Oleh :
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat
Umum.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................2
1.4 MANFAAT....................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian Filsafat..........................................................................3
2.2 Objek studi filsafat.........................................................................3
2.3 Metode filsafat................................................................................4
2.4 Perbedaan Tiga bidang dalam filsafat............................................5
2.5 Aliran-aliran dalam filsafat............................................................6
2.6 Cabang-cabang dalam filsafat........................................................7
BAB 3 PENUTUP......................................................................................9
3.1 KESIMPULAN..............................................................................9
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA...................................................................10
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertama-tama filsafat dapat dikatakan sebagai suatu sikap: sikap
mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala
sesuatu. Filsafat dapat dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan
untuk terus mencari kebenaran. Ini muncul dalam sikap kritis manusia yang selalu
mempersoalkan apa saja, selalu bertanya mengapa dan mengapa (mengapa ini
terjadi, mengapa ini ada, dsb). Dengan bertanya orang berusaha menemukan
jawaban atas apa yang ditanyakan. Maka, muncullah ide tertentu yang dapat
menjawab pertanyaan tadi. Tetapi filsafat sebagai sebuah sikap yang terus
mencari, akan selalu mempertanyakan kembali konsep atau ide tadi untuk lebih
memahaminya.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan tentang filsafat dan filsafat ilmu?
2. Bagaimana penjelasan landasan ontologi Ilmu Pengetahuan?
3. Bagaimana penjelasan landasan epistemologi ilmu pengetahuan?
4. Bagaimana penjelasan landasan aksiologi ilmu pengetahuan ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan paham tentang filsafat dan filsafat ilmu.
2. Untuk tahu dan paham landasan ontologi Ilmu Pengetahuan.
3. Untuk tahu dan paham landasan epistemologi Ilmu Pengetahuan.
4. Untuk tahu dan paham landasan aksiologi Ilmu Pengetahuan.
1.4 MANFAAT
1. Membiasakan diri utk bersikap kritis.
2. Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi.
3. Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan
(pluralitas).
4. Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat
- Dari sisi kebahasaan
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo = cinta
Sophia = kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah orang yang
mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya.
Kata philosophia ditransformasikan ke berbagai bahasa. Dalam bahsa arab
disebut falsafah. Dalam bahsa Indonesia disebut falsafat/filsafat. Dalam
bahsa Belanda dan Jerman disebut Philosophie.
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo = cinta
Sophia = kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah orang yang
mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya.
Kata philosophia ditransformasikan ke berbagai bahasa. Dalam bahsa arab
disebut falsafah. Dalam bahsa Indonesia disebut falsafat/filsafat. Dalam
bahsa Belanda dan Jerman disebut Philosophie.
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo = cinta
Sophia = kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah orang yang
mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya.
Kata philosophia ditransformasikan ke berbagai bahasa. Dalam bahsa arab
disebut falsafah. Dalam bahsa Indonesia disebut falsafat/filsafat. Dalam
bahsa Belanda dan Jerman disebut Philosophie.
3
- Objek formal filsafat adalah obyek yang diperhatikan atau obyek yang
diselidiki secara menyeluruh oleh filsafat yaitu “ada”, maksudnya segala
sesuatu yang bersifat formal kongkrit, manusia, benda yang dapat dilihat,
dirasa dan diraba maupun yang wujud lain yang bersifat immaterial seperti
hal – hal yang tidak tampak / ghoib, semuanya itu menjadi kajian filsafat.
- Metode Kritis
Metode ini bersifat analisis istilah dan pendapat atau aturan-aturan yang di
kemukakan orang yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan
pertentangan. Dengan jalan bertanya (berdialog), membedakan,
membersihkan, menyisihkan dan menolak yang akhirnya di temukan
hakikat.
- Metode Intuitif
- Metode Skolastik
- Metode Geometris
- Metode Empiris
4
- Metode Transendental
Metode ini bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan jalan
analisis di selidiki
- Metode fenomenologis
- Metode Dialektis
Dialektis itu di ungkapkan sebagai tiga langkah, yaitu dua pengertian yang
bertentangan kemudian di damaikan (tesis-antitesis-sintesis).
- Metode Non-positivistis
Metode ini di nilai cukup netral sebab tidak sama sekali mengendalikan
salah satu filsafat.Keistimewaannya adalah semua kesimpulan dan
hasilnya senantiasa di dasarkan kepada penelitian bahasa yang logis.
a. Ontologi
Kata Ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu onto yang artinya ada dan
logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, ontologi dapat diartikan
sebagai bidang filsafat yang lebih mengkaji atau membahas tentang
keberadaan sesuatu yang bersifat konkret.
b. Epistemologi
Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang artinya
cara dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, epistemologi dapat
diartikan sebagai bidang filsafat yang lebih mengkaji tentang asal mula
atau sumber, syarat, struktur, metode dan sahnya (validitas) pengetahuan,
serta proses terjadinya pengetahuan.
5
c. Aksiologi
Kata Aksiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu axios yang berarti nilai
dan logos yang berarti teori. Dengan demikian, Aksiologi dapat diartikan
sebagai bidang filsafat yang lebih mengkaji tentang hakikat nilai-nilai
etika yang dimiliki oleh seseorang.
- Idealisme
Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa
(Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan
merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Istilah Idealisme adalah aliran
filsafat yang memandang mental dan ideasional sebagai kunci ke hakikat
realitas
- Rasionalisme
- Pragmatisme
- Empirisme
- Positivisme
6
- Materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat dipahami
sebagai bahan; benda; segala sesuatu yang tampak. Materialisme adalah
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.
- Humanisme
- Feminisme
- Eksistensialisme
7
d. Etika, berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos
berarti sifat, watak, kebiasaan atau tempat yang biasa. Sedangkan ethikos
berarti susila, keadaban, atau kelakuan yang berbuat baik. Etika sering
disebut sebagai filsafat moral karena di dalamnya membicarakan tentang
sifat dan kelakuan berbuat baik, membahas tentang adab dan susila.
8
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Perubahan yang didapat dari perkuliahan filsafat ilmu
2. Lebih kritis dalam menanggapi suatu hal.
3. Dalam beropini dan berargumentasi lebih berfikir rasional dan realistis
4. Lebih bisa menerima perbedaan pebdapat.
5. Dalam menjalankan sesuatu lebih cermat dan teliti.
9
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA
Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan, sebuah tinjauan
filosofis, Kanisius: Yogyakarta, 2001
www.scribd.com/doc/50336767/2/B-Rumusan-Masalah
arfiasta.wordpress.com/2010/05/24/konsep-dasar-filsafat-ilmu/
10