METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
akan menjadi variabel terikat. Adapun desain penelitian ini adalah one shot case
diobservasi hasilnya (Sugiyono, 2015: 110). Jenis ini tidak terdapat kelompok
kontrol dan hanya satu kelompok yang diukur dan diamati gejala-gejala yang
Desain dari model one shot case study adalah sebagai berikut :
X O
Keterangan:
O = Hasil tes akhir (keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa)
yakni tentang bagaimana keterampilan proses sains siswa dan ketuntasan hasil
49
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2019
sampai selesai.
1. Populasi
bersamaan dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan
hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2003: 53). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-C Semester II SMP Santa Maria
Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Sebaran jumlah siswa tiap kelas pada
Tabel 1. Sebaran Populasi Kelas VIII SMP Santa Maria Palangka Raya
Tahun Ajaran 2018/ 2019
No Kelas Jumlah Siswa
1. VIII-A 20
2. VIII-B 22
3. VIII-C 23
Jumlah 65
Sumber: Guru SMP Santa Maria Palangka Raya 2018
2. Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini, yaitu sebanyak satu kelas.
semua kelas populasi yang akan dijadikan kelas sampel dengan asumsi seluruh
50
kelas memiliki tingkat kemampuan semua populasi adalah homogen yaitu dengan
melakukan undian terhadap semua kelas populasi yang akan dijadikan kelas
sampel. Penentuan sampel dilakukan hari kamis tanggal 23 Maret 2019 (saat uji
coba hendak dilaksanakan). Setelah dilakukan pemilihan secara acak, kelas yang
terpilih sebagai kelas sampel adalah kelas VIII-C dengan jumlah siswa 23 orang.
dalam penelitian dan jika diukur memiliki variasi (Setyosari, 2015: 162).
berikut.
51
E. Prosedur Penelitian
c) Melakukan observasi.
penelitian.
kelas VIII-C.
a) Pada kelas sampel yakni VIII-C diajarkan materi pokok tekanan menggunakan
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk RPP I
yaitu 2 JP, RPP II yaitu 3 JP, dan RPP III yaitu 3 JP.
52
b) Pada kelas sampel yakni VIII-C dilakukan penilaian terhadap keterampilan
proses sains siswa dilakukan pada saat siswa mengerjakan lembar kerja siswa
c) Pada kelas sampel yakni kelas VIII-C diberikan tes unjuk kerja pada akhir
d) Pada kelas sampel yakni VIII-C setelah kegiatan pembelajaran berakhir diberi
tes yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA yaitu tes kognitif pada
discovery learning pada materi tekanan. Semua data dikumpulkan dan dianalisis,
agar gambaran hasil penelitian dapat tersaji dengan singkat dan jelas. Kesimpulan
53
melatih keterampilan proses sains pada materi tekanan di kelas VIII semester II
F. Instrumen Penelitian
jenis instrumen dalam mengumpulkan data. Dua jenis instrumen tersebut adalah
sebagai berikut.
Tes keterampilan proses sains dalam bentuk tes kinerja. Tes ini bertujuan
Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini bertujuan untuk
mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes ini diberikan setelah semua
54
tekanan selesai. Instrumen ini terdapat pada Lampiran 2.4 (Halaman 171). Kisi-
kisi instrumen tes hasil belajar uji coba dalam penelitian ini terdiri dari kisi-kisi
Tes Hasil Belajar (THB) yang dibuat berdasarkan Kompentensi dasar, Indikator
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Uji Coba Materi Tekanan Zat dan
Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Materi Sub Aspe Nomor Kunci
Tujuan Pembelajaran
Pokok k Soal Jawaban
Tekanan Zat Mendefinisikan pengertian tekanan C1 1 B
Padat Menyebutkan satuan tekanan C1 2 C
Mengidentifikasi hubungan tekanan
C2 3 B
dan gaya
Mengidentifikasi hubungan tekanan
C2 4 A
dan luas penampang
Menganalisis besarnya suatu tekanan
C4 5 A
melalui ilustrasi
Menyelesaikan soal tentang tekanan C3 6 C
Menyelesaikan soal besarnya luas
penampang jika diketahui besar gaya C3 7 A
dan tekanannya
Menunjukkan faktor yang
C3 8 D
mempengaruhi tekanan pada zat padat
Menyebutkan contoh tekanan dalam
C1 9 D
kehidupan sehari-hari
Menganalisis konsep tekanan pada zat
C4 10 B
padat dalam berbagai permasalahan
Tekanan Zat Mendefinisikan pengertian tekanan
C1 11 B
Cair hidrostatis
Menujukkan faktor yang
C1 12 D
mempengaruhi tekanan hidrostatis
Menganalisis tekanan yang paling
besar pada sebuah tabung berisi air C2 13 A
yang dilubangi
Menyelesaikan soal tentang tekanan
hidrostatis jika massa jenis zat cair,
C3 14 D
percepatan gravitasi dan kedalaman zat
cair diketahui
Menganalisis besarnya tekanan
hidostatis di berbagai keadaan di C4 15 D
dalam air
Menyimpulkan berdasarkan hasil
C6 16 A
percobaan terkait zat cair
Hukum Pascal Mendefinisikan pengertian hukum
C1 17 A
dan pascal
Archimedes Menyebutkan hukum pascal C1 18 D
55
Menganalisis prinsip hukum pascal
C4 19 B
melalui gambar
Menyelesaikan soal tentang hukum
C3 20 D
pascal
Menyebutkan contoh penerapan yang
C1 21 A
menggunakan hukum pascal
Mengidentifikasi pengertian hukum
C1 22 B
archimedes
Menyelesaikan soal hukum archimedes
C3 23 B
tentang berat semu
Menyebutkan contoh penerapan
C1 24 C
hukum archimedes
Mendefinisikan keadaan benda
C1 25 C
tenggelam
Mendefinisikan keadaan benda
C1 26 D
melayang
Membedakan konsep benda tenggelam
C2 27 C
dan melayang
Membedakan konsep benda
C2 28 C
mengapung dan melayang
Menganalisis permasalahan tentang
C4 29 A
konsep tekanan pada zat cair
Tekanan Udara Mendefinisikan pengertian tekanan
C1 30 A
udara
Menunjukkan faktor yang
C2 31 A
mempengaruhi tekanan pada gas
Menghubungkan suatu tekanan udara
C5 32 D
berbagai tempat
Menyimpulkan konsep tekanan udara
C6 33 C
melalui data percobaan yang disajikan
Menyebutkan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tekanan C1 34 A
udara pada ruangan terbuk
Menyelesaikan soal tentang volume
gas jika tekanan udara pada ruang C3 35 B
tertutup diperbesar
Mengidentifikasi jenis manometr yang
digunakan untuk mengukur tekanan C1 36 C
uap
Menganalisis penerapan konsep
tekanan udara dalam berbagai C4 37 A
permasalahan
56
G. Analisis Uji Coba Instrumen
Haynes et al. (Azwar, 2012: 111) menyatakan bahwa makna validitas isi
relevan dan merupakan representasi dari kontrak yang sesuai dengan tujuan
penelitian ahli, bukan oleh penulis item atau perencana tes itu sendiri (Staub, 1989
dalam Azwar, 2012: 112). Prosedur ini kemudian menghasilkan validitas logis.
dijadikan indikator validitas isi aitem dan validitas isi tes. Aiken telah
didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu
aitem dari segi jumlah mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur. Harga
harga V positif dan nilai V > 0,5 dikatakan bahwa butir tersebut sudah valid
secara konten. Mengukur validitas isi pada penilitian ini menggunakan persamaan
statistik Aiken V dengan kategori angka penilaian validitas isi sebagai berikut
s Σ
V= [n ( c−1 )]
Keterangan:
V = Validitas Isi
s = r -lo
57
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini 1)
menggunakan kriteria harga V positif dan nilai V > 0,5 dikatakan bahwa butir
tersebut sudah valid secara konten. Data penilaian oleh validator dari 37 soal
dilihat pada lampiran 3.1 (Halaman 203) dan seluruhnya dinyatakan layak untuk
diuji coba.
