Disusun Oleh
Telah banyak obat yang beredar yang bertujuan mengobati penyakit gastritis. Di
samping itu kepada penderita tetap dianjurkan mengatur pola makannya dan
menghindari faktor -faktor yang dapat memperparah penyakitnya. Penggunaan
obat penghambat H2 (Ranitidin) bertujuan untuk mengurangi sekresi asam,
antasid digunakan untuk menetralkan asam yang tersekresi dan sukralfat untuk
melapisi daerah inflamasi atau ulserasi sehingga dapat mempercepat
penyembuhan (Herman, 2004).
Efek yang dikehendaki dan efek yang tidak dikehendaki merupakan hasil
dari interaksi obat, dimana efek obat tersebut dapat berubah karena obat
lain, makanan/ minuman. Efe k dari suatu obat yang tidak dikehendaki
menghasilkan toksisitas atau efek samping karena meningkatnya kadar plasma
dalam darah, maupun sebaliknya kadar obat dalam plasma menurun sehingga
hasil terapi yang dicapai tidak optimal (Gitawati, 2008). Efek yang tidak
dikehendaki dari interaksi obat dapat diminimalisir dengan cara
memonitoring Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan resiko Reaksi Obat yang
Tidak Dikehendaki (ROTD) (Kemenkes RI, 2016)
Jenis interaksi
Interaksi farmakokinetika
Pengatasan
Pada kombinasi obat yang digunakan dalam penelitian ini terdapat
interaksi obat dimana Antasida dapat mengurangi absorbsi Ranitidin. Oleh
karenaitu perlu pengaturan waktu pemberian obat dimana obat diminum
dalam waktu selang 1 jam (Ranitidin diminum 1 jam setelah
mengkonsumsi Antasida).
Literatur