Definisi
yang berhubungan dengan rongga mulut melalui sulkus gingiva atau daerah
Karakteristik
2. Warna kemerahan
3. Mobilitas
6. Adanya kelainan periodontal dengan adanya poket dan bone loss pada gigi
vital
Dalam foto radiograf, jika lesi bersifat akut, maka mungkin tidak akan
terlihat adanya perubahan pada foto radiograf. Jika lesi terus ada, maka dapat
terlihat daerah radiolusen pada foto radiograf dan sering berada di atas akar gigi.
Area radiolusen dapat berupa daerah oval yang halus dan dapat terlihat garis
berupa tulang pada aspek koronal lesi, memisahkan lesi dari puncak tulang
Gambar 1 Abses
lateral kiri
Gambar 2 Foto radiograf abses periodontal yang melibatkan bagian lateral dan
periapikal gigi
Gambar 3 Abses periodontal pada gigi kaninus rahang atas
Introduction
kondisi akut yang terjadi pada jaringan periodontal, abses membutuhkan perhatian
lebih. Adanya abses pada jaringan periodontal merupakan infeksi bakteri akut
pada jaringan periodontal. Terdapat empat tipe abses yang berhubungan dengan
1. Gingival abscess
Gingival abses merupakan infeksi purulen lokal yang melibatkan margin
2. Periocoronal abscess
berasal dari pulpa gigi atau jaringan periodontal yang mengelilingi apeks
4. Periodontal abscess
parietal abscess.
keadaan penyakit yang kronis dan sulit untuk diatasi. Periodontal abscess
terbentuknya kumpulan pus pada daerah lokal yang berhubungan dengan rongga
mulut melalui sulkus gingiva atau daerah jaringan periodontal lainnya dan tidak
berasal dari pulpa gigi. Karakteristik yang penting dari abses periodontal
mencakup akumulasi pus secara lokal pada dinding gingiva dari poket
periodontal; biasanya pada bagian lateral gigi; penampulan merah edema dan
kubah.
Terlebih lagi, adanya abses dapat merubah prognosis dari gigi yang terlibat, dan
Oleh karena itu, diagnosis yang tepat dan perawatan segera untuk abses
Prevalensi
jumlah 6 – 14% dari kasus dental emergencies. Dari keseluruhan kasus dental
Klasifikasi
tersebut adalah:
daerah lokal.
dalam beberapa hari atau satu minggu. Abses akut ditandakan dengan
adanya rasa sakit secara tiba-tiba saat menggigit dan rasa sakit
Pada awal tahapan, tidak ada fluktuasi atau keluarnya pus, tetapi
Kondisi ini bertahan untuk waktu yang lama dan berkembang dengan
lama. Pada tahap kronis, adanya rasa tidak enak dan perdarahan
dapat ditemukan dan dapat keluar dari gingival cervice atau sinus pada
mukosa yang menutupi akar gigi yang terlibat. Rasa sakit yang dialami
2) Multiple abscess: Abses yang terbatasi pada lebih dari satu gigi
Mikrobiologi
ada eksudat abses periodontal saat teknik aerob digunakan. Telah dilaporkan
gram negatif dan anaerob rods. Walaupun tidak ditemukan pada seluruh abses
ditemukan.
Patogenesis
disebabka oleh sel inflamasi dan enzim ekstraseluler. Setelah infiltrate inflamasi
terbentuk, diikuti dengan kerusakan jaringan ikat, enkapsulasi massa bakteri dan
Faktor Predisposisi
dikarenakan:
1) Impaksi objek asing (seperti dental floss, popcorn, bagian dari tusuk
kalkulus yang dapat menggalangi jalan masuk poket atau saat sebagian
pembentukkan abses.
Diagnosis
dan riwayat munculnya rasa sakit. Biasanya,tingkat rasa sakit akan berbeda dari
akut hingga kronis. Riwayat dental dan medis diperlukan untuk diagnosis yang
tepat.
antara lain:
1. Pemeriksaan umum
kelembutan.
dari sinus
dengan cara metode diagnosa berupa foto radiografi, tes vitalitas pulpa, tes
Foto Radiografi
dan OPG) yang dapat memperlihatkan tampilan normal dari tulang interdental
atau adanya pengurangan tulang, beragam dari pelebaran ligament periodontal
gigi terlibat. Ujung gutta percha biasa diletakkan melalui sinus untuk melihat
lokasi abses.
Tes vitalitas pulpa seperti tes termal atau elektris dapat digunakan untuk
Tes mikroba
Sampel pus yang didapat dari sinus/ abses atau yang dikeluarkan dari
sulkus gingiva dapat dikirim untuk kultur dan tes sensitivitas. Tes mikroba juga
Tes laboratorium
periodontal.
Lainnya
gula darah sewaktu atau tingkat hemoglobin glikosilat diharuskan untuk mencari
Differential Diagnosis
1. Gingival abscess
abscess adalah:
1) Riwayat trauma
2. Periapical abscess
periodontal
3. Perio-endo lesion
4. Lesi Endo-Perio
5. Fraktur Gigi
3) Gigi vital
4) Nyeri terlepas setelah menggitkan cotton roll, rubber dis atau tooth
sleuth
5) Rasa sakit tidak hilang setelah perawatan endodontik.
6. Fraktur Akar
Perawatan
berikut:
1. Pengukuran lokal
1) Drainase
2) Penanganan drainase
3) Menghilangkan penyebab
tahap:
1) Penanganan segera
2) Perawatan awal
3) Perawatan definitif
Penanganan Segera
nyawa yang dapat mengarah pada infeksi spasia dari region orofasial atau
penyebaran infeksi yang diffuse (facial cellulities). Perawatan rawat inap dengan
bergantung dengan tingkat keparahan infeksi dan gejala lokal, pemeriksaan klinis
dan penanganan segera dapat tertunda karena satu dan lain hal. Pada kondisi yang
tidak mengancam jiwa, penanganan sistemik seperti pemberian analgesic oral dan
tes sensitivitas antibiotic dari pus dan jaringan. Aturan pemberian tergantung dari
Perawatan Awal
c. Drainase melalui sulkus dengan probe atau light scaling pada permukaan
gigi
harus dilakukan
membersihkan poket
5) bila lesi kecil dan akses baik, scaling dan kuretase perlu dilakukan
6) bila lesi besar dan drainase tidak dapat dilakukan, scaling/ kuretase
dan bedah akan ditunda hingga tanda klinis mayor telah teratasi
Namun, bila lesi besar, pin-pointed dan fluktuatif, maka insisi eksternal
berikut:
elevator/ curette
moist gauze
diperbolehkan pulang
3. Bedah periodontal
terlebih dahulu.
gingiva
5. Ekstraksi gigi
Perawatan Definitif
tepat sangat penting dalam mengatasi abses periodontal, secara kondisi dapat
mengarah pada hilangnya gigi. Kasus abses periodontal yang mendapatkan respon
positif dari pasien belum tentu mempengaruhi bertahan tidaknya gigi tersebut.
Keputusan pencabutan gigi bisa saja terjadi dengan pertimbangan antara lain,