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas tes berarti tingkat ketepatan suatu tes yang hendak diukur
n M ( n−M )
Γ11 = [ ][
n−1
1−
n S 2t ]
Keterangan:
58
St 2 = Varians total
Untuk Varians total digunakan rumus sebagai berikut (Suharsimi, 2012: 112) :
2
2 (∑ x )
∑x − N
V t=
N
Untuk menginterpretasikan harga r 11 yang menyatakan nilai reliabelnya
Harga reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah r11 ≥ 0,70.
Hasil uji reliabilitas terhadap 37 soal diperoleh nilai reliabilitas (r11) sebesar 0,82
reliabilitas tinggi. Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.3
(halaman 207).
3. Taraf Kesukaran
B
P = JS
Keterangan :
59
B = Banyaknya siswa itu menjawab dengan benar
sebagai berikut.
mudah dan begitu juga sebaliknya, indeks kesukaran yang semakin rendah
menunjukan bahwa soal semakin sukar. Hasil uji coba dilakukan uji taraf
kesukaran dari 37 soal diperoleh masing – masing 5 butir soal yang mudah, 28
4. Daya Pembeda
dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk mengukur daya pembeda setiap item
BA BB
D = J −J
A B
Keterangan:
60
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.
228).
Soal yang baik yaitu memiliki daya pembeda yang tinggi, artinya soal
tersebut dapat membedakan antara siswa kelompok kelas atas dan siswa
kelompok kelas bawah. Sebaliknya, semakin rendah daya beda maka kualitas soal
semakin jelek karena tidak dapat membedakan siswa kelompok atas dan siswa
kelompok bawah.
Hasil analisis daya pembeda terhadap 37 butir soal diperoleh 6 butir soal
berkriteria jelek, 20 butir soal berkriteria cukup, 10 butir soal berkriteria baik, dan
1 butir soal berkriteria baik sekali. Data lengkap perhitungan daya pembeda dapat
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari 37 butir soal uji coba
61
diperoleh 31 butir soal digunakan sebagai instrumen penelitian dan 6 butir soal
62
37 1.00 Valid 0.47 Sedang 0.48 Baik Dipakai
dilakukan dengan cara memberikan skor antara 1 (kurang baik) sampai dengan 4
(sangat baik). Skor penilaian keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 9
Skor hasil pengamatan yang diperoleh dari setiap aspek dijumlahkan kemudian
P
P p= [ ]
N
×100 %
Keterangan :
N = Skor maksimum
dalam kriteria penilaian keterampilan proses sains siswa yang dapat dilihat pada
Tabel 10.
63
Tabel 10. Kriteria Penilaian Keterampilan Proses Sains Siswa
Interval Kriteria
82-100% Sangat Baik
64-81% Baik
45-63% Cukup Baik
< 45% Kurang Baik
Sumber: dikembangkan dari panduan penilaian K13 SMP/MTs(2014)
peneliti. Kriteria penilaian aspek keterampilan proses sains dapat dilihat pada
Tes hasil belajar yang dianalisis adalah hasil belajar kognitif. Analisis data
tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan siswa
learning pada materi tekanan. THB ini dianalisis dengan menggunakan ketuntasan
a. Ketuntasan Individu
64
Standar ketuntasan belajar individu ranah pengetahuan yang ditetapkan
SMP Santa Maria Palangka Raya adalah ≥ 70. Permendikbud (2016: 7) tentang
disampaikan dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. Untuk
T
[ ]
KB = T x 100%)
1
Keterangan :
KB = Ketuntasan belajar
b. Ketuntasan Klasikal
tersebut terdapat ≥75% siswa yang telah tuntas dari jumlah seluruh siswa.
Pr
[ ]
Nklasikal =
Ps
x 100%......................................................................................(22)
65
Keterangan:
Nklasikal = Nilai persentase ketuntasan belajar klasikal siswa
Pr = Jumlah siswa yang tuntas belajar
Ps = Jumlah seluruh siswa
c. Ketuntasan TPK
Suatu TPK tuntas bila persentase (P) siswa yang mencapai TPK tersebut
70% yaitu ketuntasan yang ditetapkan sekolah SMP Santa Maria Palangka Raya.
Menurut Purwanto (2012: 102) rumus untuk menghitung ketuntasan TPK adalah
sebagai berikut :
PTPK
NTPK =
[ ]PS
x100%
Keterangan:
66