Anda di halaman 1dari 4

A.

IDENTITAS
Nama : Dyan Pitaloka
Kelas : AGROTEKNOLOGI A
NIM : 1906110291
B. JUDUL
PENDAHULUAN MEMAHAMI TANAH DAN RUANG LINGKUP
C. RANGKUMAN
1. Pengertian
Tanah adalah bagian dari daratan yang di permukaan nya dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan manusia seperti pertanian, lahan pemukiman, transportasi dan lain-lain.
Didalam ruang lingkup pertanian sendiri, tanah memiliki arti khusus yaitu media tumbuhnya
tanaman darat. Tanah juga memiliki definisi ilmiah yaitu salah satu benda alam yang,
memiliki macam-macam lapisan yang tersusun atas campuran bahan mineral, bahan organik,
air, udara dan juga berfungsi sebagai media tumbuhnya tanaman.
Di dalam mempelajari ilmu tanah, mengenal 2 istilah yaitu pedologi dan edaphologi.
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta faktor
pembentukannya, klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di lapangan
tetapi tidak mencakup hubungannya dengan pertumbuhan tanaman. Sedangkan edaphologi
ialah suatu istilah yang dinamakan ilmu tanah terapan yang mempelajari pemanfaatan tanah
untuk pertanian, silvikutur, hortikultur, pemahaman kesuburan tanah untuk memperoleh
pertumbuhan tanaman yang lebih baik serta memperbaiki dan mempertahankan kesuburan.

2. Tanah Sebagai Sumber Daya Alam


Tanah merupakan sumber daya terpenting bagi pertanian. Pada waktu ke waktu,
penggunaan tanah untuk kepentingan pertanian mengalami perubahan. Perubahan ini yang
menunjukkan perkembangan kemajuan pertanian. Tahap-tahap perkembangan penggunaan
tanah untuk pertanian yaitu zaman belum mengenal bercocok tanam, zaman bercocok tanam
untuk memproduksi makan untuk kebutuhan sehari-hari, ladang berpindah, dan zaman
modern.
Ada perbedaan ilmu tanah sebelum mengenal teknologi dengan ilmu tanah modern. Ilmu
tanah sebelum mengenal teknologi memiliki artian pengelolaan tanah masih menggunakan
tenaga manusia. Sedangkan ilmu tanah modern menerapkan prinsip didalam pengelolaan
tanah menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, dan tetap memperhatikan
kondisi lingkungan.
Tanah merupakan hasil akhir dari perubahan zat-zat mineral dan organik di permukaan
bumi yang terdiri dari lapisan tanah dan lapisan bahan induk. Pedon merupakan nama lain
dari tanah tetapi dilihat dalam bentuk 3 dimensi dari sebidang tanah yang mana mempunyai
luas sekitar 1-10 m₂ dan biasanya terdiri dari jenis tanah homogen.
Susunan tanah pada umumnya terdiri dari lapisan bahan organik, solum dan bahan induk
yang masing-masing ditandai dengan huruf O, A, B, C dan R. Lapisan bahan organik ditandai
dengan huruf O yang terletak di lapisan paling atas. Lapisan solum ditandai dengan huruf A
dan B yang mana lapisan ini terdapat mineral dan campuran dari bahan organik. Lapisan
bahan induk ditandai dengan huruf C dan R yang mana lapisan ini terdapat bahan induk
(regolit), lunak, batuan induk, dan keras. Lapisan yang sering ditempati oleh tanaman berada
di lapisan O atau A dan B karena di lapisan inilah masih bisa ditembus oleh akar dan masih
terdapat bahan organik didalam nya. Oleh karna itu di lapisan tersebut lah masih terbilang
produktif untuk pertumbuhan tanaman.
Tetapi tidak semua tanah memiliki semua lapisan seperti yang sudah dijelaskan. Hal itu
disebabkan oleh ada sebagian tanah yang tidak memiliki semua lapisan itu, proses
pembentukan tanahnya masih ditahap awal. Dan juga lapisan bahan organik atau yang
ditandai dengan huruf O pada saat ini hanya terdapat di daerah perhutanan yang belum
digunakan sebagai lahan pertanian.

3. Susunan Utama Tanah


Tanah terdiri dari berbagai macam bahan seperti bahan organik, bahan mineral, air dan
udara yang mana di setiap tanah memiliki kandungan bahan yang berbeda. Komponen tanah
tersebut tersusun satu sama lain dan membentuk tanah itu sendiri. Perbedaan susunan
komponen tanah inilah yang membagi jenis-jenis tanah dan letak dari tanah itu.
a. Bahan Organik
Bahan organik biasanya terletak di bagian permukaan tanah dan pada umumnya
jumlah nya tidak besar tetapi bagian inilah yang sering digunakan untuk kegiatan
pertanian. Hal ini disebabkan tingginya pengaruh bahan organik terhadap sifat sifat tanah
seperti memperbaiki struktur tanah agar tetap terdapat udara, sumber unsur hara
terbanyak didalam tanah, menambah kemampuan tanah dalam mengikat air, menambah
kekuatan tanah dalam mengikat unsur hara,
Bahan organik didalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik
halus atau disebut humus. Humus adalah bahan organik yang berasal dari penghancuran
bahan organik kasar yang ditambah dengan pencampuran senyawa lainnya yang dibantu
oleh mikroorganisme tanah. Humus ini yang berwarna hitam kecoklatan yang bersifat
tidak mudah hancur dan mempunyai kelebihan yang lebih daripada bahan organik kasar.

b. Bahan Mineral
Bahan mineral di dalam tanah berasal dari pelapukan batuan yang mana tergantung
dari susunan batu-batuan yang berada di dalam tanah tersebut. Batuan dapat dibedakan
atas 3 macam yaitu batuan vulkanik, batuan sedimen, dan batuan metaphor. Batuan
vulknik banyak mengandung mineral yang dibutuhan oleh tumbuhan, batuan sedimen
mengandung bahan-bahan yang sudah diendapkan selama jutaan tahun lamanya, dan
batuan metaphor mengandung bahan yang sudah berubah dan sedikit adanya unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman.
Selain mineral di dalam tanah dibedakan atas batuan yang dikandungnya, mineral
tanah juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu mineral tanah primer dan mineral tanah
sekunder. Mineral tanah primer ialah mineral yang berasal dari batu mineral terlapuk
yang terkandung didalam tanah, sedangkan mineral tanah sekunder ialah mineral yang
berasal dari proses pembentukan tanah.

3. Air
Air tanah mengandung bahan terlarut berupa kation, anion, ataupun molekul
termasuk di dalam nya unsur hara. Sumber utama air tanah berasal dari air hujan atau air
irigasi yang diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan tahan air di dalam tanah, atau
kondisi drainase tanah yang buruk. Banyaknya air yang terkandung didalam tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti banyaknya curah hujan atau irigasi, kemampuan
tanah mengikat air, besarnya evapotranspirasi, dan tingginya permukaan air tanah.
Air yang berada di dalam tanah tertahan oleh gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.
Oleh gaya-gaya tersebutlah air di dalam tanah dibedakan menjadi air higroskopik dan air
kapiler. Air higroskopis adalah air yang diserap tanah dengan kuat sehingga tidak dapat
digunakan untuk tanaman. Sedangkan air kapiler adalah air yang dapat bergerak ke
samping atau ke atas karena gaya-gaya kapiler yang mana jenis air ini dapat diserap oleh
tanaman. Dan juga air ini disebabkan oleh gaya kohesi dan gaya adhesi lebih kuat dari
gaya gravitasi.
Untuk menghitung jumlah air yang tersedia bagi tanaman, istilah penting yang perlu
diketahui yang pertama yaitu kapasitas lapang. Kapasitas lapang adalah keadaan tanah
yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh
tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus-
menerus diserap oleh akar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama
semakin kering. Yang kedua yaitu titik layu permanen. Titik layu permanen adalah
Kandungan air tanah di mana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air
dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Dan yang terakhir yaitu air tersedia. Air
tersedia merupakan selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dan kadar air titik layu
permanen.

4. Udara
Selain air, yang juga mengisi pori-pori tanah ialah udara. Susunan gas yang terdapat
di dalam udara tanah dipengaruhi oleh hubungan antara tanah dengan air dan dengan
tanaman. Bahan gas yang berada di dalam tanah selain berasal dari difusi gas atmosfir,
udara tanah juga berasal dari aktivitas akar maupun organisme tanah.
Ada perbedaan susunan udara di dalam tanah dengan susunan udara di atmosfir
seperti kandungan uap air didalam tanah lebih tinggi yang mana mempunyai kelembapan
mendekati 100%, kandungan CO₂ dan O₂ lebih kecil daripada kandungan di atmosfer.

D. DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius

Anwar, Syaiful., Dyah, Tjahyandari. 2014. Modul 1 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas
Terbuka, Jakarta.

Nasrul, Besri. Modul 1 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai