Catu Daya DC Tetap +5V Dan +12V / 10A Untuk Laboratorium Elektronika
Catu Daya DC Tetap +5V Dan +12V / 10A Untuk Laboratorium Elektronika
Tim Peneliti :
PRATOLO RAHARDJO
Tabel 4.1. Tabel Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) ................... 19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Lokasi Titik Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) ............................ 18
Gambar 4.2. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) pada Titik A ........................ 19
Gambar 4.3. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) pada Titik B ........................ 19
ABSTRAK
Kata-kata kunci : Catu Daya (Power Supply) DC tetap, Catu Daya (Power
Supply) DC tetap universal, Catu Daya (Power Supply) DC
simetris variabel.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian
mandiri bidang ilmu teknik elektro ini, dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Penelitian mandiri ini mengambil judul “ CATU DAYA DC TETAP
+5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA ”.
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2. Bapak Ir. I Nyoman Setiawan, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan
Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3. Istri, dan kedua anak kami di rumah, yang telah memberikan dukungan dan
doanya dalam penelitian ini.
4. Teman-teman seperjuangan penelitian mandiri di lingkungan Jurusan Teknik
Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah
memberi motivasi dalam penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian
mandiri bidang ilmu teknik elektro ini.
Karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro
ini mungkin penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Oleh sebab itu saran dan
kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan karya
ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini. Semoga
karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Bukit Jimbaran, Oktober 2015
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
1. Catu daya DC tetap menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812 agar
menghasilkan tegangan keluaran +5V dan +12V.
2. Menggunakan transistor eksternal sebagai penguat arus agar catu daya DC
menghasilkan arus sebesar 10A.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk merancang dan membangun catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A,
2. Untuk mengetahui cara kerja catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A.
1.5. Manfaat
Manfaat dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya suatu catu daya DC +5V dan +12V / 10A yang murah dan handal
untuk Laboratorium Elektronika,
2. Dapat digunakan sebagai referensi pustaka di masa yang akan datang,
khususnya di bidang catu daya elektronika praktis.
BAB V PENUTUP
Menjelaskan kesimpulan berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dan
menjelaskan saran-saran untuk penyempurnaannya di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dioda Bridge
Dioda bridge adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang
berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena
di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling
bertemu satu sama lain (bridge rectifier atau penyearah jembatan).
Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang
penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang
cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada
perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang
baik.
Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-
elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika.
Prinsip kerja transformator dapat dijelaskan berdasarkan induksi
elektromagnetik, di mana antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat
penghubung magnetik. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan
fluks bersama. Medan magnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses
konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat
diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya
dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut
motor.
Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk
memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder
melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris, medan
magnet mampu untuk menginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari
sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk menghasilkan gaya dan
kopel (penggandeng).
Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi
disebabkan terjadinya bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya
kerapatan energi yang tinggi. Kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan
kapasitas tenaga per unit volume mesin yang tinggi pula.
Pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet
merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik.
Induktansi, tegangan pada kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus
terhadap waktu yang melewati kumparan tersebut.
=L ................................................................................................... (2.1)
Atau ketika terjadi perubahan arus pada kumparan maka terjadi perubahan fluk
magnetik yang menyebabkan terjadinya perubahan induksi tegangan.
=N ................................................................................................. (2.2)
di mana :
N = jumlah lilitan kumparan
φ = fluk magnet
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah perangkat komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrikum) pada tiap konduktor, atau yang
disebut keping. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen
tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa
kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik
cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya.
Prinsip kerja kapasitor pada umumnya hampir sama dengan resistor yang
juga termasuk ke dalam komponen pasif. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor
sangat diperlukan terutama mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian
yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan
atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio
penerima, dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).
Gambar 2.4. Fungsi kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang
(http://goodarif.wordpress.com/.2012)
a. Kapasitor Polar
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang termasuk
kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan – di badannya. Mengapa
kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya
menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup
negatif katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium,
magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat
dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan
oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan
emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit (sodium borate)
lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan elektrolit diberi tegangan negatif
(katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai pada
permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan
terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
b. Kapasitor Non-Polar
Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika.Keramik dan mika adalah bahan yang
popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.Tersedia
dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang
berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film
adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau
dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate,
metalized paper dan lainnya.
di mana :
Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt
(1 Coulumb = 6,3 x 1018 elektron)
........................................................................ (2.5)
Gambar 2.9. Contoh rangkaian catu daya (power supply) sederhana +12 V DC.
(http://elektronika-dasar.web.id/.2013)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
M u l a i
Ya
Penulisan naskah laporan
untuk rangkaian / alat
S e l e s a i
Gambar 3.3. Rangkaian catu daya (power supply) menggunakan IC LM7805 dan LM7812.
Catatan :
* = apabila khusus nomor urutan kegiatan ini benar-benar harus ada dan dilaksanakan
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.1. Lokasi titik pengujian rangkaian catu daya (power supply).
Sesuai dengan lokasi titik pengujian rangkaian catu daya (power supply)
pada Gambar 4.1, maka hasil pengujian atau pengukuran pada masing-masing
titik referensi dan titik uji dirangkum dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Tabel hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply).
Lokasi Pengujian
Hasil
No. Titik Keterangan
Blok Bagian Titik Uji Pengujian
Referensi
Rangkaian Catu Daya A 4,99 V Q.C. Pass
1 CT, 0, GND
(Power Supply) B 12,02 V Q.C. Pass
Gambar 4.2. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik A.
Gambar 4.3. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik B.
Dari hasil pengujian atau pengukuran, rangkaian catu daya (power supply)
ini telah bekerja dengan baik.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan kegiatan
penelitian mandiri ini pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik
Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai
berikut :
1. Toleransi tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian catu daya (power
supply) ini tidak lebih dari ±10%, sehingga rangkaian catu daya (power supply)
ini telah bekerja dengan baik.
2. Rangkaian catu daya (power supply) ini bisa digunakan membantu Proses
Belajar-Mengajar Mata Kuliah dan Praktikum Elektronika.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan penelitian mandiri ini
pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro dan Komputer
Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai berikut :
1. Perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) tetap
universal, yaitu dengan menambahkan catu daya (power supply) yang
mengeluarkan tegangan -12 V, sehingga menjadi +5V, +12V, dan -12V.
2. Juga perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply)
simetris variabel, yaitu rangkaian catu daya (power supply) yang
mengeluarkan tegangan negatif (minus) dan tegangan positif (plus) yang
dapat diatur atau dapat di – adjust secara independen melalui potensiometer
pengatur tegangan keluaran.
DAFTAR PUSTAKA