Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II

Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur


Kelompok 1

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Tam Toys adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 yang
dikepalai seorang direktur alumni teknik industri yang bernama Kiki Widya.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk mobil
mainan Tamiya. Dalam memulai usahanya sebagai perusahaan baru PT. Tam
Toys berusaha mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan global.
Untuk itu perusahaan memerlukan strategi dengan memperbaiki operasi kerja
yang dilakukan agar lebih efektif dan efisien serta disesuaikan dengan
perancangan sistem kerja yang berlaku. Perancangan sistem kerja merupakan
salah satu cara mengenai bagaimana mengatur sistem kerja yang lebih
nyaman untuk dilakukan oleh seorang operator tanpa mengalami kelelahan
yang berarti serta melakukan pekerjaan dengan gerakan tubuh yang aman dan
nyaman bagi operator.
Maka dari itu perusahaan menggunakan peta kerja untuk menganalisa
proses kerja yang dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga pekerjaan
terakhir untuk merancang dan memperbaiki sistem kerja yang dilakukan. Peta
kerja merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses
kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja,
seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja,
kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang
dialami oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992). Di dalam peta kerja terdapat
Assembly Chart dan Operation Prosses Chart akan membantu membantu
dalam pembuatan Predence Diagram yang menggambarkan urutan dan
keterkaitan antar elemen kerja perakitan sebuah produk Tamiya. Elemen kerja
perakitan yang dilakukan untuk setiap stasiun kerja harus memperhatikan
predence diagram. Setelah stasiun kerja dirancang oleh perusahaan membuat
flow diagram produk tamiya pada lantai produksi.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 1
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Output yang diharapkan oleh PT. Tam Toys adalah berupa Assembly
Chart, Operation Prosses Chart, Predence Diagram, Flow Diagram, waktu
perakitan dan jumlah stasiun kerja perakitan mobil Tamiya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam melaksanakan praktikum perancangan sistem
manufaktur ini yaitu sebagai berikut.
1. Mampu membuat stasiun kerja perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys.
2. Mampu membuat Assembly Chart dan Operation Prosses Chart perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys.
3. Mampu membuat Predence Diagram dan Flow Diagram perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys.
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Dalam praktikum perancangan sistem manufaktur ini terdapat perumusan
dan pembatasan masalah yang telah dirangkum, diantaranya sebagai berikut.
1.3.1 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum perancangan
sistem manufaktur ini antara lain:
1. Bagaimana membuat stasiun kerja perakitan Tamiya pada PT. Tam
Toys?
2. Bagaimana membuat Assembly Chart dan Operation Prosses Chart
perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys?
3. Bagaimana membuat Predence Diagram dan Flow Diagram perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys?
1.3.2 Pembatasan Masalah
Adapun batasan yang diterapkan dalam melakukan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantarannya sebagai berikut.
1. Perakitan Tamiya dilakukan pada hari Minggu 29 September 2019 Pukul
10.00 WIB di Laboratorium Analisis Perancangan Terintegrasi Fakultas
Teknik Industri Universitas Tanjungpura.
2. Perakitan Tamiya dengan jumlah komponen sebanyak 36 buah.
3. Data historis berupa daftar komponen beserta kode komponen Tamiya.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 2
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.4 Metodologi Praktikum


Dalam praktikum perancangan sistem manufaktur kali ini terdapat
prosedur praktikum yang digambarkan melalui flowchart dan penjelasannya.
1.4.1 Flowchart Praktikum
Adapun tahapan dari pelaksanaan praktikum ini dapat dilihat pada
gambar 3.1 flowchart praktikum sebagai berikut.

Mulai

Studi Literatur
1. Peta-peta kerja
2. Elemen kerja
3. Assembly Chart
4. Operation Proses Chart
5. Precedence Diagram
6. Stasiun kerja
7. Flow Diagram

Pengumpulan dan Pengolahan Data


1. Pengumpulan Data Elemen Kerja
2. Assembly Chart
3. Operation Process Chart
4. Precedence Diagram
5. Stasiun Kerja
6. Flow Diagram

Analisa Data
1. Analisa Elemen Kerja
2. Analisa Assembly Chart
3. Analisa Operation Process Chart
4. Analisa Precedence Diagram
5. Analisa Stasiun Kerja
6. Analisa Flow Diagram

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.1 Flowchart Praktikm

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 3
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.4.2 Penjelasan Flowchart


Adapun penjelasan flowchart praktikum tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur berguna untuk mempelajari teori dasar dari praktikum yang
akan dilakukan agar mengurangi kesalahan yang terjadi selama
praktikum. Studi literatur terdiri dari peta kerja, elemen kerja, assembly
chart, operation process chart, precedence diagram, stasiun kerja, dan
flow diagram.
3. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data berupa video perakitan tamiya. Pengolahan data dalam
praktikum ini ialah membuat elemen kerja, assembly chart, operation
process chart, precedence diagram, stasiun kerja, dan flow diagram.
4. Analisa Data
Analisa data dalam praktikum ini meliputi analisa elemen kerja, analisa
assembly chart, analisa operation process chart, analisa precedence
diagram, analisa stasiun kerja dan flow diagram.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dibuat merupakan pernyataan singkat tentang hasil
analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil praktikum yang telah
dilakukan. Sedangkan saran yang dibuat merupakan suatu tulisan yang
diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas hasil temuan dalam studi
yang telah dilakukan dan berupa pendapat atau tinjauan idealis dari
praktikan.
6. Selesai

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 4
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan pada praktikum perancangan sistem
manufaktur ini seperti berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan PT. Tam Toys yang akan
melakukan perakitan tamiya. Pada bab ini juga membahas tujuan praktikum,
perumusan dan pembatasan masalah, metodologi yang berisi flowchart dan
penjelasannya serta sistematika penulisan praktikum.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang definisi tentang peta-peta kerja, elemen kerja,
Assembly Chart, Operation Process Chart, Predence Diagram, stasiun kerja
dan Flow Diagram.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi hasil pengumpulan data historis berupa daftar komponen
Tamiya beserta kodenya. Kemudian melakukan pengolahan data dengan
mengumpulkan data elemen kerja, membuat Assembly Chart, daftar elemen
kerja, membuat Operation Process Chart, membuat Predence Diagram,
menentukan stasiun kerja dan membuat Flow Diagram.
BAB IV ANALISIS
Bab ini berisi analisa dari hasil pengolahan yang telah dilakukan, berupa
analisa elemen kerja, analisa Assembly Chart, analisa Operation Process
Chart, analisa Predence Diagram, dan analisa Stasiun Kerja dan Flow
Diagram.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil praktikum dan
saran mengenai praktikum agar pelaksanaannya dapat lebih baik lagi, saran di
sini ditujukan kepada mahasiswa dan perusahaan.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 5
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta-peta Kerja
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan
kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006). Peta kerja juga sebagai
alat yang secara sistematis mengumpulkan informasi dari sistem kerja serta
mengkomunikasikan fakta-fakta pada pengguna peta kerja. Peta kerja
dikembangkan oleh Gilberth. Peta kerja digunakan sebagai alat (tool) untuk
memperbaiki metode kerja. Serta, peta kerja merupakan alat komunikasi yang
sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai
tahap akhir (Sritomo, 2008). Peta kerja terbagi menjadi 2 jenis yaitu peta-peta
kerja keseluruhan dan peta-peta kerja setempat. Adapun peta-peta kerja
keseluruhan terbagi menjadi :
1. Peta Proses Operasi (OPC)
OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan sesuai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.
Informasi yang diberikan oleh peta ini antara lain yaitu waktu, material,
mesin atau alat, dan tempat. Kegunaan OPC adalah untuk mengetahui
kebutuhan mesin, memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, alat untuk
menentukan tata letak pabrik, alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
yang sedang digunakan, alat untuk latihan kerja.
2. Peta Aliran Proses (FPC)
Peta Aliran Proses adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses secara lebih rinci dan lengkap dari setiap komponen pembentuk
suatu produk. Informasi yang diberikan antara lain yaitu urutan operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan. Kegunaan peta
aliran proses adalah memberikan informasi aliran bahan atau aktivitas
orang mulai awal masuk proses sampai aktivitas terakhir, memberikan
informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses, mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan atau orang selama proses berlangsung, Alat
untuk perbaikan proses atau metode kerja.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 6
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

3. Peta Proses Kelompok Kerja (GPC)


Peta Proses Kelompok Kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta
aliran proses, dimana setiap peta aliran proses akan menunjukkan satu
seri kerja dari seorang operator. Menunjukkan beberapa aktivitas dari
sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses, dimana
satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan. Kegunaan
GPC antara lain sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok
kerja, mengurangi waktu atau aktivitas menunggu, sehingga bisa
mengurangi ongkos produksi atau proses, serta bisa mempercepat waktu
penyelesaian produksi.
4. Diagram Alir (FD)
Suatu gambaran skala dari susunan lantai dan gedung yang
menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta
Aliran Proses. Diagram ini berfungsi melengkapi peta aliran proses
dimana pergerakkan suatu material digambarkan oleh anak panah kecil
pada garis aliran tersebut. Kegunaan FD antara lain, memperjelas suatu
peta aliran proses, membantu dalam memperbaiki tata letak tempat kerja.
5. Assembly Chart (AC)
Assembly Chart adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran
komponen dan rakitan bagian (sub assembly) ke dalam rakitan satu
produk. AC menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang, komponen-
komponen yang membentuk produk, bagaimana komponen- komponen ini
bergabung bersama, komponen yang menjadi bagian suatu rakitan, aliran
komponen ke dalam sebuah rakitan, keterkaitan antara komponen dengan
rakitan bagian, gambaran menyeluruh dari proses rakitan, urutan saat
komponen bergabung bersama, suatu gambaran awal dari pola aliran
bahan.
Adapun peta-peta kerja setempat terbagi menjadi :
1. Peta Pekerja dan Mesin
Peta Pekerja dan Mesin adalah diagram yang menggambarkan koordinasi
antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari interaksi antara pekerja

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 7
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

dan mesin. Informasi yang diberikan yaitu hubungan yang jelas antara
waktu kerja operator dan waktu kerja mesin yang ditanganinya. Kegunaan
peta pekerja dan mesin, yaitu merubah tata letak tempat kerja, mengatur
kembali gerakan-gerakan kerja, merancang kembali mesin dan peralatan,
menambah pekerja bagi sebuah mesin ataupun sebaliknya.
2. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan dan tangan kiri adalah diagram yang menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan tangan
kiri dan tangan kanan dalam suatu kerja setempat. Informasi yang
diberikan antara lain hubungan yang jelas antara waktu kerja dan waktu
menganggur dari tangan kanan dan kiri, serta menunjukkan perbandingan
antara tugas yang dibebankan pada tangan kanan dan kiri.
Kegunaannya antara lain, alat untuk menganalisa dan memperbaiki tata
letak suatu stasiun kerja, menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan
mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan yang
tidak efisien dan tidak produktif sehingga akan mempersingkat waktu
kerja, alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang ideal.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 8
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Gambar 2.1 Lambang Pada Peta Kerja


2.2 Elemen Kerja
Apabila pekerjaan telah dipilih, maka pekerjaan tersebut harus diperinci
menjadi elemen-elemen kerja. Menurut Meyers dan Stewart (2002, h.175)
Elemen time study harus sekecil mungkin, tapi tidak kurang dari 0.03 menit.
Elemen harus dapat dideskripsikan dengan sejelas mungkin. Elemen harus
dalam rangkaian urutan sesuai dengan metode dan harus dibuat sekecil praktik
di lapangannya. Produk-produk yang telah dipilih untuk diteliti, kemudian
dipecah kembali menjadi elemen-elemen kerja secara detail.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 9
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

2.3 Assembly Chart


Assembly Chart (AC) menurut Sutalaksana (1979) merupakan peta yang
menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami
komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. AC
atau peta proses perakitan memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat
menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, untuk
menentukan tata letak fasilitas, dan membantu menentukan perbaikan cara
kerja.

Gambar 2. 2 Contoh Assembly Chart


2.4 Operation Process Chart
Operation process chart (OPC) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai
menjadi produk jadi utuh maupun sebai komponen, dan juga memuat
informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Jadi dalam
suatu operation process chart, dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan
pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang
penyimpanan. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui
operation process chart, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
b. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
d. Sebagai alat untuk melakukan cara kerja yang sedang dipakai
e. Sebagai alat untuk latihan kerja

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 10
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

PETA PROSES OPERASI


NAMA OBYEK : RAK LIPAT
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 4
TANGGAL DIPETAKAN : 25 MARET 2012
(73x88x1) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (73x88x1) Cm
Papan Tengah (1) Rangka Kecil (2) Rangka Kaki (2) Rangka Tengah (2) Rangka Samping (4) Rangka Engsel (2) Papan Alas (2)
(36x13x1) Cm (2x2x1,5) Cm (10,1x2x1,5) Cm (15,2x2x1,5) Cm (25,2x2x1,5) Cm (36x2x1,5) Cm (40x25x1) Cm

Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur


2' O-28 (Meja 0.10' O-23 (Meja 0.08' O-18 (Meja 0.15' O-14 (Meja 0.13' O-9 (Meja 1' O- 4 (Meja 2.50' O -1 (Meja
Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi)

1' Memotong 0.12' Memotong 0.33' Memotong 0.34' Memotong Memotong 1.30' Memotong 2' Memotong
0.36'
O-29 (mesin O-24 (mesin O-19 (mesin O-15 (mesin O-10 (mesin O- 5 (mesin O -2 (mesin
0.96%
1,03% Potong) 4.34% Potong) Potong) 1.29% Potong) 0.39% Potong) 0,27% Potong) 0.64% Potong)

3.38' Meratakan 2' Meratakan 8' Meratakan 10' Meratakan 6.15' Meratakan 20' Meratakan 8.43' Meratakan
O-30 (Mesin O-25 (Mesin O-20 (Mesin O-16 (Mesin O-11 (Mesin O- 6 (Mesin O -3 (Mesin
9.09% 1.94% Serut) 1.28%
1,31% Serut) Serut) Serut) 0.65% Serut) 0.39% Serut) 0.51% Serut)

0.56' Melubangi 1.10' Melubangi 2.16' Melubangi 2.32' Melubangi 2.20' Melubangi
1.30% O-26 (Mesin 0.26% O-21 (Mesin O-17 (Mesin O-12 (Mesin O-7 (Mesin
0.17% 0.09% 0.07%
Bor) Bor) Bor) Bor) Bor)

Sekrup 2,5 Cm (4)


Mur & Baut (2) Engsel (2)

Sekrup 1 Cm (8)

Perakitan 3
Perakitan 1
1.15' O-22 (Meja 4.17' O -8 (Meja
Assembling)
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (8)

Perakitan 2
5.85' O-13 (Meja
Assembling)

Mur & Baut (4)

Perakitan 4
3.80' O-27 (Meja
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (2)

Perakitan 5
2.72' O-31 (Meja
Assembling)

Ringkasan 1' I-1 Pemeriksaan

Kegiatan Jumlah Waktu (Menit)

Operasi 31 95,4
Rak Lipat
Pemeriksaan 1 1
Total 31 96,4

Gambar 2.3 Contoh Operation Process Chart


2.5 Precedence Diagram
PDM (Precedence Diagram Method) diperkenalkan oleh J. W. Fondahl
dari Universitas Standford USA pada awal dekade 60-an. Metode PDM adalah
jaringan kerja yang termasuk klasifikasi aktivitas berada di node atau disebut
juga Activity On Node (AON). Aktivitas dituliskan di dalam node yang
umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah hanya sebagai
petunjuk hubungan antara aktivitas yang bersangkutan dan bukan menyatakan
kurun waktu aktivitas. Kelebihan metode PDM dibandingkan dengan
diagram panah (arrow diagram) adalah:
1. Tidak memerlukan kegiatan fiktif/dummy sehingga pembuatan jaringan
menjadi lebih sederhana.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 11
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

2. Hubungan overlapping yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah


jumlah kegiatan.
Dalam penggunaannya, PDM lebih mudah diselesaikan dengan bantuan
program komputer, seperti: Harvard total project manager, Project scheduler
network, Primavera project planner, Microsoft project dan lain-lain.
2.6 Stasiun Kerja
Stasiun kerja adalah area, tempat atau lokasi dimana aktivitas produksi
akan diselenggarakan untuk merubah bahan baku menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai tambah. Apple (1977) mendefinisikannya sebagai “the space
occupied by a machine or work bench, necessary auxilliary equipment, and
operator; or it may contain a group of smaller or a group of similar
machines, and may require more than one operator” Stasiun kerja yang
dirancang secara benar akan mampu memberikan keselamatan dan
kenyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya akan berpengaruh secara
signifikan didalam menentukan kinerjanya agar setiap desain produk dapat
memenuhi keinginan pemakainya maka harus dilakukan melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut :
1. Mengetahui kebutuhan pemakai (berdasarkan kebutuhan dan orientasi
pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk yang potensial dan
menggunakan pengalaman pribadi).
2. Fungsi produk secara detail (dapat memuaskan pemakai harus dijelaskan
secara detail melalui daftar item masing-masing fungsi produk).
3. Melakukan analisis pada tugas-tugas desain produk.
4. Mengembangkan produk.
5. Melakukan uji terhadap pemakai produk.
Ada 2 (dua) faktor penentu yang harus diperhitungkan dalam proses
perancangan sebuah stasiun kerja, yaitu:
a. harus selalu diingat bahwa populasi pekerja akan sangat bervariasi dan
berbeda-beda baik dalam bentuk maupun ukuran tubuh

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 12
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

b. harus dipahami benar tentang karakteristik dari populasi pemakai produk


ataupun fasilitas kerja seperti pendidikan, kultur, skill, attitude,
kemampuan fisik maupun mental, dan lain-lain

2.7 Flow Diagram


Flow Diagram (FD) disebut juga dengan Diagram Arus Data (DAD). FD
adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan: darimana asal data, dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut,
dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data
tersebut (Kristanto, 2008).
Sebagai DAD (Diagram Arus Data) memperlihatkan gambaran tentang
masukan proses-keluaran dari suatu sistem/perangkat lunak, yaitu obyek-
obyek data mengalir ke dalam perangkat lunak, kemudian ditransformasi oleh
elemen-elemen pemrosesan dan obyek-obyek data hasilnya akan mengalir
keluar dari sistem/perangkat lunak. Obyek-obyek data dalam penggambaran
FD biasanya direpresentasikan menggunakan tanda panah berlabel, dan
transformasi biasanya direpresentasikan menggunakan lingkaran-lingkaran
yang sering disebut sebagai gelembung-gelembung (S. Pressman, 2012).
FD pada dasarnya digambarkan dalam bentuk hirarki, yang pertama sering
disebut sebagai FD level 0 yang menggambarkan sistem secara keseluruhan
sedangkan FD-FD berikutnya merupakan penghalusan dari FD sebelumnya.
FD menggunakan empat buah simbol. Ada dua teknik dasar penggambaran
simbol FD yang umum dipakai, pertama adalah Gane and Sarson sedangkan
yang kedua adalahYourdon and De Marco.
Perbedaan yang mendasar pada teknik tersebut adalah lambang dari
simbol yang digunakan. Gane and Sarson menggunakan lambang segi empat
dengan ujung atas tumpul untuk menggambarkan process dan menggunakan
lambang segi empat dengan sisi kanan terbuka untuk menggambarkan data
store. Yourdon and De Marco menggunakan lambang lingkaran untuk
menggambarkan process dan menggunakan lambang garis sejajar untuk

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 13
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

menggambarkan data store. Sedangkan untuk simbol external entity dan


simbol data flow kedua teknik tersebut menggunakan lambang yang sama
yaitu: segi empat untuk melambangkan external entity dan anak panah untuk
melambangkan data flow.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data Komponen Tamiya
Terdapat pengumpulan data berupa daftar komponen tamiya yang
digunakan untuk dilakukan perakitan dalam praktikum perancangan sistem
manufaktur, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya
Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

1 Body bawah BdB 1

2 Body atas BdA 1

3 Dinamo DnM 1

4 Cover gear depan CGD 1

5 As roda depan ARd 1

6 As roda belakang ARb 1

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 14
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

7 As penghubung APb 1

Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya (lanjutan)


Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

8 Gear depan GD 1

9 Gear belakang GB 1

10 Gear dinamo GDi 1

11 Gear penghubung GP 1

12 Penutup dinamo PDi 1

13 Ban depan Band 2

14 Ban belakang Bank 2

15 Velg depan Vlgd 2

16 Velg belakang Vlgb 2

17 Ring bumper depan RBd 2

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 15
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya (lanjutan)


Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

18 Ring bumper sayap RBs 2

19 Skrup ring SkR 4

20 Saklar on/off Snf 1

21 Kuningan Kun 3

22 Baterai Bat 2

23 Cover gear belakang CGB 1

24 Pengunci baterai PBt 1

25 Pengunci body PBd 1

26 Sayap Say 1

Total 38

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 16
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

3.2 Daftar Elemen Kerja


Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja
N Waktu Waktu Waktu
Elemen Kerja
o Mulai Selesai Estimasi (s)
1 Memasang saklar on/off pada body bawah 00.00 00.03 3
2 Memasang kuningan 1 pada body bawah 00.03 00.09 6
3 Memasang Velg depan 1 dan ban depan 1 00.09 00.12 3
4 Memasang As roda depan dan roda depan 1 00.12 00.16 4
Memasang As roda depan dan roda depan 1 pada
5 00.16 00.20 4
body bawah
6 Memasang gear depan pada body bawah 00.20 00.28 8
7 Memasang Velg depan 2 dan ban depan 2 00.28 00.32 4
8 Memasang roda depan 2 pada body bawah 00.32 00.36 4
9 Memasang Velg belakang 1 dan ban belakang 1 00.36 00.40 4
10 Memasang As roda belakang dan roda belakang 1 00.40 00.43 3
Memasang As roda belakang dan roda belakang 1
11 00.43 00.48 5
pada body bawah
12 Memasang gear belakang pada body bawah 00.48 00.55 7
13 Memasang gear penghubung pada body bawah 00.55 01.03 8
14 Memasang Velg belakang 2 dan ban belakang 2 01.03 01.07 4
15 Memasang roda belakang 2 pada body bawah 01.07 01.11 4
16 Memasang As penghubung pada body bawah 01.11 01.16 5
17 Memasang kuningan 2 pada penutup dinamo 01.16 01.21 5
18 Memasang kuningan 3 pada penutup dinamo 01.21 01.29 8
19 Memasang dinamo pada penutup dinamo 01.29 01.39 10
20 Memasang gear dinamo pada penutup dinamo 01.39 01.48 9
Memasang cover gear belakang pada penutup
21 01.48 01.54 6
dinamo
22 Memasang penutup dinamo pada body bawah 01.54 01.57 3
23 Memasang cover gear depan pada body bawah 01.57 02.02 5
24 Memasang baterai 1 pada body bawah 02.02 02.04 2
25 Memasang baterai 2 pada body bawah 02.04 02.06 2
26 Memasang pengunci baterai pada body bawah 02.06 02.13 7
27 Memasang ring bumper depan 1 dan skrup ring 1 02.13 02.21 8
Merakit ring bumper depan 1 dan skrup ring 1
28 02.21 02.38 17
pada body bawah
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja (lanjutan)

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 17
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

N Waktu Waktu Waktu


Elemen Kerja
o Mulai Selesai Estimasi (s)
29 Memasang ring bumper depan 2 dan skrup ring 2 02.38 02.45 7
Merakit ring bumper depan 2 dan skrup ring 2
30 02.45 03.02 17
pada body bawah
31 Memasang sayap pada body bawah 03.02 03.11 9
32 Memasang ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3 03.11 03.15 4
Merakit ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3
33 03.15 03.30 15
pada body bawah
34 Memasang ring bumper sayap 2 dan skrup ring 4 03.30 03.38 8
Merakit ring bumper sayap 2 dan skrup ring 4
35 03.38 03.57 19
pada body bawah
36 Memasang body atas pada body bawah 03.57 04.00 3
37 Memasang pengunci body 04.00 04.06 6
38 Inspeksi 04.06 04.11 5

3.3 Assembly Chart


3.4 Operation Process Chart
3.5 Precedence Diagram
3.6 Stasiun Kerja
3.7 Flow Diagram

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 18
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Elemen Kerja
4.2 Analisa Assembly Chart
4.3 Analisa Operation Process Chart
4.4 Analisa Precedence Diagram
4.5 Analisa Stasiun Kerja dan Flow Diagram

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 19
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantaranya yaitu:

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum perancangan sistem manufaktur ini yaitu
sebagai berikut:

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 20

Anda mungkin juga menyukai