Disusun Oleh:
Nama : FIRHAT RAMADHAN
NIM : C1G020084
Prodi/Kelas : AGRIBISNIS/ B
COVER……………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 2
BAB I. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR……………………………………………………………………. 3
A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR………… 4
B. KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA…………………………. 6
C. TUJUAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR………………… 8
BAB II. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA………………………………… 10
A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA…………………. 12
B. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA…………… 15
BAB III. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL……………………………………………………. 18
A. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN……………………………………... 18
B. TEORI INTERAKSI SOSIAL……………………………………………… 21
BAB IV. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA…………………………………………............ 23
A. HIRARKI SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA…………… 23
B. KAITAN HIRARKI DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA…………… 25
BAB V. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN) 26
A. MEKANIS-ORGANIS……………………………………………… 28
B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT…………………………...... 29
C. PAGUYUBAN-PATEMBAYAN…………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 33
.
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir,
pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi
masyarakat secara keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata
nilai yang dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan yang akan menyebabkan “
dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan terhadap seseorang. Masalah tersebut
mencakup berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya. Ilmu sosial budaya dasar identik dengan Basic Humanities.
Humanities berasal dari kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan
berbudi halus (refined) diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama
dengan the humanities (pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian filsafat dan
seni; seni pahat, seni tari dan lain-lain. Seperangkat konsep dasar ilmu sosial budaya
dasar tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan
pemecahan masalah yang timbul dan 2 berkembang dalam masyarakat. Dengan
demikian ilmu sosial budaya dasar memberikan alternative sudut pandang atas
pemecahan masalah sosial budaya dimasyarakat. Berdasarkan pemahaman yang
diperoleh dari kajian ilmu sosial budaya dasar, mahasiswa dapat mengorientasikan diri
untuk selanjutnya mampu mengetahui ke arah mana pemecahan masalah harus
dilakukan. Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin atau
multidisiplin, khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. pendekatan
dalam ilmu sosial budaya dasar bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang
bersifat terintegrasi. ilmu sosial budaya dasar digunakan untuk mencari pemecahan
masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-
ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subjek
oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu
ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah
pun dari sudut pandang ekonomi pula. Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar akan
memperluas pandangan bahwa masalah social, 3 kemanusiaan, dan budaya dapat
didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak
jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. Sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup
mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula
memberi dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.
ISBD buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah masalah yang
terwujud,dari . Untuk itu tujuan dari ilmu social dan budaya adalah sebagai berikut :
Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial
dalam kehidupan bermasyarakat.
Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman
kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat
Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada
mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk
sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya
Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan
keahliannya.
Hal ini dikarenakan sifat perubahan sosial yang berantai dan saling berhubungan
antara satu unsur dengan unsur kemasyarakatan yang lainnya.
• struktur sosial ∗
A.TEORI-TEORI KEBUDAYAAN
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbenuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Eropa, Tionghoa, India,
Arab dan lain sebagainya.
Kata Kebudayaan, berasal dari kata Sanskerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi
yang berarti “budi” atau “kekal”.
Culture dari kata Latin colere “mengolah”, “mengerjakan”, dan berhubungan dengan
tanah atau bertani sama dengan “kebudayaan”, berkembang menjadi” “segala daya
Pada awalnya, konsep kebudayaan yang benar-benar jelas yang pertama kalinya di
perkenalkan oleh Sir Edward Brnett Taylor. Seorang ahli Antropologi Inggris pada
tahun 1871, mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, mora, kebiasaan, dn lain-lain. Pada waktu
itu, banyak sekali definisi mengenai kebudayaan baik dari par ahli antropologi,
sosiologi, filsafat, sejarah dan kesusastraan. Bahkan pada tahun 1950, A.L. Kroeber dan
Clyde Kluchkhon telah berhasil mengumpulkan lebih dari serats definisi ( 176 definisi )
yang diterbitkan dalam buku berjudul Culture : A Critical Review of Concept and
Definition (1952).
Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu
usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah
kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu
sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
1. Ideas
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat
diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi
mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan
manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga
disebut adat istiadat.
1. Activities
1. Artifacts
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik.
Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya :
candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencarian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
Kebudayaan, sebagai suatu pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari
suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Jika kita ingin menemukan hal
yang diketahui orang maka kita harus menyelami alam pikir mereka, dimam-mana
setiap orang mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati oarang lain,
mendengarkan mereka,kemudian membuat suatu kesimpulan. Maka disinilah peran
seorang etnograper meleakukan proses yang sama yaitu dengan memahami hal yang
dilihat dan didengarkan untuk menyimoulkan hal yang diketahui orang dimana hal ini
meliputi pemikiran atas kenyataan. Dalam melakukan kerja lapoangan, etnografer
membuat sebuah kesimpulan budaya dari tiga sumber sehingga hal ini menjadi dasar
adanya saling keterkaitan yamg sangat kuat tentang Etnograpi dan Kebudayaan itu
sendiri yaitu:
Keadaan lapar dan haus mendorong manusia untuk bertingkah laku sosial dalam
upaya memenuhi keadaan tersebut. Upaya pemenuhan tersebut dilakukan sendiri oleh
individu, tetapi pemenuhan ini sering kali memaksa individu menjalin interaksi dengan
individu lain.
2) Tingkah laku jenis kelamin (Sex behavior)
Sebagaimana kodrat manusia, maka sejak lahir manusia telah memiliki jenis
kelamin tertentu yakni laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin ini,
menyababkan manusia melakukan hubungan/ interaksi sosial antar sesamanya guna
memenuhi tugas manusia untuk mempertahankan jenis.
3) Penyerangan (Agression)
Kehidupan manusia tidak lepas dari ancaman pihak lain sehingga manusia
berinteraksi sosial antar sesamanya. Hasil interaksi sosial dalam upaya mengatasi
penyerangan ini dapat 18 berupa pemberian bantuan, kerja sama, dan kehidupan
berkelompok.
4) Ketergantungan (Dependency)
Ketergantungan yang ada pada manusia telah terlihat sejak manusia lahir dan
ketergantungan ini masih tampak pada kehidupan manusia dewasa. Ketergantungan ini
memaksa manusia untuk menjalin interaksi sosial dengan individu lain yang dianggap
dapat membantu memenuhi tuntutan kehidupan individu yang bersangkutan.
5) Kekuasaan (Dominance)
Kekuasaan ini dialami oleh manusia sejak ia lahir dimana ia dikuasai oleh orang
tuanya. Selanjutnya setelah manusia dewasa, ia mempunyai kekuasaan terhadap anak-
anaknya, bahkan pada manusia lain. Kekuasaan ini hanya dapat terwujud bila manusia
menjalin interaksi sosial dengan manusia lain.
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari
hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi
kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan
berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat
dan mendesak pemenuhannya.
Di zaman yang semakin modern seperti sekarang, telah kita ketahui bahwa
hubungan atau interaksi di antara masyarakat semakin berkurang. Dimana sikap
masyarakat yang semakin berubah seiring dengan berkembang dan majunya teknologi.
Masyarakat yang bersifat individualis semakin berkembang sekarang, dibandingkan
masyarakat yang jiwa kelompoknya erat dan solid. Masyarakat yang semakin tidak
peduli terhadap orang-orang disekitarnya dan masyarakat yang acuh tak acuh terhadap
permasalahan sosial yang terjadi. Masyarakat yang tidak lagi peka terhadap
permasalahan sosial yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Masyarakat seperti inilah
yang hidup di zaman sekarang, terkhususnya yang terjadi dalam masyarakat kota.
Tetapi, dalam masyarakat Desa, sifat masyarakat tidak terlalu individualis dimana masih
memegang teguh kesolidaritasan di antara masyarakat. Sikap masyarakat ini terjadi
dikarenakan mereka yang sudah terpengaruh oleh arus perubahan sosial, dimana
semakin berkembang dan majunya teknologi membuat setiap individu lupa terhadap
peran apa yang seharusnya ia lakukan didalam masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang
semakin terbuai dan terlena terhadap kecanggihan teknologi, sehingga menurut mereka
berinteraksi lewat media seperti media komunikasi atau yang sering digunakan
handphone lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan bertatap langsug.
Masyarakat yang lebih senang berkomunikasi di dunia maya, sehingga menurut mereka
berinteraksi di dunia nyata tidak diperlukan lagi. Padahal, berinteraksi di dunia nyatalah
yang lebih penting, dimana dengan selalu berinteraksi terhadap masyarakat disekitar
akan lebih terjalin dan meningkatnya hubungan solidaritas yang baik. Semakin canggih
teknologi yang berkembang pesat seperti saat ini, di dalam lingkungan masyarakat
contohnya handphone, laptop dan sebagainya, merupakan salah satu penyebab
berkurangnya rasa solidaritas yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, karena dengan
beredarnya teknolgi yang canggih tersebut membuat seorang individu lebih fokus
terhadap alat canggih tersebut, dan membuat individu itu mengabaikan orang-orang
yang berada di sekitarnya. Akibatnya, hubungan antara individu yang satu dengan
individu lainnya tidak terjalin dengan baik, sesuai dengan apa yang kita harapkan
B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT
Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu
yang hidup bersama dengan hubungan timbal balik yang intensif dan teratur.
Kelompok sosial dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria. Dikutip dari
Encyclopaedia Britannica, sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies dalam Gemeinschaft
und Gesellschaft atau Community and Society (1887) membedakan tipe kelompok
sosial menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft. Konsep-konsep tersebut
digunakan untuk membedakan antara kehidupan perkotaan dan pedesaan atau
kehidupan komunitas dan kehidupan dalam masyarakat massa.
1. Gemeinschaft
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat
komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban. Gemeinschaft adalah
asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial
daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka. Paguyuban adalah bentuk
2. Gesselschaft
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah
masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting
daripada asosiasi sosial.Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada
hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah. Kadangkala
individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi kurang berperan
dengan baik. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana
anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan oleh
pemikiran yang sama. Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak
rasional) dan dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan
birokrasi pemerintah dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft,
kepentingan pribadi yang rasional dan tindakan penghitungan melemahkan
ikatan tradisional keluarga, kekerabatan dan agama. Dengan kata lain,
Gemeinschaft menembus struktur Gesellschaft. Dalam patembayan, hubungan
manusia lebih bersifat impersonal dan tidak langsung, dibangun secara rasional
untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan ekonomi dan politik
lainnya.Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan perkotaan
modern.Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau massa
masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari
kelompok asosiasi. Baca juga: Sosiolog: Merokok Bukan Warisan Budaya,
melainkan Kebiasaan Gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas,
impersonalitas, pengejaran kepentingan diri sendiri dan penekanan pada
kemajuan daripada tradisi. Nilai-nilai bersama dan keterlibatan pribadi secara
total menjadi prioritas sekunder. Singkatnya, Gesellschaft adalah logika pasar,di
mana hubungan bersifat kontraktual, impersonal dan sementara (temporer).Ada
sedikit kesamaan dan hubungan sosial sering tumbuh dari tugas-tugas segera
seperti membeli produk. Kebanyakan, hasil industrialisasi, urbanisasi, revolusi
C. PAGUYUBAN-PATEMBAYAN
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat
komunal.Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.Gemeinschaft adalah asosiasi
sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial daripada
keinginan dan kebutuhan individu mereka.Paguyuban adalah bentuk kehidupan
bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan
kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah dikodratkan.
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah
masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting
daripada asosiasi sosial.
M. Chairul Basrun Umanailo, S.Sos.,M.Si, 2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Namlea.
Maluku.
Silvia Tabah Hati, M. Si, 2006. Perubahan Sosial Budaya. Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara. Medan.
Ferlina Sugata, 2014. Konsistensi ”Hakka” Dalam Transformasi Arsitektur Ragam
Budaya. BANDUNG.
https://ayhie13.wordpress.com/culture/teori-kebudayaan
http://fuadmunajat.blogspot.com/2009/02/koentjaraningrat-dan-teori.html
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/161818569/interaksi-sosial-
pengertian-syarat-ciri-jenis-dan-faktornya
Ratih Setyaningrum, I.G. Bagus Budi Dharma, Dan Heddy Shri Ahimsa-Putra, 2014.
Kata-Kata Kansei Pada Produk Berbasis Budaya Untuk Pemenuhan Kebutuhan
Maslow. Jurnal.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/140134369/teori-hierarki-
kebutuhan-abraham-maslow?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Gemeinschaft_dan_Gesellschaft
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas-dari-
mekanik-hingga-organik?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all