Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL

INTERAKSI OBAT ANTASIDA DENGAN RANITIDIN PADA


OBAT GI GOLONGAN ULKUS

Dosen Pengampu: apt. Heni setyoningsih, M.Farm

Disusun Oleh

Wulan Ayu Lestari (201705057)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA


KUDUS

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

TAHUN AJARAN 2019/2020


“Interaksi obat antara antasida dengan ranitidin”

Ketidakseimbanganantara faktor-faktor agresif (asam dan pepsin) dan faktor-


faktor defensif (resistensi mukosa) pada mukosa lambung dan duodenum
menyebabkan terjadinya gastritis, duodenitis, ulkus lambung dan ulkus
duodenum. Asam lambung yang bersifat korosif dan pepsin yang bersifat
proteolitik merupakan dua faktor terpenting dalam menimbulkan kerusakan
mukosa lambung-duodenum. Faktor-faktor agresif lainnya adalah garam empedu,
obat-obat ulserogenik (aspirin dan antiinflamasi nonsteroid lainnya, kortikosteroid
dosis tinggi), merokok, etanol, bakteri, leukotrien B4 dan lain-lain (Katzung,
2004)

Telah banyak obat yang beredar yang bertujuan mengobati penyakit gastritis. Di
samping itu kepada penderita tetap dianjurkan mengatur pola makannya dan
menghindari faktor -faktor yang dapat memperparah penyakitnya. Penggunaan
obat penghambat H2 (Ranitidin) bertujuan untuk mengurangi sekresi asam,
antasid digunakan untuk menetralkan asam yang tersekresi dan sukralfat untuk
melapisi daerah inflamasi atau ulserasi sehingga dapat mempercepat
penyembuhan (Herman, 2004).

Efek yang dikehendaki dan efek yang tidak dikehendaki merupakan hasil
dari interaksi obat, dimana efek obat tersebut dapat berubah karena obat
lain, makanan/ minuman. Efe k dari suatu obat yang tidak dikehendaki
menghasilkan toksisitas atau efek samping karena meningkatnya kadar plasma
dalam darah, maupun sebaliknya kadar obat dalam plasma menurun sehingga
hasil terapi yang dicapai tidak optimal (Gitawati, 2008). Efek yang tidak
dikehendaki dari interaksi obat dapat diminimalisir dengan cara
memonitoring Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan resiko Reaksi Obat yang
Tidak Dikehendaki (ROTD) (Kemenkes RI, 2016)
 Jenis interaksi
Interaksi farmakokinetika

 Interaksi yang terjadi dan penyebab


- Antasida oral dan beberapa garam alkali seperti alumunium, kalsium dan
magnesium akan menurunkan konsentrasi plasma antagonis H2 oral.
Mekanisme berhubungan dengan penurunan absorbsi lambung dan
bioavailabilitas yang dikarenakan oleh efek penetralan asam oleh antasida
(Drugs.com)

 Pengatasan
Pada kombinasi obat yang digunakan dalam penelitian ini terdapat
interaksi obat dimana Antasida dapat mengurangi absorbsi Ranitidin. Oleh
karenaitu perlu pengaturan waktu pemberian obat dimana obat diminum
dalam waktu selang 1 jam (Ranitidin diminum 1 jam setelah
mengkonsumsi Antasida).

 Literatur

GAMBARAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DENGAN SUKRALFAT


DAN RANITIDIN DENGAN ANTASIDA DALAM PENGOBATAN
GASTRITIS DI SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
(RSUD) AHMAD MOCHTAR BUKIT TINGGI

Anda mungkin juga menyukai