Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEDIA SOSIAL PROMOSI KESEHATAN

MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH

M RIZAL PAYAPO

(14120180020)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT, karena atas berkah, rahmat, hidayah, dan karunia-Nyalah
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula saya kirimkan shalawat dan taslim atas
junjungan Nabiyullah Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi
Huswatun Hasanah dan Rahmatan Lil Alamin dalam menegakkan
Dinul Islam.
Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Tak ada
manusia yang sempurna. Begitu pula halnya dalam penyelesaian
makalah ini, saya mengetahui dan menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna untuk itu Saran dan kritik sangatlah saya
harapkan dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan.
Demikianlah makalah ini saya buat semogga bermanfaat
bagi kita semua sebagai bahan masukan perbaikan dan
peningkatan derajat kesehatan.

Ambon, 25 oktober 2020

M Rizal Payapo

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
A.  Latar belakang masalah................................................................. 4
B.  Tujuan masalah.............................................................................. 5
C.  Rumusan masalah......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAAN.......................................................................... 6
A.  Defenisi media ………………......................................................... 6
B.  Media Sosial Sebagai Media Promosi Kesehatan......................... 10
C.  Pengaruh sosial media dalam bidang kesehatan……………….. 11

D. link sosial media sebagai media promosi Kesehatan ................ 14


E. Peran SKM dalam promkes Berbasis Media Sosial…………….. 15
BAB III PENUTUP................................................................................... 18
A.  Kesimpulan................................................................................... 18
B.  Saran............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi dalam beberapa


tahun terakhir menjadikan internet sebagai alat komunikasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Perkembangan internet terus berkembang
seiring hadirnya telepon genggam, telepon pintar, tablet, smart pad,
komputer jinjing, notebook. Seiring dengan majunya teknologi, kebutuhan
manusia untuk memanfaatkan teknologi tersebut pun terus meningkat.
Semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi yang
dibutuhkan hanya dengan mencarinya di telepon genggam ataupun hanya
duduk di depan sebuah laptop. Dalam era globalisasi dimana teknologi
semakin maju, internet menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan seharihari.

Kemajuan teknologi membuat kita terkadang tidak menyadari


bahwa saat ini kita dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi tanpa
harus dibatasi dengan jarak, mendapatkannya langsung, melihatnya
bahkan kita dapat memutuskan informasi mana yang ingin dilihat atau
tidak. Dengan hadirnya internet, media sosial pun saat ini ikut
berkembang pesat. Media sosial merupakan sebuah alat bagi generasi
digital dan hampir semua media sosial menggunakan internet.

Berdasarkan laporan Tetra Pax Index Tahun 2017 ditemukan


bahwa terdapat kurang lebih 106 juta orang Indonesia yang menggunakan

4
media sosial setiap bulannya dimana 85 % diantaranya mengakses media
sosial melalui perangkat seluler miliknya (Yudhianto, 2017). Dykeman
(2008) menggambarkan media sosial sebagai tempat bagi seseorang
untuk menggunakan internet dan perangkat yang berbasis mobile untuk
berbagi dan bertukar informasi. Marchese (2007) meyakini bahwa media
sosial berbeda dari media tradisional karena cara informasinya ditemukan,
didistribusikan dan dikonsumsi. Sedangkan yang lainnya menekankan
bahwa media sosial berbeda dari media tradisional karena lebih murah
dan lebih mudah diakses (Wright & Hinson, 2009). Dalam arus media
yang utama dan budaya barat, media sosial sering digunakan untuk
menggambarkan website seperti Facebook, Youtube dan Twitter, dan
semua tempat dimana seseorang dapat berinteraksi dan terlibat dengan
orang lain secara sederhana hanya dengan melakukan login melalui
komputer atau perangkat mobile. Palen (2008) mendefinisikan media
sosial sebagai "blog, lingkungan jejaring sosial, menyiarkan pesan dari
satu orang ke orang lainnnya dan aplikasi Web 2.0 lainnya" (p. 76). Chung
dan Austria (2010) juga mengatakan bahwa media sosial ‘sebagai media
yang dipublikasikan’, menciptakan dan membaginya secara individu di
internet, seperti blogs, images, video dan masih banyak yang lainnya
sebagaimana alat

Kebutuhan informasi kesehatan yang akurat dan terkini semakin


dibutuhkan seiring perkembangan teknologi informasi. Media sosial telah
menunjukkan perannya dalam upaya promosi kesehatan di dunia. Media
sosial dalam ranah kekinian merupakan sebuah era baru dalam hal
sarana komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan
kemajuan teknologi. Teknologi berbasis Web 2.0 memungkinkan
tumbuhnya masyarakat baru yang semu, atau dalam dunia baru
tersebut biasa disebut sebagai dunia maya.  sehingga semua bidang
harus mengikuti trend ini bila tidak ingin ketinggalan zaman. 

Bidang kesehatan juga tidak bisa terelakkan, sehingga harus ikut arus
perubahan yang terasa sangat cepat ini, terutama bidang kesehatan

5
yang berhubungan dengan masalah komunikasi atau penyampaian
informasi pada masyarakat.

Media sosial sebagai sebuah media baru untuk promosi


kesehatan mau tidak mau merupakan sebuah keniscayaan.
Efektivitasnya yang mampu menjangkau ribuan dan bahkan jutaan
sasaran dalam waktu singkat membuat media ini menjadi primadona
baru bagi setiap promotor kesehatan yang berorientasi masif.

B.Rumusan Masalah

1. apa itu media sosial ?

2. kenapa media sosial sebagai media promosi Kesehatan?

3. Apa pengaruh sosial media dalam bidang Kesehatan?

4. link sosial media sebagai media promosi Kesehatan?

C. Tujuan

1. mengetahui apa itu media sosial

2. mengetahui kenapa media sosial dijadikan


media dalam promosi Kesehatan

3. mengetahui pengaruh sosial media dalam


bidang Kesehatan

4. mengetahui link sosial media sebagai media


promosi Kesehatan

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI MEDIA

Media sosial dikenal sebagai komunikasi internet partisipatif yang


mewakili sekelompok aplikasi berbasis internet untuk menciptakan dan
bertukar konten buatan pengguna (video, foto, file grafis, dll) (Osborne-
Gowey, 2014). Beberapa keuntungan yang dimiliki media sosial
daripada media tradisional (radio, televisi, dsb) adalah interaktivitas,
efektivitas biaya dan kemampuan beradaptasi selain juga berpotensi
untuk menjangkau khalayak luas dan sosial (Moorhead, dkk, 2013).

Istilah media sosial secara luas mencakup spektrum alat dan


saluran komunikasi berbasis web (Korda dan Itani, 2013). Pertama,
ada 'situs jejaring sosial' (SNS) dimana individu dapat membuat profil
pribadi (publik atau semi publik) dan berbagi dengan daftar pengguna
lain, contoh SNS meliputi Facebook, Twitter, dan LinkedIn (Laranjo,
dkk, 2015). Kategori kedua dikenal sebagai 'situs berbagi konten',
misalnya YouTube, Instagram dan Flickr. Situs ini biasanya digunakan
untuk penilaian, diskusi dan sharing video dan foto (Taylor, 2012). Ada
beberapa, dan beragam jenis platform media sosial lainnya, dan
contohnya termasuk Wikis, Blogs, Weblog, alat geolokasi, Moblog dan
sebagainya (Taylor, 2012). Selain jenis media sosial umum, terdapat
sejumlah situs jejaring kesehatan seperti 'Tu Diabetes' dan 'Patient
Like Me'. Selain itu, terdapat situs media sosial yang dirancang
terutama untuk intervensi perubahan perilaku; contohnya adalah situs
untuk mempromosikan tindakan berhenti merokok dan situs mengenai
aktivitas fisik (Cobb,dkk dan Vandelanotte, dkk dalam Adewuyi dan
Adefemi, 2016).

7
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama
lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk
saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar


yaitu :

1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi (


Facebook, myspace, hi5, Linked in, bebo, dll)

2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk


melakukan obrolan dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum,
dll)

3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file,
video, music, dll (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll)

4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll)

5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau
dimainkan bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll)

6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)

7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)

8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll)

9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll)

8
10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)

Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk


bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini
manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun
mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka,
dan ttidak peduli siang atau pun malam.

Sosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini.
Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan
Media sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa
menjadi “kecil” dengan Media sosial.

Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali


manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari
koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang
dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara langsung ataupun tidak
langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti
kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, autis, dll).

Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk


mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja,
mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dll. Media sosial
menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain
mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia
bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap
orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya. Seseorang bisa
menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan dunia
maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial

9
B. Media Sosial Sebagai Media Promosi Kesehatan

Era digital yang dikenal dengan Web 2.0 atau Health 2.0 atau Medicine
2.0 menjadikan masyarakat sehat dan pasien lebih mengandalkan
Internet dari pada dokter sebagai sumber informasi perawatan kesehatan.
Situs web media sosial yang populer terbukti efektif dan ampuh untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan, mendukung upaya promosi
kesehatan dan dapat ditelusuri secara online seperti YouTube, Facebook,
MySpace, Twitter, dan Second Life serta image sharing, mobile
technology dan blog. Berikut pemaparan singkat terhadap media tersebut

Dunia IT memang memiliki banyak manfaat, namun masih memiliki


beberapa kendala khususnya untuk di Indonesia. Kendala tersebut seperti
masih belum optimalnya internet. Hal yang melatar belakangi kendala
tersebut yaitu seperti masih terbatasnya SDM, proses transformasi
teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hokum yang
mengaturnya.

Peran internet dalam media edukasi sangat menguntungkan, karena


internet dapat mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Pada
internet, para pengguna juga dapat mengakses edukasi dengan mudah.
Karena para pengguna akan dengan mudah dapat mempromosikan hasil
karya atau kreatifitasnya melalui social network seperti facebook atau
twitter.

Media sosial adalah merupakan medium internet yang memungkinkan


penggunannya mempresentasikan 200 dirinya maupun berinteraksi,
bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lainnya
dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Media sosial memiliki ciri khas tertentu dalam kaitannya pada manusia
yaitu merupakan salah satu platform yang muncul di media siber. Karena
itu, media sosial yang ada tidak jauh berbeda dengan karakteristik yang
dimiliki oleh media siber. Media sosial dapat dilihat dari perkembangan
bagaimana hubungan individu dengan perangkat sosial media.

10
Karakteristik sosial media yaitu

1. Jaringan

2. Informasi

3. Arsip

4. Interaksi

5. Simulasi sosial

6. Konten oleh pengguna

Media sosial juga dapat menjadi alat bantu dalam metode promosi
kesehatan. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu atau memperagakan
sesuatu di dalam proses promosi kesehatan. Alat ini memiliki prinsip
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau
ditangkap melalui panca indera. Maka semakin banyak indera yang
digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak informasi yang
diperoleh.

Alat-alat tersebut disebut media promosi kesehatan karena alat-alat


tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan
kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai
penyalur pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi tiga yakni media
cetak, media elektronik dan media papan.

C. Pengaruh sosial media dalam bidang kesehatan

Media sosial mendeskripsikan teknologi online dan kebiasaan orang-


orang yang menggunakannya untuk berbagi pendapat, wawasan,
pengalaman serta pandangan. Pada sosial media ada beberapa aplikasi
media sosial yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan yaitu

1. Facebook

Merupakan salah satu situs jejaring sosial yang sangat popular di dunia
serta menjadi situs penting di berbagai negara. Banyak orang yang
menggunakan facebook untuk menyebarkan inofrmasi kesehatan yang

11
dimiliki untuk dibagikan kepada sesame pengguna facebook Penggunaan
situs jejaring sosial terus berkembang. Situs digunakan oleh jutaan orang
setiap hari untuk berinteraksi dan terlibat dengan pengguna lain, untuk
berbagi konten dan untuk belajar. Situs jejaring sosial menyediakan cara
langsung dan pribadi untuk menyampaikan program, produk, dan
informasi. Situs jejaring sosial paling populer adalah Facebook, yang
memiliki lebih dari 750 juta pengguna. Pengguna rata-rata menciptakan 90
buah konten setiap bulan, dan 50% pengguna aktif masuk ke Facebook
pada hari tertentu (Facebook, 2011) Facebook merupakan platform publik
dan, dalam banyak kasus, menjangkau masyarakat umum. Halaman
Facebook yang ditargetkan secara khusus untuk mengatasi layanan
kesehatan, profesional kesehatan masyarakat dan lain-lain .

2. Twitter

Merupakan salah satu jenis situs jejaring sosial yang popular di dunia saat
ini. Twitter sendiri merupakan jejaring sosial dan micro bloging yang
memfasilitasi penggunanya dapat memperbarui atau memberikan update
informasi tentang pengguna orranisasi, bisnis dan lainnya. Twitter adalah
situs mikroblog paling populer di Amerika Serikat dengan lebih dari 305
juta pengguna aktif bulanan (Twitter, 2016). Jangkauannya sangat tinggi
di kalangan remaja dan dewasa muda (Duggan, 2015). Batas 140
karakter membuat tweets singkat dan membuat pembaca merespons
dengan cepat dan mudah. Pengguna Twitter mengambil peran yang lebih
aktif tidak hanya dengan menerima tetapi juga dengan berbagi, mengirim,
atau mengirim ulang pesan . Target audiens potensial antara lain adalah
siswa sekolah menengah, mahasiswa kesehatan, dosen/guru bidang
pendidikan kesehatan dan para profesional kesehatan .

3. Instagram

Sama halnya dengan facebook dan twitter. Instagram merupakan salah


satu situs jejaring sosial yang popular di dunia. Berdasarkan data pada

12
tahun 2014 pengguna Instagram cukup tinggi yaitu mencapai 200juta
pengguna, denggan foto yang telah di unggah sebanyak 20 milyar foto

4. Skype
Sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer)
5. Whatsapp
Aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip blackberry
messenger
6. WeChat
Layanan komunikasi pesan suara atau teks ponsel yang
dikembangkan oleh Tencent di Tiongkok
7. Line
Sebuah aplikasi pengirim pesan gratis yang dapat digunakan pada
berbagai platform Sumber gambar : google.com Gambar 13. Logo
Jejaring Sosial Line 8. Youtube Platform yang digunakan untuk
membagikan berbagai video yang kini banyak diciptakan oleh pada
vlogger. Video dapat berupa tutorial hingga edukasi.
8. Ask.fm
Merupakan salah satu web sosial network dimana penggunanya
bisa bertanya apapun ke pengguna lain sesuai dengan Namanya
9. Blog
merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang
berbentuk tulisantulisan (yang dimuat sebagai posting) pada
sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam
urutan terbalik (isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih
lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini
biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai
dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Bukti
empiris menunjukkan pemanfaatan media sosial diatas efektif
dalam melakukan upaya promosi kesehatan dengan tujuan
meningkatkan pemahaman dan memberi dukungan kepada
masyarakat untuk berperilaku sehat, namun tidak dapat dipungkiri,
dibalik kesuksesan media tersebut terdapat beberapa kelemahan.

13
Pertukaran informasi perlu dimonitor, dievaluasi dan ditinjau ulang
untuk kualitas dan keandalan dari informasi.
Evaluasi yang kuat dan komprehensif, menggunakan
berbagai metodologi dibutuhkan untuk menetapkan apakah media
sosial tersebut meningkatkan praktik promosi kesehatan baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Mengukur dampak media,
biaya media sosial, manfaat dan efektifitas sebagai alat promosi
kesehatan ( Leonita,2018).

