Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

KECAMATAN NGEMPLAK
DESA NGESREP

PERATURAN DESA NGESREP


NO :441/020/ 2018
TENTANG
KESEHATAN DESA
PEMERINTAH KABUPATEN NGESREP
KECAMATAN NGEMPLAK
DESA NGESREP

PERATURAN DESA NGESREP


NO : 441/020/2018
TENTANG KESEHATAN
DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA NGESREP

Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas


Masyarakat di Desanya.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya, maka
Pemerintah Desa perlu mengambil Kebijakan-Kebijakan yang mendukung
peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat.
c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu
dibuat sebuah Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK /
X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGESREP


Dan
KEPALA DESA NGESREP

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA NGESREP TENTANG POLIKLINIK
KESEHATAN DESA

B AB I KETENTUAN
UMUM Pas al 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di
hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
4. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa
5. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD,
KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya.
6. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
7. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
8. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah
Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun
Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
9. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
10. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
11. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dan
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dan atau pelatihan di
bidang kesehatan, memiliki ijasah dan atau sertifikasi tertentu yang mengabdikan diri di
bidang kesehatan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimiliki.
12. Tenaga Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita yang selanjutnya disebut
KIBBLA adalah setiap orang yang mempunyai kompetensi dalam melakukan layanan
KIBBLA baik secara langsung maupun tidak langsung yang bekerja pada sarana
pelayanan kesehatan Pemerintah, swasta maupun mandiri.
13. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan dan dikelola oleh tenaga kesehatan.
14. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
15. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik.
16. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut PKD adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
17. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang selanjutnya disebut KIA untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
18. Bidan Desa adalah bidan yang ditempatkan di desa dan diwajibkan tinggal serta bertugas
melayani masyarakat di wilayah kerjanya.
19. Bidan Praktek Swasta adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kebidanan
bagi wanita hamil,persalinan normal, nifas,bayi, balita,dan KB.
20. Pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan oleh Dokter atau jika
berhalangan didelegasikan kepada perawat atau Bidan yang ditunjuk untuk
menjalankan pengobatan, perawatan dan lain-lainnya yang ada hubungannya dengan
kesehatan.
21. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri.
22. ASI Eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada anak usia 0 hari sampai 6
bulan tanpa pemberian makanan dan minuman lainya.
23. Pelayanan Antenatal adalah Pelayanan kesehatan terpadu yang merupakan
pelayanan Antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu
hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC).
24. Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian imunisasi pada bayi yang berusia o
sampai dengan 12 bulan yang terdiri dari imunisasi HB 0 (umur 0-7 hari),
BCG,Polio 1,2,3,4, DPT HB Combo 1,2,3 dan campak (umur 9 bulan).
25. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan.
26. Masa nifas adalah masa paska persalinan sampai 42 hari.
27. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus
didalam tubuhnya.
28. Ibu bersalin adalah wanita yang mengalami proses persalinan.
29. Ibu nifas adalah wanita yang mengalami proses pasca persalinan.
30. Ibu hamil resiko tinggi adalah ibu dengan kehamilan yang beresiko yang ditentukan
oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes.
31. Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan / atau bayi.
32. Situasi kegawatdaruratan atau emergensi adalah situasi yang tidak
dikehendaki, mendadak,dan berkembang secara cepat,sehingga menimbulkan bahaya
yang mengancam keselamatan.
33. Neonatal adalah anak usia 0 hari sampai dengan 28 hari.
34. Bayi adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 11 bulan 29 hari.
35. Anak balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.
36. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
perorangan, kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya.
37. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
38. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik
karena hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi
masyarakat lain dalam menentukan sesuatu.
39. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan.
40. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang
selanjutnya
disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam
rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
41. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
42. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
43. Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah wadah partisipasi bagi masyarakat
dalam mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat desa.
44. Ambulans Desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan
bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan
termasuk ke tempat rujukan.
45. Jaminan Persalinan (Jampersal ) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang
meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
46. Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan
kekeluargaan dengan pembiayaan sukarela yang bertujuan meningkatkan taraf
kesehatan ibu hamil.
B AB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pas al 2

