Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEMERIKSAAN PAJAK 4 B

Metode tidak langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan


melakukan pengujian atas kebenaran angka-angka dalam SPT, dilakukan secara
tidak langsung melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu mengenai
penghasilan dan biaya. Hasil dari penghitungan metode ini merupakan petunjuk
untuk mengambil kesimpulan tentang ketidakbenaran angka-angka dalam SPT
sehingga masih diperlukan pembuktian yang valid dan absah untuk membuktikan
ketidakbenaran tersebut.
Metode tidak langsung yang digunakan oleh pemeriksa antara lain sebagai
berikut:
1. Metode transaksi tunai
Metode ini menghitung seluruh penerimaan di sisi debit dan seluruh
pengeluaran di sisi kredit, apabila sisi debit > sisi kredit, berarti terdapat
pendapatan WP
2. Metode transaksi bank
Metode ini digunakan WP yang dalam penerimaan dari usaha maupun di
luar usaha di simpan dalam bank. Petugas pajak hanya menjumlahkan sisi
kredit di rekening bank karena merupakan penerimaan WP/setoran
tabaungan WP
3. Metode sumber dan penggunaan dana
Metode ini menggunakan pendekatan sumber uang yang diperoleh atas
pembelian aktiva atau pengeluaran lainnya. Bila penggunaan dana lebih
besar dari pada sumber-sumber dana, berarti ada sejumlah penghasilan
yang tidak dilaporkan oleh WP.

23
4. Metode perbandingan kekayaan bersih
Metode ini membandingkan antara harta dan kewajiban. Bila harta lebih
besar dibandingkan dengan kewajiban, dipastikan merupakan kekayaan
bersih.
5. Metode perhitungan persentase
Metode ini dengan membandingkan persentase terhadap perusahaan
sejenis dengan memperhatikan:
a. jenis komoditi yang diusahakan
b. luas atau besarnya kegiatan usaha
c. letak usaha
d. masa yang diperiksa
e. kebijakan perdagangan umum
6. Metode pendekatan biaya hidup
Metode ini membandingkan biaya hidup dengan penghasilannya. Metode
ini digunakan untuk WP pribadi. Metode biaya hidup adalah batasan
minimal penghasilan untuk membiayai hidup. Dengan demikian, jika ia
juga memiliki harta kendaraan, mobil, saham dan lain-lain, maka seluruh
penghasilannya adalah nilai harta ditambah biaya hidup.

KASUS A
Pada kasus A berikut ini, anda sebagai pemeriksa pajak yang menghitung
kewajiban PPh Wajib Pajak Orang pribadi yang mana NPWP nya ditetapkan
secara jabatan sejak tahun 2018. Data-data wajib pajak tersebut adalah sebagai
berikut :
Nama : Andhika Ramadhan
Status : K/1
Alamat : Jl. Trisula No. 50 Surakarta
Usaha : Bisnis usaha eceran yang omzetnya 5 milyard pada tahun 2019

24
Pembelian asset tahun 2019 :
 pembelian mobil dengan harga Rp 770.000.000,00 dengan cara kredit
dengan tingkat bunga 15% per tahun diangsur selama 5 tahun

Biaya hidup selama tahun 2019


BBM mobil 75,000,000.00
Biaya sekolah anak 80,000,000.00
Biaya perbaikan rumah 185,500,000.00 Pemeriksa menggunakan
Biaya makan 85,000,000.00 metode tidak langsung
Biaya listrik, air, telepon 25,000,000.00 (metode pendekatan biaya
Biaya rekreasi 51,000,000.00
Biaya pemeliharaan hidup) dalam menghitung
kendaraan 47,000,000.00 pajak Tuan Andhika
Biaya gaji pembantu 16,000,000.00
Ramadhan.
Biaya lain-lain 26,500,000.00
Hitunglah Pajak penghasilan
yang seharusnya dibayar oleh
Tuan Andhika Ramadhan. Jika terdapat sanksi yang harus dibayar, hitunglah
besarnya sanksi tersebut.

KASUS B
Pada kasus B ini, anda adalah seorang pemeriksa yang menhitung kewajiban PPh
wajib pajak orang pribadi yang NPWP nya dikukuhkan secara jabatan sejak tahun
2019. Data-data wajib pajak adalah sebagai berikut :
Nama : Adjie Anggoro
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Artis/entertainer
Data yang berkenaan dengan penghasilan selama tahun 2019 :
- Membeli rumah seharga Rp 3.000.000.000,00 di pusat kota Solo
- Memiliki usaha toko dengan taksiran nilai Rp 2.250.000.000,00
- Membeli mobil seharga Rp 600.000.000,00
- Biaya hidup untuk makan, make up, entertain, dll adalah Rp
500.000.000,00

25
Pemeriksa menggunakan metode tidak langsung (metode pendekatan biaya hidup)
dalam menghitung kewajiban pajak Tuan Adjie.
Hitunglah pajak penghasilan yang seharusnya dibayar oleh Tuan Adjie. Jika
terdapat sanksi, hitunglah besarnya sanksi tersebut.

KASUS C
Pada kasus C ini, anda sebagai pemeriksa yang akan mengecek kebenaran pajak
penghasilan (PPh Badan) yang berada dalam Kelompok Lapangan Usaha (KLU)
yang sama dengan melihat persentas pph terutang dibandingkan dengan peredaran
usaha.
Data dua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.
Perusahaan pertama
Nama perusahaan : PT Adi karya
NPWP : 03.456.789.1.214.514
Alamat : Jalan Priangan No. 33 Surakarta
Telp/fax : (0271) 723455
Jenis usaha : Produksi Batik
Peredaran usaha tahun 2019 : Rp 15.000.000.000,00
PPh terutang tahun 2019 : Rp 150.000.000,00

Perusahaan kedua
Nama perusahaan : PT Sri Rejeki
NPWP : 03.456.789.1.213.789
Alamat : Jalan Priangan No 45 Surakarta
Telp/fax : (0271) 754355
Jenis usaha : Produksi Batik
Peredaran usaha tahun 2019 : Rp 260.000.000.000,00
PPh terutang : Rp 33.000.000.000,00

26
Pemeriksa menggunakan metode tidak langsung (metode penghitungan
persentase) untuk mengetahui wajib pajak yang tidak benar dalam melaporkan
kewajiban pajaknya.
Hitunglah pajak pengasilan dari kedua perusahaan tersebut. Tentukanlah wajib
pajak yang tidak melaporkan kewajiban pajaknya dengan benar, dan hitunglah
besarnya sanksi yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.

27

Anda mungkin juga menyukai