Anda di halaman 1dari 8

C.

Mendeskripsikan Langkah Model-model Pembelajaran Biologi

1. Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah pembelajaran metode kooperatif :

a. Siswa membentuk kelompok yang beranggota 5-6 orang.


b. Siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan.
c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual.
d. Tugas yang diberikan untuk ditetapkan pada tingkatan yang sesuai dalam
program individu berdasarkan kinerja mereka.
e. Tetapi siswa yang bermasalah pada tahapan ini didorong untuk meminta bantuan
timnya sebelum meminta bantuan guru.
f. Siswa yang sudah menyelesaikan tugas dengan benar akan dikoreksi kembali
oleh satu tim untuk ditandatangi bahwa lolos mengerjakan tugas benar.
g. Guru yang menghitung hasil latihan yang benar kemudian mengambil skor tim
yang rata-rata paling benar sangat mengerjakan soalnya

2. Pembelajaran Science Tecnology Society (STS)

Langkah-lankah pembelajaran metode STS :

a. Guru mengemukakan isu-isu, pertanyaan-pertanyaan atau masalah aktual yang


ada di masyarakat dan dapat di amati peserta didik,dapat juga dilakukan dengan
penggalian pemahaman dari siswa untuk menggali konsep yang akan dibahas,
tahap ini disebut inisiasi, apersepsi, invitasi atau eksplorasi.
b. Melaksanakan pembelajaran dengan strategi tertentu yang sesuai dengan
pedagogi. Tahap ini disebut pembentukan konsep dan menurut paham
konstruktivisme diharapkan siswa dapat membangun atau mengkonstruk
pengetahuan sendiri melalui observasi, diskusi, eksperimen, dan lain-lain.
c. Konsep yang sudah dipahami digunakan untuk menyelesaikan masalah atau
menganalisa isu yang telah dilontarkan di awal pembelajaran. Analisis
permasalahan, pertanyaan-pertanyaan, atau isu-isu yang diangkat pada
pembelajaran membutuhkan pemikiran yang kritis untuk mengkaji permasalahan
yang telah disediakan guru. Tahap ini disebut aplikasi konsep.
d. Guru memantapkan konsep, diharapkan dapat merekonstruksi konsep atau analisa
siswa yang salah, tahap ini disebut pemantapan konsep.
e. Tahap pelaksanaan evaluasi yang hendaknya secara berkesinambungan dan
mencakup aspek yang ingin di evaluasi
3. Pembelajaran Kontekstual

Langlah-langkah pembelajaran kontekstual :

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
ketrampilan barunya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.

c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Menciptakan masyarakat belajar.

e. Menghadirkan model sebagia contoh belajar.

f. Melakukan refleksi diakhir pertemuan.

g. Melakukan penialain yang sebenarnya dengan berbagai cara.

4. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Langkah-langkah pembelajaran langsung :

a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,
pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi
tahap demi tahap.
c. Membimbing siswa
Guru merencanakan dan memberi bimbingan kepada siswa.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi
umpan balik.
e. Memberikan kesempatan untuk bimbingan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan bimbingan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan
sehari-hari.

5. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Langkah-langkah pembelajaran PBL :

a. proses orientasi peserta didik pada masalah.


Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
diperlukan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah, dan mengajukan masalah.
b. mengorganisasi peserta didik.
Pada tahap ini guru membagi peserta didik kedalam kelompok, membantu
peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah.
c. membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. mengembangkan dan menyajikan hasil.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka berbagi
tugas dengan sesama temannya.
e. menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.

6. Pembelajaran Konstruktif
Langkah-langkah pembelajaran konstruktif :

a. Apersepsi
Pada tahap ini siswa didorong untuk mengemukakan pengetahuan awalnya
tentang konsep yang dibahas. Siswa diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan, mengilustrasikan pemahamannya tentang konsep tersebut.
b. Eksplorasi
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan
konsep melalui pengumpulan data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang
oleh guru kemudian secara berkelompok didiskusikan dengan kelompok lain.
c. Diskusi dan penjelasan konsep
Pada tahap ini saat siswa memberikan penjelasan dan solusi yang didasarkan
pada hasil observasinya ditambah dengan penjelasan guru, sehingga siswa tidak
ragu-ragu lagi tentang konsepnya.
d. Pengembangan dan aplikasi
Pada tahap ini guru berusaha menciptakan iklim pembelajaran. Yang
memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya, baik
melalui kegiatan atau pemunculan dan pemecahan masalah-masalah yang
berkaitan dengan isu-isu di lingkungan.

7. Pembelajaran Problem Solving

Langkah-langkah pembelajaran Problem Solving

a. Orientasi pada masalah


Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang diperlukan, dan
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
c. Membimbing pengalaman individual/kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang mereka gunakan.

8. Pembelajran Dicovery Learning

Langkah-langkah peembelajaran discovery learning :

a. 1) Langkah Persiapan

Langkah persiapan model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah


sebagai berikut:

- Menentukan tujuan pembelajaran.


- Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
belajar, dan sebagainya).
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi).
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

2) Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning

Beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar


secara umum sebagai berikut:

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai
kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar
yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dalam hal ini Bruner memberikan stimulation dengan menggunakan
teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan
demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus
kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat
tercapai.
b) Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi


kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agendaagenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah). (Syah 2004:244), sedangkan menurut permasalahan yang
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau
hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan yang diajukan.

Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis


permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam
membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.

3) Data collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para


siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini
berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis.
Dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk
menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi,
dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan
pengetahuan yang telah dimiliki.

4) Data Processing (Pengolahan Data)

Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data


dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi,
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22).

Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang


berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut
siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/penyelesaian
yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

5) Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244).

Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi
yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian

atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi

Anda mungkin juga menyukai