Anda di halaman 1dari 21

[Type here]

LAPORAN PENDAHULUAN KATIM


MANAJEMEN KEPERAWATAN

Pembimbing:

Ns. SHINTA DEWI KASIH BRATHA, M.Kep

Disusun Oleh:
JULIA ARNINGSIH
NIM : 1941092

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TENGKU MAHARATU
2020
[Type here]

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang bertanggung jawab dalam

perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam asuhan keperawatan untuk semua pasien

yang dilakukan oleh tim dibawah tanggung jawabnya disamping itu ketua tim juga

mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua anggota tim dalam melakukan

implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro, 2010). Ketua tim adalah seorang perawat

yang bertanggung jawab mengetahui keadaan dan kebutuhan semua

pasien yang termasuk dalam tim dan merencanakan asuhan individual (Marquis, 2010).

Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan

pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Pembagian Metode Tim

Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki tujuan yang

bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif

pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien, meningkatkan kerjasama

dan koordinasi antar perawat sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat terlaksana, dan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan. Berbeda dengan metode fungsional metode tim lebih

banyak memberikan tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada anggota tim,

tugas perawat menjadi lebih lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam perencanaan dan

evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya anggota tim) akan menerima

pengalaman dan wawasan kerja.


[Type here]

C. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim

1. Keuntungan metode tim

a. Memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat

b. Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena menangani pasien

dalam jumlah yang sedikit, sehingga pelayanan dapat diberikan secara

komperhensif dan melihat pasien secara kolektif

c. Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal kerjasama dan komunikasi dalam tim.

Ini dapat mempermudah anggota tim dalam mengenal satu sama lain jika

dimanfaatkan secara optimal

2. Kerugian metode tim

a. Pengaturan tidak sesuai dapat mengurangi keefektifan dari metode ini

b. Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat non profesional dalam

melaksanakan asuhan keperawatan

c. Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih panjang dalam menyelesaikan

tugas manegernya seperti mengkaji, mendengarkan, dan mengontrol kerja kelompok

d. Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang disampaikan oleh

beberapa anggota apalagi dengan komposisi anggota tim yang sering

berubah (Marquis, 2010)

3. Konsep metode tim

a. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan

berbagai teknik kepemimpinan

b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuit rencana

keperawatan terjamin.

c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.


[Type here]

d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil

baik jika didukung oleh kepala ruang.

D. Tugas Perawat Primer (Ketua Tim)

a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif

b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas

d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin

lain maupun perawat lain.

e. Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan

asuahan keperawatan

f. Menerima dan menyesuaikan rencana

g. Menyiapkan penyuluhan untuk kepulangan pasien

h. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, dengan cara kontak dengan lembaga sosial di

masyarakat.

i. Membuat jadwal perjanjian klinik

j. Mengembangkan kemampuan anggota dalam memberikan asuhan keperawatan

k. Mengadakan diskusi dengan pelaksana keperawatan

E. Fungsi Managerial

1. Perencanaan

a. Melaksanakan timbang terima dengan petugas dinas sebelumnya tentang

kondisi, jumlah, serta perawatan lanjutan klien bersama kepala ruangan

b. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien terhadap perawat,

pemeriksaan, diagnosis, dan terapi

c. Memberi masalah keperawatan berdasarkan tanggung jawab masing-masing

d. Memberi penugasan kepada anggota tim/perawat asosiet


[Type here]

e. Menyusun rencana tindakan dan mendiskusikan dengan kepala ruangan tentang

masalah klien berdasarkan hasil observasi dan catatan untuk pelaksanaan asuhan

keperawatan

f. Mengikuti ronde keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan

g. Menggalang kerjasama antar anggota tim

h. Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai dengan perencanaan yang telah

disusun

i. Mengikuti visite dokter

j. Menciptakan kerjasama yang baik antar anggota tim

k. Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai dengan kondisi klien

l. Melakukan timbang terima dengan petugas kesehatan

2. Pengorganisasian

a. Tujuan

1) Memberikan gambaran tentang peran dan fungsi perawat

2) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan berkelanjutan,

berkesinambungan demi menjamin kerjasama yang baik antar anggota tim

b. Metode

Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat ketergantungan klien, maka

ditetapkan untuk menggunakan metode tim karena :

1) Metode tim dapat digunakan pada sekelompok perawat dengan pengetahuan

dan pengalaman yang beragam

2) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan yang optimal

3) Memberikan kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

4) Memberikan tanggung jawab dan motivasi yang tinggi, sehingga

kualitas asuhan keperawatan dapat ditingkatkan


[Type here]

Tugas perawat primer :

1) Bersama kepala ruangan melakukan serah terima pergantian dinas/tugas

2) Melakukan pembagian tugas pada Perawat Asosiet (PA)

3) Menyiapkan keperluan untuk askep dan pendokumentasian

4) Mengikuti visit dokter

5) Membuat laporan klien

6) Mengevaluasi asuhan keperawatan dan pendokumentasian

3. Pengarahan

a. Pembagian tanggung jawab Perawat Asosiet (PA) diarahkan sesuai dengan

tingkat ketergantungan klien dan jumlah perawat

b. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh institusi

c. Perawat Asosiet diharapkan mengikuti arahan Perawat Primer

d. Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar sesama anggota tim

kesehatan lainnya

e. Memberi motivasi pada anggota tim

f. Memberi pengalaman pada perawat asosiet tentang asuhan keperawatan dan

pendokumentasian yang masih memerlukan tambahan

g. Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhir

4. Pengawasan

Komponen

evaluasi

a. Pelaksanaan kinerja Perawat Asosiet (PA) sesuai dengan standar operasional

prosedur

b. Pencapaian hasil asuhan keperawatan sesuai dengan kriteria evaluasi

c. Pelaporan hasil evaluasi, rekomendasi untuk perubahan/revisi


[Type here]

d. Melakukan revisi terhadap perencanaan bila

diperlukan Evaluasi dilakukan setiap saat selama jam

dinas :

a. Komunikasi langsung

Dengan menggunakan pertanyaan tentang anggota tim dan mengawasi secara

langsung proses pemberian asuhan keperawatan

b. Revisi supervisi

Pengawasan terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh

Perawat Asosiet dan pendokumentasian asuhan keperawatan

5. Pendelegasian

a. Primary Nurse (PN)/perawat primer

1. Jika PN berhalangan hadir, maka pendelegasian diberikan kepada salah

satu anggota tim

2. Selama jadwal istirahat maka wewenang PN didelegasikan kepada salah satu

anggota tim

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Strategi evaluasi yaitu :

a. Komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota tim

b. Supervisi dan pengawasan asuhan keperawatan yang telah dilakukan


[Type here]

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunsn komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam satu

organisasi (Sutopo, 2003)

Ketua tim I

JULIA ARNINGSIH,Skep

PP PAGI PP PAGI PP PAGI PP PAGI

1. Rudho, S. Kep 2. Fitriana, S, Kep 3. Mira Marianda, S. Kep 4. Dian Jusandi,


S. Kep
- An. D - An. D - An.D
- An. M - An. U - An.A - An. D
- An. N - An. A - An. R
- An. F

Tugas diuraikan berdasarkan tingkat ketergantungan dan jumlah perawat yang tersedia,

tingkat ketergantungan pasien meliputi :

a. Minimal care

Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan 1)

Mampu naik- turun tempat tidur


2) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3) Mampu makan dan minum sendiri
4) Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
5) Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
6) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan 7)
Status psikologis stabil
8) Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
[Type here]

b. Partial care

Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian

1) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur

2) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan

3) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan 4)

Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap

5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

6) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan

7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi) 8)

Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam

c. Total care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang

lebih lama.

1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong

atau kursi roda

2) Membutuhkan latihan pasif

3) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

4) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan

5) Dimandikan perawat

6) Dalam keadaan inkontinensia

7) Pasien tidak sadar

8) Keadaan pasien tidak stabil

9) Observasi TTV setip kurang dari jam

10) Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi


[Type here]

DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Managemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan

Aplikasi Edisi 4. Jakarta : EGC


RENCANA KERJA

Nama : Nurhamidah,S.Kep

Peran : Kepala TIM A (Ka TIM)

NIM 1941232

Hari/Tanggal : Jum’at, 18 Desember 2020

Dinas : Dinas Pagi

PP Pagi :

1. Raudho, S. Kep
2. Fitriana, S. Kep
3. Mira marianda, S. Kep
4. Dian Jusandi, S. Kep

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab Ruangan Keterangan

07.30  Tiba diruangan Nurhamidah, S. Kep Jasmine


 Mengisi absen

Raudho, S. Kep Perawat Pelaksana


 Pre conference
Fitriana, S. kep
 Timbang terima dengan dinas malam Mira marianda, S. kep
Dian Jusandi, S. Kep
 Membagi tanggung jawab anggota
anggota tim sesuai jadwal
ketergantungan pasien

 Menyusun dan mendokumentasikan


masalah keperawatan yang akan
dilakukan

 Mengobservasi keadaan klien timB

 Jumlah pasien : 11 orang Total care : 1


orang Partial care : 6 orang Minimal
care : 3 orang
[Type here]

NO Hari/tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi


[Type here]
[Type here]
LAPORAN KEGIATAN (IMPLEMENTASI)

Nama Mahasiswa : Mira Maraianda


Peran : Kepala Tim ( Ka-Tim A )
Nama pasien : An.d, An.A, An.i, An.f, An. D An,d An.i,
An.j, An.A,An m
No. Waktu & Implementasi Evaluasi
Tanggal
1 Sabtu 1. Menerima serah terima Askep dan mengikuti
12 Des Pre Conference
2020 R/ : melakukan serah terima Askep di nurse
08.00 station dan dilanjutkan ke ruangan pasien
WIB 2. Membagi tugas bersama Ka-Ru sesuai tingkat
ketergantungan klien
PP 1 : An.D, An.M
PP 2 : An.D, An. U, An. NAn.Ai
PP 3 : An.D, An. A, An. A
PP 4 : An.D, An.R, An.F
3. Mempersiapkan keperluan Askep dan
menyusun Renpra

09.00 R/ : Pengkajian Kondisi Klien secara Umum


WIB sebagai berikut :

1. An. Iqbal ,11 TH S : Keluarga mengatakan An. I badan teraba hangat O: - S: 37,8oC,
Dx Medis Hipertermi TD: 110/
Terpasang infus RL. KU sedang, Klasifikas: O : S: 37,8oC, TD: 110/ 80 mmHg, RR: 21x/I, HR: 80 x/i - Tampak
Intermediate care. badan teraba hangat dan kulit kulit kemerahan - Kulit teraba hangat - Intake: minum 1000ml -

kemerahan Pengkajian Nyeri S:4-6 Leokosit: 2500/mm3

Suhu: 38,2oC - TD: 110/80 mmHg - Tampak A masalah termogulasi belum teratasi
wajah kemerahan - Kulit teraba hangat - Lekosit:: P : intervensi dilanjutkan - Pantau suhu - Anjurkan konsumsi cairan -
2.500 masalah keperawatan : Kompres hangat

Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme

S : Keluarga mengatakan An. I badan teraba hangat


2. An. Frumentia,3 th
O: - S: 37,8oC,
Dx Nyeri Akut
TD: 110/ 80 mmHg,
KU Sedang. Klasifikas: Intermediate care.
RR: 21x/I,
Infus terpasang Suhu: 38,2oC - TD: 110/80
HR: 80 x/i –
mmHg - Tampak wajah kemerahan - Kulit teraba
Tampak kulit kemerahan
hangat - Lekosit:: 2.500
- Kulit teraba hangat
Keluarga mengatakan An. I badan teraba hangat
- Intake: minum 1000m
dan kulit kemerahan
A: masalah termogulasi belum teratasi
masalah keperawatan :
P: intervensi dilanjutkan - Pantau suhu - Anjurkan konsumsi
peningkatan laju metabolism
3. An. Desni,3 TH
Dx Medis : Ketidakseimb angan nutrisi kurang S : Keluarga mengatakan masih sulit untuk makan - Keluarga
dari kebutuhan mengatakan memuntahkan apa yang dimakan - Keluarga

KU sedang . Klasifikas: Intermediate care. mengatakan An. D tidak ada alergi terhadap makanan
O : Diit hanya dihabis ¼ piring saja atau 1-2 sendok saja - Tampak
pasien memuntahkan apa yang dimakan - Tampak mukosa bibir
A : Masalah nutrsi belum
P : Intervensi dilanjutkan - Anjurkan keluarga memberikan makan
sedikit tapi sering - Menganjurkan keluarga untuk memberikan
makanan yang disukai pasien - Monitor mual muntah

S : : orang tua pasien mengatakan anak mengeluh kesakitan


Tampak diit hanya dihabiskan sedikit hanya ¼ porsi - pada kepala dan tidak mau tidur
Membran mukosa bibir pucat - Diit yang diberikan O : Keadaan umum Sedang,
- TD : 100/70 mmhg
ML - Nadi : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Pasien tampak meringis
1.Kurangnya asupan makanan
- Pengkajian nyeri
S : 4-6
- Terpasang inf.RL
4. An. Dewi / 3 thn - Rencana
Dx Medis : Hidrocepalus
A : Masalah Teratasi sebagian
KU sedang . Klasifikas: Intermediate care. P : Intervensi di lanjutkan -- Pantau TTV
,Keluhan pasien orang tua pasien mengatakan anak - Lakukan pengkajian nyeri secara faktor presipitasi
mengeluh kesakitan pada kepala dan tidak mau - kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
tidur seperti kebisingan
tanda-tanda kejang - ajarkan teknik komprehensif, durasi, frekuensi, kualitas
1. meningkatnya tekanan intrakranial dan nonfarmakologi (relaksasi nafas dalam)
berikan posisi yang

S : ibu pasien mengatakan pasien tidak demam lagi


- Ibu pasien mengatakan pasien batuk dan flu
O : Pasien tampak batuk dan flu
- Pasien diberi obat ambroxol 1 cth
- Suhu 36,2C, nadi : 83 x/menit, pernapasan : 22x/menit
- Terpasang inf.Pump, rencana transfuse wbc 2 kantong
5.An. Maulana / 4thn A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Dx Medis : Kejang Demam
KU sedang . Klasifikas: Intermediate care. Suhu 39
 C , Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi,
suhu lingkungan tinggi, penyakit, S: Keluarga mengatakan An. I badan teraba hangat kesakitan
, pada lukabagian bekas operasi
1, peningkatan laju metabolisme. O : S: 37,8oC, TD: 110/ 80 mmHg, RR: 21x/I, HR: 80 x/i -
, Tampak kulit kemerahan - Kulit teraba hangat - Intake:
minum 1000ml
- Leokosit:
A: masalah termogulasi belum
P : intervensi dilanjutkan
- Pantau suhu
6. An. Darel - Anjurkan konsumsi cairan
Umur : 9 bulan - Kompres

Dx Medis :H ipertemia
KU sedang . Klasifikas: Intermediate care. S: - ibu pasien mengatakan pasien tidak demam lagi - Ibu pasien
Terpasang RL, Keluhan Keluarga mengatakan An. D
badan teraba hangat dan kulit kemerahan mengatakan pasien batuk dan flu
1,berhubungan dengan proses pengobatan / O : - Pasien tampak batuk dan flu - Pasien diberi obat ambroxol 1
infeksi sendok the - Suhu 36,2C, nadi : 83 x/menit, pernapasan :
22x/menit - Terpasang inf.Pump, rencana transfuse wbc
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

7. An.Azzura, 5 thn
Dx Medis : Leukemia
S : pasein mengatakan badan terasa panas
KU sedang, - ibu pasien mengatakan pasien tidak
O : - K/u Lemah - Akral hangat - Leukosit 3600 - Trombosit 78000 -
demam lagi - Ibu pasien mengatakan pasien batuk dan
TTV, TD : 90/70 mmhg - N : 100x/menit - Suhu : 38,9 C -
flu.
Terpasang inf.Nacl
1,imunosupresi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi semua di
Dx Medis : Hipertermia kepala dan tidak mau tidur
Kes: Composmentis, Klasifikas: Minimal care. O : Keadaan umum Sedang, - TD : 100/70 mmhg - Nadi : 80 x/menit -

pasein mengatakan badan terasa panas RR : 20 x/menit - Pasien tampak meringis - Pengkajian nyeri S : 4

1, proses infeksi virus dengue - 6 - Terpasang inf.RL


A : Masalah Belum
P : Intervensi di lanjutkan - - Pantau TTV - Lakukan pengkajian nyeri
secara faktor presipitasi - kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti kebisingan - ajarkan teknik
komprehensif, durasi, frekuensi, kualitas dan nonfarmakologi
(relaksasi nafas

S : pasien mengatakan badan terasa panas


9. An. Jelly / 4 thn
O : suhu tubuh
Dx Medis : Hidrocepalus
39,6C A :
Kes: Composmentis, orang tua pasien mengatakan
Hipertermi
anak mengeluh kesakitan pada kepala dan tidak
P : masalh belum teratasi
1. meningkatnya tekanan intrakranial

10.00 wib
Perencanaan Penyelesaian Masalah :
1.An. Iqbal ,11 TH
Dx Medis Hipertermi
1) Observasi TTV.
2) kaji tingkat skala nyeri pasien
3) Ajarkan pasien tehnik napas dalam.
4) Anjurkan posisi yang nyaman

2. An. Frumentia,3 th
Dx Nyeri Akut
Intervensi:
1) Pantau TTV
2) Edukasi tentang penyakit
3) Anjurkan kpd ortu menggunakan pakaian tipis
4) Anjurkan kpd ortu utk memeberikan asupan
cairan
5) kolabirasi dengan medis dalam pemberian
obat.

3: An. Desni,3 TH
Dx Medis : Ketidakseimb angan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Intervensi ;
1) Observasi TTV dan KU pasien secara
bertahap.
2) kaji membrane mukosa kering turgor,kulit yg
tidak elastis
3) Anjurkan Kompres air hangat

4. An. Dewi / 3 thn


Dx Medis : Hidrocepalus
1) Pantau TTV
2) Ukur / catat haluran urin
3) Kaji merman mukosa kering turgor kulit yg
tidak elastis
4) Kompres air hangat

.5An. Maulana / 4thn


Dx Medis : Kejang Demam
Intervensi ;
1) Edukasi tetang penyakit demam
2) Anjurkan utk memberikan pakaian titpis yg
mudah menyerap keringat
3) Anjurkan ortu utk meningkatkan asupan cairan
4) Pantau TTV
5) Kolaborasi dalam pemberian terapi

6. An. Darel
Umur : 9 bulan

Dx Medis :H ipertemia
1) Kaji skala nyeri dan lokasi
2) Pertahahnkan istirahat dengan posisi semi
fowler
3) Berikan posisi yang nyaman
4) Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
analgetik sesuai indikasi

7.An.Azzura, 5 thn
DX. Keperawatan : Hipertermi
Intervensi ;
1) Pantau TTV
2) Lakukan kompres
3) Berikan cairan yang adekuat
4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberikan
analgetik

8. An. Asnidar / 10 thn


Dx Medis : Hipertermia
Intervensi ;
1) Kaji riwayat kehamilan dan persalinan
2) Pantau TTV
3) Libatkan orang tua dalam pemantauan
perawatn
5) Konsultasi dengan fisioterapis

9. An. Jelly / 4 thn


Dx Medis : Hidrocepalus
Intervensi ;
1) Pantau TTV
2) Lakukan Kompres
3) Pantau tanda tanda syok
4) Berikan cairan adekuat
5) Kolaborasi pemberian antipiretik

4. im.
12.00 wib

14.00 wib

Anda mungkin juga menyukai