menggabungkan jari telunjuknya dengan jari
tengah.” [HR Muslim].

Kata fitnah berarti musibah, cobaan, dan ujian. Kata ini disebutkan secara berulang di

dalam al-Qur’an pada hampir 70 ayat (lihat al-Mu’jam al-Mufahras), dan seluruh
maknanya

berkisar pada ketiga makna di atas. Kata fitnah bisa juga bermakna sesuatu yang
mengantarkan

kepada adzab Allah, seperti firman-Nya: “Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus
ke dalam

fitnah…” (QS. at-Taubah: 49)

Di sisi lain, kata fitnah bermakna ujian, sebab keduanya bisa digunakan dalam konteks

kesulitan maupun kesenangan yang diterima seseorang. Hanya saja, makna “kesulitan”
lebih

sering digunakan. Allah berfirman (yang artinya): “Dan Kami akan menguji kamu
dengan

keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)…” (QS. al-Anbiyaa’:


35)

(Mufradat Alfazh al-Qur’an al-Karim karya ar-Raghib al-Ashfahani)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya pengertian fitnah adalah hal-hal

29
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
dan kesulitan-kesulitan yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya sebagai ujian
dan

cobaan yang mengandung hikmah. Biasanya fitnah terjadi secara umum, namun ada
juga fitnah

yang terjadi secara khusus. Pada akhirnya, berkat karunia Allah, fitnah itu diangkat
sehingga

meninggalkan dampak yang baik bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan yang
beriman,

sebaliknya meninggalkan dampak yang buruk bagi mereka yang berbuat kejahatan dan
tidak

beriman. Wallaahu a’lam. (Fitnah Akhir Zaman/al-Fitnah wa Mauqif al-Muslim


minhaa”,

A.Hadits Fitnah Akhir Zaman

1. Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;

“Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang
mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni tempat
hidangan mereka”.

Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit pada hari
itu?”

Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab,

“Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir,
dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan
Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahn‘.

Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahn’ itu, ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab:


“Cinta dunia dan takut mati”.[HR. Abu Daud

2. Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy, beliau berkata:

30
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan
cemas sambil bersabda,

“La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah
hampir menimpa mereka, Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya’juj dan Ma’juj
seperti ini”, dan Baginda menemukan ujung ibu jari dengan ujung jari yang sebelahnya
(jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan.

Saya lalu bertanya, “Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan dikalangan
kami masih ada orang-orang yang shaleh?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda,

“Ya, kalau kejahatan sudah terlalu banyak dilakukan.” [HR. Bukhari dan Muslim]

3. Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata, Aku mendengar Rasullullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu


dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala
menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama.

Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil
sebagai pemimpinnya.

Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu. Mereka
sesat dan menyesatkan orang lain.” [HR. Muslim]

4. Dari Ali bin Abi Thalib Ra, Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah
Shallallahu‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair Ra ..
dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan
kulit.

Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda


menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika
berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan karena
memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang
Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah).

31
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bagaimanakah
keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi
di waktu sore dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan,
diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu
sebagaimana kamu memasang kelambu Ka’bah?.

Maka jawab sahabat, “Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik
dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya
kepada masalah ibadah saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki”.

Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak! Keadaan kamu hari ini
adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu”. [HR. Tirmizi]

B.. Fitnah-Fitnah Akhir Zaman

Diantara fitnah akhir zaman yang dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:

1). Fitnah dalam agama, yaitu dengan mudahnya manusia berpindah dari agama Islam.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan: “Cepat-cepatlah kalian beramal


shalih

sebelum datang fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang pada pagi harinya dalam
keadaan

mukmin, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Pada sore harinya dalam keadaan
mukmin,

pada pagi harinya menjadi kafir; dia menjual agamanya dengan benda-benda dunia.”
(HR. Muslim)

2). Fitnah kebodohan, kerakusan, dan kekacauan dengan dicabutnya ilmu agama dari
hati manusia.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Zaman semakin dekat, ilmu dicabut,

32
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan, banyak terjadi al-haraj. Para

sahabat bertanya, ‘Apakah al-haraj itu, ya Rasulullah?” beliau menjawab,


‘Pembunuhan.’”

(Muttafaqun ‘alaih)

Ilmu akan dicabut dari hati manusia dengan cara diwafatkannya para ulama’ ahli ilmu

agama. Maka setelah itu akan terjadilah kebodohan dimana-mana dan akan ada muncul
da’i-da’i

yang menyeru ke dalam neraka jahanam.

3). Diangkatnya amanah dari manusia.

Hal ini merupakan tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat. Sebagaimana yang telah

di kabarkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam yang ketika itu datang seorang
Badui

kepada beliau dan berkata, “Kapankah hari kiamat akan terjadi?” Beliau menjawab
dengan

sabdanya: “Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang
tersebut

kembali bertanya, ‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab,


‘Apabila

suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari
kiamat.’” (HR.

Bukhari)

Pada kenyataan yang bisa kita amati adalah dengan dicabutnya sifat amanah dari
pundak-

33
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
pundak para pemimpin. Kepemimpinan merupakan amanah yang sangat besar.
Sebagaimana

sabda shallahu ’alaihi wasallam: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan
diminta

pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal tersebut telah muncul di zaman ini seperti yang bisa kita amati seksama, yaitu

banyaknya para pemimpin yang tidak melaksanakan amanahnya dengan baik. Mereka
malah

menyelewengkan amanah itu untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya seperti
halnya

korupsi yang telah merajalela dimana-mana. Hal itu termasuk bentuk penyelewengan
amanah

yang seharusnya disampaikan kepada rakyat.

4). Fitnah harta.

Macam-macam fitnah tersebut merupakan sebagian dari tanda-tanda hari kiamat. Dari

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda:

“Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat ialah; diangkat ilmu (agama), tersebar
kejahilan

(terhadap agama), arak diminum (secara leluasa), dan zahirnya zina (secara terang-
terangan)”.

(HR. al-Bukhari no. 78 dan Muslim no. 4824)

34
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Fitnah-fitnah tersebut mulai muncul setelah wafatnya Umar bin al-Khattab. Karena
beliau

merupakan dinding pembatas antara kaum Muslimin dengan fitnah tersebut,


sebagaimana yang

diterangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berkata kepada ‘Umar:
“Sesungguhnya

antara kamu dan fitnah itu terdapat pintu yang akan hancur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka kita semua harus berhati-hati pada fitnah-fitnah tersebut, karena hal tersebut akan

menghancurkan semua umat. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala: “Dan


takutlah

kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan

ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” (QS. al-Anfal: 25)

5).Fitnah Dajjal

Para ulama berpendapat bahwa tidaklah seorang Nabi di mana pun berada dari zaman
Nabi Adam ‘alaihis salam hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
semuanya sudah memperingatkan bahayanya fitnah dajjal.

Dari Anas bin Malik dalam kitab Muslim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Tidak setiap makhluk itu dari zaman Nabi Adam sampai akhir zaman,
fitnah yang terbesar yaitu fitnah dajjal.”.

C.Cara Menghindari Fitnah Al-Masih Dajjal

1. Berpegang teguh dengan Nabi Muhammad

Dikisahkan, ketika Nabi Muhammad sedang duduk bersama sahabat – sahabatnya yang
sedang berbincang mengenai dajjal. Lalu, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang bagaimana cara untuk menghindari fitnah Dajjal.

35
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Kemudian, Rasulullah mengatakan, “Berpegang teguhlah kepada ajaran Allah. Dajjal
berada di Bumi selama 40 hari yang dimana satu hari terasa seperti satu tahun dan
dalam sehari ia bisa ke seluruh penjuru dunia kecuali Mekah dan Madinah. Kecepatan ia
dalam mengunjungi seluruh penjuru bumi bagaikan hujan yang lebat kemudian
dihembuskan oleh angin.”

Ada seorang mukmin yang datang kepada Dajjal dan mengatakan dengan keras, “Saya
ingin bertemu Dajjal musuhnya Allah dan saya ingin bertemu penipu penyihir ini!”
Maka bala tentara Dajjal berkata kepada orang tersebut, “Buat apa engkau ingin
menemui Tuhan kami, mengapa engkau tidak beriman kepada Tuhan kami?” Maka dia
dipukuli oleh bala tentara Dajjal di punggungnya, lututnya, dan semua anggota
badannya.

Setelah dipukuli dan diikat, barulah bala tentara membawa dirinya kepada Dajjal. Lalu
orang mukmin tersebut berteriak, “Jangan kalian ikuti!” Kemudian Dajjal marah dan
mereka menggergaji mukmin dari kepalanya hingga terbelah. Lalu badannya dipisahkan
dan Dajjal melewati tubuh mayit mukmin tersebut dan menghidupkannya kembali dan
berkata, “Bangkitlah engkau.”

2. Baca doa setelah tasyahud akhir sebelum salam

Setelah membaca tasyahud akhir, sebelum salam berdoalah untuk meminta


perlindungan dari fitnah dajjal.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ اَللَّهُ َّم‬. ‫ت‬ِ ‫ا‬XX‫ا َو ْال َم َم‬XXَ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ ي‬ ِ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ِسي‬
َ ِ‫ َواَ ُعوْ ُذب‬، ْ‫ْح ال َّد جَّال‬ َ ِ‫ َواَ ُعوْ ُذب‬، ‫ب ْالقَب ِْر‬ َ ِ‫اَللَّهُ َّم ِإنِّ ْي اَ ُعوْ ُذب‬
ِ ‫ك ِم ْن َع َذا‬
‫ك ِم ْن ْال َماْ ثَ َم َو ْال َم ْغ َر ِم‬ َ ِ‫إِنِّ ْي اَ ُعوْ ُذ ب‬.

Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah al - Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan dosa dan kerugian." (HR. Bukhari dan Muslim)

36
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. K.. (2012). Hadis Tarbawi, Jakarta: Prenadamedia Group.


Abu Z. Y. bin Syaraf al-Din al-Nawawi al-Syafi’iy, & Imam N. (2009) Riyadh al-
Shalihin, Indonesia al-Haramian: Jaya Indonesia.
At-Tamimiy, (2017). Kitab Tauhid (Jiilid 2), Jakarta: Darul Haq.
Abdur Rahman, “Rekonstruksi Sains Sekular dan Pengembangan Sains Islam” dalam
Tri Shubhi (ed.), Membangun Peradaban dengan Ilmu, Depok: Kalam Indonesia.
Abdul Rahim, Imaddudin. 1987. Tauhid. Bandung: Mizan.
Al hafiz Ibnul ktasir.(2006), Malapetaka Akhir Zaman.Jakarta : Pustaka As Sunnah.

37
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
Dr.Muhammad bin A.W.al-'Aqil(2006).Manhaj Aqidah Imam Asy-syafu'i.Jakarta :
pustakaa Imam Asy-Syafii.
Syaikh Dr.Ibrahim Amir ar-Ruhaii(2006). Rahasia Keutamaan Amal, Jakarta:Pustaka
At Tazkia.
https://umma.id/article/share/id/1002/272772
https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-islam.htm
http://agungsyifaul.blogspot.com/2012/02/epistemologi-islam.html?m=1
https://m.republika.co.id/berita/plokyw313/landasan-agama-dalam-pengembangan-
sains-islam-seperti-apa
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Islam_dan_ilmu_pengetahuan
https://www.neliti.com/id/publications/76085/islam-dan-ilmu-pengetahuan-pengaruh-
temuan-sains-terhadap-perubahan-islam
https://www.neliti.com/id/publications/22774/penegakan-hukum-dalam-perspektif-
hukum-islam
https://republika.co.id/berita/oh6pth313/4-pesan-rasulullah-untuk-penegak-hukum
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Islam_dan_ilmu_pengetahuan

LAMPIRAN

38
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.

39
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.
40
KAJIAN AGAMA ISLAM
FIRHAT R.

Anda mungkin juga menyukai