Anda di halaman 1dari 49

Manajamen Produksi

Ratih Rahmahwati, ST, MT.


Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura
Pontianak 2018
OUTLINE
Sistem Manufaktur dan Produksi

Strategi Respon Konsumen

Strategi Desain Manufaktur

Definisi Production Planning


Control
Diskusi

Apa Definisi Sistem


Manufaktur ?

Apa Definisi Sistem


Produksi ?
Apa Perbedaan Sistem
Manufaktur dan Sistem
Produksi ?
Manufaktur dan Produksi “Lampau”
 Istilah manufaktur (manufacture)
 Pertama kali digunakan tahun 1622
 Berasal dari kata latin manufactum yang berarti “made
by hand”

 Istilah produksi (production)


 Pertama kali digunakan pada tahun 1483
 Berasal dari kata latin producere yang berarti lead
forward, yaitu membuat sesuatu yang baru (tangible /
intangible)
Manakah cakupan yang lebih luas ? Manufaktur
atau Produksi ?
Definisi Manufaktur
CIRP (International Conference on Production
Engineering), 1983

 A Series of interrelated activities and


operations involving the design, materials
selection, planning, manufacturing production,
quality assurance, management and marketing
of products of the manufacturing industries
Sistem Manufaktur
 Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan
proses transformasi/ konversi keinginan (needs)
konsumen menjadi produk yang berkualitas tinggi.
 Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang
kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain
produk dan kemudian menjadi desain proses.
 Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki
oleh setiap level dalam perusahan pada setiap tahap
proses produksi.
 Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan
nilai.
Definisi Sistem Produksi

 Sistem produksi adalah sistem yang


melakukan proses transformasi atau konversi
bahan mentah menjadi produk jadi dengan
kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk
yang telah ditetapkan
 Dalam proses transformasi ini terjadi
pertambahan nilai sehingga produk jadi
mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai
bahan mentah.
Definisi Produksi
Struktur Organisasi Sistem Manufaktur

Manufacturing Organization

Operations Finance/Accounting Marketing

Facilities Disbursements Sales Promotion


Production & & Credits Advertising
Inventory ontrol Funds Management Sales
Quality Assurance Capital Requirements Market Research
& Control
Procurement
Engineering Design
Industrial Engineering
Process Engineering
Sejarah Manajemen Produksi

 Industrial revolution (1770’s)


 Scientific management (1911)
Mass production
Interchangeable parts
Division of labor
 Human relations movement (1920-60)
 Decision models (1915, 1960-70’s)
 Influence of Japanese manufacturers
Cara Pandang Manajemen Produksi

Produksi Sebagai Sistem

Produksi Sebagai Fungsi Organisasi

Pengambilan Keputusan dalam


Manajemen Produksi
Produksi Sebagai Sistem
Input Sistem Produksi

• Eksternal
– Hukum, Ekonomi, Sosial, Teknologi
• Market
– Persaingan, Konsumen, Info Produk
• Sumber Daya Utama
– Material, Personnel, Modal, Utilities
Subsistem Konversi Produksi

• Physical (Manufacturing)
• Locational Services (Transportation)
• Exchange Services (Retailing)
• Storage Services (Warehousing)
• Other Private Services (Insurance)
• Government Services (Federal, State, Local)
Output Sistem Produksi

• Langsung
– Produk
– Service/Jasa
• Tidak Langsung
– Sampah/Waste
– Pollution/Limbah
– Technological Advances
Proses di Rumah Sakit

Inputs Processing Outputs

Doctors, nurses Examination Healthy


Hospital Surgery patients
Medical Supplies Monitoring
Equipment Medication
Laboratories Therapy
Kunci Pembeda

1. Customer contact
2. Uniformity of input
3. Labor content of jobs
4. Uniformity of output
5. Measurement of productivity
6. Production and delivery
7. Quality assurance
8. Amount of inventory
Manufacturing vs Service

Characteristic Manufacturing Service


Output Tangible Intangible
Customer contact Low High
Uniformity of input High Low
Labor content Low High
Uniformity of output High Low
Measurement of productivity Easy Difficult
Opportunity to correct High Low
quality problems
High
Definisi Production Planning Control

Teknik yang mengelola aliran material yang


masuk dalam sistem produksi (bahan baku,
bahan pembantu), mengalir dalam sistem
produksi (komponen, subassembly), dan
keluar dari sistem produksi (produk jadi,
spare parts) sehingga sistem produksi dapat
memenuhi demand dengan efektif (tepat
jumlah, tepat waktu, tepat lokasi) dan efisien
(biaya minimum)
Strategi Respon terhadap Permintaan Konsumen

 Bagaimana cara suatu


perusahaan industri
manufaktur akan memberikan
tanggapan atau respons
terhadap permintaan
konsumen.
 Perusahaan menentukan
strategi respon sesuai dengan
resiko terkecil yang bakal
terjadi bagi perusahaan.
Tipe Strategi Respon

Design to Order (Engineer to Order)

Make to Order (MTO)

Assemble to Order (ATO)

Make to Stock (MTS)

Make to Demand (MTD)


Design to Order (Engineer to Order)

 Disain dilakukan produsen,


konsumen menyebutkan spesifikasi
produk yang diinginkan
 Setelah desain, perkiraan biaya dan
waktu disetujui konsumen, produsen
baru membuat produknya.
 Tidak menyimpan barang kecuali
contoh produk. Resiko tinggi bila
menyimpan barang karena variasi
produk tinggi
 Sesuai untuk produk yang sangat
Sumber :
unk.. Misal : software rumah sakit,
www.itrademarket.com/griyarias. rumah, baju pengantin,dll.
Panjang Leadtime DTO / ETO

Customer Order

Desain
(unik Pengadaan:
dan bahan dan Sub-
Pabrikasi Rakitan Test Pengepakan
sesuai komponen Rakitan
perminta standar
an)

Customer Leadtime
Make to Order (MTO)

 Menyimpan bahan mentah standar.


Sumber : www.olx.co.id
 Setelah ada pesanan , produsen baru
memproduksi. Disain produk dari
konsumen, produsen menentukan
harga dan waktu pengiriman. Bisa
terjadi diskusi untuk mengurangi
biaya
 Produk biasanya tidak standar baik
disain, ukuran maupun jenis material.
Jumlah pesanan sedikit sehingga
harga relatif mahal. Misal : teralis
jendela, canopy, baju kepanitiaan,
kaos olahraga untuk suatu event.
 Mesin bersifat serbaguna dengan
layout berdasarkan fungsi (functional
layout)
Leadtime Make to Order (MTO)

Customer Order

Persediaan
Desain
Sub-
Desain Komponen Pengadaan Pabrikasi Rakitan Test Pengepakan
Rakitan
dan Part
Standar

Customer Leadtime
Assemble to Order (ATO)

Sumber : dunovteck.wordpress.com
 Menyimpan barang
setengah jadi
 Setelah pembeli
memesan produk,
produsen tinggal merakit
komponen sehingga
waktu pelayanan tidak
lama
 Produk biasanya standar
tetapi memiliki spesifikasi
komponen yang
bervariatif. Misalnya :
computer, asesoris mobil,
sandwich
Leadtime Assemble to Order (ATO)

Customer Order

Stock Rakitan
Pengadaan
Desain Pabrikasi Sub-Rakitan Komponen untuk Part Test Pengepakan
Material
Standard terpilih
Customer Leadtime
Make to Stock (MTS)
 Produknya standar, tidak
Sumber : www.aiwon.com beresiko bagi produsen jika
menyimpan dalam bentuk
bahan mentah, komponen
sampai produk jadi
 Leadtime lebih pendek bagi
konsumen karena produk
bisa langsung dikirim setelah
ada pesanan.
 Produksi untuk antisipasi
pesanan masa depan, bukan
saat ini. Cocok untuk
permintaan musiman
 Contoh produk : mainan,
pakaian
Proses Make to Stock (MTS)
Persyaratan Berhasilnya Make to Stock

• Produk massa akan berhasil bila ada konsumsi


massa
• Selalu terdapat kemungkinan membuat
produk dengan proses yang distandarisasi
• Dapat diterapkannya teknik-teknik produksi
massa
Leadtime Make to Stock (MTS)

Customer Order

Desain Pengadaan Pabrikasi Sub-Rakitan Rakitan Test Persediaan Pengepakan

Customer Leadtime
Customer Order Decoupling Point
Inventory Raw Work in process (WIP) Finished
Suppliers
location materials Parts and Component goods

Customer
order
decoupling
point

Environment ETO MTO ATO MTS


Strategi Desain Proses Manufaktur

Project (No Product Flow)

Job Shop

Flow Shop

Continuos Flow

Batch Flow
Project (No Product Flow)

Sumber : www.pal.co.id
 Bahan baku, alat dan
tenaga kerja dibawa ke
lokasi dimana produk
dikerjakan
 Produk spesifik, mahal
dengan tingkat kesulitan
tinggi.
Job Shop

 Function layout sehingga fleksibel dalam


merespon perubahan
 Produknya setipe tetapi variasi disainnya
tinggi. Memungkinkan proses produksi yang
berbeda pada tiap produk.
 Akibatnya produksi tidak efisien dalam
penjadwalan dan pengendalian persediaan
 Proses produksi tidak selalu forward
Layout Job Shop
Milling Department
Lathe Department Department Drilling Department

M M D D D D
L L

M M D D D D
L L

G G G P
L L

G G G P
L L Painting Department
Grinding Department
Department

L L
Receiving and A A A
Shipping
Assembly
Layout Flow Shop

PRODUK
MATERIAL MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3
JADI
Karakteristik Prosman
Large-
Batch Small-Batch
Job Shop Batch Continuous
Flow Line Flow
(Repetitif)
Kualitas Kualitas Kualitas Biaya Biaya
Kelebihan
tinggi tinggi tinggi bersaing rendah
Variasi/
tinggi Sedang sedang rendah standart
fleksibilitas
Biaya Biaya Biaya
Implikasi otomasi otomasi
tinggi tinggi sedang
Fungsi
umum Umum umum khusus khusus
Permesinan
Strategi MTO ATO ATO MTS MTS
Respon kepada Konsumen

Continuous
Production quantity

flow process
Mass
production
Batch
production

Job shop
production

Product variety
The Order Qualifiers Criteria
These are product or service characteristics
that allow your company to be present in the
market. They include:
– Quality
– Price
– Reputation
– Number of years in business
– Reliability
– ...

Source: Stefanus, 2010


The Order Winners Criteria
These are product or service characteristics that
allow your company to win orders in the market.
They include:
– Quality
– Price
– Speed of delivery
– Consistency of delivery
– Reliability
– ...

Source: Stefanus, 2010


Competitive Attributes

Flexibility Safety &


Cost Quality Delivery Responsiveness Environment Innovation

1970s 1980s 1990s 2000s

Kontribusi PPC ?
Teknik Teknik PPC

 Economic Order/Manufacturing Quantity


(EOQ/EMQ)
 Material Requirements Planning (MRP)
 Closed-loop MRP
 Manufacturing Resource Planning (MRP II)
 Just in Time (JIT)
 Theory of Constraint (TOC)
 dll
Sistem PPC
Forecast demand Rencana Bisnis Blanket order

Data historis Rencana Pemasaran Kapasitas produksi

Alokasi mesin
Rencana Produksi
Tahunan
Karakter mesin

Beban Mesin

Jumlah cycle Grouping Produk

Rencana Produksi
Bulanan

Tidak
Pembatas OK

Ya

Rencana Produksi
Due date, Inventori Rencana Kebutuhan Material
Harian

Monitoring Produksi

Tidak
OK

Ya

Laporan Produksi
MRP, Closed-loop MRP, MRP II
Business Planning

Marketing Planning

Feedback
Production Planning

Resource No
OK?

CLOSED-LOOP MRP Master Scheduling

MRP I Materials Planning

Feedback
Capacity Planning

Planning No
OK?

Purchasing

Shop Floor Control

Performance Measurement
Sistem MRP II
Business Planning

Demand Management Marketing Planning Top


Forecasting Management
Distribution Requirement Planning
Planning
Order Entry Resource
Production Planning
Planning

Rough-Cut
Final Assembly Master Production
Capacity
Scheduling Scheduling
Planning
Operations
Management
Capacity
Material Requirements Planning
Requirements
Planning
Planning

Production Activity Control Purchasing


Order release Vendor selection
Operation scheduling Order placement
Dispatching Vendor scheduling
Expediting Order follow up Operations
Production reporting Management
Execution

Performance Measurement
PPC itu………

Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber


secara efektif
Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana
dengan kegiatan sehari-hari
Issu dalam PPC:
– apa (dilakukan pada level sistem manufaktur)
– berapa banyak
– kapan
– siapa
– bagaimana penyesuaian harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai