BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Tam Toys adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 yang
dikepalai seorang direktur alumni teknik industri yang bernama Kiki Widya.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk mobil
mainan Tamiya. Dalam memulai usahanya sebagai perusahaan baru PT. Tam
Toys berusaha mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan global.
Untuk itu perusahaan memerlukan strategi dengan memperbaiki operasi kerja
yang dilakukan agar lebih efektif dan efisien serta disesuaikan dengan
perancangan sistem kerja yang berlaku. Perancangan sistem kerja merupakan
salah satu cara mengenai bagaimana mengatur sistem kerja yang lebih
nyaman untuk dilakukan oleh seorang operator tanpa mengalami kelelahan
yang berarti serta melakukan pekerjaan dengan gerakan tubuh yang aman dan
nyaman bagi operator.
Maka dari itu perusahaan menggunakan peta kerja untuk menganalisa
proses kerja yang dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga pekerjaan
terakhir untuk merancang dan memperbaiki sistem kerja yang dilakukan. Peta
kerja merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses
kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja,
seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja,
kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang
dialami oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992). Di dalam peta kerja terdapat
Assembly Chart dan Operation Prosses Chart akan membantu membantu
dalam pembuatan Predence Diagram yang menggambarkan urutan dan
keterkaitan antar elemen kerja perakitan sebuah produk Tamiya. Elemen kerja
perakitan yang dilakukan untuk setiap stasiun kerja harus memperhatikan
predence diagram. Setelah stasiun kerja dirancang oleh perusahaan membuat
flow diagram produk tamiya pada lantai produksi.
Output yang diharapkan oleh PT. Tam Toys adalah berupa Assembly
Chart, Operation Prosses Chart, Predence Diagram, Flow Diagram, waktu
perakitan dan jumlah stasiun kerja perakitan mobil Tamiya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam melaksanakan praktikum perancangan sistem
manufaktur ini yaitu sebagai berikut.
1. Mampu membuat stasiun kerja perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys.
2. Mampu membuat Assembly Chart dan Operation Prosses Chart perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys.
3. Mampu membuat Predence Diagram dan Flow Diagram perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys.
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Dalam praktikum perancangan sistem manufaktur ini terdapat perumusan
dan pembatasan masalah yang telah dirangkum, diantaranya sebagai berikut.
1.3.1 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum perancangan
sistem manufaktur ini antara lain:
1. Bagaimana membuat stasiun kerja perakitan Tamiya pada PT. Tam
Toys?
2. Bagaimana membuat Assembly Chart dan Operation Prosses Chart
perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys?
3. Bagaimana membuat Predence Diagram dan Flow Diagram perakitan
Tamiya pada PT. Tam Toys?
1.3.2 Pembatasan Masalah
Adapun batasan yang diterapkan dalam melakukan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantarannya sebagai berikut.
1. Perakitan Tamiya dilakukan pada hari Minggu 29 September 2019 Pukul
10.00 WIB di Laboratorium Analisis Perancangan Terintegrasi Fakultas
Teknik Industri Universitas Tanjungpura.
2. Perakitan Tamiya dengan jumlah komponen sebanyak 36 buah.
3. Data historis berupa daftar komponen beserta kode komponen Tamiya.
Mulai
Studi Literatur
1. Peta-peta kerja
2. Elemen kerja
3. Assembly Chart
4. Operation Proses Chart
5. Precedence Diagram
6. Stasiun kerja
7. Flow Diagram
Analisa Data
1. Analisa Elemen Kerja
2. Analisa Assembly Chart
3. Analisa Operation Process Chart
4. Analisa Precedence Diagram
5. Analisa Stasiun Kerja
6. Analisa Flow Diagram
Selesai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta-peta Kerja
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan
kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006). Peta kerja juga sebagai
alat yang secara sistematis mengumpulkan informasi dari sistem kerja serta
mengkomunikasikan fakta-fakta pada pengguna peta kerja. Peta kerja
dikembangkan oleh Gilberth. Peta kerja digunakan sebagai alat (tool) untuk
memperbaiki metode kerja. Serta, peta kerja merupakan alat komunikasi yang
sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai
tahap akhir (Sritomo, 2008). Peta kerja terbagi menjadi 2 jenis yaitu peta-peta
kerja keseluruhan dan peta-peta kerja setempat. Adapun peta-peta kerja
keseluruhan terbagi menjadi :
1. Peta Proses Operasi (OPC)
OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan sesuai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.
Informasi yang diberikan oleh peta ini antara lain yaitu waktu, material,
mesin atau alat, dan tempat. Kegunaan OPC adalah untuk mengetahui
kebutuhan mesin, memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, alat untuk
menentukan tata letak pabrik, alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
yang sedang digunakan, alat untuk latihan kerja.
2. Peta Aliran Proses (FPC)
Peta Aliran Proses adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses secara lebih rinci dan lengkap dari setiap komponen pembentuk
suatu produk. Informasi yang diberikan antara lain yaitu urutan operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan. Kegunaan peta
aliran proses adalah memberikan informasi aliran bahan atau aktivitas
orang mulai awal masuk proses sampai aktivitas terakhir, memberikan
informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses, mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan atau orang selama proses berlangsung, Alat
untuk perbaikan proses atau metode kerja.
dan mesin. Informasi yang diberikan yaitu hubungan yang jelas antara
waktu kerja operator dan waktu kerja mesin yang ditanganinya. Kegunaan
peta pekerja dan mesin, yaitu merubah tata letak tempat kerja, mengatur
kembali gerakan-gerakan kerja, merancang kembali mesin dan peralatan,
menambah pekerja bagi sebuah mesin ataupun sebaliknya.
2. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan dan tangan kiri adalah diagram yang menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan tangan
kiri dan tangan kanan dalam suatu kerja setempat. Informasi yang
diberikan antara lain hubungan yang jelas antara waktu kerja dan waktu
menganggur dari tangan kanan dan kiri, serta menunjukkan perbandingan
antara tugas yang dibebankan pada tangan kanan dan kiri.
Kegunaannya antara lain, alat untuk menganalisa dan memperbaiki tata
letak suatu stasiun kerja, menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan
mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan yang
tidak efisien dan tidak produktif sehingga akan mempersingkat waktu
kerja, alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang ideal.
1' Memotong 0.12' Memotong 0.33' Memotong 0.34' Memotong Memotong 1.30' Memotong 2' Memotong
0.36'
O-29 (mesin O-24 (mesin O-19 (mesin O-15 (mesin O-10 (mesin O- 5 (mesin O -2 (mesin
0.96%
1,03% Potong) 4.34% Potong) Potong) 1.29% Potong) 0.39% Potong) 0,27% Potong) 0.64% Potong)
3.38' Meratakan 2' Meratakan 8' Meratakan 10' Meratakan 6.15' Meratakan 20' Meratakan 8.43' Meratakan
O-30 (Mesin O-25 (Mesin O-20 (Mesin O-16 (Mesin O-11 (Mesin O- 6 (Mesin O -3 (Mesin
9.09% 1.94% Serut) 1.28%
1,31% Serut) Serut) Serut) 0.65% Serut) 0.39% Serut) 0.51% Serut)
0.56' Melubangi 1.10' Melubangi 2.16' Melubangi 2.32' Melubangi 2.20' Melubangi
1.30% O-26 (Mesin 0.26% O-21 (Mesin O-17 (Mesin O-12 (Mesin O-7 (Mesin
0.17% 0.09% 0.07%
Bor) Bor) Bor) Bor) Bor)
Sekrup 1 Cm (8)
Perakitan 3
Perakitan 1
1.15' O-22 (Meja 4.17' O -8 (Meja
Assembling)
Assembling)
Perakitan 2
5.85' O-13 (Meja
Assembling)
Perakitan 4
3.80' O-27 (Meja
Assembling)
Perakitan 5
2.72' O-31 (Meja
Assembling)
Operasi 31 95,4
Rak Lipat
Pemeriksaan 1 1
Total 31 96,4
3 Dinamo DnM 1
7 As penghubung APb 1
8 Gear depan GD 1
9 Gear belakang GB 1
11 Gear penghubung GP 1
21 Kuningan Kun 3
22 Baterai Bat 2
26 Sayap Say 1
Total 38
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Elemen Kerja
4.2 Analisa Assembly Chart
4.3 Analisa Operation Process Chart
4.4 Analisa Precedence Diagram
4.5 Analisa Stasiun Kerja dan Flow Diagram
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantaranya yaitu:
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum perancangan sistem manufaktur ini yaitu
sebagai berikut: