Anda di halaman 1dari 33

Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II

Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur


Kelompok 1

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Tam Toys adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 yang
dikepalai seorang direktur alumni teknik industri yang bernama Kiki Widya.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk mobil
mainan Tamiya. Dalam memulai usahanya sebagai perusahaan baru PT. Tam
Toys berusaha mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan global.
Untuk itu perusahaan memerlukan strategi dengan memperbaiki operasi kerja
yang dilakukan agar lebih efektif serta disesuaikan dengan perancangan sistem
kerja yang berlaku. Tujuan utama perancangan sistem kerja adalah untuk
membuat perancangan sistem kerja yang efektif dan efisien dan sesuai dengan
elemen-elemen dan metode yang diterapkan dan mengembangkan sistem dan
metode yang lebih baik, standarisasi sistem dan metode, menentukan waktu
standar dan membantu melatih pekerja menerapkan metode yang lebih baik.
Maka dari itu perusahaan menggunakan peta kerja untuk menganalisa
proses kerja yang dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga pekerjaan
terakhir untuk merancang dan memperbaiki sistem kerja yang dilakukan. Peta
kerja merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses
kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti
benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas
mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami
oleh suatu benda kerja.
Di dalam peta kerja terdapat Assembly Chart dan Operation Prosses Chart
akan membantu membantu dalam pembuatan Precedence Diagram yang
menggambarkan urutan dan keterkaitan antar elemen kerja perakitan sebuah
produk Tamiya. Assembly Chart merupakan peta yang menggambarkan
langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut
pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. Operation Prosses
Chart adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 1
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara detail dan


Precedence Diagram menggambarkan hubungan antara dua atau  lebih
aktivitas dalam suatu network. Elemen kerja perakitan yang dilakukan untuk
setiap stasiun kerja harus memperhatikan Precedence Diagram. Setelah
stasiun kerja dirancang oleh perusahaan membuat Flow Diagram produk
Tamiya pada lantai produksi. Flow Diagram adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati
suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada
objek lain. Output yang diharapkan oleh PT. Tam Toys yaitu berupa Assembly
Chart, Operation Prosses Chart, Precedence Diagram, Flow Diagram, waktu
perakitan dan jumlah stasiun kerja perakitan mobil Tamiya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam melaksanakan praktikum perancangan sistem
manufaktur ini yaitu sebagai berikut.
1. Mampu menentukan data elemen kerja perakitan Tamiya pada PT. Tam
Toys.
2. Mampu membuat Assembly Chart, Operation Prosses Chart dan
Precedence Diagram perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys.
3. Mampu membuat Flow Diagram dan stasiun kerja perakitan Tamiya pada
PT. Tam Toys.
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum perancangan
sistem manufaktur ini antara lain:
1. Bagaimana menentukan data elemen kerja perakitan Tamiya pada PT.
Tam Toys?
2. Bagaimana membuat Assembly Chart, Operation Prosses Chart dan
Precedence Diagram perakitan Tamiya pada PT. Tam Toys?
3. Bagaimana membuat Flow Diagram dan stasiun kerja perakitan Tamiya
pada PT. Tam Toys?

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 2
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi


Dalam praktikum perancangan sistem manufaktur ini terdapat pembatasan
masalah dan asumsi yang telah dirangkum, diantaranya sebagai berikut.
1.4.1 Pembatasan Masalah
Adapun batasan yang diterapkan dalam melakukan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantarannya sebagai berikut.
1. Perakitan Tamiya dilakukan pada hari Minggu 29 September 2019 Pukul
10.00 WIB di Laboratorium Analisis Perancangan Terintegrasi Fakultas
Teknik Industri Universitas Tanjungpura.
2. Perakitan Tamiya dengan jumlah komponen sebanyak 36 buah.
3. Data historis berupa daftar komponen beserta kode komponen Tamiya
1.4.2 Asumsi
Adapun asumsi dalam melakukan praktikum perancangan sistem
manufaktur ini diantarannya sebagai berikut.
1. Tamiya yang digunakan masih dapat dioperasikan dan memiliki
komponen yang lengkap.
2. Praktikan harus mengetahui rangkaian perakitan yang akan dilakukan.
1.5 Metodologi Praktikum
Dalam praktikum perancangan sistem manufaktur kali ini terdapat
prosedur praktikum yang digambarkan melalui flowchart dan penjelasannya.
1.5.1 Flowchart Praktikum
Adapun tahapan dari pelaksanaan praktikum ini dapat dilihat pada
gambar 3.1 flowchart praktikum.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 3
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Mulai

Studi Literatur
1. Peta-peta Kerja
2. Elemen Kerja
3. Assembly Chart
4. Operation Proses Chart
5. Precedence Diagram
6. Stasiun kerja
7. Flow Diagram

Pengumpulan Data
1. Video Perakitan
2. Komponen Tamiya

Pengolahan Data
1. Pengumpulan Data Elemen Kerja
2. Assembly Chart
3. Operation Process Chart
4. Precedence Diagram
5. Stasiun Kerja
6. Flow Diagram

Analisa Data
1. Analisa Elemen Kerja
2. Analisa Assembly Chart
3. Analisa Operation Process Chart
4. Analisa Precedence Diagram
5. Analisa Stasiun Kerja
6. Analisa Flow Diagram

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Gambar 1.1 Flowchart Praktikum

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 4
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.5.2 Penjelasan Flowchart


Adapun penjelasan flowchart praktikum tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur berguna untuk mempelajari teori dasar dari praktikum yang
akan dilakukan agar mengurangi kesalahan yang terjadi selama
praktikum. Studi literatur terdiri dari peta kerja, elemen kerja, assembly
chart, operation process chart, precedence diagram, stasiun kerja, dan
flow diagram.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa video perakitan tamiya dan komponen tamiya.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam praktikum ini ialah membuat elemen kerja,
assembly chart, operation process chart, precedence diagram, stasiun
kerja, dan flow diagram.
5. Analisa Data
Analisa data dalam praktikum ini meliputi analisa elemen kerja, analisa
assembly chart, analisa operation process chart, analisa precedence
diagram, analisa stasiun kerja dan flow diagram.
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dibuat merupakan pernyataan singkat tentang hasil
analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil praktikum yang telah
dilakukan. Sedangkan saran yang dibuat merupakan suatu tulisan yang
diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas hasil temuan dalam studi
yang telah dilakukan dan berupa pendapat atau tinjauan idealis dari
praktikan.
7. Selesai

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 5
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan pada praktikum perancangan sistem
manufaktur ini seperti berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan PT. Tam Toys yang akan
melakukan perakitan tamiya. Pada bab ini juga membahas tujuan praktikum,
perumusan dan pembatasan masalah, metodologi yang berisi flowchart dan
penjelasannya serta sistematika penulisan praktikum.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang definisi tentang peta-peta kerja, elemen kerja,
Assembly Chart, Operation Process Chart, Predence Diagram, stasiun kerja
dan Flow Diagram.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi hasil pengumpulan data historis berupa daftar komponen
Tamiya beserta kodenya. Kemudian melakukan pengolahan data dengan
mengumpulkan data elemen kerja, membuat Assembly Chart, daftar elemen
kerja, membuat Operation Process Chart, membuat Predence Diagram,
menentukan stasiun kerja dan membuat Flow Diagram.
BAB IV ANALISIS
Bab ini berisi analisa dari hasil pengolahan yang telah dilakukan, berupa
analisa elemen kerja, analisa Assembly Chart, analisa Operation Process
Chart, analisa Predence Diagram, dan analisa Stasiun Kerja dan Flow
Diagram.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil praktikum dan
saran mengenai praktikum agar pelaksanaannya dapat lebih baik lagi.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 6
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta-peta Kerja
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan
kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006), Peta kerja juga sebagai
alat yang secara sistematis mengumpulkan informasi dari sistem kerja serta
mengkomunikasikan fakta-fakta pada pengguna peta kerja. Peta kerja
dikembangkan oleh Gilberth. Peta kerja digunakan sebagai alat (tool) untuk
memperbaiki metode kerja. Serta, peta kerja merupakan alat komunikasi yang
sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai
tahap akhir (Sritomo, 2008). Peta kerja terbagi menjadi 2 jenis yaitu peta-peta
kerja keseluruhan dan peta-peta kerja setempat.
Adapun peta kerja keseluruhan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Peta Proses Operasi (OPC)
OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan sesuai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.
Informasi yang diberikan oleh peta ini antara lain yaitu waktu, material,
mesin/alat, dan tempat. Kegunaan opc, adalah untuk mengetahui
kebutuhan mesin, memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, alat untuk
menentukan tata letak pabrik, alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
yang sedang dipakai, alat untuk latihan kerja.
2. Peta Aliran Proses (FPC)
Peta Aliran Proses adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses secara lebih rinci dan lengkap dari setiap komponen pembentuk
suatu produk. Informasi yang diberikan antara lain yaitu urutan operasi,
pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan. Kegunaan peta
aliran proses, adalah memberikan informasi aliran bahan atau aktivitas
orang mulai awal masuk proses sampai aktivitas terakhir, memberikan
informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses, mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan atau orang selama proses berlangsung, Alat
untuk perbaikan proses atau metode kerja.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 7
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

3. Peta Proses Kelompok Kerja (GPC)


Peta proses kelompok kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran
proses, dimana setiap peta aliran proses akan menunjukkan satu seri kerja
dari seorang operator. Menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok
orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses, dimana satu
aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan. Kegunaan GPC,
antara lain sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja,
mengurangi waktu atau aktivitas menunggu, sehingga bisa mengurangi
ongkos produksi atau proses, serta bisa mempercepat waktu penyelesaian
produksi.
4. Diagram Alir (FD)
Suatu gambaran skala dari susunan lantai dan gedung yang
menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta
aliran proses. Diagram ini berfungsi melengkapi peta aliran proses
dimana pergerakkan suatu material digambarkan oleh anak panah kecil
pada garis aliran tersebut. Kegunaan FD antara lain, memperjelas suatu
peta aliran proses, membantu dalam memperbaiki tata letak tempat kerja.
5. Assembly Chart (AC)
Assembly chart adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran
komponen dan rakitan bagian (sub assembly) ke dalam rakitan satu
produk. AC menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang, komponen-
komponen yang membentuk produk, bagaimana komponen-komponen ini
bergabung bersama, komponen yang menjadi bagian suatu rakitan, aliran
komponen ke dalam sebuah rakitan, keterkaitan antara komponen dengan
rakitan bagian, Gambaran menyeluruh dari proses rakitan, urutan saat
komponen bergabung bersama, suatu gambaran awal dari pola aliran
bahan.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 8
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Adapun peta-peta kerja setempat dibagi menjadi beberapa jenis,


diantaranya yaitu:
1. Peta Pekerja dan Mesin
Peta Pekerja dan Mesin adalah diagram yang menggambarkan koordinasi
antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari interaksi antara pekerja
dan mesin. Informasi yang diberikan yaitu hubungan yang jelas antara
waktu kerja operator dan waktu kerja mesin yang ditanganinya. Kegunaan
peta pekerja dan mesin, yaitu, merubah tata letak tempat kerja, mengatur
kembali gerakan-gerakan kerja, merancang kembali mesin dan peralatan,
menambah pekerja bagi sebuah mesin ataupun sebaliknya.
2. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan dan tangan kiri adalah diagram yang menggambarkan
semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan tangan
kiri dan tangan kanan dalam suatu kerja setempat. Informasi yang
diberikan antara lain hubungan yang jelas antara waktu kerja dan waktu
menganggur dari tangan kanan dan kiri, serta menunjukkan perbandingan
antara tugas yang dibebankan pada tangan kanan dan kiri. Kegunaannya
antara lain, alat untuk menganalisa dan memperbaiki tata letak suatu
stasiun kerja, menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi
kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif sehingga akan mempersingkat waktu kerja, alat untuk
melatih pekerja baru dengan cara kerja yang ideal.
Pada peta kerja juga memiliki lambang-lambang operasi yang menandakan
kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam suatu proses produksi. Adapun lambang-
lambang pada peta kerja dapat dilihat pada tabel 2.1.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 9
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Tabel 2.1 Lambang Peta Kerja


No Lambang Keterangan Contoh
Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja pengukuran papan dan
mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun pemotongan papan
1
kimiawi. Operasi merupakan kegiatan yang
paling banyak terjadi dalam suatu proses.
Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda pemeriksaan ukuran papan
2 kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan
baik untuk segi kualitas maupun kuantitas.
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila perpindahan bahan baku
benda kerja, pekerja atau pelengkap tidak dari gudang bahan baku
3
mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi.
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, Papan menunggu sebelum
pekerja atau perlengkapan tidak mengalami masuk ke pemotongan
4 kegiatan apa-apa selain menunggu. dikarenakan departemen
tersebut sedang melakukan
operasi terhadap bahan lain
Proses penyimpanan terjadi apabila benda bahan baku yang telah
kerja disimpan untuk jangka waktu yang menjadi barang jadi
5
cukup lama. disimpan dalam gudang
barang jadi
Kegiatan aktivitas gabungan terjadi apabila Perakitan benda kerja
antara aktivitas operasi dan pemeriksaan
6
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada
suatu tempat kerja.
2.2 Elemen Kerja
Apabila pekerjaan telah dipilih, maka pekerjaan tersebut harus diperinci
menjadi elemen-elemen kerja. Menurut Meyers dan Stewart, elemen time study
harus sekecil mungkin, tapi tidak kurang dari 0.03 menit. Elemen harus dapat
dideskripsikan dengan sejelas mungkin. Elemen harus dalam rangkaian urutan
sesuai dengan metode dan harus dibuat sekecil praktik di lapangannya. Produk-
produk yang telah dipilih untuk diteliti, kemudian dipecah kembali menjadi
elemen-elemen kerja secara detail. Adapun elemen kerja yaitu seperti memasang,
merakit dan inspeksi. Adapun contoh elemen kerja dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Contoh Daftar Elemen Kerja

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 10
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

N Waktu Waktu Waktu


Elemen Kerja
o Mulai Selesai Estimasi (s)
1 Memasang saklar on/off pada body bawah 00.00 00.03 3
2 Memasang kuningan 1 pada body bawah 00.03 00.09 6
Merakit ring bumper depan 2 dan skrup ring 2
3 02.45 03.02 17
pada body bawah
4 Memasang sayap pada body bawah 03.02 03.11 9
5 Memasang ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3 03.11 03.15 4
Merakit ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3
6 03.15 03.30 15
pada body bawah
7 Memasang Velg depan 2 dan ban depan 2 00.28 00.32 4
8 Memasang body atas pada body bawah 03.57 04.00 3
9 Memasang pengunci body 04.00 04.06 6
10 Inspeksi 04.06 04.11 5

2.3 Assembly Chart


Assembly Chart (AC) menurut Sutalaksana (1979) merupakan peta yang
menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami
komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. AC
atau peta proses perakitan memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat
menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, untuk
menentukan tata letak fasilitas, dan membantu menentukan perbaikan cara
kerja.
AC juga merupakan peta proses perakitan yang akan dialami oleh
komponen (produk), serta pemeriksaan (inspeksi) dari awal sampai produk
jadi selesai. Assembly  Chart  (AC) disebut juga peta proses perakitan yang
memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah menentukan kebutuhan
operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, alat untuk mengetahui tata
letak fasilitas, alat untuk menentukan perbaikan cara kerja, dan alat untuk
latihan kerja (Binus, 2014).
Assembly adalah Proses kegiatan pembangunan konstruksi dari pembuatan
panel-panel dan dirangkai kembali panel-panel tersebut untuk menjadi 1 buah
block atau section. Sub- Assembly adalah proses menggabungkan beberapa
komponen kecil menjadi komponen per panel. Adapun manfaat dari AC
adalah sebagai berikut.
a. Untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 11
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

b. Untuk menjelaskan urutan perakitan komponen-komponen


Adapun contoh Assembly Chart dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1 Contoh Assembly Chart


Sumber : Apple, 1990
2.4 Operation Process Chart
Operation process chart (OPC) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai
menjadi produk jadi utuh maupun sebai komponen, dan juga memuat
informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Jadi dalam
suatu operation process chart, dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan
pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang
penyimpanan. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui
operation process chart, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
b. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
d. Sebagai alat untuk melakukan cara kerja yang sedang dipakai
e. Sebagai alat untuk latihan kerja
Selain itu OPC juga merupakan suatu diagram yang menggambarkan
proses yang akan dialami bahan baku mengenai tahapan operasi dan perakitan.
Tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara logis dan sistematis.
Keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal (raw material) sampai

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 12
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

menjadi produk akhir (finished goods product ), sehingga analisis perbaikan dari
setiap operasi kerja secara individualmaupun tahapannya secara keseluruhan akan
dapat dilakukan. Petaoperasi ini umumnya digunakan untuk menganalisis operasi
kerja yangmemakan waktu beberapa menit per siklus kerjanya (Binus, 2014).
Beberapa informasi yang bisa didapat melalui Operation Process Chart  (OPC)
yaitu dapat mengetahui kebutuhan akan mesin, dapat memperkirakan kebutuhan
akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat
untuk melakukan perbaikan cara kerja, sebagai alat untuk latihan kerja. Adapun
contoh operation process chart dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini.

PETA PROSES OPERASI


NAMA OBYEK : RAK LIPAT
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 4
TANGGAL DIPETAKAN : 25 MARET 2012
(73x88x1) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (73x88x1) Cm
Papan Tengah (1) Rangka Kecil (2) Rangka Kaki (2) Rangka Tengah (2) Rangka Samping (4) Rangka Engsel (2) Papan Alas (2)
(36x13x1) Cm (2x2x1,5) Cm (10,1x2x1,5) Cm (15,2x2x1,5) Cm (25,2x2x1,5) Cm (36x2x1,5) Cm (40x25x1) Cm

Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur


2' O-28 (Meja 0.10' O-23 (Meja 0.08' O-18 (Meja 0.15' O-14 (Meja 0.13' O-9 (Meja 1' O-4 (Meja 2.50' O-1 (Meja
Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi)

1' Memotong 0.12' Memotong 0.33' Memotong 0.34' Memotong Memotong 1.30' Memotong 2' Memotong
0.36'
O-29 (mesin O-24 (mesin O-19 (mesin O-15 (mesin O-10 (mesin O-5 (mesin O-2 (mesin
0.96%
1,03% Potong) 4.34% Potong) Potong) 1.29% Potong) 0.39% Potong) 0,27% Potong) 0.64% Potong)

3.38' Meratakan 2' Meratakan 8' Meratakan 10' Meratakan 6.15' Meratakan 20' Meratakan 8.43' Meratakan
O-30 (Mesin O-25 (Mesin O-20 (Mesin O-16 (Mesin O-11 (Mesin O-6 (Mesin O-3 (Mesin
9.09% Serut) 1.94% Serut) 0.65% Serut) 0.39% Serut) 0.51% Serut) 1.28% Serut)
1,31% Serut)

0.56' Melubangi 1.10' Melubangi 2.16' Melubangi 2.32' Melubangi 2.20' Melubangi
1.30% O-26 (Mesin 0.26% O-21 (Mesin O-17 (Mesin O-12 (Mesin O-7 (Mesin
0.17% 0.09% 0.07%
Bor) Bor) Bor) Bor) Bor)

Sekrup 2,5 Cm (4)


Mur & Baut (2) Engsel (2)

Sekrup 1 Cm (8)

Perakitan 3
Perakitan 1
1.15' O-22 (Meja 4.17' O-8 (Meja
Assembling)
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (8)

Perakitan 2
5.85' O-13 (Meja
Assembling)

Mur & Baut (4)

Perakitan 4
3.80' O-27 (Meja
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (2)

Perakitan 5
2.72' O-31 (Meja
Assembling)

Ringkasan
1' I-1 Pemeriksaan

Kegiatan Jumlah Waktu (Menit)

Operasi 31 95,4
Rak Lipat
Pemeriksaan 1 1
Total 31 96,4

Gambar 2.2 Contoh Operation Process Chart


Sumber : https://fariedpradhana.wordpress.com
2.5 Precedence Diagram
PDM (Precedence Diagram Method) diperkenalkan oleh J. W. Fondahl
dari Universitas Standford USA pada awal dekade 60-an. Metode PDM adalah

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 13
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

jaringan kerja yang termasuk klasifikasi aktivitas berada di node atau disebut
juga Activity On Node (AON). Aktivitas dituliskan di dalam node yang
umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panah hanya sebagai
petunjuk hubungan antara aktivitas yang bersangkutan dan bukan menyatakan
kurun waktu aktivitas. Kelebihan metode PDM dibandingkan dengan
diagram panah (arrow diagram) adalah:
1. Tidak memerlukan kegiatan fiktif/dummy sehingga pembuatan jaringan
menjadi lebih sederhana.
2. Hubungan overlapping yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah
jumlah kegiatan.
Dalam penggunaannya, PDM lebih mudah diselesaikan dengan bantuan
program komputer, seperti: Harvard total project manager, Project scheduler
network, Primavera project planner, Microsoft project dan lain-lain. Adapun
contoh dari Precedence Diagram dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Contoh Precedence Diagram


Sumber : https://www.google.com

2.6 Stasiun Kerja


Stasiun kerja adalah area, tempat atau lokasi dimana aktivitas produksi
akan diselenggarakan untuk merubah bahan baku menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai tambah. Apple (1977) mendefinisikannya sebagai “the space
occupied by a machine or work bench, necessary auxilliary equipment, and

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 14
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

operator; or it may contain a group of smaller or a group of similar


machines, and may require more than one operator” Stasiun kerja yang
dirancang secara benar akan mampu memberikan keselamatan dan
kenyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya akan berpengaruh secara
signifikan didalam menentukan kinerjanya agar setiap desain produk dapat
memenuhi keinginan pemakainya maka harus dilakukan melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut :
1. Mengetahui kebutuhan pemakai (berdasarkan kebutuhan dan orientasi
pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk yang potensial dan
menggunakan pengalaman pribadi).
2. Fungsi produk secara detail (dapat memuaskan pemakai harus dijelaskan
secara detail melalui daftar item masing-masing fungsi produk).
3. Melakukan analisis pada tugas-tugas desain produk.
4. Mengembangkan produk.
5. Melakukan uji terhadap pemakai produk.
Ada 2 (dua) faktor penentu yang harus diperhitungkan dalam proses
perancangan sebuah stasiun kerja, yaitu:
a. harus selalu diingat bahwa populasi pekerja akan sangat bervariasi dan
berbeda-beda baik dalam bentuk maupun ukuran tubuh
b. harus dipahami benar tentang karakteristik dari populasi pemakai produk
ataupun fasilitas kerja seperti pendidikan, kultur, skill, attitude,
kemampuan fisik maupun mental dan lain-lain.
2.7 Flow Diagram
Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan
lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam peta aliran proses (Sutalaksana, 1979). Aktivitas yang berarti
pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya,
dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan
oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.
Diagram aliran mempunyai beberapa fungsi yang antara lain adalah:

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 15
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

a. Lebih memperjelas suatu peta aliran proses; apalagi jika arah aliran
merupakan faktor yang penting.
b. Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
c. Model tiga dimensi merupakan suatu variasi dari diagram aliran; yang
berguna terutama untuk menganalisa aliran-aliran baik barang, bahan
maupun orang yang terjadi pada suatu gedung yang bertingkat banyak.
Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses, ini berarti
penganalisaan suatu proses kerja akan lebih sempurna apabila kita mengetahui
dimana tempat mesin, tempat kerja, daerah kerja dan kemana saja arah
gerakan dari bahan, perlengkapan atau orang selama proses tersebut
berlangsung. Adapun contoh dari flow diagram material dapat dilihat pada
gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Contoh Flow Diagram


Sumber : http://www.piping-designer.com /1472-block-flow-diagram

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data Komponen Tamiya
Terdapat pengumpulan data berupa daftar komponen tamiya yang
digunakan untuk dilakukan perakitan dalam praktikum perancangan sistem
manufaktur, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 16
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya


Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

1 Body bawah BdB 1

2 Body atas BdA 1

3 Dinamo DnM 1

4 Cover gear depan CGD 1

5 As roda depan ARd 1

6 As roda belakang ARb 1

7 As penghubung APb 1

Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya (lanjutan)


Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

8 Gear depan GD 1

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 17
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

9 Gear belakang GB 1

10 Gear dinamo GDi 1

11 Gear penghubung GP 1

12 Penutup dinamo PDi 1

13 Ban depan Band 2

14 Ban belakang Bank 2

15 Velg depan Vlgd 2

16 Velg belakang Vlgb 2

17 Ring bumper depan RBd 2

Tabel 3.1 Daftar Komponen Tamiya (lanjutan)


Gambar Jumlah
No. Nama Komponen Kode
Komponen

18 Ring bumper sayap RBs 2

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 18
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

19 Skrup ring SkR 4

20 Saklar on/off Snf 1

21 Kuningan Kun 3

22 Baterai Bat 2

23 Cover gear belakang CGB 1

24 Pengunci baterai PBt 1

25 Pengunci body PBd 1

26 Sayap Say 1

Total 38

3.2 Daftar Elemen Kerja


Terdapat elemen kerja dari perakitan tamiya yang telah dilakukan dengan
waktu pengerjaan selama 3 menit 44 detik, daftar elemen kerja tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 19
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

N Waktu Waktu Waktu


Elemen Kerja
o Mulai Selesai Estimasi (s)
1 Memasang saklar on/off pada body bawah 00.00 00.02 2
2 Memasang kuningan 1 pada body bawah 00.02 00.06 4
3 Memasang gear depan pada body bawah 00.06 00.09 3
4 Memasang velg depan 1 dan ban depan 1 00.09 00.12 3
5 Memasang as roda depan dan roda depan 1 00.12 00.16 4
Memasang as roda depan dan roda depan 1 pada
6 00.16 00.21 5
body bawah
7 Memasang velg depan 2 dan ban depan 2 00.21 00.25 4
8 Memasang roda depan 2 pada body bawah 00.25 00.29 4
9 Memasang gear belakang pada body bawah 00.29 00.33 4
10 Memasang gear penghubung pada body bawah 00.33 00.35 2
11 Memasang velg belakang 1 dan ban belakang 1 00.35 00.39 4
12 Memasang as roda belakang dan roda belakang 1 00.39 00.42 3
Memasang as roda belakang dan roda belakang 1
13 00.42 00.50 8
pada body bawah
14 Memasang velg belakang 2 dan ban belakang 2 00.50 00.53 3
15 Memasang roda belakang 2 pada body bawah 00.53 00.57 4
16 Memasang as penghubung pada body bawah 00.57 01.01 4
17 Memasang kuningan 2 pada penutup dinamo 01.01 01.08 7
18 Memasang kuningan 3 pada penutup dinamo 01.08 01.16 8
19 Memasang dinamo pada penutup dinamo 01.16 01.24 8
20 Memasang gear dinamo pada penutup dinamo 01.24 01.32 8
Memasang cover gear belakang pada penutup
21 01.32 01.42 10
dinamo
22 Memasang penutup dinamo pada body bawah 01.42 01.45 3
23 Memasang cover gear depan pada body bawah 01.45 01.51 6
24 Memasang baterai 1 pada body bawah 01.51 01.53 2
25 Memasang baterai 2 pada body bawah 01.53 01.55 2
26 Memasang pengunci baterai pada body bawah 01.55 02.00 5
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja (lanjutan)
N Waktu Waktu Waktu
Elemen Kerja
o Mulai Selesai Estimasi (s)
27 Memasang ring bumper depan 1 dan skrup ring 1 02.00 02.05 5
Merakit ring bumper depan 1 dan skrup ring 1
28 02.05 02.20 15
pada body bawah
29 Memasang ring bumper depan 2 dan skrup ring 2 02.20 02.26 6
Merakit ring bumper depan 2 dan skrup ring 2
30 02.26 02.43 17
pada body bawah
31 Memasang sayap pada body bawah 02.43 02.49 6

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 20
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

32 Memasang ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3 02.49 02.53 4


Merakit ring bumper sayap 1 dan skrup ring 3
33 02.53 03.10 17
pada sayap
34 Memasang ring bumper sayap 2 dan skrup ring 4 03.10 03.14 4
Merakit ring bumper sayap 2 dan skrup ring 4
35 03.14 03.30 16
pada sayap
36 Memasang body atas pada body bawah 03.30 03.35 5
37 Memasang pengunci body 03.35 03.39 4
38 Inspeksi 03.39 03.44 5
Total 224

3.3 Assembly Chart


Assembly chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan
antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Pada
perakitan tamiya ini dilakukan pembuatan assembly chart untuk menunjukkan
komponen penyusun suatu produk tamiya dan menjelaskan urutan perakitan
komponen-komponen pada tamiya tersebut. Assembly chart perakitan tamiya
dapat dilihat pada lampiran 1.
3.4 Operation Process Chart
Operation process chart merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami komponen mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan. Pada perakitan tamiya dilakukan pembuatan OPC
berdasarkan daftar elemen kerja. Adapun OPC perakitan tamiya dapat dilihat
pada lampiran 2.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 21
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

3.5 Precedence Diagram


Precedence diagram menggambarkan hubungan antara dua atau lebih aktivitas dalam suatu network untuk mendahului aktivitas
yang lain. Pada perakitan tamiya yang telah dilakukan, terdapat beberapa aktivitas yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
aktivitas utama dimulai. Adapun precedence diagram perakitan tamiya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

4 5 11 12 27 32

1 2 3 6 8 9 10 13 15 16 22 23 24 25 26 28 30 31 33 35 36 37 38

7 14 29 34

17 18 19 20 21

Gambar 3.1 Precedence Diagram

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 22
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

3.6 Stasiun Kerja


Stasiun kerja perakitan tamiya adalah area, tempat atau lokasi dimana
aktivitas produksi perakitan akan diselenggarakan untuk merubah komponen
menjadi sebuah produk tamiya yang memiliki nilai tambah. Pada daftar
elemen kerja diperoleh waktu terbesar yang dibutuhkan untuk melakukan satu
elemen kerja, yaitu selama 17 detik. Dalam hal ini elemen kerja yang
dikelompokkan menjadi satu stasiun tidak boleh melebihi waktu siklus. Waktu
siklus merupakan wktu terbesar yang dibutuhkan untuk melakukan satu
aktivitas elemen kerja. Adapun tabel stasiun kerja perakitan tamiya dapat
dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.
Tabel 3.3 Stasiun Kerja
N Waktu Waktu Waktu Total
Elemen Kerja Stasiun
o Mulai Selesai Estimasi (s) Waktu (s)
Memasang saklar on/off pada
1 00.00 00.02 2
body bawah
Memasang kuningan 1 pada
2 00.02 00.06 4
body bawah
Memasang gear depan pada
3 00.06 00.09 3 16 1
body bawah
Memasang velg depan 1 dan
4 00.09 00.12 3
ban depan 1
Memasang as roda depan dan
5 00.12 00.16 4
roda depan 1
Memasang as roda depan dan
6 00.16 00.21 5
roda depan 1 pada body bawah
Memasang velg depan 2 dan
7 00.21 00.25 4
ban depan 2
17 2
Memasang roda depan 2 pada
8 00.25 00.29 4
body bawah
Memasang gear belakang pada
9 00.29 00.33 4
body bawah

Tabel 3.3 Stasiun Kerja (lanjutan)


N Waktu Waktu Waktu Total
Elemen Kerja Stasiun
o Mulai Selesai Estimasi (s) Waktu (s)
10 Memasang gear penghubung 00.33 00.35 2 17 3

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 23
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

pada body bawah


Memasang velg belakang 1 dan
11 00.35 00.39 4
ban belakang 1
Memasang as roda belakang
12 00.39 00.42 3
dan roda belakang 1
Memasang as roda belakang
13 00.42 00.50 8
dan roda 1 pada body bawah
Memasang velg belakang 2 dan
14 00.50 00.53 3
ban belakang 2
Memasang roda belakang 2
15 00.53 00.57 4 11 4
pada body bawah
Memasang as penghubung pada
16 00.57 01.01 4
body bawah
Memasang kuningan 2 pada
17 01.01 01.08 7
penutup dinamo
15 5
Memasang kuningan 3 pada
18 01.08 01.16 8
penutup dinamo
Memasang dinamo pada
19 01.16 01.24 8
penutup dinamo
16 6
Memasang gear dinamo pada
20 01.24 01.32 8
penutup dinamo
Memasang cover gear belakang
21 01.32 01.42 10
pada penutup dinamo
13 7
Memasang penutup dinamo
22 01.42 01.45 3
pada body bawah
Memasang cover gear depan
23 01.45 01.51 6
pada body bawah
Memasang baterai 1 pada body
24 01.51 01.53 2
bawah
15 8
Memasang baterai 2 pada body
25 01.53 01.55 2
bawah
Memasang pengunci baterai
26 01.55 02.00 5
pada body bawah
Tabel 3.3 Stasiun Kerja (lanjutan)
N Waktu Waktu Waktu Total
Elemen Kerja Stasiun
o Mulai Selesai Estimasi (s) Waktu (s)
Memasang ring bumper depan
27 02.00 02.05 5 5 9
1 dan skrup ring 1
Merakit ring bumper depan 1
28 dan skrup ring 1 pada body 02.05 02.20 15 15 10
bawah
Memasang ring bumper depan
29 02.20 02.26 6 6 11
2 dan skrup ring 2
30 Merakit ring bumper depan 2 02.26 02.43 17 17 12

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 24
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

dan skrup ring 2 pada body


bawah
Memasang sayap pada body
31 02.43 02.49 6
bawah
10 13
Memasang ring bumper sayap
32 02.49 02.53 4
1 dan skrup ring 3
Merakit ring bumper sayap 1
33 02.53 03.10 17 17 14
dan skrup ring 3 pada sayap
Memasang ring bumper sayap
34 03.10 03.14 4 4 15
2 dan skrup ring 4
Merakit ring bumper sayap 2
35 03.14 03.30 16 16 16
dan skrup ring 4 pada sayap
Memasang body atas pada
36 03.30 03.35 5
body bawah
14 17
37 Memasang pengunci body 03.35 03.39 4
38 Inspeksi 03.39 03.44 5

3.7 Flow Diagram


Flow diagram pada perakitan tamiya adalah suatu diagram yang
menjelaskan proses kerja suatu sistem yaitu berupa susunan stasiun kerja
perakitan tamiya di lantai produksi. Dalam rangkaian perakitan tamiya ini
terdapat 17 stasiun kerja, dengan rincian 16 stasiun pertama berupa aktivitas
memasang dan 1 stasiun terakhir berupa inspeksi. Adapun flow diagram
perakitan tamiya dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 25
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun


1 2 3 4 5 6 7 8

Stasiun
9

Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun


17 16 15 14 13 12 11 10
Gambar 3.2 Flow Diagram

BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Elemen Kerja
Elemen kerja merupakan suatu kumpulan kegiatan yang berasal dari
beberapa elemen-elemen aktivitas. Dimana kumpulan dari elemen ini akan
membentuk suatu operasi, dalam hal ini yaitu perakitan sebuah tamiya.
Operasi kerja merupakan sebuah kegitan yang dilakukan dalam suatu proses

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 26
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

produksi. Dengan adanya elemen kerja, maka dapat diketahui kegiatan apa
saja yang dilakukan selama merakit tamiya beserta waktu prosesnya.
Adapun perakitan tamiya ini dilakukan dengan melakukan 38 elemen
kerja, yang dimana 37 elemen kerja berupa operasi memasang dan merakit
serta 1 elemen kerja lainnya berupa inspeksi. Pada 38 elemen kerja tersebut
tercatat waktu proses tercepat, yaitu 2 detik pada elemen kerja memasang
saklar on/off, memasang gear penghubung dan memasang baterai pada body
bawah. Hal ini dikarenakan jangkauan tangan terhadap komponen yang akan
dipasang tidak jauh dan komponen memiliki ukuran yang cukup besar,
sehingga memudahkan operator mengambil dan memasang komponen
tersebut, maka dari itu operasi ini tidak memerlukan waktu yang lama.
Sedangkan yang membutuhan waktu cukup lama adalah kegiataan merakit,
seperti merakit ring bumper depan dan ring bumper sayap pada body bawah
yang rata-rata membutuhkan waktu 15 hingga 17 detik.
Kesulitan yang dialami dalam melakukan aktivitas kerja ini ialah saat
memasang ring bumper pada body bawah yang memiliki ukuran lebih kecil
dari pada tangan operator sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Adapun inspeksi yang terjadi dalam proses akhir perakitan ini yaitu mengecek
tamiya untuk mengetahuai apakah mobil tamiya dapat beroperasi dengan baik,
hal ini memerlukan waktu selama 5 detik. Waktu mulainya elemen kerja
dihitung saat tangan operator akan mengambil dan memasang hingga seluruh
komponen tersusun seluruhnya. Total waktu perakitan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tamiya ini yaitu selama 3 menit 44 detik atau 224 detik.
4.2 Analisa Assembly Chart
Assembly chart merupakan suatu peta kerja yang menggambarkan
langkah-langkah atau suatu proses perakitan produk jadi secara sistematis.
Tujuan pembuatan assembly chart untuk menunjukkan keterkaitan antar
komponen-komponen. Assembly chart menggambarkan hubungan komponen-
komponen yang dirakit menjadi sub assembly. Sub-sub assembly yang telah
dirakit akan menjadi produk yaitu mobil mainan Tamiya. Pada proses
perakitan Tamiya tersebut, yang menjadi komponen dasar adalah body bawah

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 27
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

yang kemudian yang dirangkai dengan komponen lainnya yaitu gear, dinamo,
as roda, roda, body atas dan komponen lainnya.
Pada diagram assembly chart tersebut, proses pertama yang dilakukan
yaitu menggabungkan saklar on/off dengan body bawah. Kemudian proses
yang terakhir dilakukan adalah menggabungkan pebgunci body dengan body
Tamiya. Pada assembly chart tersebut terdapat aktivitas berupa 37 operasi
yang terdiri dari 15 sub-asembly dan 22 asembly dari 38 komponen Tamiya.
Berdasarkan dari diagram assembly chart ini, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan ini cukup efektif dan efisien, karena tidak ada kegiatan-kegiatan
tambahan yang tidak perlu dilakukan didalamnya dan operasi-operasi
penggabungan sudah cukup tepat, karena bisa mencapai tujuan yang
diinginkan dengan meminimalisir input.
4.3 Analisa Operation Process Chart
Operation Process Chart merupakan peta kerja yang menggambarkan
urutan kerja dengan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen
operasi secara rinci. Pada OPC yang telah dibuat terdapat 37 operasi, 1
pemeriksaan dan 1 storage dengan total waktu operasi yaitu 224 detik dan
menggunakan 1 alat yaitu obeng. Operasi dimulai pada pemasangan saklar
on/off pada body bawah dengan waktu 2 detik di lakukan di meja kerja. Waktu
terlama pada operasi 31 dan 34 dengan waktu 17 detik yaitu pada operasi ring
bumper depan 2 ke body bawah dan operasi ring bumper sayap ke body
bawah, lamanya waktu operasi ini disebabkan operator harus memutar sekrup
menggunakan obeng sampai ring bumper terpasang.
Sedangkan waktu tercepat terdapat pada operasi 1, 11, 25, dan 26 dengan
waktu 2 detik yaitu pada operasi pemasangan scalar on/off ke body bawah,
pemasangan gear penghubung ke body bawah dan pemasangan batrai 1 dan 2
ke body bawah, hal ini dikarenakan pada tahap ini operator tidak kesulitan
memasang komponen-komponen ini sehingga hanya di perlukan sedikit
waktu. Hal yang perlu di perhatikan pada saat perakitan tamiya yaitu letak
komponen-komponen yang akan di rakit, sebaiknya letak komponen yang
pertama di rakit di dekat atau di tempat yang mudah di jangkau oleh operator,

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 28
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

komponen-komponen sebaiknya tidak berdempetan untuk mempermudah


operator memilih/mengambil komponen yang ingin di rakit.
4.4 Analisa Precedence Diagram
Precedence diagram menggambarkan hubungan antara dua atau lebih
aktivitas dalam suatu network untuk mendahului aktivitas yang lain. Pada
perakitan tamiya yang telah dilakukan, terdapat beberapa aktivitas yang harus
diselesaikan terlebih dahulu sebelum aktivitas utama dimulai. Sedangkan anak
panah hanya sebagai petunjuk hubungan antara aktivitas yang bersangkutan
dan bukan menyatakan kurun waktu aktivitas. Adapun precedence diagram
perakitan tamiya dapat dilihat pada gambar 3.1 yang menunjukkan urutan dari
perakitan tamiya mulai dari node 1 sampai 38. Sebagai contoh, pada node 3
dan node 5 terlihat ada percabangan yang menyambung ke node 6, ini
menandakan bahwa setelah selesai pada node 3 dan node 5 itu berlanjut pada
sambungan kepada node yang sama yaitu node 6. Selain itu pula dapat
diartikan bahwa node 1-3 dan node 4-5 merupakan sub-assembly, yang
kemudian digabungkan kepada node 6 sebagai Assembly.
4.5 Analisa Stasiun Kerja dan Flow Diagram
Stasiun kerja perakitan tamiya adalah area, tempat atau lokasi dimana
aktivitas produksi perakitan akan diselenggarakan untuk merubah komponen
menjadi sebuah produk tamiya yang memiliki nilai tambah. Pada daftar
elemen kerja diperoleh waktu terbesar yang dibutuhkan untuk melakukan satu
elemen kerja, yaitu selama 17 detik. Dalam hal ini elemen kerja yang
dikelompokkan menjadi satu stasiun tidak boleh melebihi waktu siklus
tersebut. Waktu siklus merupakan wktu terbesar yang dibutuhkan untuk
melakukan satu aktivitas elemen kerja. Sebagai contoh pada elemen kerja no 1
hingga no 5 memiliki total waktu selama 16 detik, dimana waktu tersebut
tidak melebihi waktu terbesar sehingga dapat dikelompokkan dalam satu
stasiun kerja.
Berdasarkan stasiun kerja yang telah ditentukan, kemudian dibuat flow
diagram yang menjelaskan proses kerja suatu sistem yaitu berupa susunan
atau rangkaian stasiun kerja perakitan tamiya di lantai produksi. Dalam

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 29
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

rangkaian perakitan tamiya ini terdapat 17 stasiun kerja, dengan rincian 16


stasiun pertama berupa aktivitas memasang dan 1 stasiun terakhir berupa
inspeksi dapat dilihat pada gambar 3.3. Adapun flow diagram yang dibuat
berbentuk U, dengan mengasumsikan ruangan atau tempat yang digunakan
untuk perakitan tamiya ini berbentuk persegi panjang yang mana hanya
terdapat satu pintu utama dibagian kiri stasiun 1. Dengan menggunakan
asumsi ruangan tersebut, maka bentuk stasiun kerja yang memungkinkan
adalah bentuk U, karena untuk memudahkan praktikan dalam merakit tamiya,
mengefektifkan kegiatan perakitan yang dilakukan, memudahkan dalam
melakukan pengawasan atau pengecekkan dan untuk meminimasi penggunaan
lantai produksi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan praktikum
perancangan sistem manufaktur ini diantaranya yaitu:
1. Elemen kerja yang terdapat pada PT. Tam Toys sebanyak 38 elemen kerja
perakitan dengan waktu pengerjaan 224 detik. Pengerjaan elemen kerja
terlama adalah merakit ring bumper depan 2 dan sekrup ring 2 pada body

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 30
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

bawah dengan waktu estimasi 17 detik karena operator lama saat


memasang skrup dengan menggunakan obeng. Waktu estimasi terendah
terdapat pada elemen kerja memasang saklar on/off dan gear penghubung
pada body bawah yaitu 2 detik karena operator hanya mengambil dan
meletakkan elemen saja.
2. Pembuatan Assembly Chart pada PT. Tam Toys terdapat 37 operasi yang
dilakukan dari 38 komponen dengan 15 sub assembly dan 21 assembly.
Pada perakitan yang menjadi komponen dasar adalah body bawah yang
kemudian di rangkai dengan komponen lainnya seperti gear, dinamo, as
roda, roda, body atas dan komponen lainnya. Untuk pembuatan Operation
Prosses Chart terdapat aktivitas 37 operasi, 1 storage dan 1 pemeriksaan
dan dengan waktu operasi yaitu 224 detik. Operasi kerja yang dilakukan
operator dilakukan di meja kerja dengan alat berupa obeng dan waktu
terlama pada operasi ke 31 dan 34 dengan waktu 17 detik. Untuk
pembuatan Precedence Diagram diperlukan daftar elemen kerja dan waktu
total agar bisa menentukan stasiun kerja pertama perakitan mulai dari node
1 sampai 38. Pada node 3 dan 5 ada percabangan yang menyambung ke
node 6 menandakan bahwa setelah selesai berlanjut pada sambungan
kepada node yang sama yaitu node 6.
3. Pembuatan Flow Diagram berdasarkan urutan stasiun kerja yang sudah
diberi warna lalu buat seperti jaringan diagram. Bentuk Flow Diagram
pada PT. Tam Toys ini menyerupai persegi panjang dengan stasiun
pertama terletak dikiri atas dan stasiun terakhir terletak dikiri bawah.
Untuk membuat stasiun kerja dengan cara menentukan waktu estimasi
terbesar perakitan yaitu sebesar 17 detik dan untuk menentukan stasiun
pertama perakitan dengan jumlah waktu total kurang dari waktu estimasi
terlama. Untuk mempermudah dalam membuat Flow Diagram setiap
stasiun diberi warna yang berbeda.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum perancangan sistem manufaktur ini
diantaranya yaitu :

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 31
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 : Perancangan Sistem Manufaktur
Kelompok 1

1. Sebelum praktikum, sebaiknya praktikan membaca dan pahami terlebih


dahulu materi tentang perancangan sistem manufaktur agar saat melakukan
pengolahan data dapat dilakukan dengan benar dan lancar.
2. Sebelum membuat video perakitan sebaiknya operator sudah menentukan
dan menghafalkan urutan elemen kerjanya agar saat operasi perakitan
dapat berjalan lancar dan operator tidak terlalu banyak mengulang saat
pembuatan video.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 32

Anda mungkin juga menyukai