(1) Azas Pelayanan kesehatan Desa Ngesrep adalah perikemanusiaan, keseimbangan,


manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama.
(2) Maksud dari Pelayanan Kesehatan Desa adalah seluruh rangkaian Kegiatan dan
kebijakan yang diambil dan dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
warga masyarakat
desa Ngesrep dengan cara memberi Edukasi dan Pendampingan, Pengambilan kebijakan
dan Penganggaran hingga penyediaan sarana prasarana di bidang kesehatan.
(3) Tujuan dari diputuskannya Peraturan Pelayanan Kesehatan Desa adalah
:
a. Menciptakan Kebijakan Pelayanan kesehatan di Desa Ngesrep yang baik dan
bermanfaat.
b. Menciptakan Pelayanan Kesehatan lebih responsif, transparan dan akuntabel :
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan kepada warga, meliputi :
1. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Penyakit terutama Penyakit berbahaya
dan
menular.
2. Pencegahan dan Pembasmian Penyakit Menular.
3. Pencegahan Terjadinya Kematian Ibu pada Ibu Hamil Resiko Tinggi, Ibu
Pasca
Melahirkan ( Nifas ) serta Kematian Bayi dan Balita ( KIBBLA )
4. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ).
5. Imunisasi Lengkap.
6. Kesehatan Manusia Lanjut Usia ( Manula )
7. Kesehatan Warga secara umum.
8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
9. Pelaksanaan STBM
d. Menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab bersama terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dengan Edukasi dan Pendampingan Hukum.
e. Peningkatkan kapasitas dan Kwalitas FKD, Kader Posyandu dan Kader
Kesehatan lainnya..

B AB III
HAK DAN KEWAJIB AN

B agian ke s atu
Hak
Pas al 3
(1) Setiap Warga berhak atas kesehatan.
(2) Setiap Warga mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya
di bidang kesehatan.
(3) Setiap Warga mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau.
(4) Setiap Warga berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
(5) Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan
yang seimbang dan bertanggung jawab.
(6) Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan
yang baik.

B agian ke dua Ke
wajiban
Pas al 4

(1) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya
kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan Kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah desa.
(3) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban menghormati hak warga lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
(4) Setiap warga berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan,
dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
(5) Setiap Kepala keluarga atau Orangtua atau Pimpinan Perusahaan berkewajiban menjaga
dan
meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
(6) Setiap warga berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan seperti BPJS
baik mandiri maupun bantuan atau Jaminan Kesehatan lainnya yang diselenggarakan
swasta .

B AB VI
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DESA
Pas al 5

(1) Pemerintah Desa bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan,


membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat.
(2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi- tingginya.
(3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat guna memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi- tingginya.
(4) Pemerintah Desa bertanggungjawab atas ketersediaan sarana mobilisasi Warga yang
membutuhkan pertolongan atau perawatan lanjutan ke fasilitas kesehatan lebih tinggi
berupa sarana akomodasi / ambulan / mobil siaga.
(5) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi,
dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
(6) Pemerintah Desa bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
(7) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan
yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
(8) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat
melalui sistem jaminan sosial nasional bagi warga yang tidak mampu.

B AB V
PELAYANAN KESEHATAN DI DESA
Pas al 6

Posyandu
(1) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) adalah pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Manula serta Keluarga
Berencana,
(2) Pelayanan di Posyandu meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak. b. Pelayanan Keluarga
Berencana.
c. Pelayanan Imunisasi.
d. Pelayanan Peningkatan
Gizi. e. Penanggulangan
Diare
f. Sanitasi Dasar.
g. Pemberian Makanan
Tambahan. h. Penyediaan Obat
Essensial.
i. Konsultasi Kesehatan Manula.

(3) Hal yang mengatur Tentang Tempat Pelayanan Posyandu, Penganggaran dan
Pengkaderan
Posyandu diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pas al 7

Mobil Siaga / Ambulan Desa


(1) Pemerintah Desa wajib memberi Sarana Transportasi yang dikhususkan
penggunaannya
untuk transportasi ke dan dari Rumah Sakit.
(2) Guna mengantisipasi kebutuhan akan Sarana Transportasi yang tak bisa terlayani oleh
Mobil Siaga / Ambulan Desa Pemerintah wajib menyiapkan Sarana Transportasi lengkap
dengan Pengemudinya dalam jumlah yang cukup.
(3) Hal yang mengatur Penggunaan dan Biaya atas Pelayanan Mobil Siaga dan Ambulan
Desa diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pas al 8
Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD
)
(1) PKD adalah Sarana yang disediakan Pemerintah Desa berupa Fasilitas Tempat
yang dilengkapi alat kesehatan, Persediaan Obat dan Tenaga Kesehatan yang terdidik.
(2) Pelayanan yang diberikan di Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) Ngesrep meliputi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana
b. Memberikan penyuluhan dan konseling
c. Menolong persalinan ( Gawat Darurat untuk Persalinan Normal
). d. Penanganan kegawatdaruratan
e. Penanganan
penyakit f. Merujuk
g. Pembinaan kader

(3) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Kesehatan dan Penganggaran diatur
dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pas al 9
Satuan Tugas Penanganan Kesehatan
(1) Pemerintah Desa wajib membuat Kebijakan yang mencukupi untuk menangani kejadian
Luar biasa seperti bencana, pemberantasan sarang nyamuk, donor darah dll.
(2) Hal yang mengatur mengenai maksud Tujuan Satuan Tugas, Kader dan Penganggaran
diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pas al 10
Bidan Desa atau Bidan Praktek
Swasta
(1) Pemerintah Desa wajib memastikan adanya Pelayanan Kebidanan dalam rangka
menekan
angka Kematian Ibu dan Anak.
(2) Pemerintah Desa wajib menyediakan Pelayanan Kebidanan untuk Penanganan
Persalinan
Gawat Darurat Normal.
(3) Pemerintah Desa wajib memastikan Tenaga Bidan sudah melaksanakan perlakuan
Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
(4) Pemerintah wajib memastikan setiap Kelahiran melalui Bidan agar si- Ibu
memberikanASI Eksklusif.
(5) Pemerintah wajib memastikan Bidan dapat memberikan Pelayanan Antenatal kepada
semua
ibu hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC).
(6) Penyediaan Layanan Kebidanan bisa dengan mandiri dari desa, bantuan tenaga bidan
dari
Instansi terkait ( Puskesmas ) atau Bidan yang praktek swasta.
(7) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Bidan, Biaya dan Penganggaran diatur
dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pas al 11
Advokasi atau Pendampingan Hukum Kesehatan
(1) Pemerintah desa wajib memberikan advokasi atau pendampingan hukum atas
kebutuhan pelayanan kesehatan terhadap warganya yang membutuhkan, seperti :
a. Pendaftaran ke Rumah Sakit.
b. Pendampingan untuk Hak mendapatkan Pelayanan yang memadai di Rumah Sakit.
c. Pendampingan untuk mengurus Surat-surat permohonan keringanan Biaya bagi warga
tak mampu.
d. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan ( BPJS ) baik secara
mandiri maupun bantuan Pemerintah.
e. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Persalinan ( Jampersal ) .

(2) Pemerintah desa wajib meningkatkan Kemampuan, Kwalitas dan Kapabilitas para
Kader PKK, Kader Posyandu, Kader PKD, Anggota FKD dan Pengurus atau kader
kesehatan lainnya dengan pelatihan yang mencukupi.

B AB VI
PEMB ERDAYAAN
MASYARAKAT Pas al 12

(1) Tanggungjawab dan Kewajiban untuk meningkatkan Derajat Kesehatan di Desa adalah
Tanggungjawab dan kewajiban seluruh warga masyarakat desa kedungjaran dengan
azas Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Pemberdayaan Masyarakat dikandung maksud agar Pelaksanaan Program Kesehatan di
desa bisa diawali dengan kesadaran dari masyarakat paling bawah yaitu keluarga.
(3) Program Kesehatan yang dimaksud pada ayat (2) diatas antara lain seperti :
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).
b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM
). c. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ).
d. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita ( KIBBLA
). e. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
f. Pengawasan Minum Obat secara Rutin pada Pengobatan TBC
g. Dll.
(4) Pemerintah Desa bersama Lembaga Desa yang ada, untuk menjalankan ayat (1) di atas
wajib menggali Informasi, saran dan masukan dari masyarakat agar bisa menciptakan
kebijakan yang yang paling tepat.

B AB VII KETENTUAN
PENUTUP Pas al 13

(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai
pelaksanaan
pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa
yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala
Desa. (2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Ngesrep Kecamatan Ngemplak
Boyolali.

Di Keluarkan di Ngesrep
Pada tanggal : 30 Januari 2018
KEPALA DESA NGESREP

( JOKO WIDODO,BA )

Diundangkan di Ngesrep
Pada tanggal : 30 januari .2018
SEKRETARIS DESA NGEESREP

IKA WULANSARI

Anda mungkin juga menyukai