Pendahuluan
Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian
dunia. Target global SDGs (Suitainable Development Goals) adalah menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Sustainable
Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan yang
menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di
dunia sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goals
(MDGs) yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki beberapa tujuan,
diantaranya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia, dengan salah satu outputnya mengurangi Angka
Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2030.2
Pada tahun 2016, Jawa Barat masih belum mencakupi semua target yang
di tetapkan yaitu cakupan imunisasi TT2+ sebesar 95,5% dan Kabupaten
Karawang cakupannya masih dibawah rata-rata Jawa Barat yaitu 88,9%. Cakupan
pemberian zat besi ibu hamil pada kunjungan pertama (F1) mencapai 102,3% dan
pada kunjungan ketiga (F3) terjadi penurunan 6,5 point menjadi 95,7%.Menurut
data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2016, didapatkan AKB mengalami
penurunan dari 4,09 per 1.000 angka kelahiran pada tahun 2015 menjadi 3,93 per
1.000 angka kelahiran pada tahun 2016.Berdasarkan perbandingan antara
kabupaten di Jawa Barat tahun 2016, Karawang menduduki tangga ke-tujuh pada
cakupan K1 (89,80%) dan tangga ke-empat pada cakupan K4 (84,95%) yaitu di
atas cakupan keseluruhan Jawa Barat bagi cakupan K 1 (85,90%) dan K4 (77,01%)
pada tahun tersebut.6
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
5. Diketahuinya cakupan deteksi risiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga
kesehatan di UPTD Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang
periode Januari sampai dengan Desember 2019
6. Diketahuinya cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi di UPTD Puskesmas
Tirtajaya, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember
2019
1.5 Sasaran
Ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirtajaya,
Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2019
Bab II
Materi dan Metode
2.1. Materi
2.2. Metode
5
Lingkungan
1 2 3 6
4
Umpan balik
C. Sarana
- Medis
Meja ginekologi : 1 buah
Doppler : 3 set
Timbangan dewasa : 3 buah
Pita pengukur : 2 buah
Tensimeter : 2 buah
Stetoskop : 1 buah
USG dan monitor : 1 set
Tablet besi : Tersedia
Vaksin TT dan alat suntik : Tersedia
Alat dan bahan laboratorium : Mesin hitung
haemoglobin, Stick Proteinuria, Tes pack, Pregnancy strip Beta
HCG
- Non medis
Ruang KIA : Tersedia
Ruang PONED : Tersedia
Ruang USG : Tersedia
Kursi tunggu : Tersedia
Lampu : Tersedia
Lemari alat : Tersedia
Lemari obat : Tersedia
Kasa steril : 1 buah
Meja administrasi : Ada
Tempat sampah : 2 buah
Tempat tidur ibu hamil : 2 buah
Meja instrument stainless :-
Alat peraga penyuluhan (leaflet) : 10 buah
Buku KIA : Ada
Buku pencatatan hasil imunisasi : Ada
Buku pencatatan stok vaksin : Ada
Kartu pencatatan suhu lemari es : Ada
Kartu pencataan suhu freezer : Ada
D. Metode
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan Fisik
i. Pemeriksaan Umum :
- Tinggi Badan dan Berat Badan
Tinggi badan: Diukur tanpa alas kaki, satuan centimeter.
Berat badan: Ditimbang tanpa alas kaki dan pakaian
seringan mungkin, satuan kilogram
- Tekanan darah: Menggunakan sfigmomanometer, satuan
mmHg.
ii. Pemeriksaan Obstetri
- Mengukur TFU
Menggunakan pita ukur, diukur dari fundus ke simfisis
dengan satuan sentimeter.
- Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
(DJJ)
Untuk menentukan presentasi janin dilakukan palpasi atau
pemeriksaan Leopold (Leopold I – IV)
15
Leopold I : Menentukan Tinggi Fundus Uteri
dengan palpasi setelah usia kehamilan 12 minggu
dan dengan pita pengukur (dari simfisis pubis
sampai dengan bagian janin yang ada di fundus
uteri) setelah usia kehamilan 22 minggu, dan
dengan perabaan untuk menentukan usia kehamilan
dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang
terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Leopold II : Meraba samping rahim dan merasakan
di sebelah mana teraba tahanan yang lebih keras dan
tahanan terus dari atas ke bawah, untuk menentukan
di mana letak punggung ataupun kaki janin pada
kedua sisi perut ibu.
Leopold III : Meraba bagian bawah rahim dengan
satu tangan untuk mengetahui bagian janin yang
berada di bawah rahim serta menentukan bagian
janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul
atau tidak.
Leopold IV : Meraba bagian janin yang berada di
bagian bawah rahim dengan dua tangan dan
menentukan sampai di mana janin telah masuk
Pintu Atas Panggul.
- Pemeriksaan auskultasi untuk menentukan denyut
jantung janin menggunakan Doppler. Denyut
jantung janin normal 110-150 kali/menit. Bila ada
kelainan denyut mungkin dapat disebabkan oleh
adanya kelainan janin atau plasenta.
iii. Pemeriksaan Laboratorium
- Hemoglobin : dengan mesin hitung Hb
- Protein urin : dengan stick protein urin
- Gula darah : dengan glukometer
- Tes kehamilan : tes β HCG
- Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pukul 08:00
sampai dengan 14:00 WIB.
- Pemberian tablet besi mulai diberikan pada ibu hamil mulai
trimester I sebanyak 90 tablet yang diberikan dalam 3 tahap.
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pukul 08:00
sampai dengan 14:00 WIB.
Ibu hamil yang belum pernah diberikan imunisasi TT harus
mendapatkan imunisasi paling sedikit 2 kali suntikan selama
kehamilannya, yaitu pertama pada saat K1 dan kedua kali pada
4 minggu kemudian.
4. Deteksi risiko ibu hamil
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pukul 08:00 sampai
dengan 14:00 WIB.
5. Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil (PONEK)
Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pukul 08:00 sampai
dengan 14:00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jam
B. Organisasi
a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskemas
Nurhasanah, Amd.Keb
1. Kunjungan ibu hamil K1 dan K4 : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00
WIB di poli KIA dan setiap diadakan Posyandu .
2. Pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3 : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-
14.00 WIB.
3. Deteksi risiko ibu hamil : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan
bidan jaga PONED 24 jam. Sebagian ibu hamil risiko tinggi ditangani oleh dokter
umum dan bidan PONED 24 jam.
4. Pemberian imunisasi TT :Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
5. Dilaksanakannya pendeteksian dini risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil pada saat
pemeriksaan 10T saat kunjungan ibu hamil yang dilakukan bidan setiap hari kerja
pukul 08.00-14.00 WIB di Puskesmas Tirtajaya atau Posyandu.
6. Penanganan komplikasi obstetri yang di tanganin dilakukan oleh bidan setiap hari
kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jam
7. Kunjungan rumah akan dilakukan minimal 1 bulan sekali oleh bidan desa dengan
sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi dan sedang.
8. Pencatatan dan pelaporan :
- Pencatatan: Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.
- Pelaporan: Dilakukan setiap awal bulan.
D. Pengawasan
Ada, tiap bulan diadakan rapat dan dipimpin oleh kepala Puskesmas untuk
mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan rencana (Lokakarya Mini
Bulanan)
Ada, 1x/bulan dilaporkan hasil pencatatan dari setiap sector yang berkaitan
dengan program kepada kepala Puskesmas dan ditandatangani oleh kepala
Puskesmas.
25
4.3.3 Keluaran
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun = 2064 ibu hamil. Data yang digunakan dari
periode Januari sampai dengan Desember 2019. Jumlah kunjungan K1 (periode
Januari sampai dengan Desember 2019) = 2064 orang ibu hamil.
1843
= x 100 %
2064
= 89,29 %
Target−Cakupan
Besar masalah = x 100 %
Target
100−89,29
` = x 100 %
100
= 10,71 %
Kesimpulan : Cakupan kunjungan ibu hamil K 1 belum mencapai target dengan besar
masalah 10,71 %
Jumlah kunjungan bumil( K 4)
Cakupan K4 = x 100 %
Jumlah sasaranibu hamil
1728
= x 100 %
2064
= 83,72 %
Target−Cakupan
Besar masalah = x 100 %
Target
100−83,72
` = x 100 %
100
= 16, 28 %
Kesimpulan : Cakupan kunjungan ibu hamil K 4 belum mencapai target dengan besar
masalah 16,28 %.
2. Cakupan pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun = 2064 orang ibu hamil. Data yang digunakan dari
Januari sampai dengan desember 2019. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan Fe1 ( Periode
januari sampai dengan Desember 2019 = 2064 orang ibu hamil.
Kesimpulan : Cakupan pemberian tablet zat besi Fe1 belum mencapai target dengan
besar masalah 12,3 %
Kesimpulan : Cakupan pemberian tablet zat besi Fe3 belum mencapai target dengan
besar masalah 29,9 %
3. Cakupan pemberian imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun = 2064 orang ibu hamil. Data yang
digunakan dari Januari sampai dengan desember 2019. Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan imunisasi TT1 (periode januari sampai dengan desember 2019) = 1.809
orang ibu hamil.
Jumlah bumil yang mendapat imunisasi TT (TT 1)
Cakupan pemberian TT1 = x 100 %
Jumlah sasaran ibuhamil
655
= x 100 %
2064
= 10.1 %
Target−Cakupan
Besar masalah = x 100%
Target
100−10,1 %
= x 100 %
100 %
= 89,9 %
Kesimpulan : Cakupan pemberian imunsasi TT1 belum mencapai target dengan besar
masalah 89.9%.
Jumlah bumil yang mendapat imunisasi TT (TT 2)
Cakupan pemberian TT2 = x 100 %
Jumlah sasaran ibuhamil
603
= x 100 %
2064
= 8.5 %
Target−Cakupan
Besar masalah = x 100%
Target
100−8.5 %
= x 100 %
100 %
= 91,5 %
Kesimpulan : Cakupan pemberian imunsasi TT2 belum mencapai target dengan besar
masalah 91,5 %.
4.4 Lingkungan
1. Fisik
- Lokasi :
Lebih mudah mencapai tempat praktek bidan swasta yang jaraknya lebih
dekat dari rumah.
Mudah dicapai oleh ibu hamil dari desa terjauh ke Puskesmas dengan jarak
yaitu 8 km dan waktu tempuh terlama adalah 30 menit serta dari desa
terdekat dengan jarak yaitu 50 m dan waktu tempuh tercepat adalah 2
menit.
- Transportasi :
Tersedia sarana transportasi umum yang relatif murah seperti angkutan umum
Jalur jalan raya rata dan mudah dilalui oleh prasarana trasportasi darat.
- Fasilitas kesehatan :
- Adanya fasilitas kesehatan yang lain yakni klinik 24 jam dan Bidan praktek
swasta dan juga pustu.
2. Non fisik
4.6 Dampak
1. Dampak langsung: dapat turut serta dalam menurunkan angka kejadian anemia pada
ibu hamil, angka kejadian bayi lahir dengan berat badan rendah, angka kejadian pre
eklamsi pada ibu hamil.
2. Dampak tidak langsung: dapat turut serta dalam menurunkan kejadian Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Bab V
Pembahasan
Tabel 1: Hasil Pengamatan Cakupan di UPTD Puskesmas Tirtajaya Dibandingkan dengan Tolok Ukur
yang Telah Ditetapkan
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
Keluaran
1. Cakupan K4 100% 83,72% 16,28%
2. Cakupan Fe3 100% 70.1% 29,9%
3. Cakupan TT2 100% 8,5% 91,5%
4. Cakupan deteksi ibu hamil 100% 20,6% 79,4%
risiko tinggi 100%
5. Cakupan penanganan 17.4% 82,6%
komplikasi obstetri yang 100%
ditanganin
6. Kunjungan rumah ibu 0% 100%
hamil 100%
7. Rujukan kasus resiko 100%
0%
tinggi ibu hamil
100%
a) Belum dijalankan dengan baik tentang pelaksanaan kelas ibu hamil yang
merupakan sarana tepat untuk mengedukasi para ibu hamil agar memiliki
pengetahuan mengenai bagaimana bahayanya kehamilan yang tidak dipantau
secara berkala.
b) Belum dijalankan dengan baik tentang pelaksanaan kunjungan rumah ibu
hamil khususnya yang berisiko tinggi dan sedang setiap bulannya.
6.3.4 Pengawasan
a) Sudah dibuat pencatatan dan pelaporan, namun beberapa data yang belum
lengkap seperti kunjungan rumah ibu hamil dengan resiko sedang dan tinggi.
3 : Cukup penting/sedang
Yang menjadi prioritas masalah adalah:
a) Cakupan pemberian imunisasi TT2 periode Januari 2019 sampai dengan Desember
2019 sebesar 8,5%, dari target 100% dengan besar masalah 91.5%.
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
8.1 Masalah :
1. Cakupan pemberian imunisasi TT2 periode Januari sampai dengan Desember 2019
sebesar 8.5 %, dari target 100% dengan besar masalah 91,5%.
Penyebab dari unsur masukan
1. Kurangnya media promosi di Puskesmas, Posyandu dan tempat-tempat
umum seperti leaflet dan poster mengenai pentingnya imunisasi TT.
Penyebab dari unsur proses
1. Belum dijalankan degan baik tentang pelaksanaan kelas ibu hamil yang
merupakan sarana tempat untuk mengedukasi para ibu hamil agar
memiliki pengetahuan mengenai bagaimana bahayanya kehamilan yang
tidak diberikan imunisasi TT.
2. Belum dijalankan dengan baik tentang pelaksanaan pemberian imunisasi
TT khususnya yang berisiko tinggi dan sedang setiap bulannya.
3. Pada struktur organisasi sudah dibentuk dan jelas, dalam pelaksanaannya
sudah berjalan sesuai dengan structural organisasi namun terdapat
beberapa tanggung jawab yang dilimpahkan yang belum dilaksanakan
dengan baik.
4. Sudah dibuat pencatatan dan pelaporan namun beberapa data yang belum
lengkap seperti kunjungan rumah ibu hamil dengan risiko sedang dan
tinggi.
- Penyebab dari unsur lingkungan :
1. Tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas rata-rata masih rendah sehingga pengetahuan, sikap dan
perilaku ibu hamil terhadap kesehatan dan keselamatan ibu serta janin
yang dikandungnya masih kurang.
2. Sebagian besar ibu hamil masih memiliki kepercayaan untuk memeriksa
kehamilannya pada dukun beranak atau paraji.
3. Masih banyak bidan praktek swasta yang tidak melakukan pencatatan
dan pelaporan kepada Puskesmas.
- Penyelesaian Masalah:
1. Meningkatkan promosi kesehatan mengenai pentingnya pemberian
imunisasi TT.
2. Mengadakan penyuluhan kelompok di ruang tunggu puskesmas, saat
dilakukannya kelas ibu hamil, posyandu dan saat kunjungan rumah
menggunakan buku KIA. Penyuluhan yang diberikan harus disesuaikan
dengan tingkat pendidikan ibu hamil, agar dapat meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan
ibu dan janin yang dikandungnya serta risiko tinggi dalam kehamilan
sehingga ibu hamil memiliki kesadaran untuk memeriksakan sendiri
kehamilannya di fasilitas kesehatan serta rutin mengkonsumsi tablet besi
pada masa kehamilannya.
3. Menghimbau para kader dan bidan desa untuk wajib melakukan
kunjungan rumah terutama ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu
hamil atau posyandu untuk melakukan pemberian imunisasi TT dan
melakukan pendataan.
4. Memberikan edukasi pada pasangan usia subur agar pada saat hamil
melakukan imunisasi TT untuk mencegah komplikasi lebih dini.
5. Memberikan ganjaran dan penghargaan bagi bidan dan kader yang aktif
sehingga mendorong minat dan semangat para bidan dan kader untuk
terus memberikan yang terbaik.
6. Memperbaiki pencatatan dan pelaporan dari setiap data yang didapat
baik itu dari bidan desa, maupun bidan praktek swasta secara teliti.
Bab IX
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program pelayanan antenatal dengan cara pendekatan sistem dapat
diambil kesimpulan bahwa program pelayanan antenatal di UPTD Puskesmas Tirtajaya,
Kabupaten Karawang pada periode Desember 2018 sampai dengan November 2019,
sebagian besar berjalan dengan baik. Ditemukan beberapa kekurangan yang menjadi
masalah, yaitu:
a) Cakupan kunjungan K1 sebesar 95.73%, dari target 100%.
b) Cakupan kunjungan K4 sebesar 89.30%, dari target 100%.
c) Cakupan pemberian tablet besi Fe3 sebesar 99.11%, dari target 100%.
d) Cakupan pemberian tablet besi Fe3 sebesar 89.36%, dari target 100%.
e) Cakupan pemberian imunisasi TT1 sebesar 33.29%, dari target 100%.
f) Cakupan pemberian imunisasi TT2 sebesar 29.47%, dari target 100%.
g) Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan sebesar 21.32% dari
target 100%.
h) Cakupan penanganan komplikasi obstetri yang ditanganin sebesar 44.0% dari target
100%.
i) Rujukan kasus resiko tinggi ibu hamil tidak ada data tertulis.
j) Pelaksanaan kunjungan rumah ibu hamil tidak ada data tertulis.
Lampiran I
Jenis Areal
No Desa Jumlah
Darat Sawah Tambak (Ha)
(Ha) (Ha)
1 Pisang Sambo 92.000 460.000 - 552.400
2 Sabajaya 156.500 387.500 - 544.000
3 Medankarya 64.013 520.446 - 584.459
4 Tambaksumur 92.201 726.419 2.750.000 3.586.620
5 Tambaksari 74.453 98.636 3.316.000 3.489.089
6 Srijaya 97.900 395.999 - 493.899
7 Srikamulyan 96.773 529.260 - 626.033
8 Kutamakmur 82.195 360.000 - 442.195
9 Bolang 48.056 426.000 - 474.056
10 Gempolkarya 18.832 291.232 - 310.064
11 Sumurlaban 24.865 253.135 - 278.000
Jumlah 847.788 4.449.027 6.066.000 11.362.815
Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Tirtajaya tahun 2018
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tirtajaya pada Tahun
2018 adalah 73.888 jiwa dimana laki-laki sebanyak 35.115 jiwa dan
perempuan sebanyak 37.773 jiwa dan jumlah kepala keluarga 26.735
jiwa.
Jumlah Penduduk
Tingkat Pendidikan
Tamat SD / SLTP
SLT A
S2
S3
S1
Tidak Tamat SD
DI
No Desa
1 2 3 4 6 7 8 9 10
1 Pisangsambo 429 2,054 695 97
2 Sabajaya 427 2,086 659 99
3 Medan karya 287 1,475 511 68
4 Tambaksumur 310 1,784 633 65
5 Tambaksari 391 1,858 469 50
6 Srijaya 415 1,620 415 51
7 Srikamulyan 452 1,570 435 62
8 Kutamakmur 355 1,019 309 60
9 Bolang 337 1,333 293 54
10 Gempolkarya 336 1,052 302 55
11 Sumurlaban 219 1,002 289 53
Jumlah 3,958 16,853 5,010 714
50
Tabel 4. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kepala
Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Tirtajaya, Kabupaten Karawang