Anda di halaman 1dari 33

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA


DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD)
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : FIRHAT RAMADHAN
NIM : C1G020084
Prodi/Kelas : AGRIBISNIS/ B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 1


DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 2
BAB I. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR……………………………………………………………………. 3
A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR………… 4
B. KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA…………………………. 6
C. TUJUAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR………………… 8
BAB II. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA………………………………… 10
A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA…………………. 12
B. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA…………… 15
BAB III. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL……………………………………………………. 18
A. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN……………………………………... 18
B. TEORI INTERAKSI SOSIAL……………………………………………… 21
BAB IV. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA…………………………………………............ 23
A. HIRARKI SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA…………… 23
B. KAITAN HIRARKI DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA…………… 25
BAB V. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN) 26
A. MEKANIS-ORGANIS……………………………………………… 28
B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT…………………………...... 29
C. PAGUYUBAN-PATEMBAYAN…………………………………… 32

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 33
.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 2


BAB 1

PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir,
pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi
masyarakat secara keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata
nilai yang dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan yang akan menyebabkan “
dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan terhadap seseorang. Masalah tersebut
mencakup berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya. Ilmu sosial budaya dasar identik dengan Basic Humanities.
Humanities berasal dari kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan
berbudi halus (refined) diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama
dengan the humanities (pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian filsafat dan
seni; seni pahat, seni tari dan lain-lain. Seperangkat konsep dasar ilmu sosial budaya
dasar tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan
pemecahan masalah yang timbul dan 2 berkembang dalam masyarakat. Dengan
demikian ilmu sosial budaya dasar memberikan alternative sudut pandang atas
pemecahan masalah sosial budaya dimasyarakat. Berdasarkan pemahaman yang
diperoleh dari kajian ilmu sosial budaya dasar, mahasiswa dapat mengorientasikan diri
untuk selanjutnya mampu mengetahui ke arah mana pemecahan masalah harus
dilakukan. Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin atau
multidisiplin, khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. pendekatan
dalam ilmu sosial budaya dasar bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang
bersifat terintegrasi. ilmu sosial budaya dasar digunakan untuk mencari pemecahan
masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-
ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subjek
oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu
ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah
pun dari sudut pandang ekonomi pula. Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar akan
memperluas pandangan bahwa masalah social, 3 kemanusiaan, dan budaya dapat
didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak
jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. Sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup
mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 3


masalah semakin kompleks. Kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut
pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya. Ilmu sosial budaya
dasar sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya, sekaligus pula member
dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi.
Pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di bebankan pada ilmu sosial
budaya dasar yang lebih bersifat teoritis, baik yang menyangkut ruang lingkup, metode
dan sistematikanya. Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam
atau yang bersifat eksakta. Pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala
alamiah juga bersifat subject oriented. Mahasiswa yang menekuni ilmu-ilmu eksakta
akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka. Dengan diberikan
kajian ilmu sosial budaya dasar diharapkan dapat 4 member wawasan akan pentingnya
pendekatan sosial dan budaya dalam menangani masalah alam. Misalnya, seorang
sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan aspek
social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh hanya
mempertimbangkan masalah teknis. Harus dipahami bahwa manusia tidak lepas dari
gejala alam dan kehidupan lingkungan. Alam dan manusia akan saling mempengaruhi.
Namun, sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam secara baik
sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.

A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


Secara umum ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasuk kelompok
pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial) dan budaya yg
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan, sosial, dan budaya.
Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasidari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada
mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah social, kemanusian, dan budaya.
Pendekatan Ilmu sosial budaya dasar juga merupakan akan memperluas pandangan
bahwa masalah social, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang. Dengan wawasan sehinggan mampu mengkaji sebuah masalah
kemasyarakat yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 4


(sosio: sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang 6 merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-
masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam
pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. Secara umum
dapat dikatakan ilmu sosial budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan
kebudayaan. Istilah ilmu sosial budaya dasar dikembangkan pertama kali di
Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah
bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humanus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih
halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities 7 berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk
mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar yaitu; Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
hukum yang berlaku mengenai keteraturanketeraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar
ini lalu dibuat prediksi. Ilmu-ilmu sosial (social scince). Ilmu-ilmu sosial bertujuan
untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara
manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari
ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini
menyangkut pola 8 perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 5


cenderung berubah-ubah. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

B. KONSEP ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

Pada dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan


manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa
manusia berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial khususnya masalah-masalah yang diwujudkan
oleh masyarakat (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana seseorang
mampu bersosialisasi dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu
dasar sosial tersebut.
Ilmu ini mencakup dalam segala hal yang menyangkut perilaku manusia di
dalam kehidupannya, oleh karena itu ilmu ini dibagi-bagi lagi dalam beberapa sub
ilmu yaitu: Antropologi, Ekonomi, Geografi, Ilmu politik, Sejarah, dan Sosiologi.
Perilaku manusia ketika bersosial dilihat dari bagaimana seseorang tersebut
berkomunikasi dengan baik, karena ilmu-ilmu sosial tersebut haruslah menggunakan
etika-etika yang berlaku. Ilmu sosial ini merupakan suatu usaha dalam memberikan
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial, sehingga kepekaan terhadap
sosialnya menjadi lebih besar.
Struktur ilmu pengetahuan termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan
dari yang paling sempit ke yang paling luas yaitu fakta, konsep dan generalisasi.
Secara garis besar fakta adalah kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat.
Yang dimaksud konsep yaitu sesuatu yang tersimpan dalam suatu pemikiran, ide
atau gagasan. Sedangkan generalisasi yaitu pernyataan tentang hubungan diantara
konsep.
Konsep Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Secara Umum Adalah Sebagai Berikut :
1.    Sosiologi:

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 6


Sosio;ogi yaitu ilmu sosial yang mempelajari tetang hubungan antar manusia
dalam konteks sosialnya. Jadi objek formal dari sosiologi adalah interaksi atau
hubungan antar manusia yang hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Di dalam
ilmu sosial ini mengkaji bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan sesamanya,
bagaimana seseorang bertingkah laku, bersikap dan mengambil keputusan yang
baik. Berinteraksi dengan sesama haruslah berpegang teguh pada suatu etika,
tatakrama, aturan serta norma-norma yang berlaku dimana seseorang tersebut
berada. Orang tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan secara
baik sesuai dengan aturan yang ada. Karena apabila seseorang tersebut telah mampu
bersosialisasi dengan baik maka akan diterima denganbaikpulaolehmasyarakat.
2.    Antropologi
Antropologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari aspek kebudayaan yang
ada didalam masyarakat. Objek formal dari antropologi adalah kebudayaan yang
berkembang di masyarakat. Karena seperti yang kita lihat banyak sekali macam-
macamkebudayaan.
3.    Ekonomi:
Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang aspek kebutuhan manusia
untuk memenuhi keperluan jasmani manusia. Objek formal dari ilmu ekonomi
adalah kebutuhan material manusia dalam konteks sosialnya. Obyek ekonomi ini
juga sama pentingnya dengan obyek yang lainnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan
jasmani manusia, karena apabila kebutuhan ekonomi ini tidak terpenuhi maka akan
menyebabkan penyimpangan perilaku, seperti banyaknya pengemis atau pengamen
jalanan karena kebutuhannya yang tidak terpenuhi.
4.    Hukum:
Hokum adalah ilmu sosial yang memperhatikan perilaku manusia menurut
ketentuan atau aturan yang berlaku didalam suatu kelompok masyarakat. Objek
formal dari ilmu hukum ini adalah perilaku manusia dalam mematuhi tata tertib
yang berlaku didalam masyarakat. Hal ini sangat erat kaitannya dengan keamanan
dan keadilan didalam masyarakat. Hukum ini guna untuk mewujudkannya suatu
keadilan yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan adanya hukum ini
akan terlihat mana yang berbuat salah dan mana yang tidak bersalah, namun karena

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 7


kurangnya perhatian terkadang hukum ini kurang menghadirkan suatu keadilan.
5.    Komunikasi:
Komunikasi merupakan ilmu sosial tentang aspek pernyataan manusia dalam
konteks sosialnya. Objek formal dari ilmu komunikasi ini adalah penyampaian
pesan antara encoding (pemberi pesan) dan decoding (penerima pesan). Dalam
penyampaian pesan ini harus jelas dan tepat agar penerima pesan mengerti terhadap
pesan yang disampaikan.
6.    Politik:
Politik merupakan ilmu sosial yang bergelut dalam aspek kekuasaan khususnya
dalam masalah kenegaraan dan pemerintahan. Objek formal dari ilmu politik ini
adalah kekuasaan dalam suatu pemerintahan.

C. TUJUAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula
memberi dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.
ISBD buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah masalah yang
terwujud,dari . Untuk itu tujuan dari ilmu social dan budaya adalah sebagai berikut :
 Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial
dalam kehidupan bermasyarakat.
 Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman
kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat
 Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada
mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk
sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya 
 Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan
keahliannya.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 8


 Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-
usahamenanggulanginya. 
 Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-
interdisipliner. 
 Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial
yang timbul dalam masyarakat. 

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 9


BAB II
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-
FAKTOR PENYEBABNYA

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan.


Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang
luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang
berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh
seseorang yang sempat dalam meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada
suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat
tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak sempat menelaah susunan dan
kehidupan masyarakat desa di Indonesia misalnya akan berpendapat bahwa masyarakat
tersebut statis tidak maju dan tidak berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada
pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti. Karena tidak
ada satu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang-
orang desa sudah mengenal perdagangan, alat transport modern, bahkan dapat
mengikuti beritaberita mengenai daerah lain melalui radio, televisi dan sebagainya yang
kesemuanya itu belum dikenal sebelumnya. 1 Setiap kehidupan masyarakat manusia
senantiasa mengalami suatu perubahan. Perubahan-perubahan pada kehidupan
masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia
mempunyai kepentingan yang tak terbatas. Perubahan-perubahan akan nampak setelah
tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan
kehidupan masyarakat yang baru. Kehidupan masyarakat desa dapat dibandingkan
antara sebelum dan sesudah mengenal surat kabar, listrik dan televisi.2 Perubahan-
perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang
normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat
adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi
di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari
tempat tersebut.3 Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain
sebagainya. Karena luasnya bidang di mana mungkin terjadi perubahan-perubahan

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 10


tersebut, maka bilamana seorang hendak membuat penelitian perlu terlebih dahulu
ditentukan secara tegas perubahan apa yang dimaksudkan. Dasar penelitiannya mungkin
tak akan jelas apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih dahulu.4 Dengan
diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiologi modern yang
mencurahkan perhatiannya terhadap masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan
dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh masyarakat negara-negara yang
memperoleh kemerdekaan setelah perang dunia kedua. Sebagian besar ahli ekonomi
mengira bahwa suatu masyarakat dapat membangun ekonominya dengan cepat apabila
telah mencukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang
ekonomi, akan tetapi pergerakan mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan
ekonomi oleh masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan terbukti
bahwa syarat-syarat ekonomi saja tak cukup untuk meluncurkan pembangunan. Di
samping itu, diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat yang dapat menetralisir
semua faktor kemasyarakatan yang mengalami perkembangan. Hal itu dapat
memperkuat atau menciptakan faktor-faktor yang dapat mendorong pembangunan
tersebut. Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu perubahanperubahan di bidang
manakah yang akan terjadi sebagai akibat dari pembangunan ekonomi dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan di luar bidang ekonomi tidak dapat dihindarkan
karena setiap perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan
pula perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi
secara timbal balik.5 Para sosiolog pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat
statis dan dinamis. Masyarakat yang statis yang dialami oleh masyarakat yang sedikit
sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah
masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Jadi, setiap masyarakat
pada suatu massa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis, sedangkan pada
masyarakat lainnya dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Perubahan-perubahan
bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan namun dapat pula berarti kemunduran
dari bidang-bidang kehidupan tertentu.6 Maju atau mundurnya masyarakat dalam proses
perubahannya ditentukan oleh nilai yang dipedomani atau ukuran yang dipakai dalam
melalui perubahan itu. Bagi kaum materialisme ukuran itu adalah materi, bagi

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 11


sekularisme ukurannya ialah nilai dunia, bagi humanisme yang menjadi ukuran nilai
manusia. Islam datang dengan ukuran yang tidak meletakkan ukuran pada benda
kehidupan dunia atau akal manusia, tapi pada nilai rabb nilai yang ditentukan oleh
Allah.

A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

a. Menurut para ahli

Beberapa Definisi Perubahan Sosial, Banyak ahli sosial yang berusaha


mendefinisikan konsep perubahan sosial seperti tertulis di bawah ini.

1. Selo Soemardjan, menurutnya perubahan sosial merupakan perubahan-


perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap
sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Hal ini dikarenakan sifat perubahan sosial yang berantai dan saling berhubungan
antara satu unsur dengan unsur kemasyarakatan yang lainnya.

2. Wilbert Moore, Dia mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan penting


dari struktur sosial. Adapun yang dimaksud dengan struktur sosial adalah pola
perilaku dan interaksi sosial.
3. Samuel Koening, Menurutnya, perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
4. Roucek dan Warren, Roucek dan Warren mengungkapkan bahwa perubahan
sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat.
5. Bruce J. Cohen, Menurutnya perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial
dan perubahan pada organisasi sosial.
6. Soedjono Dirdjosisworo, Beliau merumuskan definisi perubahan sosial sebagai
perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial, dan
organisasi sosial.
7. William F. Ogburn mengungkapkan bahwa perubahan sosial merupakan
perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material atau imaterial

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 12


yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material
terhadap unsur-unsur imaterial. 
8. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 
9. Mac Iver mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan
yang terjadi dalam hubungan (social relation) atau perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
10. Gillin dan Gillin, menurutnya perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya
perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan


yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan sistem
nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, proses sosial, pola
dan tindakan sosial warga masyarakat, serta lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Contoh, adanya penemuan baru dalam bidang teknologi, mendorong terjadinya


perubahan sosial dalam masyarakat.

Ditemukannya peralatan-peralatan berteknologi menyebabkan perubahanperubahan


dalam hal pendidikan, pemerintahan maupun pola dan tindakan sosial warga
masyarakat.

b. Bentuk-bentuk perubahan social budaya

Perubahan social budaya berdasarkan waktu :

1. Perubahan Sosial Lambat (Evolusi)

Perubahan evolusi membutuhkan waktu lama untuk terjadi karena harus


melalui tahapan-tahapan dari sederhana menjadi maju, contohnya yang terjadi pada
Suku Anak Dalam atau Suku Kubu di Jambi. Mereka dulu sangat menolak berbagai
perubahan sosial yang ada. Tetapi, perlahan, mereka mulai menerima ilmu

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 13


pengetahuan dengan mengizinkan banyak relawan dan peneliti untuk mengajarkan
membaca, menulis, dan berhitung pada anak-anak. Meski demikian, sampai hari ini
mereka masih mematuhi hukum adatnya.

2. Perubahan Sosial Cepat (Revolusi)

Sementara itu, revolusi adalah sebutan bagi perubahan yang berlangsung


dengan sangat cepat. Revolusi mengubah dasar dari kehidupan pokok di masyarakat.
Salah satu contohnya yang pernah mengubah dunia adalah Revolusi Industri di
Eropa, saat itu pabrik yang bekerja dengan alat tradisional digantikan dengan mesin-
mesin besar. Syarat terjadinya evolusi harus ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi
tertentu.

Perubahan social budaya berdasarkan sudut pandang masyarakat :

1. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan-perubahan yang dilakukan atas dasar


perencanaan matang dari pihak yang menginginkan perubahan. Contoh dari
perubahan yang dikehendaki adalah program keluarga berencana atau KB yang
bertujuan menghasilkan perubahan dalam menekan pertumbuhan penduduk. Atau
misalnya, program pemerataan jaringan internet yang bertujuan untuk memeratakan
akses informasi ke semua daerah.

2. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Sementara itu, perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan sosial


yang ada di luar jangkauan masyarakat. Perubahan tidak terencana sering membawa
masalah dan kekacauan pada masyarakat. Contoh dari perubahan sosial tidak
dikehendaki adalah perubahan yang tercipta akibat pandemi. Di mana banyak sektor
usaha yang mengalami kerugian maupun terhambatnya pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh karena akses internet yang belum merata. Atau contoh lain, misalnya
menyebarnya informasi hoax dan juga ujaran kebencian akibat perkembangan
internet yang luas.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 14


Perubahan social budaya berdasarkan arah perkembangan :

1. Perubahan Sosial Progress 

Suatu perubahan sosial yang menuju ke arah kemajuan, sehingga


memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu
meningkatnya pembangunan listrik hingga ke pelosok desa, semakin canggih dan
berkembangnya teknologi, dan lain-lain.

2. Perubahan Sosial Regress

Suatu perubahan sosial yang menuju ke arah kemunduran, sehingga dapat


merugikan kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu adanya terorisme atau
pengeboman massal yang menimbulkan kematian/korban jiwa dan rusaknya sarana
infrastruktur masyarakat, penyalahgunaan obat-obat terlarang atau narkotika, dan
lain-lain.

B. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA


Perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan pada lembaga
kemasyarakatan pada suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial dan nilai-
nilai yang ada di dalamnya, serta pola perilaku di antara kelompok dalam
masyarakat tersebut. Menurut Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam hubungan sosial ataupun perubahan yang terjadi
terhadap keseimbangan hubungan sosial.  
Maka dari itu kita dapat mengatakan bahwa perubahan sosial budaya merupakan
perubahan yang terjadi di dalam lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial.
Perubahan sosial terjadi pada beberapa hal, seperti perubahan perilaku, teknologi,
sistem sosial dan norma. Perubahan-perubahan yang terjadi memberi pengaruh
terhadap individu di dalam masyarakat tertentu.
Adapun penyebab terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Internal,
a. Perubahan jumlah penduduk

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 15


Pertumbuhan penduduk menyebabkan perubahan sosial karena adanya
kelahiran dan kematian sehingga terjadi perubahan dalam struktur masyarakat,
perpindahan penduduk juga menjadi alasan perubahan sosial, yaitu transmigrasi atau
urbanisasi.
b. Penemuan-penemuan baru
Semakin berkembangnya zaman, maka semakin kompleks pula kebutuhan
manusia. Kebutuhan manusia yang semakin kompleks ini menyebabkan lahirnya
penemuan-penemuan baru yang mendukung pemenuhan kebutuhan manusia.
Penemuan ini lah yang akan menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat.
• Discovery, ialah penemuan baru dalam unsur kebudayaan yang dapat berupa
gagasan atau alat yang dihasilkan oleh seorang individu atau suatu kelompok yang
berada di dalam masyarakat.
• Invention, ialah discovery (penemuan) yang mana telah diterima, telah diakui,
serta telah diterapkan oleh masyarakat.
• Inovasi, ialah suatu penemuan baru yang telah menyebar pada masyarakat,
dikenal, dan kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
c. Konflik dalam masyarakat
Suatu konflik dapat memecahkan ikatan sosial.
d. Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan terjadi karena adanya ketidakpuasan yang dirasakan
sebagian masyarakat. Kondisi ini akan menimbulkan revolusi sebagai bentuk dari
pemberontakan, dan akan membawa perubahan yang besar dalam tubuh masyarakat.
2. Faktor Eksternal,
a. Lingkungan alam fisik yang terdapat di sekitar manusia
Perubahan lingkungan fisik yang dimaksud adalah seperti gempa bumi,
banjir besar, angina taufan, dan lain sebagainya. Adanya perubahan lingkungan akan
memaksa masyarakat untuk pindah ke tempat tinggal yang baru, dan ketika suatu
masyarakat mendiami tempat baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan yang baru tersebut.
b. Peperangan

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 16


Peperangan yang terjadi antar negara akan menyebabkan terjadinya
perubahan yang mendasar, yaitu seluruh wujud budaya seperti sistem sosial,
sistembudaya, unsur-unsur budaya fisik dan seluruh unsur budaya, yaitu ekonomi,
bahasa, teknologi, sistem pengetahuan, kesenian, kemasyarakatan, dan sistem religi.
c. Adanya pengaruh budaya lain yaitu dengan melalui difusi, akulturasi, serta
asimilasi.
Secara umum penyebab perubahn social dan budaya adalah :
 Ketidakpuasaan dengan kodisi yang ada
 Penemuan baru
 Sikap yang terbuka akan perubahan
 Perubahan standar hidup
 Sikap pendidikan yang maju
 Keadaan masyarakat yang majemuk

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 17


BAB III
TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI
SOSIAL

Hubungan antara manusia dan lingkungan binaan di mana mereka beraktivitas,


berkaitan erat dengan budaya, tempat kehidupan sosial menjadi jembatan untuk
menjabarkan kebudayaan sebagai turunan dalam bentuk variabel atau komponen.
Melalui pendekatan ini, kebudayaan yang bersifat abstrak dapat dideskripsikan lebih riil
melalui aspek – aspek sosial masyarakat, seperti struktur sosial, perilaku manusia,
hubungan antarmanusia, dll.

BUDAYA <---------> VARIABEL SOSIAL <---------> LINGKUNGAN BINAAN

• struktur sosial ∗

A.TEORI-TEORI KEBUDAYAAN

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbenuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Eropa, Tionghoa, India,
Arab dan lain sebagainya.

Kata Kebudayaan, berasal dari kata Sanskerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi
yang berarti “budi” atau “kekal”.

(Koentjaraningrat. 2003:73)  Menurut BAKKER kata kebudayaan dari “Abhyudaya”,


Sansekerta  Kata “Abhyudaya” menurut Sanskrit Dictionary (Macdonell, 1954): Hasil
baik, kemajuan, kemakmuran yang serba Iengkap.

Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal


dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti
“budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi”
yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa
dan rasa itu.

Culture dari kata Latin  colere “mengolah”, “mengerjakan”, dan berhubungan dengan
tanah atau bertani sama dengan “kebudayaan”, berkembang menjadi” “segala daya

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 18


upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.
(Koentjaraningrat. 2003:74)

Pada awalnya, konsep kebudayaan yang benar-benar jelas yang pertama kalinya di
perkenalkan oleh Sir Edward Brnett Taylor. Seorang ahli Antropologi Inggris pada
tahun 1871, mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, mora, kebiasaan, dn lain-lain. Pada waktu
itu, banyak sekali definisi mengenai kebudayaan baik dari par ahli antropologi,
sosiologi, filsafat, sejarah dan kesusastraan. Bahkan pada tahun 1950, A.L. Kroeber dan
Clyde Kluchkhon telah berhasil mengumpulkan lebih dari serats definisi  ( 176 definisi )
yang diterbitkan dalam buku berjudul Culture  : A Critical Review of Concept and
Definition (1952).

Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu
usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah
kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu
sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Dalam Koentjaraningrat, (2003 : 74 ) J.J Honingmann mengatakan bahwa ada tiga


wujud kebudayaan, yaitu :

1. Ideas

Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat
diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi
mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan
manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga
disebut adat istiadat.

1. Activities

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 19


Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan
berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan
didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia
yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.

1. Artifacts

Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik.
Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya :
candi, bangunan, baju, kain komputer dll.

Sedangkan  (dalam Koentjaraningrat. 2003:81) terdapat tujuh unsur kebudayaan


menurut C. Kluckhon,  antara lain :

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata  pencarian  hidup
6. Sistem  religi
7. Kesenian

Kebudayaan, sebagai suatu pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari
suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Jika kita ingin menemukan hal
yang diketahui orang maka kita harus menyelami alam pikir mereka, dimam-mana
setiap orang mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati oarang lain,
mendengarkan mereka,kemudian membuat suatu kesimpulan. Maka disinilah peran
seorang etnograper meleakukan proses yang sama yaitu dengan memahami hal yang
dilihat dan didengarkan untuk menyimoulkan hal yang diketahui orang dimana hal ini
meliputi pemikiran atas kenyataan. Dalam melakukan kerja lapoangan, etnografer
membuat sebuah kesimpulan budaya dari tiga sumber sehingga hal ini menjadi dasar
adanya saling keterkaitan yamg sangat kuat tentang Etnograpi dan Kebudayaan itu
sendiri yaitu:

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 20


 Dari hal yang dikatakan orang
 Dari cara orang bertindak, dan
 Dari berbagai artefak yang digunakan orang.

B.TEORI INTERAKSI SOSIAL

Menurut Chaplin (1981: 471), interaksi sosial merupakan proses interpersonal


yang terus berlangsung antara dua atau lebih pribadi. H. Bonner (dalam Ahmadi, dkk,
2002: 54), menyatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah,
atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Menurut Walgito (2003:
65), interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain,
individu satu dapat memepengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat
adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Menurut
Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2005: 61), interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan-hubungan antara orang-
orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang-
perorangan dengan kelompok manusia. Stogdill (dalam Sarwono, 2010: 199),
mengatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana A bereaksi terhadap 15
B dan B bereaksi terhadap A sedemikian rupa sehingga reaksi mereka saling berbalasan.
S. Stanfeld Sargent (dalam Santoso, 2010: 164) mendefinisikan interaksi sosial sebagai
suatu fungsi individu yang ikut berpartisipasi/ikut serta dalam situasi sosial yang
mereka setujui. Sedangkan menurut Warren dan Roucech (dalam Santoso, 2010: 165),
interaksi sosial adalah suatu proses penyampaian pernyataan, keyakinan, sikap, reaksi
emosional, dan kesadaran lain dari sesamanya di antara kehidupan yang ada. Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan
sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, dimana dalam hubungan
tersebut ada hubungan timbal balik.

Latar Belakang Interaksi Sosial Dari Perkembangan Dorongan Sosial Manusia:

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 21


1) Lapar dan haus (Hunger and thirst)

Keadaan lapar dan haus mendorong manusia untuk bertingkah laku sosial dalam
upaya memenuhi keadaan tersebut. Upaya pemenuhan tersebut dilakukan sendiri oleh
individu, tetapi pemenuhan ini sering kali memaksa individu menjalin interaksi dengan
individu lain.
2) Tingkah laku jenis kelamin (Sex behavior)
Sebagaimana kodrat manusia, maka sejak lahir manusia telah memiliki jenis
kelamin tertentu yakni laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin ini,
menyababkan manusia melakukan hubungan/ interaksi sosial antar sesamanya guna
memenuhi tugas manusia untuk mempertahankan jenis.
3) Penyerangan (Agression)
Kehidupan manusia tidak lepas dari ancaman pihak lain sehingga manusia
berinteraksi sosial antar sesamanya. Hasil interaksi sosial dalam upaya mengatasi
penyerangan ini dapat 18 berupa pemberian bantuan, kerja sama, dan kehidupan
berkelompok.
4) Ketergantungan (Dependency)
Ketergantungan yang ada pada manusia telah terlihat sejak manusia lahir dan
ketergantungan ini masih tampak pada kehidupan manusia dewasa. Ketergantungan ini
memaksa manusia untuk menjalin interaksi sosial dengan individu lain yang dianggap
dapat membantu memenuhi tuntutan kehidupan individu yang bersangkutan.
5) Kekuasaan (Dominance)
Kekuasaan ini dialami oleh manusia sejak ia lahir dimana ia dikuasai oleh orang
tuanya. Selanjutnya setelah manusia dewasa, ia mempunyai kekuasaan terhadap anak-
anaknya, bahkan pada manusia lain. Kekuasaan ini hanya dapat terwujud bila manusia
menjalin interaksi sosial dengan manusia lain.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 22


BAB VI
HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow


melakukan observasi terhadap perilaku monyet.Berdasarkan pengamatannya,
didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan
dengan kebutuhan yang lain.

 Contohnya : jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk


mencoba memuaskan dahaga.Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-
minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena
kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.

A. HIRARKI SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA

Tidak bisa dimungkiri bahwa seluruh manusia pasti memiliki kebutuhan.


Kebutuhan muncul sebagai upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Kebutuhan manusia memang bermacam-macam, tapi ada satu teori terkenal yang
bisa menjelaskan konsep kebutuhan manusia. Teori tersebut adalah teori hierarki
kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Abraham Maslow sendiri
merupakan tokoh psikologi asal Amerika Serikat. Menurut Maslow, kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hierarki. Disebut hierarki karena memang manusia
memenuhi kebutuhannya secara berjenjang. Manusia akan berusaha memenuhi satu
jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah jenjang pertama terpenuhi, maka
manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang ada di jenjang berikutnya.
Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P. Robbins dan
Timothy A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari
hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi
kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan
berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat
dan mendesak pemenuhannya.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 23


2. Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi
kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan
keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi. Kebutuhan ini
didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman
dipenuhi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus berjalan
dengan baik.
3. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga
dari hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang,
rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan. Manusia sejatinya
adalah makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia membutuhkan
sosialisasi dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani hidupnya,
manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi
keempat dari hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya
Timotius Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor
internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan perhatian. Kebutuhan penghargaan atau disebut
juga kebutuhan harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban
untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain. Pengakuan akan
diperoleh seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi kebutuhan sosialnya.
Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan
ini adalah seseorang yang sering mencari status
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menempati posisi
tertinggi dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih
baik. Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian besar
orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 24


Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin
menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima tantangan dari
luar. Tujuan utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh kepuasan batin dan
meningkatkan;kepercayaan.diri.

B. KAITAN HIRARKI DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA


Budaya hierarki (kontrol) terletak antara fokus organisasi internal dan dimensi
stabilitas / control. Ini adalah jenis budaya organisasi yang kepemimpinannya efektif
karena dalam organisasi mekanis dan birokratis yang memberi arti penting pada
ketertiban dan aturan.
Pada dasanya banyak hal yang menjadi tuntutan dan pengarus dari kemunculan
budaya dalam lingkaran hirarki kebutuhan hidup. Dalam konsepnya hirarki itu
sendiri terdiri dari beberapa pemenuhan yang di antaranya kebutuhan fisiologi,
kebutuhan rasa aman , kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri. Kemunculan budaya menjadikan sebuah kebiasaan yang mengubah
system kehidupan masyarakat itu sendiri, bisab menjadi pendukung dan bias
menjadi sevuah alas an terbatas nya dalam berpikir dan bersikap. Lantas kaitanya ap
yaitu:
 Kebutuhan dalam hirarki memiliki peran yang sangat penting dalam budaya ,
sebagai bahan tradisi yang harus di ikut sertakan dalam aturan yang berlaku
yaitu konsep hidup bermasyarakat yang baik.
 Budaya menjadi salah satu alasan kenapa hirarki kebutuhan hidup itu ada
 Serta pemenuhan hidup baik dala hal spiritual maupun emosional di dasarkan
atas dasar hirarki dan budaya.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 25


BAB V
SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)

Di zaman yang semakin modern seperti sekarang, telah kita ketahui bahwa
hubungan atau interaksi di antara masyarakat semakin berkurang. Dimana sikap
masyarakat yang semakin berubah seiring dengan berkembang dan majunya teknologi.
Masyarakat yang bersifat individualis semakin berkembang sekarang, dibandingkan
masyarakat yang jiwa kelompoknya erat dan solid. Masyarakat yang semakin tidak
peduli terhadap orang-orang disekitarnya dan masyarakat yang acuh tak acuh terhadap
permasalahan sosial yang terjadi. Masyarakat yang tidak lagi peka terhadap
permasalahan sosial yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Masyarakat seperti inilah
yang hidup di zaman sekarang, terkhususnya yang terjadi dalam masyarakat kota.
Tetapi, dalam masyarakat Desa, sifat masyarakat tidak terlalu individualis dimana masih
memegang teguh kesolidaritasan di antara masyarakat. Sikap masyarakat ini terjadi
dikarenakan mereka yang sudah terpengaruh oleh arus perubahan sosial, dimana
semakin berkembang dan majunya teknologi membuat setiap individu lupa terhadap
peran apa yang seharusnya ia lakukan didalam masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang
semakin terbuai dan terlena terhadap kecanggihan teknologi, sehingga menurut mereka
berinteraksi lewat media seperti media komunikasi atau yang sering digunakan
handphone lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan bertatap langsug.
Masyarakat yang lebih senang berkomunikasi di dunia maya, sehingga menurut mereka
berinteraksi di dunia nyata tidak diperlukan lagi. Padahal, berinteraksi di dunia nyatalah
yang lebih penting, dimana dengan selalu berinteraksi terhadap masyarakat disekitar
akan lebih terjalin dan meningkatnya hubungan solidaritas yang baik. Semakin canggih
teknologi yang berkembang pesat seperti saat ini, di dalam lingkungan masyarakat
contohnya handphone, laptop dan sebagainya, merupakan salah satu penyebab
berkurangnya rasa solidaritas yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, karena dengan
beredarnya teknolgi yang canggih tersebut membuat seorang individu lebih fokus
terhadap alat canggih tersebut, dan membuat individu itu mengabaikan orang-orang
yang berada di sekitarnya. Akibatnya, hubungan antara individu yang satu dengan
individu lainnya tidak terjalin dengan baik, sesuai dengan apa yang kita harapkan

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 26


selama ini. Namun sebaliknya, kita juga tahu bahwa solidaritas yang dimiliki
masyarakat desa lebih tinggi dibandingkan masyarakat kota. Karena masyarakat desa
lebih condong memiliki jiwa kebersamaan di banding dengan masyarakat kota.
Masyarakat desa lebih mementingkan keadaan dan situasi yang terjadi di
lingkungannya, sedangkan masyarakat kota lebih memiliki sikap yang egois, yakni
hanya mementingkan diri sendiri dan mengabaikan orang yang berada di sekitar
lingkungannya. Masyarakat desa lebih memiliki sikap persaudaraan dibanding dengan
masyarakat kota. Masyarakat kota lebih ingin menonjolkan dirinya, masyarakat desa
lebih memiliki sikap yang solid dan selalu saling tolong menolong antar sesama.
Tingkat ketergantungan masyarakat kota terhadap orang lain yang rendah atau biasa
disebut dengan sikap individualisme, sedangkan masyarakat desa lebih membutuhkan
atau ketergantungan terhadap orang lain dan saling membantu antar sesama. Bahkan
memiliki kekompakan dan kerjasama yang kuat, itulah kenapa masyarakat desa
memiliki sikap solidaritas yang tinggi dibanding dengan masyarakat kota. Solidaritas
sendiri merupakan hubungan yang solid, kuat, dan kompak di antara masyarakat,
misalnya ditandai dengan hubungan di antara masyarakat yang berjalan harmonis,
saling membantu dan saling bekerjasama baik untuk mencapai tujuan maupun untuk
menyelesaikan suatu masalah. Solidaritas yang baik bisa menciptakan masyarakat yang
peduli terhadap sesama, menghargai satu sama lain, terutama bisa menghalangi
terjadinya konflik di dalam masyarakat. Hubungan yang solid di antara masyarakat
sekarang, sangat sulit ditemukan, apalagi pada masyarakat kota. Masyarakat kota
hampir hubungan solidaritasnya sudah tidak ada lagi, dimana bisa dilihat dari
banyaknya masyarakat kota yang kepada tetangganya sendiri tidak saling mengenal.
Jadi, bagaimna bisa terciptanya hubungan solidaritas di antara masyarakat tersebut? Hal
ini terjadi dikarenakan sikap masyarakat kota yang semakin konsumtif, dan rendahnya
kesadaran akan pentingnya hubungan interkasi di antara masyarakat. Masalah yang
dihadapi masyarakat kota sangat berbanding terbalik dengan masyarakat Desa. Dalam
masyarakat Desa solidaritasnya masih kuat, sehingga tetap terjaga keharmonisan.
Meskipun solidaritas ini sendiri tidaklah sesolid masyarakat Desa zaman dulu, tetapi
setidaknya lebih baik daripada apa yang terjadi pada masyaraat Kota. Solidaritas yang
masih dijaga oleh masyarakat Desa bisa kita lihat dari setiap ada kegiatan atau acara
yang akan dilakukan oleh salah satu warga di Desa, masyarakat Desa yang lainnya tidak

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 27


akan segan untuk membantu. Contohnya, jika akan ada acara pernikahan, tetangga dan
masyarakat Desa yang lainnya akan dengan senang hati untuk membantu. Dimana
pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dibagi berdasarkan kemampuannya,
misalnya kaum laki-laki mencari kayu bakar, mendirikan tenda, dan membuat panggung
sebagai tempat penyanyi untuk menghibur tamu undangan, dan kaum perempuan yang
berkerja didapur untuk memasak. Dan masih banyak lagi contoh-contoh solidaritas pada
masyarakat desa lainnya. Tidak hanya dalam hal saling tolong menolong, solidaritas
masyarakat Desa bisa dilihat juga dari sikap masyarakat jika ada suatu masalah,
masyarakat akan sebisa mungkin menyelesaikannya secara muyawarah, apalagi masalah
tersebut menyangkut masa depan Desa. Sebab, bagi masyarakat Desa, dengan
mengadakan musyawarah dalam menghadapi suatu masalah akan lebih baik, karena
dalam musyawarah masyarkat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusannya.
Sehingga masalah yang sulit dan beratpun bisa diambil keputusannya jika dilakukan
secara musyawarah atau bersama-sama. Masyarakat yang hidup di zaman sekarang,
seharusnya lebih bersifat sensitif dan peka terhadap permasalahan sosial yang ada,
dimana masyarakat harus selalu menjaga hubungan ineteraksi yang baik, sehingga bisa
tetap tercipta solidaritas yang bisa menuju kepada keharmonisan di tengah-tengah
masyarakat. Ciri-ciri masyarakat yang baik adalah selalu peduli terhadap masalah yang
terjadi dalam lingkungan sekitarnya, selalu menjaga erat hubungan di antara warga
masyarakat
A. MEKANIS-ORGANIS
Solidaritas mekanik Merupakan rasa solidaritas yang berdasarkan suatu
kesadaran kolektif. Bentuk solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing
yang memiliki sifat yang sama dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang
sama pula. Solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan
solidaritas tersebut akan terbangun pada kelompok masyarakat yang masih
sederhana. Warga desa memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat
individual masyarakat rendah. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada
warga yang tertimpa masalah atau musibah, maka seluruh warga atau kelompok
sosial tersebut akan bersama-sama memberikan pertolongan. Pada solidaritas
mekanik, pembagian kerja masih belum jelas. Terkadang ada satu orang yang harus
mengerjakan beberapa tugas. Pada dasarnya suatu masyarakat yang ditandai

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 28


memiliki solidaritas mekanik akan bersatu karena memiliki rasa yang sama dengan
semua orang. Pengikat di antara orang-orang dengan solidaritas mekanik adalah
karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan yang hampir sama antara satu dengan
lainnya.
Solidaritas organik Solidaritas yang berkembang dalam kelompoj masyarakat
yang kompleks. Contohnya, pada masyarakat perkotaan di mana para anggotanya
disatukan oleh rasa saling membutuhkan untuk kepentingan bersama. Di dalam
solidaritas organik, pembagian kerja sudah jelas untuk masing-masing anggota
kelompok. Bahkan disesuaikan dengan bidang atau keahlian masing-masing. Dalam
solidaritas organik, masyarakat saling membutuhkan dan berhubungan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing. Bukan karena asas kebersamaan ataupun
ikatan moral. Contohnya, sebuah perusahaan pasti memiliki departemen atau bagian
yang masing-masing memiliki tugas.
Semua departemen tersebut bekerja dan akan saling membantu sesuai porsinya
masing-masing untuk menjalankan sebuah perusahaan. Munculnya perbedaan-
perbedaan dikalangan individu karena pembagian kerja yang kuta akan merubah
kesadaran kolektif yang ada di masyarakat sederhana.

B. GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT
Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu
yang hidup bersama dengan hubungan timbal balik yang intensif dan teratur.
Kelompok sosial dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria. Dikutip dari
Encyclopaedia Britannica, sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies dalam Gemeinschaft
und Gesellschaft atau Community and Society (1887) membedakan tipe kelompok
sosial menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft. Konsep-konsep tersebut
digunakan untuk membedakan antara kehidupan perkotaan dan pedesaan atau
kehidupan komunitas dan kehidupan dalam masyarakat massa.
1. Gemeinschaft
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat
komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban. Gemeinschaft adalah
asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial
daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka. Paguyuban adalah bentuk

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 29


kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat
alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah
dikodratkan. Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan
rasa solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan
didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan. Kesamaan individu
merupakan faktor penguat hubungan sosial, yang kemudian diperkuat dengan
hubungan emosional serta interaksi antar individu. Di pedesaan, masyarakat tani
yang melambangkan Gemeinschaft, hubungan pribadi didefinisikan dan diatur
berdasarkan aturan sosial tradisional. Orang-orang memiliki hubungan tatap
muka yang sederhana dan langsung satu sama lain yang ditentukan oleh
Wesenwille (kehendak alami), sebagai emosi alami dan spontan serta ekspresi
sentimen.

Dalam Kamus Sosiologi (2010), Nicholas Abercrombie, menjelaskan


masyarakat yang ditandai dengan hubungan paguyuban bersifat homogen.
Sebagian besar terikat kekerabatan dan hubungan organik dan memiliki kohesi
moral yang didasarkan pada sentimen keagamaan yang umum. Dalam
Encyclopaedia of the Social Sciences Vol. 3 (1968), Horace Miner
menggambarkan Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas perasaan,
semacam kesatuan ide dan emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman hidup
bersama. Orang sering berinteraksi satu sama lain dan cenderung membangun
hubungan yang dalam dan jangka panjang. Kontrol sosial dalam Gemeinschaft
dipertahankan melalui cara-cara informal seperti persuasi moral, gosip dan
bahkan gerak tubuh (gestur). Dikutip dari Dasar-dasar Sosiologi (2009) karya
Syahrial Syarbaini Rusdianta, Gemeinschaft atau masyarakat paguyuban dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu Gemesinschaft by blood, Gemeinschaft by place,
dan Gemeinschaft of mind. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Gemeinschaft of blood adalah ikatan-ikatan kekerabatan.
2. Gemeinschaft by place adalah ikatan berlandaskan kedekatan letak tempat
tinggal serta tempat kerja yang mendorong orang untuk berhubungan secara
intim satu sama lain dan mengacu pada kehidupan bersama di daerah pedesaan.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 30


3. Gemeinschaft of mind adalah hubungan persahabatan yang disebabkan karena
persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong untuk
saling berhubungan secara teratur.

2. Gesselschaft
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah
masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting
daripada asosiasi sosial.Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada
hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah. Kadangkala
individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi kurang berperan
dengan baik. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana
anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan oleh
pemikiran yang sama. Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak
rasional) dan dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan
birokrasi pemerintah dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft,
kepentingan pribadi yang rasional dan tindakan penghitungan melemahkan
ikatan tradisional keluarga, kekerabatan dan agama. Dengan kata lain,
Gemeinschaft menembus struktur Gesellschaft. Dalam patembayan, hubungan
manusia lebih bersifat impersonal dan tidak langsung, dibangun secara rasional
untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan ekonomi dan politik
lainnya.Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan perkotaan
modern.Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau massa
masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari
kelompok asosiasi. Baca juga: Sosiolog: Merokok Bukan Warisan Budaya,
melainkan Kebiasaan Gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas,
impersonalitas, pengejaran kepentingan diri sendiri dan penekanan pada
kemajuan daripada tradisi. Nilai-nilai bersama dan keterlibatan pribadi secara
total menjadi prioritas sekunder. Singkatnya, Gesellschaft adalah logika pasar,di
mana hubungan bersifat kontraktual, impersonal dan sementara (temporer).Ada
sedikit kesamaan dan hubungan sosial sering tumbuh dari tugas-tugas segera
seperti membeli produk. Kebanyakan, hasil industrialisasi, urbanisasi, revolusi

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 31


teknologi, pembagian tenaga kerja dan pertumbuhan populasi, Gesellschaft telah
menggantikan masyarakat tradisi dengan masyarakat kontrak. Dalam
masyarakat, keterikatan pribadi maupun hak dan kewajiban tradisional tidak
penting. Hubungan antara laki-laki ditentukan oleh tawar menawar dan
didefinisikan dalam perjanjian tertulis.

C. PAGUYUBAN-PATEMBAYAN
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat
komunal.Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.Gemeinschaft adalah asosiasi
sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial daripada
keinginan dan kebutuhan individu mereka.Paguyuban adalah bentuk kehidupan
bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan
kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah dikodratkan.
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau masyarakat
asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft adalah
masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting
daripada asosiasi sosial.

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 32


DAFTAR PUSTAKA

M. Chairul Basrun Umanailo, S.Sos.,M.Si, 2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Namlea.
Maluku.
Silvia Tabah Hati, M. Si, 2006. Perubahan Sosial Budaya. Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara. Medan.
Ferlina Sugata, 2014. Konsistensi ”Hakka” Dalam Transformasi Arsitektur Ragam
Budaya. BANDUNG.
https://ayhie13.wordpress.com/culture/teori-kebudayaan
http://fuadmunajat.blogspot.com/2009/02/koentjaraningrat-dan-teori.html
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/161818569/interaksi-sosial-
pengertian-syarat-ciri-jenis-dan-faktornya
Ratih Setyaningrum, I.G. Bagus Budi Dharma, Dan Heddy Shri Ahimsa-Putra, 2014.
Kata-Kata Kansei Pada Produk Berbasis Budaya Untuk Pemenuhan Kebutuhan
Maslow. Jurnal.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/140134369/teori-hierarki-
kebutuhan-abraham-maslow?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Gemeinschaft_dan_Gesellschaft
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/190000069/teori-solidaritas-dari-
mekanik-hingga-organik?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all

ARTIKEL BESAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 33

Anda mungkin juga menyukai