1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan,
dan berikan 2 contoh yang memberi gambaran tentang pelaporan keuangan mengandung
kecurangan
Jawaban:
Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan adalah suatu kesalahan penyajian atau
penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan secara disengaja dengan tujuan untuk
menipu pengguna lapkeu.
Contoh: Kapitalisasi asset yang seharusnya diakui sebagai beban, penghilangan jumlah
kewajiban perusahaan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penyalahgunaan asset dan berkan 2 contoh
Jawaban:
Penyalahgunaan asset adalah bentuk kecurangan yang menyangkut pencurian asset entitas
dan umumnya melibatkan pegawai dan pihak internal lain dalam organisasi entitas.
Contoh:
3. 3 kondisi kecurangan mana yang sering disebut “segitiga kecurangan” (fraud triangle)
Jawaban:
Insentif/Tekanan: Manajemen dan karyawan lain mendapat insentif/tekanan utk
melakukan kecurangan
Kesempatan/peluang: keadaan yang memberi peluang kpd manajemen/karyawan utk
melakukan kecurrangan
Perilaku/Rasionalisasi: perilaku/karakter yg mengijinkan manajemen/ karyawan utk
melakukan tindakan tidak jujur atau mereka dlm lingkungan yg cukup memberi
tekanan yg membenarkan mereka untuk melakukan tindakan tidak jujur.
4. Sumber-sumber apakah yang digunakan auditor untuk mendapatkan informasi guna
menilai risiko kecurangan
Jawaban:
Pembahasan di antara Tim Perikatan (Tim Audit)
Meminta Keterangan dari Manajemen
Risiko Kecurangan
Prosedur Analitis
Informasi Lain
5. Apakah yang harus dipertimbangkan oleh tim audit dalam merencanakan diskusi tentang
risiko kecurangan
Jawaban:
Yang harus dipertimbangkan oleh tim audit dalam merencanakan diskusi tentang risiko
kecurangan adalah
Bagaimana mereka meyakini bahwa laporan keuangan entitas rentan terhadap
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. Hal ini mencakup
pertimbangan-pertimbangan tentang factor-faktor eksternal dan internal yang
diketahui mempengaruhi entitas sehingga bisa:
− Menciptakan suatu insentif atau tekanan bagi manajemen untuk melakukan
kecurangan.
− Memberi peluang untuk melakukan kecurangan.
− Mengindikasikan suatu kultur atau lingkungan yang memungkinkan manajemen
membenarkan kecurangan.
Bagaimana manajemen bisa melakukan dan menyembunyikan pelaporan keuangan
yang mengandung kecurangan.
Bagaimana seseorang bisa memperlakukan tidak semestinya terhadap asset entitas.
Bagaimana auditor bisa merespons terhadap kerentanan kesalahan penyajian material
yang diakibatkan kecurangan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN BAB 10
1. Sebutkan lima jenis pengujian yang digunakan auditor untuk menentukan apakah laporan
keuangan disajikan secara wajar. Tunjukkan pengujian mana yang dilakukan untuk
mengurangi risiko pengendalian dan pengujian mana yang dilakukan untuk mengurangi
risiko deteksi direncanakan
Jawab: Prosedur Penilaian Risiko, Pengujian Pengendalian, Pengujian Substantif
Transaksi, Prosedur Analitis Substantif, Pengujian Rinci Saldo Akun.
Pengujian pengendalian dilakukan untuk mendukung pengurangan penilaian risiko
pengendalian, sementara auditor menggunakan prosedur analitis substantive dan
pengujian rinci saldo mengurangi risiko deteksi risiko deteksi direncanakan. Pengujian
substantive golongan transaksi mempengaruhi risiko pengendalian dan risiko deteksi
direncanakan, karena menguji efektivitas pengendalian internal dan jumlah rupiah
transaksi.
2. Apakah tujuan prosedur penilaian risiko dan apakah perbedaannya dari empat jenis
pengujian audit lainnya.
Jawab: Prosedur penilaian risiko bertujuan untuk menilai risiko kesalahan penyajian
material, yang dicerminkan oleh perpaduan risiko inheren dan risiko pengendalian.
3. Apakah tujuan pengujian pengendalian? Tunjukkan akun-akun dalam laporan keuangan
yang terpengaruh oleh pelaksanaan pengujian pengendalian untuk siklus pembelian dan
pembayaran.
Jawab: Tujuan pengujian pengendalian adalah untuk menentukan efektivitas kebijakan
dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang diterapkan untuk
menilai control risk (risiko pengendalian). Terdapat tiga akun yang terpengaruh oleh
pengujian pengendalian untuk siklus pembelian dan pembayaran, yaitu: Pembelian
barang dan jasa, Pengeluaran kas, Retur dan cadangan pembelian serta potongan
pembelian.
4. Bedakan antara pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan transaksi.
Berilah masing-masing dua buah contoh.
Jawab: Pengujian pengandalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk
menentukan efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur
pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian)
sedangkan Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan
untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung
mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut
dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang jelas
terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan. Perbedaannya juga terletak pada
prosedur audit yang dipakai (1) pengendalian: dengan pengajuan pertanyaan, observasi,
inspeksi, pelaksanaan kembali pekerjaan, dan teknik audit berbantu komputer. (2)
substantif: sama dengan pengujian pengendalian ditambah prosedur analitis, perhitungan,
konfirmasi, penelusuran, dan pemeriksaan.
Contoh pengujian pengendalian:
a. Menyamakan invoice supplier dengan purchase order dan receiving report sebelum
menyetujui pembayaran invoice
b. Memeriksa kartu absensi karyawan sebelum menyetujui pembayaran uang lembur
Contoh pengujian substantive golongan transaksi: