Krisis Hipertensi Siti Amalia K.17.01.010
Krisis Hipertensi Siti Amalia K.17.01.010
DanTahun
Pengaruh kombinasi Indonesia Penilitian ini dapat Hasil penelitian menunjukan
Indah rendam kaki air digunakan sebagai usia mayoritas 60-74 tahun
adhitama hangat dan terapi acuan untuk dengan 26 responden (59,1%),
chrisnanda, murottal Al-Qur’an: melakukan intervensi mayoritas responden berjenis
2020 ar-rahman terhadap secara mandiri kelamin perempuan dengan 39
perubahan tekanan dengan murah dan responden (88,6%), mayoritas
darah pada mudah untuk responden lama menderita 12-
pencegahan mencegah terjadinya 23 bulan dengan 20 responden
kegawatdaruratan hipertensi urgency (45,5%) dan hasil uji stastistik
pasien hipertensi pada pasien menggunakan uji wilcoxon
urgency hipertensi grade ii. dengan nilai p-value= 0,001
sehingga ho ditolak dan h1
diterima.
Ferdianto Analisis Biaya Indonesia Adanya penerapan Hasil penelitian menunjukkan
Pengobatan clinical pathway yang besar total biaya pengobatan
2020 Berdasarkan Clinical baik dapat dan rata-rata unit cost hipertensi
Pathway Hipertensi meningkatkan krisis rawat inap dari setiap alur
Krisis Di Rsud Sultan efisiensi kerja serta tatalaksana yaitu untuk biaya
Syarif Mohamad mengurangi biaya medik non-langsung yang
Alkadrie Kota rumah sakit. terdiri.
Pontianak hasil bahwa besaran biaya
dalam pengobatan hipertensi
urgensi lebih tinggi daripada
hipertensi emergensi. Adapun
jenis pelayanan yang
memberikan porsi pengeluaran
yang besar pada kedua jenis
pengobatan yaitu pada tindakan
medis.
Disusun Oleh:
Nim : K.17.01.010
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dapat memahami tentang Penyakit Krisis
Hipertensi
2. Tujuan khusus
a. Pasien mampu mengetahui pengertian dari Penyakit Krisis Hipertensi
b. Pasien mampu mengetahui penyebab Penyakit Krisis Hipertensi
c. Pasien mampu mengetahui tanda dan gejala Penyakit Krisis Hipertensi
d. Pasien mampu mengetahui cara penanganan dan pencegahan penyakit Penyakit Krisis Hipertensi
C. Sasaran
Pasien di ruang ICU
D. Materi
1. Pengertian Penyakit Krisis Hipertensi
2. Penyebab Penyakit Krisis Hipertensi
3. Tanda dan gejala Penyakit Krisis Hipertensi
4. Cara penanggulangan penyakit Penyakit Krisis Hipertensi
E. Media : Video
F. Sumber : Jurnal Kesehatan
G. Metode : Ceramah
H. Kegiatan
Difinisi
Hipertensi krisis ditandai dengan peningkatan tekanan darah diastolik yang melebihi 120 hingga 130 mmHg dan
tekanan sistolik mencapai 200 hingga 220 mmHg. Peningkatan tekanan darah diastolik yang terjadi dan angka
pressure pulse > 40 mmHg dapat menjadi dasar penentuan keadaan krisis. Berdasarkan ada tidaknya kerusakan
target organ yang progresif, hipertensi krisis dapat dibedakan menjadi hipertensi emergensi dan urgensi.(1)
Hipertensi emergensi terjadi dengan peningkatan tekanan darah sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg
secara mendadak disertai kerusakan organ target.(2,3) Hipertensi urgensi adalah peningkatan tekanan darah yang
tidak disertai dengan kerusakan organ. Patofisiologi
Etiologi atau Penyebab (Lasta Arshinta1, Ivo Ariandi1, Sholehuddin Munajjid,2018 Dan Ferdianto,2020)
Adapun tanda dan gejalah pada penyakit Hipertensi yang timbul berupa kecemasan, sehingga beberapa
reaksi tubuh saat mengalami Kecemasan antara lain:
Hipertensi Emergensi
Pasien yang didiagnosis hipertensi emergensi akan mendapatkan perawatan dan terapi farmakologi.
Hipertensi emergensi merupakan suatu situasi yang membutuhkan penurunan tekanan darah sesegera mungkin
dalam satu jam dengan memberikan obat-obatan antihipertensi secara intravena.
Hipertensi Urgensi
Manajenem penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutuhkan obat-obatan
antihipertensi intravena. Pemberian obat-obatan oral aksi cepat dapat diberikan pada pasien hipertensi urgensi.selain
itu hipertensi Urgensi dapat menggunakan pengobatan secara non farmakologi/ terapi komplementer National
Centet for complementary Alternative Medicine (NCCAM), terapi ini di bagi dalam 5 kategori yaitu mind body
therapy ( trapi musik), alternatif sistem pelayanan, terpi biologis, terapi manipulatif, sistem tubuh dan trapi energi.