A. ASPEK FISIK
Pertumbuhan fisik adalahperubahan –perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin
kedua(skunder)
Pada anaklaki-laki:
1.Pertumbuhan tulang-tulang
B. ASPEK INTELEKTUAL
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah terlihat perubahan
kecepatan perkembangankemampuan tersebut. Perkembangan kognitif menurut Jean Peaget adalah
sebgai berikut:
Konsep intuitif
Reversible
Abstrak
Deduktif dan
induktif
Logis dan
probabilitas
C.ASPEK SOSIAL
Kehidupan sosial pada masa remaja ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
2.Anak mengalami krisis identitas, sehingga mereka ingin mencari jati diri dan teman akrab
3. Pergaulan remaja diwujudkan dalam bentuk kelompok, baik besar maupun kecil
D. ASPEK EMOSIONAL
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana
ketegangan emosi meningkat akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
a.Usia 12 – 15 tahun
1.Pada usia ini anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan
sebagai akibat perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan
sebagian lagi karena kebingungannya dalam menghadapi apakh ia masih sebagai anak-anak atau
sebagiai orang dewasa.
2. Anak mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal percaya diri
4. Remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang
disebabkan kurangnya rasa percaya diri.
5. Siswa-siswa di SMP mulai mengamatiorang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan
mungkin menjadi marah apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anakremaja telah banyak belajar dari
lingkungannya dan dengan demikian bahasa remajater bentuk oleh kondisi lingkungan.
2. Pemilihan kosakata maupun nada bicara sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal
remaja tersebut.
2.Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah
5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral
merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan.
STADIUM ORIENTASI
Prakonvensional
Stadium 1 Anak berorientasi pada
kepatuhan dan hukuman
Stadium 2
Berlaku prinsip
relativistik-hedonism
Konvensional
Stadium 3 Ingin selalu dianggap
menjadi anak baik
Stadium 4
Tahap mempertahankan
norma-norma sosial dan
otoritas
Pasca konvensional
Stadium 5 Tahap orientasi terhadap
perjanjian antara dirinya
dengan lingkungan sosial