D. Link sosial media sebagai media promosi kesehatan

Media sosial memiliki efektifitas untuk digunakan sebagai media


promosi kesehatan. Ada 3 media sosial terpopuler saat ini yaitu
facebook, twitter dan youtube. Efektifitas yang dipaparkan merupakan
hasil-hasil penelitian yang menggunakan atau memanfaatkan media
sosial dalam bidang kesehatan, baik media sosial sebagai bahan
subtansi maupun sarana. Pada media sosial tersebut hampir tidak ada
batasan yang berarti untuk melakukan sebuah posting, kita dapat
membagikan foto, artikel, suara, video, link (tautan), atau apaun yang
kita mau. Efektifitas media sosial yang dapat menjangkau ribuan
bahkan jutaan sasaran dalam waktu singkat dapat menjadi primadona
baru bagi promotor kesehatan yang berorientasi masif. Kelebihan dari
sosial media yaitu kecepatannya dapat menjangkau sasaran namun
jika informasi yang dibagikan bersifat buruk maka akan berdampak
buruk bagi masyarakat

E. Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam Promosi


Kesehatan Berbasis Media Sosial

Kita sebagai sarjana kesehatan masyarakat dapat


melakukan kegiatan promosi kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari melalui
media Twitter, Facebook, Instagram, Youtube yang berisi konten

14
kesehatan berupa foto, video, dan poster. Hal ini tentu di harapkan
dapat memperbaiki perilaku hidup sehat pengguna media social
dan saling sharing informasi kesehatan seperti trend penyakit,
perilaku hidupp bersih dan sehat, gizi, sex education dan lainnya.
Berbagai aplikasi perangkat lunak yang banyak digunakan
oleh masyarakat umumnya adalah jenis aplikasi yang dapat
memberi kesenangan, kemudahan, kenyamanan, kepuasan
ataupun aspek lain yang mendukung kepentingan pribadi.
Karakteristik ini secara tidak langsung dapat dijadikan cermin
terhadap apa yang menjadi harapan masyarakat di bidang
pelayanan kesehatan.
Munculnya aplikasi HaloDoc yang baru diluncurkan dalam
bulan April 2016 disambut dengan penuh antusias merupakan bukti
adanya keselarasan antara kebutuhan masyarakat untuk
memperoleh kemudahan dan kenyamanan pelayanan kesehatan di
satu sisi, dengan kepentingan pihak penyedia jasa. Aplikasi
HaloDoc baru merupakan awal dari inovasi lain yang akan
membuat makin semaraknya pelayanan kesehatan berbasis TIK
yang bersifat “Pasien Sentris”. Tuntutan kebutuhan masyarakat ini
tidak dapat dicegah dan kemajuan teknologi digital cepat atau
lambat akan merubah paradigma pelayanan kesehatan dari
“Fasyankes Sentris” menuju ke “Pasien Sentris”, atau dengan kata
lain pelayanan kesehatan mendekati masyarakat (Kemenkes,2016)
Peran sarjana kesehatan masyarakat dalam promosi
kesehatan berbasis media social harus memperhatikan hal berikut:

1. Adopsi konsep media sosial yang telah berhasil di bidang bisnis.


Saran memanfaatkan media sosial tersebut adalah
a. Identifikasi media dengan hati-hati,
b. Pilih aplikasi atau buat sendiri,
c. Pastikan keselarasan aktifitas di media sosial,
d. Integrasi rencana media dan akses untuk semua.

15
Kesuksesan penerapan aplikasi tersebut dengan meluangkan
waktu untuk meninjau interaksi/percakapan dan mendedikasikan
waktu untuk menanggapi tanggapan audien.

2. Menggabungkan media sosial dengan strategi pemasaran sosial


dengan 4 langkah:
1) jelaskan audien,
2) tuliskan tujuan untuk terlibat dengan audien,
3) buat garis besar strategi khusus untuk melibatkan dan
4) pilih teknologi.

3. Mengembangkan rencana komunikasi strategis dengan


menggabungkan media sosial dengan praktek dilapangan untuk
memperluas jangkauan dan mendorong interaktivitas dan
keterlibatan .
4. Profesional kesehatan perlu mempertimbangkan dampak terbaik
dan terburuk dari konten yang mereka sampaikan di media sosial
serta mempertimbangkan sinergi antara media sosial dan promosi
kesehatan .
5. Organisasi dan praktisi promosi kesehatan harus dapat
mencocokkan kebutuhan program dengan hasil yang diberikan oleh
media sosial dengan melakukan evaluasi secara komprehensif ,
dengan kerangka kerja evaluasi proses dan evaluasi dampak .
6. Mengembangkan intervensi dengan membentuk tim multidisiplin,
menjamin ketersediaan sumber daya untuk mempertahankan
kehadiran online serta interaksi dua arah merupakan fitur baru
promosi kesehatan dengan media sosial.
7. Mengidentifikasi dan memilih konten dengan isu-isu terkini
dengan mempertimbangkan berbagai pemangku kepentingan.

16
8. Profesional kesehatan dapat mengadopsi 3 cara penggunaan
internet untuk meningkatkan kesehatan masyarakat:
1) menggunakan format wiki untuk pengetahuan dasar
seperti “wikihealth” untuk komunitas yang membutuhkan
informasi/pengetahuan,
2) membentuk organisator komunitas seperti model
MySpace,
3) menggunakan blog untuk bertukar informasi.
9. Memaksimalkan paparan informasi dengan basis bukti yang
kuat, dengan mempertimbangkan konten relevan untuk audien
yang tepat atau bahkan berbeda serta memperjelas peran
profesional dalam memfasilitasi media sosial.

17
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu


sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan
manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media sosial juga dapat menjadi alat bantu dalam metode promosi
kesehatan. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu atau
memperagakan sesuatu di dalam proses promosi kesehatan. Pada
sosial media ada beberapa aplikasi media sosial yang dapat
digunakan dalam bidang kesehatan yaitu facebook, instagram,
twiter, whatsapp, WeChat, Line, dll

Media sosial memiliki efektifitas untuk digunakan sebagai


media promosi kesehatan. Ada 3 media sosial terpopuler saat ini
yaitu facebook, twitter dan youtube. Kelebihan dari sosial media
yaitu kecepatannya dapat menjangkau sasaran namun jika
informasi yang dibagikan bersifat buruk maka akan berdampak
buruk bagi masyarakat. Berbagai aplikasi perangkat lunak yang
banyak digunakan oleh masyarakat umumnya adalah jenis aplikasi
yang dapat memberi kesenangan, kemudahan, kenyamanan,
kepuasan ataupun aspek lain yang mendukung kepentingan
pribadi. Karakteristik ini secara tidak langsung dapat dijadikan
cermin terhadap apa yang menjadi harapan masyarakat di bidang
pelayanan kesehatan.

B.SARAN

18
Promosi kesehatan berbasis media social merupakan
inovasi yang bagus untuk di kembangkan di masyarakat. Umumnya
pada saat ini sering mengakses media social dalam kehidupannya.
Media yang diakses dapat berupa Facebook, Instagram, Youtube,
Twitter, Blog dan lainnya. Media sosial melalui internet memiliki
potensi besar untuk melakukan promosi kesehatan dan intervensi
kesehatan lainnya, dan lebih mudah untuk menyentuh sasaran
pada setiap levelnya. Bukti empiris menunjukkan pemanfaatan
media sosial efektif dalam melakukan upaya promosi kesehatan
dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan memberi dukungan
kepada masyarakat untuk berperilaku sehat, namun tidak dapat
dipungkiri, dibalik kesuksesan media tersebut terdapat beberapa
kelemahan.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uad.ac.id/15793/1/Buku%20Ajar%20Pengembangan
%20Media%20Promosi%20Kesehatan.pdf

http://eprints.uad.ac.id/15793/1/Buku%20Ajar%20Pengembangan
%20Media%20Promosi%20Kesehatan.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/268245035.pdf

https://www.qureta.com/post/pemanfaatan-media-sosial-untuk-promosi-
kesehatan

https://www.google.com/search?q=A.
+Peran+Sarjana+Kesehatan+Masyarakat+dalam+Promosi+Kesehatan
+Berbasis+Media+Sosial&oq=A.
%09Peran+Sarjana+Kesehatan+Masyarakat+dalam+Promosi+Kesehat
an+
+Berbasis+Media+Sosial&aqs=chrome..69i57.25892j0j7&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8

https://www.researchgate.net/publication/329149517_Peran_Media_So
sial_Dalam_Upaya_Promosi_Kesehatan_Tinjauan_Literatur

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-media.html

https://www.google.com/search?
q=pengertian+media+sosial&oq=pengertian+media+sosial&aqs=chrom
e..69i57j0l7.11224j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

20
21

Anda mungkin juga menyukai