PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran umum antara pasar modern dan pasar tradisional
Untuk mengetahui differensiasi harga komoditas jagung dan cabai
Untuk mengetahui karakteristik produk beserta penentuan harga komoditas
jagung dan cabai
Untuk mengetahui struktur pasar modern dan pasar tradisional
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui gambaran umum antara pasar modern dan pasar tradisional
Dapat mengetahui differensiasi harga komoditas jagung dan cabai
Dapat mengetahui karakteristik produk beserta beserta penentuan harga
komoditas jagung dan cabai
Dapat mengetahui struktur pasar modern dan pasar tradisional
BAB II
METODE
2. Komoditas Jagung
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 3.000
Vol. penjualan : 3 kg
Pengecer 4 (Ibu Hajah)
1. Komoditas Cabai Rawit
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 60.000
Vol. penjualan : 10 kg
2. Komoditas Jagung
Berat : 1 kg, belum dikupas
Harga : Rp. 1.500
Vol. penjualan : 10 kg
Pengecer 5 (Ibu Nini)
1. Komoditas Cabai Rawit
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 60.000
Vol. penjualan : 10 kg
2. Komoditas Jagung
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 3.000
Vol. penjualan : 5 kg
Pengecer 6 (Ibu Saudah)
1. Komoditas Cabai Rawit
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 60.000
Vol. penjualan :3-5 kg
2. Komoditas Jagung
Berat : 1 kg, tidak dikupas
Harga : Rp. 1.500
Vol. penjualan : 50 kg, namun jika diecer biasanya akan
dikupas oleh Ibu Saudah dengan Harga Rp. 4.000
Pengecer 7 (Ibu Riani)
1. Komoditas Cabai Rawit
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 55.000
Vol. penjualan : 2 kg
2. Komoditas Jagung
Berat : 1 kg
Harga : Rp. 3.000
Vol. penjualan : 10 kg
Biasanya para pengecer mengambil produk dagangan mereka dari
pedagang besar di pasar Gadang, hambatan yang sering mereka temui yaitu
kehabisan barang karena produk dari pasar Gadang biasanya akan dikirim
keluar kota untuk diekspor, jika tidak cepat maka akan mendapat produk yang
tidak berkualitas bahkan tidak dapat sama sekali.
Dalam penjualan kedua komoditas ini yang paling cepat laku
ataupun habis adalah Jagung, karena harganya yang murah, dalam prinsip
dalam berdagang mereka jika produk yang mereka beli dari pedagang besar
pasar Gadang hari ini tidak habis maka keesokan harinya produk itu yang akan
dijual lagi dan mereka tidak akan membeli lagi sampai produk mereka habis.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pasar yang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
sehingga terjadinya suatu permintaan dan penawaran memiliki peranan
penting bagi konsumen yang membutuhkan produk maupun jasa. Struktur
pasar sendiri bermacam-macam tergantung dengan jumlah pembeli dan
penjual, jenis barang yang ditawarkan dan akses masuknya. Selain itu
struktur pasar dapat ditentukan dari jenis pasar modern atau
tradisionalnya yang hasil dari perhitungannya dimasukkan kedlam
kategori-kategori struktur pasarnya.
Pasar Tradisional seperti pasar Sukun memiliki karakteristik
produk tertentu dengan tingkat harga yang murah ini dikarenakan
terjadinya persaingan harga antar pedagang dan tidak adanya nilai tambah
pada produk tersebut. Pasar yang memiliki penjual yang banyak dengan
produk hampir sejenis digolongkan kepada struktur pasar persaingan
smpurna. Saluran pemasaran pada pasar Sukun juga pendek yaitu dari
petani- pedagang besar pasar Gadang- pengecer pasar Sukun.
Sedangkan pasar modern seperti Super Indo yang tidak memiliki
diferensiasi produk sejenis dan memiliki nilai tambah yang besar dengan
menghitung biaya seperti biaya grading, penyimpanan, transportasi atau
lembaga yang bersangkutan dan tarif pajak bangunan yang digunakan
maka dapat digolongkan menjadi pasar monopoli.
4.2. Saran
Peran pasar sangat kuat di masyarakat sehingga jika pasar
tradisional menginginkan margin keuntungan yang lebih tinggi maka
perlu melakukan perilaku khusus pada produk yang dijualnya atau
melakukan diferensiasi produk sehingga dapat menambah nilai pada
produknya dan dapat bersaing dengan pasar modern.