Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arif Afrianda

Nim : P07125219003
Regular A / Tk 2

AUTROMATIC RESTORATIVE
TREATMENT (ART)

A. Pengertian dari Autromatic Restorative Treatment (ART)


Pengertian dari Autromatic Restorative Treatment atau disingkat menjadi “ART” adalah
penambalan gigi tanpa merusak jaringan yang dimana perawatan restoratif gigi berlubang dan
dapat mencegah pencabutan gigi dalam banyak kasus. ART adalah perawatan berkualitas dan
dapat diaplikasikan pada seluruh masyarakat.
Prosedur ART tidak menggunakan bor, tetapi alat-alat genggam (hand instrument), sehingga
tidak menakutkan pasien, khususnya pasien anak terhindar dari desing suara bor. Apabila tidak
ada listrik dan tidak ada unit gigi, tindakan ART dapat dilaksanakan, sehingga dapat diterapkan
pada masyarakat pedesaan.
Cara kerjanya adalah membersihkan lubang kavitas dan langsung ditumpat dengan bahan
adhesif glass-ionomer.
Tujuannya adalah mempertahankan gigi dalam keadaan baik selama mungkin di dalam mulut.
Teknik ART ini sangat dianjurkan untuk negara berkembang.

Source : https://www.youtube.com/watch?v=RBF2jM4DgNI

B. Prinsip dasar
Saat ini, bahan ART menggunakan glass ionomer sebagai restorative material.
- Melakukan tambalan menggunakan bahan yang melekat dengan gigi
- Menghilangkan jaringan karies hanya menggunakan hand instruments

C. Permasalahan awal ART


- Keterbatasan listrik
- Keterbatasan air
- Daerah pinggiran

D. Teknik tambalan ART


- ART tidak cocok untuk semua jenis kavitas gigi
- Diagnosis yang tepat dari kavitas yang dapat atau tidak dapat dirawat, merupakan kunci
keberhasilan perawatan.

E. Indikasi ART
Pada dasarnya ART dapat diaplikasikan pada :
- Kavitas yang melibatkan dentin
- Kavitas yang bisa dibersihkan dengan hand instrument

F. Kontraindikasi ART
- Karies sulit dijangkau hand instruments misal di proximal
- Kavitas karies sulit dibersihkan dengan hand instruments
- Gigi sakit dalam jangka waktu lama dan ada kemungkinan inflamasi pulpa kronis
- Karies yang melibatkan pulpa
- Adanya pembengkakan (abses) atau fistula yang dekat dengan gigi yang karies

G. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan ART adalah


- Persipan kondisi terbaik diluar maupun didalam mulut
- Pilih instrumen yang tepat
- Kontrol infeksi
- Penggunaan material glass ionomer

H. Kelebihan dari teknik ART


- Menjangkau semua kelompok masyarakat
- Preparasi minimal
- Biaya rendah
- Mengurangi trauma pasien
- Kontrol infeksi senderhana karena peralatan mudah dan cepat dibersihkan

PERSIAPAN UNTUK ART


(Kunci dari ART adalah instrumen yang tajam)

Alat dan bahan


Alat :
- Oral diagnostik set
- Agate spatel
- Papper pad
- plastis instrumen

Bahan :
- fuji (IX)
- Powder
- Liquid
Persiapan
Persiapan tempat untuk pasien
- Meja
- Kursi

Penyediaan bahan tambal


- Alat tersedia dimeja
- Bahan disediakan 1 sendok powder (glass ionomer)
Persiapan dalam mulut
- Pertahankan daerah operasi untuk tetap kering

TAHAPAN PENGAPLIKASIAN ART

1. Preparasi kavitas
- Isolasi gigi
- Membersihkan kavitas dari kotoran dan jaringan karies dengan excavator. Jika lubang karies
kecil sebaiknya diawali dengan instrumen hatchet / hoe agar diperoleh jalan masuk yang cukup.
- Kavitas dibersihkan dan dikeringkan

2. Persipan Kavitas
Tahap ini sering disebut dengan tahap conditioning. Caranya: cotton pellet basah diperas
dicampur dengan liquid Fuji IX, lalu dioleskan pada seluruh permukaan kavitas dan biarkan 10-15
detik. Setelah itu kavitas dicuci dengan cotton pellet basah 3 kali dan dikeringkan. Kavitas siap
ditumpat.

3. Dispensing
Hal yang perlu diperhatikan :
- Perbandingan powder-Liquid: Satu sendok takar powder dan satu tetes liquid
- Sebelum diambil, kocok botol powder agar diperoleh konsistensi powder yang homogen
- Pada pengambilan liquid, letakkan botol pd posisi horisontal hingga gelembung udara keluar
dari ujung botol, lalu putar pada posisi vertikal, baru liquid dikeluarkan dengan menekan badan
botol

4. Pengadukan
Pengadukan dilakukan di atas mixing pad dengan menggunakan spatula plastik. Powder dibagi
dua, aduk bagian pertama terlebih dahulu selama 10 detik, lalu ikuti bagian kedua dan aduk
selama 15-20 detik. Waktu total pengadukan 30 detik.

5. Peletakan
- Hasil adukan dimasukkan ke dalam kavitas dengan carver instrumen, dipadatkan, pastikan
tidak ada gelembung udara yang terjebak.
- Sisa adukan yang ada, ditambahkan pada permukaan oklusal untuk menutup tepi fissure.
- Usahakan tahap ini selesai selagi permukaan bahan masih mengkilap.

6. Lanjutan
Segera setelah Fuji IX mulai kehilangan permukaan yang mengkilap gunakan tekanan jari. Teknik
ini akan memberikan penekanan lebih dari bahan ke dalam kavitas.
7. Lanjutan
Tutup seluruh permukaan tumpatan dengan fuji varnish menggunakan cotton pellet. Biarkan
mongering untuk mendapatkan lapisan pelindung.

8. Lanjutan
Jika diperlukan, lakukan trimming untuk membebaskan oklusi atau membuang bagian yang
ketinggian.

9. Tahap akhir
Pasca trimmimng, perlu dilakukan aplikasi fuji varnish lagi. Lalu instruksikan agar pasien tidak
makan atau minum selama 1 jam setelah itu.

EVALUASI ART
- Karies sekunder setelah penumpatan ART tergolong rendah.
- Kegagalan ART lebih banyak disebabkan karena kesalahan operator.
- Jika ada fraktur, atau lepas, perlakukan seperti aplikasi ART pada kasus baru.
- Penyebab kegagalan : adukan terlalu kering, dipaksa masuk kavitas.
- Jikapecah, buang yg pecah, apa masih melekat dg baik, lalu aplikasi yg baru.
Penampakan hasil penambalan ART

Sebelum dan sesudah dilakukan penambalan dengan metode ART

SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai