PRESENTASI KURIKULUM PEMBELAJARAN KIMIA KELOMPOK 7
NAMA KELOMPOK :
1. KARMILA SARI (E1M019038)
2. MUNAWARAH (E1M019054)
3. SALDILA NURLAILI (E1M019078)
TANGGAL PRESENTASI: 09 DESEMBER 2020
1. Pertanyaan Nurjannatul Makwa:
Seberapa penting kegiatan evaluasi dalam pembelajaran dan bagaimana pendapat anda tentang guru atau dosen yang memberikan nilai akhir berdasarkan penilaian akhir saja (UTS dan UAS)? Jawaban Karmila Sari : Evaluasi pembelajaran itu sangat penting. Karna dengan adanya evaluasi pembelajaran guru dapat meninjau kembali segala aspek selama proses pembelajaran yang nantinya aspek-aspet tersebut akan di tinjau kembali untuk dilihat kekurangan dan kelebihannya. Dan nantinya dari kekurangan dan kelebihan tersebut guru dapat meningkatkan ataupun memantapkan lgi aspek aspek yang kurang. Munawarah : Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak melakukan Evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran. Spir Senyum : Evaluasi pembelajaran sangat penting karena bisa mengevaluasi pembelajarannya, dan apabila evaluasinya tidak baik maka kita dapat mengevaluasi apa yang kurang baik dari strategi, media ataupun model pembelajarannya. Sedangkan pendapat tentang guru atau dosen dosen yang memberikan nilai akhir berdasarkan penilaian akhir saja, sebenarnya itu tergantung guru atau dosen karena pasti ada alasan tersendiri kenapa guru atau dosen melakukan penilaian dengan nilai akhir saja, tetapi saya pribadi tidak akan melakukan hal tersebut karena tidak hanya hasil akhirnya yang penting tetaoi proses pembelajaran itu juga penting, keaktifan siswa, kehadiran siswa sangat penting. Bisa jadi pada saat ujian akhir kondisi siswa sedang drop atau ada masalah sehingga nilainya rendah sehingga tidak tidak bisa dijadikan sebagai patokan. 2. Pertanyaan Lilik Khaerun Nisa Apakah ada strategi pembelajaran yang tidak terlaksana pada masa pandemi ini sehingga kualitas pembelajaran menjadi kurang efektif? Jawaban Saldila Nurlaili : Tidak ada komponen pembelajaran yang tidak terlaksana sehingga kualitas pembelajaran menjadi kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari komponen- komponen pembelajran yang ada seperti: 1) Komponen tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran tetap ada, apa yang akan di capai dalam pembelajaran tetap ada. 2) Komponen bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran juga tetap ada, materi apa yang mau dipelajarai sekarang, besok dan seterusnya tetap ada. 3) Komponen media pembelajaran Dimedia pembelajaran ini agak sedikit berubah, misalnya sebelum pandemi kita belajar dikelas secara tatap muka langsung, tetapi beda dengan sekarang dimana pembelajaran dilakukan secara online baik melalui Daring, Google Meeting, Zoom, WhatsApp dan aplikasi pembelajaran lainnya. Nah mungkin di komponen media pembelajaran ini tempatnya mengapa pembelajaran kita kurang efektif yaitu karena terlalu banyak hambatan ketika kita melakukan kuliah secara online baik dari sinyal maupun fasilitas pembelajaran siswa yang berbeda-beda. 4) Komponen strategi pembelajaran Strategi pembelajaran juga berbeda dimana biasanya kita dapat lakukan seperti bertemu keompok secara langsung tetapi sekarang kita harus diskusi secara online melalui kelompok-kelompok WhatsApp dan lain-lain. 5) Komponen evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran tetap ada tetapi bedanya kalau evaluasi pembelajaran saat tatap muka atau offline tidak bebas buka buku, buka internet atau open book tetapi sekarang kita lebih leluasa untuk open book dan buka internet makannya kualitas pembelajaran kita menjadi sedikit kurang efektif. 3. Pertanyaan Eka Muliati : Apakah strategi yang tepat dapat mengembangkan intelektual peserta didik? Jawaban Munawarah: Kemampuan intelektual peserta didik dapat terasah dengan pemilihan strategi belajar yang tepat. Hal seperti ini didahului oleh motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Motivasi dan semangat siswa pertama kali akan muncul apabila guru dapat menyampaikan materi ajar dengan menarik. Misalnya dengan pemilihan media belajar, teknik mengajar, dan metode pembelajaran yang menyenangkan siswa. Pembelajaran yang baik berupaya mengarahkan siswa untuk dapat mengeksplor pengetahuannya berdasarkan hal terkecil yang pernah ia temui, misalnya siswa diajak untuk menggambarkan sebuah kenampakan fisik suatu objek yang pernah ia temui. Dengan demikian pengetahuan siswa akan berkembang. Guru tidak seharusnya memaksa peserta didik yang agak lamban dalam belajar agar serta merta mengikuti proses pembelajaran disekolahnya. Guru juga jangan menghambat peserta didik yang jenius untuk berhenti menunggu pasif teman-temannya yang masih jauh di bawahnya. Dari sini ada penekanan agar guru tetap memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik dalam menyerap materi ajar.