Anda di halaman 1dari 2

NAMA: NI KOMANG DARMA SASTRA DIYANTI

NIM/NO : 1802622010496/ 20
KELA : J AKUNTANSI MALAM
Tugas hlm 546

12-1.
SAMPEL REPRESENTATIF Sampel representatif (representative sample) adalah
sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi, yang berarti
item item yang dijadikan sampel populasi serupa dengan item item yang tidak dijadikan
sampel

12-2.
Sampling statistik berbeda dari sampling non statistik. Dalam sampling statistik, dengan
menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengkuantifikasi risiko sampling dalam
perencanaan sampel, dan mengevaluasi hasil.
Sampling non-statistik, auditor tidak mengkuantifikasi risiko sampling. Auditor memilih
unsur-unsur sampel yang diyakininya akan memberi informasi yang paling bermanfaat dalam
situasi yang dihadapi dan mencapai kesimpulan tentang populasi berdasarkan hasil
pertimbangannya. Karena alasan tersebut, penggunaan sampling non-stastistik sering
disebutjudgemental sampling.
Tiga bagian dalam metode tsb:

1.Perencanaan sampel

2.Pemilihan sampael dan melakukan pengujian

3.Pengevaluasian hasil

12-3.
Pada sampling dengan penggantian, setelah sebuah subjek pada populasi terpilih dari
kerangka sampling, maka subjek akan dikembalikan ke kerangka dan dapat dipilih lagi
sabagai sample berikutnya. Sedangkan pada sampling tanpa penggantian, setelah sebuah
subjek dipilih dari kerangka sampling, maka subjek akan dihapus dari populasi dan tidak
akan terpilih kembali sebagai sample. sampling tanpa penggantian dinilai lebih efisien
daripada sampling dengan penggantian dalam menghasilkan sample yang representatif.
Sampling tanpa pengantian lebih sering di pilih auditor karena metode ini merupakan metode
yang lebih mudah digunakan, dipahami, dan dikomunikasikan

12-4.
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik
penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan
nomor undian.
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat
pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga
setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan
bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini.
Namun, metode yang paling sering digunakan adalah Simple Random Sampling dengan
pengembalian.
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah
kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing
kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.

Yang lebih sering di gunakan auditor Pengambilan sampel acak sederhana karena
dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error penelitian. Sementara
kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat
merepresentasikan populasi yang dimaksud.

12-5.
Pemilihan sampel dilaksanakan dengan cara seluruh anggota populasi diberi nomor dari satu
sampai terakhir. Anggota sampel dipilih secara sistematis dengan menggunakan rentang
tertentu. Rentang ditentukan berdasarkan perhitungan jumlah populasi dibagi jumlah sampel
yang diinginkan.
Keuntungan:
Keuntungan dari metode ini adalah cara ini lebih cepat, lebih mudah dan lebih mudah
pelaksanaannya daripada cara-cara lainnya. Cara ini juga memungkinkan untuk mengambil
sampel di lapangan dengan tanpa harus menggnakan kerangka sampel.
Kekurangan:
Metode ini mempunyai dua kerugian. Pertama, jika urutannya tidak sepenuhnya acak, maka
variasi dari populasi tidak dapat diduga secara tepat. Kedua, jika populasi memiliki
pengulangan karakteristik yang relatif tetap (dan kebetulan sama dengan interval yg
digunakan) maka sampel akan menjadi seragam.

Anda mungkin juga menyukai