MANAJEMEN RESIKO
DI SUSUN OLEH :
PRODI S1 KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur atas segala rahmat dan nikmat Allah SWT
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa pula
kita sanjungkan kepada baginda Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, dan kita semua
selaku umatnya.
Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen risiko
dengan tema Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dalam makalah ini akan memabahas
tentang arti dari manajemen risiko, pentingnya manajemen risiko dalam keselamatan dan
kesehatan kerja dan lain sebaginya.
Dalam bekerja atau berusaha kita tidak akan luput dari adanya risiko atau sebab akibat
yang ditimbulkan dari pekerjaan kita, disetiap pekerjaan pasti memiliki risiko yang berbeda-
beda. Namun hal itu tidak dibiarkan saja dan mengacuhkan hal tersebut, kita selaku manusia
seyogyanya menagnani hal tersebut dengan seksama dan serius. Kita perlu adanya
penganggulangan risiko yang seakan-akan bisa terjadi dan yang terpenting dalam sebuah
perusahaan atau kerja perlu adanya manajemen risiko yang disusun dan direncanakan dalam
perusahaan atau kerja tersebut.
Manajemen risiko adalah kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak
diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan
adanya ketidakpastian. Untuk itu manajemen risiko sangatlah penting dalam perusahaan kerja
atau yang lainya. Semuanya akan di bahas singkat dalam makalah ini.
Dalam makalah ini masih banyak dari segala kekurangan dan kesalahan. Maka kami
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar dalam penulisan makalah jauh lebh baik
lagi. Dan kami sangat berterimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Rsiko Kesehatan Lingkungan dan semua pihak yang telah membantu melancarkan
pembuatan makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan dengan sebaik-baiknya Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang
bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan
Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya
mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya
manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko
yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut,
Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang
menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang
dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karenanya,
Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran
management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan
applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events
that may affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide
management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata-kata kunci sebagai
berikut:
- On going process Risk management dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor
secara berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali
- Applied in strategy setting Risk management telah disusun sejak dari perumusan
management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh
- Applied across the enterprise Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management
bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Risiko terdapat pada
tindakan manajemen dalam memamfaatkan sumber daya yang dimiliki (asset) dan
proses operasi berikut aktivitas pengendalian yang ada. Risiko-risiko kritis dan
signifikan yang tidak tertangani akan berdampak pada pencapaian tujuan-tujuan dari
setiap unit. Kegagalan pencapaian tujuan pada unit akan berpengaruh langsung pada
Setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta, tidak rentan terhadap risiko. Banyak
faktor penyebab terjadinya risiko baik yang berasal dari internal perusahaan maupun
lingkungan eksternal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan
berikut:
penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko
dengan tingkat kerugian. Dalam halchance of loss 100%, berarti kerugian adalah
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol
dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara
kuantitatif.
- Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko
Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal,
tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan
lingkungan kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi adalah menciptakan
kerja yang tidak saja aman dan sehat, tetapi juga nyaman serta meningkatkan
bahwa diseluruh dunia setiap tahun 2.2 juta orang meninggal karena kecelakaan-
nampaknya meningkat. Lagi pula, diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi 270 juta
kecelakaan-kecelakaan yang akibat kerja yang tidak fatal (setiap kecelakaan paling
sedikit mengakibatkan paling sedikit tiga hari absen dari pekerjaan) dan 160 juta
berpenghasilan kecil yang lain lebih banyak dihadapkan pada risiko mengalami
kemiskinan seringkali memaksa mereka untuk menerima pekerjaan yang tidak aman.
Berbagai pendekatan sering dilakukan dalam menghadapi risiko dalam organisasi atau
perusahaan misalnya:
a. Mengabaikan risiko sama sekali, karena dianggap merupakan hal yang diluar
tepat, karena tidak semua risiko berada diluar jangkauan kendali organisasi /
perusahaan.
b. Menghindari semua kegiatan atau proses produksi yang memiliki risiko. Hal ini
dihadapi sebenarnnya merupakan suatu tantangan yang perlu diatasi dan melalui
suatu pemikiran positif diharapkan akan memberikan nilai tambah atau imbalan
Aspek ekonomi, sosial dan legal merupakan beberapa hal yang berkaitan
kerja, gangguan kesehatan atau sakit akibat kerja, kerusakan atau kerugian aset, biaya
Demikian juga aspek sosial dan kesesuaian penerapan peraturan perundang undangan
sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat kegagalan
produksi yang disebabkan kecelakaan dan sakit, serta pencegahan kerugian akibat
a. Identifikasi bahaya
b. Penilaian pajanan
c. Karakterisasi risiko
d. Penilaian risiko
1. Identifikasi Bahaya
identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi
faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan
psikologi yang terpajan pada pekerja. Untuk dapat menemukan faktor risiko ini
diperlukan pengamatan terhadap proses dan simpul kegiatan produksi, bahan baku
yang digunakan, bahan atau barang yang dihasilkan termasuk hasil samping proses
produksi, serta limbah yang terbentuk proses produksi. Pada kasus terkait dengan
bahan kimia, maka diperlukan: pemilikan material safety data sheets (MSDS) untuk
setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia menurut jenis bahan
aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang digunakan, dan bahan
inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan dua atau lebih
faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi lebih
berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sebagai contoh, lingkungan
kerja yang bising dan secara bersamaan terdapat pajanan toluen, maka ketulian akibat
2. Penilaian Pajanan
terhadap pola pajanan kelompok pekerja yang bekerja di tempat dan pekerjaan
tertentu dengan jenis pajanan risiko kesehatan yang sama. Kelompok itu dikenal juga
dengan similar exposure group (kelompok pekerja dengan pajanan yang sama).
Penilaian pajanan harus memenuhi tingkat akurasi yang adekuat dengan tidak hanya
tidak cukup, karena pengaruhnya terhadap kesehatan dipengaruhi oleh faktor lain itu.
Risiko adalah probabilitas suatu bahaya menjadi nyata, yang ditentukan oleh
frekuensi dan durasi pajanan, aktivitas kerja, serta upaya yang telah dilakukan untuk
pencegahan dan pengendalian tingkat pajanan. Termasuk yang perlu diperhatikan juga
adalah perilaku bekerja, higiene perorangan, serta kebiasaan selama bekerja yang
3. Karakterisasi Risiko
risiko kesehatan pada pekerja. Dalam hal ini adalah perpaduan keparahan gangguan
kesehatan yang mungkin timbul termasuk daya toksisitas bila ada efek toksik, dengan
kemungkinan gangguan kesehatan atau efek toksik dapat terjadi sebagai konsekuensi
kesehatan pekerja.
4. Penilaian Risiko
Rincian langkah umum yang biasanya dilaksanakan dalam penilaian risiko meliputi :
Penilai risiko dapat berasal dari intern perusahaan atau dibantu oleh petugas lain
tempat kerja yang luas, personil penilai dapat merupakan suatu tim yang terdiri
Obyek atau bagian yang akan dinilai dapat dibedakan menurut bagian /
Kegiatan ini dapat dimulai melalui suatu “walk through survey / Inspection” yang
bersifat umum sampai kepada inspeksi yang lebih detail. Dalam kegiatan ini
tempat kerja baik mengenai bagian kegiatan, proses, bahan, jumlah pekerja,
kondisi lingkungan, cara kerja, teknologi pengendalian, alat pelindung diri dan
f. Analisis Risiko
Dalam kegiatan ini, semua jenis resiko, akibat yang bisa terjadi, tingkat
mengatasi risiko tersebut dibahas secara rinci dan dicatat selengkap mungkin.
g. Evaluasi risiko
dari para ahli seringkali dibutuhkan pada tahap analisis dan evaluasi risiko.
Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penilaian risiko harus dicatat dan disusun
tersebut.
5. Pengendalian Risiko
atau menurunkan tingkat pajanan sampai pada tingkat yang dapat diterima (acceptable
level). Pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung keadaan pada
saat tersebut. Hirarki yang disarankan dalam pengendalian secara umum adalah;
Pada kasus pajanan kimia maka hirarki yang disarankan adalah: substitusi bahan yang
berbahaya dengan yang tidak atau kurang berbahaya, pengendalian teknik seperti
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen risiko tidak semata berlaku di sektor bisnis, namun semakin mendesak untuk
utama adalah perubahan lingkungan dan sumber daya yang terbatas bagi pencapaian
tujaunorganisasi.
1. Tujuan utama dari program keselamatan dan kesehatan kerja adalah memberikan
2. Manajemen resiko mempunyai banyak kegunaan, baik dalam sektor bisnis maupun
dalam sektor publik. Salah satunya ada dalam program keselamatan dan kesehatan
evaluasi yang akurat dalam menentukan penilaian resiko, baik berupa kualitas resiko
maupun kuantitas resiko, identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong
fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja.
3. Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan pengamatan terhadap proses
dan simpul kegiatan produksi, bahan baku yang digunakan, bahan atau barang yang
dihasilkan termasuk hasil samping proses produksi, serta limbah yang terbentuk
proses produksi. Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka diperlukan: pemilikan
material safety data sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan,
termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan dua atau lebih faktor risiko secara
simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi lebih berbahaya atau mungkin
juga menjadi kurang berbahaya. Jadi manajemen resiko berperan penting dalam
B. Saran