IDENTITAS
Nama : Dyan Pitaloka
Kelas : AGROTEKNOLOGI A
NIM : 1906110291
B. JUDUL
PENDAHULUAN MEMAHAMI TANAH DAN RUANG LINGKUP
C. RANGKUMAN
1. Pengertian
Tanah adalah bagian dari daratan yang di permukaan nya dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan manusia seperti pertanian, lahan pemukiman, transportasi dan lain-lain.
Didalam ruang lingkup pertanian sendiri, tanah memiliki arti khusus yaitu media tumbuhnya
tanaman darat. Tanah juga memiliki definisi ilmiah yaitu salah satu benda alam yang,
memiliki macam-macam lapisan yang tersusun atas campuran bahan mineral, bahan organik,
air, udara dan juga berfungsi sebagai media tumbuhnya tanaman.
Di dalam mempelajari ilmu tanah, mengenal 2 istilah yaitu pedologi dan edaphologi.
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta faktor
pembentukannya, klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di lapangan
tetapi tidak mencakup hubungannya dengan pertumbuhan tanaman. Sedangkan edaphologi
ialah suatu istilah yang dinamakan ilmu tanah terapan yang mempelajari pemanfaatan tanah
untuk pertanian, silvikutur, hortikultur, pemahaman kesuburan tanah untuk memperoleh
pertumbuhan tanaman yang lebih baik serta memperbaiki dan mempertahankan kesuburan.
b. Bahan Mineral
Bahan mineral di dalam tanah berasal dari pelapukan batuan yang mana tergantung
dari susunan batu-batuan yang berada di dalam tanah tersebut. Batuan dapat dibedakan
atas 3 macam yaitu batuan vulkanik, batuan sedimen, dan batuan metaphor. Batuan
vulknik banyak mengandung mineral yang dibutuhan oleh tumbuhan, batuan sedimen
mengandung bahan-bahan yang sudah diendapkan selama jutaan tahun lamanya, dan
batuan metaphor mengandung bahan yang sudah berubah dan sedikit adanya unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman.
Selain mineral di dalam tanah dibedakan atas batuan yang dikandungnya, mineral
tanah juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu mineral tanah primer dan mineral tanah
sekunder. Mineral tanah primer ialah mineral yang berasal dari batu mineral terlapuk
yang terkandung didalam tanah, sedangkan mineral tanah sekunder ialah mineral yang
berasal dari proses pembentukan tanah.
3. Air
Air tanah mengandung bahan terlarut berupa kation, anion, ataupun molekul
termasuk di dalam nya unsur hara. Sumber utama air tanah berasal dari air hujan atau air
irigasi yang diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan tahan air di dalam tanah, atau
kondisi drainase tanah yang buruk. Banyaknya air yang terkandung didalam tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti banyaknya curah hujan atau irigasi, kemampuan
tanah mengikat air, besarnya evapotranspirasi, dan tingginya permukaan air tanah.
Air yang berada di dalam tanah tertahan oleh gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.
Oleh gaya-gaya tersebutlah air di dalam tanah dibedakan menjadi air higroskopik dan air
kapiler. Air higroskopis adalah air yang diserap tanah dengan kuat sehingga tidak dapat
digunakan untuk tanaman. Sedangkan air kapiler adalah air yang dapat bergerak ke
samping atau ke atas karena gaya-gaya kapiler yang mana jenis air ini dapat diserap oleh
tanaman. Dan juga air ini disebabkan oleh gaya kohesi dan gaya adhesi lebih kuat dari
gaya gravitasi.
Untuk menghitung jumlah air yang tersedia bagi tanaman, istilah penting yang perlu
diketahui yang pertama yaitu kapasitas lapang. Kapasitas lapang adalah keadaan tanah
yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh
tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus-
menerus diserap oleh akar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama
semakin kering. Yang kedua yaitu titik layu permanen. Titik layu permanen adalah
Kandungan air tanah di mana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air
dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Dan yang terakhir yaitu air tersedia. Air
tersedia merupakan selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dan kadar air titik layu
permanen.
4. Udara
Selain air, yang juga mengisi pori-pori tanah ialah udara. Susunan gas yang terdapat
di dalam udara tanah dipengaruhi oleh hubungan antara tanah dengan air dan dengan
tanaman. Bahan gas yang berada di dalam tanah selain berasal dari difusi gas atmosfir,
udara tanah juga berasal dari aktivitas akar maupun organisme tanah.
Ada perbedaan susunan udara di dalam tanah dengan susunan udara di atmosfir
seperti kandungan uap air didalam tanah lebih tinggi yang mana mempunyai kelembapan
mendekati 100%, kandungan CO₂ dan O₂ lebih kecil daripada kandungan di atmosfer.
D. DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius
Anwar, Syaiful., Dyah, Tjahyandari. 2014. Modul 1 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas
Terbuka, Jakarta.