Anda di halaman 1dari 9

Ilustrasi Kasus Likuidasi

PT. Serba Salah (perusahaan fiktif) mengalami kerugian operasi yang besar pada tahun
2011 dan pada tengah tahun pertama 2012. Sampai bulan Juli 2012 hutang dagangnya telah
 jatuh tempo dan piutang dagangnya telah dijaminkan untuk pinjaman bank yang telah jatuh
tempo. Kreditur PT.Serba Salah tidak setuju untuk member tambahan kredit atau
memperpanjang jangka waktu pinjaman tersebut, dan pada tanggal 1 Agustus 2012
PT.Serba Salah dengan sukarela menyatakan diri pailit.

 Neraca yang dibuat pada tanggal diajukan pernyataan pailit disajikan pada gambar 1.
Meskipun neraca tersebut menunjukkan ekuitas pemegang saham dengan basis
kelangsungan usaha sebesar Rp 13.000.000, penilaian harga perolehan bukanlah merupakan
indikator yang
 baik untuk kondisi keuangan perusahaan yang dilikuidasi. Laporan akuntansi untuk
 perusahaan yang dilikuidasi semacam ini disebut laporan keuangan likuidasi dengan basis
likuidasi.

PT SERBA SALAH
NERACA
PER 1 AGUSTUS 2012
 Aktiva
 Aktiva Lancar
-Kas Rp 3.000.000
-Surat-surat berharga (harga pasar) 7.000.000
-Piutang dagang (setelah dikurangi penyisihan piutang tak 25.000.000
tertagih)

3
-Persediaan 50.000.000
-Biaya dibayar di muka 4.000.000 Rp 89.000.000

 Aktiva Jangka Panjang


-Tanah Rp 15.000.000
-Bangunan-neto 40.000.000
-Peralatan-neto 30.000.000
-Aktiva tak berwujud 6.000.000 91.000.000
Total Aktiva Rp 180.000.000

 Kewajiban dan
Ekuitas
Kewajiban Lancar
-Hutang dagang Rp 65.000.000
-Hutang gaji 13.000.000
-Hutang pajak bumi dan bangunan 2.000.000
-Hutang wesel-bank 25.000.000
-Hutang wesel-pemasok 5.000.000
-Hutang bunga 7.000.000 Rp 117.000.000

Kewajiban Jangka Panjang


-Hutang hipotik 50.000.000
Total Kewajiban 167.000.000

 Ekuitas
-Modal saham Rp 200.000.000
-Laba ditahan (187.000.000)
Total Ekuitas 13.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp 180.000.000

Gambar 1: Neraca pada saat Mengajukan Pernyataan Pailit kepada Pengadilan

1. Laporan Keuangan Likuidasi Perseroan


Kewajiban tim likuidasi diantaranya adalah :
1. Membuat laporan keuangan likuidasi untuk pengadilan perkara kepailitan. Laporan ini
adalah dokumen yang disediakan secara legal untuk pengadilan perkara kepailitan.

4
2. Laporan keuangan likuidasi yang dibuat Akuntan adalah laporan keuangan yang
menekankan nilai likuidasi dan menyediakan informasi yang relevan bagi tim likuidasi
dalam melikuidasi perusahaan.
3. Laporan ini juga menyediakan informasi yang mungkin berguna untuk kreditur dan untuk
 pengadilan perkara kepailitan.
Laporan keuangan likuidasi disajikan pada tanggal tertentu, dan memberikan
informasi neraca dimana aktiva diukur berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi (net
realizable value) dan digolongkan berdasarkan urutan ketersediaan bagi kreditur yang
dijamin penuh, yang dijamin sebagian, yang diprioritaskan, dan yang tidak dijamin. Hutang
digolongkan pada laporan keuangan likuidasi berdasarkan prioritas, dijamin penuh, dijamin
sebagian, dan tidak dijamin. Penilaian harga perolehan dimasukkan dalam laporan untuk
tujuan referensi.
Ilustrasi laporan keuangan likuidasi untuk PT Serba Salah disajikan dalam peraga 18-
2. Informasi untuk laporan tersebut di peroleh dari Neraca (Lihat Peraga 18-1) pada
tanggal
 pernyataan pailit dan dari sumber lain seperti, penilaian nilai likuidasi aktiva yang
diharapkan dan persetujuan kontrak dengan kreditur mengenai jaminan atas hutangnya.
Hutang hipotik, dan juga hutang Bungan Rp. 5.000.000 dijamin dengan tanah dan
bangunan. Semua piutang dagang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank,
ditambah biaya bunga yang belum di bayar Rp. 2.000.000 yang termasuk dalam hutang
bunga.
Diharapkan aktiva PT Serba Salah dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu tiga
bulan dan nilai yang dapat direalisasikan akan sebagai berikut :

Kas Rp. 3.000.000

Surat berharga Rp. 7.000.000

Piutang dagang Rp. 22.000.000

Persediaan (setelah dikurang biaya penjualan) Rp.

55.000.000 Biaya di bayar dimuka -

Tanah dan bangunan Rp. 60.000.000

Peralatan Rp. 12.000.000

Aktiva tak berwujud -


Rp.159.000.000
5
Bangunan 40.000.000 Aktiva tak berwujud nihil 148.200.000
Peralatan 30.000.000
Aktiva tak berwujud 6.000.000 177.000.000

 Aktiva Diperoleh: (Aktiva baru nonkas diterima)  Aktiva yang Tidak Direalisasi (Aktiva nonkas 31
Agustus)
Piutang dagang —  baru 18.000.000 Surat berharga 7.000.000
Jangka pendek 3.000.000
Biaya dibayar dimuka 3.000.000 Piutang dagang —  baru 8.000.000 28.000.000

 Hutang
 Hutang dilikuidasi (Jumlah hutang dibayar)  Hutang yang dilikuidasi (Hutang pada 1 Agustus)
Hutang gaji 13.000.000 Hutang dagang 65.000.000
Hutang pajak bumi 2.000.000 Hutang gaji 13.000.000
dan bangunan
Hutang wesel — b  ank 19.000.000 Hutang pajak properti 2.000.000
Hutang bunga 7.000.000 Hutang wese l—  bank 25.000.000
Hutang hipotik 50.000.000 91.000.000 Hutang wese l—  5.000.000
 pemasok
Hutang bunga 7.000.000
Hutang hipotik 50.000.000 167.000.000
 Hutang yang Tidak Dilikuidasi
(Hutang pada 31 Agustus)
Hutang dagang 65.000.000  Hutang terjadi atas ditemukan:
(Jumlah yang terjadi atau ditemukan tetapi belum
Hutang wesel — b  ank 6.000.000
dibayar pada 31 Agustus)
Hutang wesel —  Hutang ditemukan untuk
5.000.000 500.000
suplliers utilitas
Hutang ditemukan Hutang biaya tim
500.000 2.000.000 2.500.000
untuk utilitas likuidasi — b  aru

16
Hutang biaya tim
2.000.00078.500.000
likuidasi — b 
aru

 Laba atau Rugi dan Item Tambahan


 Biaya Tambahan: (Biaya diluar kerugian aktiva dan Pendapatan tambahan: (pendapatan diluar
 penghapusan) keuntungan aktiva atau penyelesaian kewajiban)
Hutang ditemukan 500.000 Tidak ada
untuk utilitas
Biaya tim likuidasi 2.000.000  Rugi bersih 24.300.000
Biaya administrasi — 3.000.000 5.500.000
 baru
Rp 370.000.00 Rp 370.000.000

Gambar 6: Laporan Realisasi dan Likuidasi

Penyelesaian Masalah
Selama bulan September 19X2, Tim Likuidasi PT Serba Salah berhasil menagih
piutang dagang Rp 18.000.000, menjual surat berharga sebesar Rp 7.300.000, menjual
perlengkapan (termasuk dalam biaya dibayar dimuka) untuk tahun 19X5, menghapus biaya
dibayar dimuka yang tersisa, dan mendistribusikan kas sebagai akhir likuidasi harta pailit
tersebut. Jurnal dalam buku tim likuidasi untuk mencatat transaksi dan peristiwa tersebut
adalah sebagai
 berikut:
Kas Rp 18.000.000
Piutang dagang — b  aru Rp 18.000.000
Penagihan seluruh piutang

Kas Rp 7.300.000
Surat-surat berharga Rp
7.000.000 Modal harta pailit 300.000
Penjualan surat berharga secara tunai

17
Kas Rp 995.000
Modal harta pailit 2.005.000
Biaya dibayar dimuka Rp
3.000.000 Penjualan perlengkapan dan penghapusan biaya dibayar
dimuka
Setelah jurnal tersebut dimasukkan ke dalam pembukuan tim likuidasi, saldo perkiraan
adalah sebagai berikut:
 Debit Kredit
Kas Rp 65.495.000
Piutang dagang Rp 65.000.000
Hutang utilitas 500.000
Hutang biaya tim likuidasi-baru 2.000.000
Hutang wesel-bank 6.000.000
Hutang wesel-pemasok 5.000.000
Modal harta pailit 13.005.000
Rp 78.500.000 Rp 78.500.000

Karena biaya tim likuidasi merupakan tagihan prioritas maka dibayar penuh dan klaim
yang tersisa sebesar Rp 76.500.000 (semua kreditur rangking pertama yang tidak terjamin)
menerima Rp 0,83 (Rp 63.495.000 : Rp 76.500.000) dalam penyelesaian akhir klaim
mereka. Jurnal untuk mencatat distribusi kas adalah:

Hutang biaya tim likuidasi-baru Rp 2.000.000


Kas Rp 2.000.000
Untuk mencatat pembayaran biaya tim likuidasi

Hutang dagang Rp 53.950.000


Hutang biaya utilitas 415.000
Hutang wesel-bank 4.980.000
Hutang wesel-pemasok 4.150.000
Kas Rp 63.495.000
Untuk mencatat pembayaran Rp 0,83 untuk kreditur yang tidak dijamin

18
REFERENSI

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40784 (diakses 05 Maret 2018)

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52d60272898d1/prosedur-likuidasi-perseroan-
terbatas (diakses 05 Maret 2018)

http://candraekonom.blogspot.co.id/2015/01/contoh-laporan-akuntansi-pada_82.html (diakses 05
Maret 2018)

20

Anda mungkin juga menyukai