BAB II Fatimah
BAB II Fatimah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Hipertensi
a. Pengertian
persisten dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
pada saat kondisi cukup istirahat /tenang dimana tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu yang lama dan tidak
tekanan darah diastolik ≥80 mmHg, oleh karena itu dapat disimpulkan
tekanan darah dimana tekanan darah sistolik sama dengan atau diatas
≥130 mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau diatas ≥80 mmHg.
b. Klasifikasi
1
1) Hipertensi Primer atau Hipertensi Esensial
ini ditemukan pada 90% dari seluruh kasus hipertensi. Ada beberapa
2
Tabel 2.1 Kriteria penyakit hipertensi menurut JNC 7 Report
c. Etiologi
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah yang antara lain usia, jenis
a) Usia
3
penurunan curah jantung, dan peningkatan tahanan perifer
b) Jenis kelamin
Wilson, 2006).
c) Keturunan (genetik)
4
hipertensi maka risiko terkena penyakit hipertensi akan lebih
a) Obesitas
2006).
b) Stres
5
c) Merokok
d) Olahraga
darah
6
f) Konsumsi Garam Berlebihan
g) Hiperlipidemia / Hiperkolesterolemia
d. Patofisiologi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
7
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
8
bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia
jaringan ikat dan penurunan relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
aorta dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina dan susunan saraf pusat.
hipertensi dini pada pasien umur 20-40 tahun (dimana tahanan perifer
9
relaksasi otot polos pembuluh darah yang pada gilirannya menurunkan
2010).
10
Gambar 2.1 Bagan Pathway Hipertensi
11
e. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan farmakologi
a) Diuretik tiazid
12
sehingga obat ini cukup diberikan sekali sehari. Efek
b) Beta-blocker
13
Terapi menggunakan beta‐blocker akan mengantagonis
1, tetapi tidak spesifik untuk reseptor beta‐1 saja oleh karena itu
14
lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari. Beta‐blocker
c) ACE inhibitor
perifer.
15
berespon baik pada pemberian ACEi. Dosis pertama ACEi harus
16
e) Calcium channel blocker
jantung, dan sel‐sel otot polos pembuluh darah. Efek ini akan
f) Alpha-blocker
g) Golongan lain
17
pembuluh darah. Antihipertensi kerja sentral (misalnya klonidin,
2) Penatalaksanaa Non-farmakologi
(Suwarso, 2010).
18
obat dengan efektifitas tertinggi dengan efek samping terkecil dan
2001).
19
resisten terhadap garam. Penderita hipertensi yang peka terhadap
20
diperhatikan dalam melakukan diet ini adalah komposisi makanan
natriumnya.
21
c) Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas
(Suwarso, 2010).
(2) Batasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis jeroan lainnya
(4) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir dalam
seminggu.
efektif bagi banyak pasien dengan hipertensi ringan. Diet rata rata
22
harinya. Diet yang dianjurkan untuk pengobatan hipertensi adalah
d) Olahraga
kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan kaki, dan
23
11,7 kg. Terdapat hubungan yang erat antara perubahan berat
darah.
24
dan 14% untuk perempuan dibandingkan mereka yang tidak
g) Manajemen stres
kelompok yaitu:
25
(3) Relaksasi dengan hipnosis/autosugesti
hipnosis/ autosugesti.
26
menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Meditasi dan
a. Pengertian
pergerakan sendi yang terlihat. Latihan ini dapat dilakukan di mana saja,
intensitas dari ringan ke sedang, penggunaan alat relatife lebih murah dan
waktu yang diperlukan relatif lebih sedikit membuat latihan ini memiliki
otot berkontraksi tanpa adanya perubahan pada panjang otot atau pergerakan
sendi yang terlihat. Terdapat 2 jenis latihan isometrik yaitu: muscle setting
meningkatkan kekuatan otot bila terdapat nyeri gerak sendi (Basuki, 2008).
27
kontraksinya terjadi pada bagian lengan bawah dan tangan, sehingga akan
b. Manfaat
2009).
28
stimulus sehingga terjadi mekanisme shear stress (Guyton, A.C & Hall,
dimana sel endotel adalah bagian dalam lumen dari pembuluh darah yang
antara sirkulasi darah dan sel-sel otot polos pada pembuluh darah.
Sejumlah NO juga akan berdifusi ke dinding arteri dan vena (otot polos)
2010).
29
pelepasan substansi vasodilator lain termasuk prostasiklin dan metabolit
perubahan fungsi otot polos pembuluh darah dan menjadi dasar dalam
didapatkan tidak terlalu besar, namun dilansir dari rilis media yang
darah pada penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang baik
tidak teratur karena keteraturan minum obat anti hipertensi bisa menjadi
2018)
ini juga bermanfaat untuk mencegah atrofi otot, membangun volume otot,
30
meningkatkan stabilitas sendi, serta mengurangi edema. Latihan dengan
tidak memakan waktu yang banyak dan tidak terpengaruh oleh cuaca karena
yang hanya digunakan satu orang pada satu waktu (Owen et al, 2010).
dilakukan oleh Owen, Wiles & Swaine (2010) terhadap efek jangka
darah baik sistol maupun diastol. Latihan ini dapat dilakukan pada pasien
pemantauan yang lebih ketat baik sebelum maupun pada saat latihan.
nyeri lainnya, dimana alat tersebut dapat memicu timbulnya nyeri pada
mereka dengan aneurisme atau masalah katup mitral, dimana kenaikan awal
tekanan darah dapat dipicu dengan penggunaan alat bisa sangat berbahaya
31
d. Langkah-langkah dalam melakukan isometric handgrip exercise
selama latihan sebanyak 180 detik atau 3 menit). Dengan keluatan tarikan
handgrip.
istirahat 5 menit.
isometrik dan olahraga dinamis. Salah satu perbedaan utamanya ialah insiasi
32
populasi khusus. Respon tekanan darah dan denyut jantung terhadap latihan
jenis kontraksi yang dominan di otot, yakni isometric atau isotonic dalam
denyut jantung meningkat. Peningkatan ini tetap terjadi jika kontraksi otot
Hal ini juga terjadi hanya dengan berfikir tentang melakukan kontraksi otot
dimulai, tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat tajam. Isi sekuncup
tidak banyak berubah, aliran darah berkurang pada otot yang tetap
meningkat lagi yang disebut sebagai steady state heart rate (Ganong, 2008).
33
Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap penurunan tekanan
(Millar et al, 2009), perbaikan stres oksidatif (Peters et al, 2006), dan atau
untuk modulasi tekanan darah arteri dan terbukti telah berperan penting
et al, 2013).
hipertensi adalah adanya kelainan pada sel endotel. Endotel merupakan sel
yang melapisi pembuluh darah yang akhir ini diketahui berperan sebagai
34
dan disebut sebagai disfungsi endotel. Pada keadaan ini terjadi
Nitrit oksid merupakan suatu faktor vasodilator dari sel endotel pada
guanilil siklase dalam otot polos vaskuler tidak aktif, sehingga terjadi
diproduksi oleh sel endotel dari asam amino L-arginin dalam suatu reaksi
yang dikatalisis oleh enzim nitrit oksid sintase (NOS). Sintesis NO dari
35
Penelitian yang dilakukan oleh Aziza et al (2011) tentang hubungan
diketahui bahwa pada pasien yang mendapat kaptopril teratur, ekspresi ET-1
36
- Diuretik
- Angiotensin-converting
B. Kerangka Teori enzyme inhibitor (ACEI)
- Penghambat reseptor angiotensin II
Terapi Farmakologis (ARB)
- β- bloker
- Penghambat saluran kalsium
(Calcium Channel Bloker, CCB)
Vasodilatasi pembuluh
darah
Fungsi endotel
pembuluh resistensi
Pelepasan
turunan Nitrit Oksid
(NO)-endotelium
Penurunan tekanan
darah arteri
37
C. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel confounding
Usia
Jenis Kelamin Riwayat Hipertensi
Aktivitas Fisik
Obesitas
Riwayat Merokok
Pola Konsumsi (lemak, natrium dan kalsium)
Stres
Medikasi
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Diteliti
38
D. Hipotesis
Ha :
H0 :
Bengkuring
39