Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

Penduduk terbagi menjadi bermacam golongan diantaranya yaitu penduduk

belum produktif, penduduk usia produktif dan penduduk non produktif. Penduduk

belum produktif adalah penduduk yang memiliki usia dibawah 15 tahun. Penduduk

usia tersebut diktakan sebagai penduduk yang belum mampu menghasilkan barang

maupun jasa dalam kegiatan ketenaga kerjaan. Penduduk usia produktif adalah

penduduk yang masuk dalam rentang usia antara 15- 64 tahun. Penduduk usia itu

dianggap sudah mampu menghasilkan barang maupun jasa dalam proses produksi.

Sedangkan dalam katagori terakhir aalah penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun.

Penduduk yang masuk dalam usia tersebut sudah tidak mampu lagi menghasilkan

barang maupun jasa dan hisupnya ditanggung oleh penduduk yang termasuk dalam

usia produktif.2

Pelayanan kesehatan untuk usia produktif yang sesuai standar yaitu edukasi

kesehatan termasuk keluarga berencana, serta skrining faktor risiko penyakit menular

dan penyakit tidak menular.3

Pada peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar

Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan, tercantum bahwa penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun)

di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau

data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil

43
44

survei/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah edukasi yang dilaksanakan di fasilitas

pelayanan kesehatan dan/atau Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat. Pelayanan

skrining factor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan minimal 1

kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi:3

a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.

b) Pengukuran tekanan darah

c) Anamnesa perilaku berisiko

Pada Puskesmas Cempaka Putih, didapatlan bahwa capaian Standar Pelayanan

Minimal di Bidang Kesehatan pada Usia Produktif, hanya mencapai 32% dari target

100%.

Secara keseluruhan, hasil capaian ini menunjukkan masih banyak kekurangan

dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan pada Usia

Produktif, yang disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Kurangnya pemberian informasi dari tenaga kesehatan Puskesmas.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya screening di usia

produktif karena merasa tidak ada keluhan.

3. Terbatasnya biaya operasional untuk dilakukannya kegiatan mengenai

skrining usia produktif dan penyuluhan bagi masyarakat.

4. Kegiatan skriningng usia produktif belum optimal

5. System pencatatan dan pelaporan yang rumit


45

6. Kurangnya promosi kesehatan tentang pentingnya screening di usia produktif

7. Pelaksanaan skrining masih terkendala sarana pemeriksaan laboratorium dan

alat-alat yang terbatas.

Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang

digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam

pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/ atau manfaat

pelayanan. Standar Pelayanan Minimal di bidang Kesehatan diatur dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang

Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan

Minimak Bidang Kesehatan. Dengan adanya SPM Bidang Kesehatan, diharapkan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada

tingkat yang paling minimal secara nasional, sehingga dapat mengurangi

kesenjangan pelayanan kesehatan.3

Upaya yang telah dilakukan Puskesmas Cempaka Putih untuk meningkatkan

capaian pelayanan kesehatan usia produktif pada tahun 2019 adalah dilakukan

program skrining usia produktif di sekolah. Selain itu dilakukan pelayanan poli

dewasa, poli remaja, puskesmas keliling, POSBINDU, posyandu lansia, pos UKK,

dan pelayanan KIR. Tetapi, dengan target sasaran yang tinggi (20.756 orang) karena

menggunakan data proyeksi sehingga tidak bisa mencapai.

Selain target yang tinggi, tidak tercapainya pelayanan usia produktif

disebabkan karena kurangnya pemberian informasi pada masyarakat tentang

pentingnya skrining pada usia produktif minimal 1 tahun sekali.


46

Dengan dilakukannya penulisan ini diharapkan terdapat adanya peningkatan

pelayanan kesehatan usia produktif dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

skrining pada usia produktif minimal 1 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen9 halaman
    Bab 3
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat
  • Jawaban 55 Soal Forensik
    Jawaban 55 Soal Forensik
    Dokumen23 halaman
    Jawaban 55 Soal Forensik
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat
  • Kapan Kemoterapi Dihentikan
    Kapan Kemoterapi Dihentikan
    Dokumen23 halaman
    Kapan Kemoterapi Dihentikan
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat
  • Slide Omsk
    Slide Omsk
    Dokumen28 halaman
    Slide Omsk
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen36 halaman
    Referat Anestesi
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat
  • Cover Hikmah
    Cover Hikmah
    Dokumen2 halaman
    Cover Hikmah
    Larasati Gilang Fuzi Astuti
    Belum ada peringkat