Nim : P07125219003
Regular A / Tk 2
AUTROMATIC RESTORATIVE
TREATMENT (ART)
Source : https://www.youtube.com/watch?v=RBF2jM4DgNI
B. Prinsip dasar
Saat ini, bahan ART menggunakan glass ionomer sebagai restorative material.
- Melakukan tambalan menggunakan bahan yang melekat dengan gigi
- Menghilangkan jaringan karies hanya menggunakan hand instruments
E. Indikasi ART
Pada dasarnya ART dapat diaplikasikan pada :
- Kavitas yang melibatkan dentin
- Kavitas yang bisa dibersihkan dengan hand instrument
F. Kontraindikasi ART
- Karies sulit dijangkau hand instruments misal di proximal
- Kavitas karies sulit dibersihkan dengan hand instruments
- Gigi sakit dalam jangka waktu lama dan ada kemungkinan inflamasi pulpa kronis
- Karies yang melibatkan pulpa
- Adanya pembengkakan (abses) atau fistula yang dekat dengan gigi yang karies
Bahan :
- fuji (IX)
- Powder
- Liquid
Persiapan
Persiapan tempat untuk pasien
- Meja
- Kursi
1. Preparasi kavitas
- Isolasi gigi
- Membersihkan kavitas dari kotoran dan jaringan karies dengan excavator. Jika lubang karies
kecil sebaiknya diawali dengan instrumen hatchet / hoe agar diperoleh jalan masuk yang cukup.
- Kavitas dibersihkan dan dikeringkan
2. Persipan Kavitas
Tahap ini sering disebut dengan tahap conditioning. Caranya: cotton pellet basah diperas
dicampur dengan liquid Fuji IX, lalu dioleskan pada seluruh permukaan kavitas dan biarkan 10-15
detik. Setelah itu kavitas dicuci dengan cotton pellet basah 3 kali dan dikeringkan. Kavitas siap
ditumpat.
3. Dispensing
Hal yang perlu diperhatikan :
- Perbandingan powder-Liquid: Satu sendok takar powder dan satu tetes liquid
- Sebelum diambil, kocok botol powder agar diperoleh konsistensi powder yang homogen
- Pada pengambilan liquid, letakkan botol pd posisi horisontal hingga gelembung udara keluar
dari ujung botol, lalu putar pada posisi vertikal, baru liquid dikeluarkan dengan menekan badan
botol
4. Pengadukan
Pengadukan dilakukan di atas mixing pad dengan menggunakan spatula plastik. Powder dibagi
dua, aduk bagian pertama terlebih dahulu selama 10 detik, lalu ikuti bagian kedua dan aduk
selama 15-20 detik. Waktu total pengadukan 30 detik.
5. Peletakan
- Hasil adukan dimasukkan ke dalam kavitas dengan carver instrumen, dipadatkan, pastikan
tidak ada gelembung udara yang terjebak.
- Sisa adukan yang ada, ditambahkan pada permukaan oklusal untuk menutup tepi fissure.
- Usahakan tahap ini selesai selagi permukaan bahan masih mengkilap.
6. Lanjutan
Segera setelah Fuji IX mulai kehilangan permukaan yang mengkilap gunakan tekanan jari. Teknik
ini akan memberikan penekanan lebih dari bahan ke dalam kavitas.
7. Lanjutan
Tutup seluruh permukaan tumpatan dengan fuji varnish menggunakan cotton pellet. Biarkan
mongering untuk mendapatkan lapisan pelindung.
8. Lanjutan
Jika diperlukan, lakukan trimming untuk membebaskan oklusi atau membuang bagian yang
ketinggian.
9. Tahap akhir
Pasca trimmimng, perlu dilakukan aplikasi fuji varnish lagi. Lalu instruksikan agar pasien tidak
makan atau minum selama 1 jam setelah itu.
EVALUASI ART
- Karies sekunder setelah penumpatan ART tergolong rendah.
- Kegagalan ART lebih banyak disebabkan karena kesalahan operator.
- Jika ada fraktur, atau lepas, perlakukan seperti aplikasi ART pada kasus baru.
- Penyebab kegagalan : adukan terlalu kering, dipaksa masuk kavitas.
- Jikapecah, buang yg pecah, apa masih melekat dg baik, lalu aplikasi yg baru.
Penampakan hasil penambalan ART
SEKIAN
TERIMA KASIH