Anda di halaman 1dari 17

Demam Typhoid

Dessy R. Harista, S.Kep,Ns.,M.Kep


Definisi
• Demam tifoid (tifus abdominalis,
enteric fever) adalah penyakit
infeksi akut yang terdapat pada
saluran pencernaan dengan
gejala demam yang lebih dari
satu minggu, gangguan pada
saluran pencernaan dan
gangguan kesadaran.
Etiologi

• Penyebab demam tifoid


adalah bakteri salmonella
typhi.
• Salmonela adalah bakteri
gram negatif, tidak berkapsul,
mempunyai flagela, dan tidak
membentuk spora
Penularan

• Penularan penyakit ini melalui


fekal – oral
• Kuman berasal dari dari tinja
atau urin penderita atau
bahkan carrier (pembawa)
yang masuk ke dalam tubuh
seseorang melalui makanan
dan minuman.
Gambaran Klinis

• Masa inkubasi 7-21 hari,


• umumnya 10-12 hari.
• Pada awal penyakit keluhan
dan gejala tidak khas, berupa:
Anoreksia, rasa malas, sakit
kepala, nyeri otot, lidah kotor,
gangguan perut
• Minggu Pertama
– Demam tinggi 39-40oc, sakit
kepala, pusing, anoreksia, mual,
muntah, batuk, dengan nadi
cepat lemah, napas cepat, perut
kembung, diare dan sembelit
silih berganti.
– Suhu berangsur-angsur
meningkat setiap hari,
biasanya menurun pada pagi hari
meningkat pada sore atau
malam hari
• Khas lidah penderita: kotor di tengah,
tepi dan ujung merah serta bergetar
atau tremor
• Episteksis dapat dialami,
• Tenggorokan terasa kering dan
meradang
• Ruam kulit (rash) umumnya terjadi
pada hari ketujuh dan terbatas pada
abdomen disalah satu sisi dan tidak
merata,
• bercak-bercak ros (roseola)
berlangsung 3-5 hari, kemudian hilang.
• Minggu kedua
– Suhu terus-menerus tinggi.
– Nadi relatif lambat dibanding
peningkatan suhu.
– Gejala toksemia semakin berat;
delirium.
– Tensi menurun.
– Diare sering; kadang berwarna
gelap akibat perdarahan.
– Pembesaran hati dan limpa,
– Gangguan kesadaran.
LABORATURIUM
Pemeriksaan darah : leukopenia,
leukositosis relatif fase akut, mungkin
terdapat anemia dan trombositopenia,
SGOT dan SGPT
Uji serologis  Widal : Titer O, H (titer
untuk menyatakan seseorang positif
thyfoid adalah tergantung dari daerah
endemik dan kesepakatan institusi)
Isolasi/ biakan kuman (darah, feses, urin
atau empedu)
Komplikasi

• Perforasi usus
• Perdarahan usus
• Neuropsikiatri (koma)
Penatalaksanaan

1. Pemberian Antibiotik
Obat yang sering digunakan adl:
a. Kloramfenikol 100 mg/kg BB/ hari
selama 14 hari
b. Amoksilin 100 mg/ kg BB/ hari- 4x
c. Kotrimoksazol 480 mg, 2 x 2 tablet
selama 14 hari
d. Sefalosporin generasi II dan III
(ciprofloxacin,ofloxacin
Next.. Penatalaksaan

2. Istirahat dan perawatan


- Untuk mencegah komplikasi
- Px sebaiknya bed rest total
selama 1 minggu setelah
bebas dari demam
- Kebersihan perlu dijaga
Next.. Penatalaksanaan
3. Terapi penunjang
- Agar tidak memperberat kerja
usus, diberi makanan lunak spt
bubur saring
- Selanjutnya makanan yang
lebih padat sesuai kemampuan
dan kondisi pasien
- Pemberian kadar gizi dan
meineral yang dapat
menunjang kesembuhan
Pencegahan

• Kebersihan makanan dan


minuman, diri dan lingkungan
• Penyuluhan (budaya cuci
tangan, merebus air sebelum
diminum, dll)
• Imunisasi
Diagnosa keperawatan

1. Defisit Nutrisi
2. Hipertermia
3. Risiko ketidakseimbangan
cairan
4. Nyeri akut
Wassalamualaikim. Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai