Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

STROKE HEMORAGIK

Disusun Oleh :
OKTARINA ROHATAMI
J.230.155.071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE HEMORAGIK
A. PENGERTIAN
Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan
keluarnya darah ke jaringan perenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak
atau kombinasi keduanya, sehingga terjadi iskemia pada jaringan sekitar dan
peningkatan tekanan intrakranial mengakibatkan kelumpuhan atau kematian (Corwin,
2009).

B. PENYEBAB
Penyebab stroke hemoragik adalah hemoragi serebral sehingga terjadi
penghentian suplai darah ke otak.
1. Perdarahan intraserebrum hipertensif
2. Perdarahan subaraknoid : ruptura aneurisma secular, rupture malformasi
arteriovena, trauma
3. Perdarahan akibat tumor otak
4. Infark hemoragik
5. Perdarahan sistemik termasuk penggunaan obat antikoagulan (Hudak & Gallo,
2006)

C. MANIFESTASI KLINIK
1. Defisit lapang pandang : Hemonimus, Hemianopsia, Kehilangan penglihatan
perifer, Diplopia
2. Defisit Motorik : Hemiparesis, Hemiplegia, Ataksia, Disfagia, Disartia
3. Defisit Sensorik : Parestesia
4. Defisit Verbal : Afasia
5. Defisit Kognitif : Kehilangan memori jangka pendek dan panjang, Penurunan
lapang perhatian, Perubahan penilaian
6. Defisit Emosional : Kehilangan kontrol diri, Labilitas emosional, Depresi, Menarik
diri
(Brunner & Suddart, 2005)

D. PATHWAY & INTERVENSI


hipertensi, malformasi arteri dan vena, angiopati amiloid
Pecahnya pembuluh darah otak : Perdarahan intraserebral, perdarahan subarachnoid
Darah masuk ke dalam jaringan otak
Terganggunya pusat pengatur
Penekanan pada jaringan otak suhu tubuh
Aliran darah
ke1.otak TIK meningkat
Gangguan perfusi jaringan serebral
menuruna. Monitor tanda-tanda vital Hipertermia
b. Monitor tingkat kesadaran
Gangguan aliran darah
Gangguanc. Evaluasi pupil, catat ukuran, bentuk dan reaksi terhadap cahaya
ke otak, Iskemik
d.
perfusi jaringan Berikan posisi kepala lebih tinggi 150-300 Nyeri akut
jaringan otak
serebral e. Anjurkan pasien untuk bed rest
f. Kolaborasi dalam pemberian oksigen
2. Nyeri akut
a. Kaji nyeri secara komprehensif
b. Observasi respon nyeri secara nonverbal
Penurunan
c. Berikan posisikesadaran
nyaman
d. Ajarkan teknik relaksasi nonfarmakologi Defisit Neurologis
e. Kolaborasi pemberian analgetik
3. Hipertermia Reflek batuk
a. Kaji suhu tubuh setiap 2 jam
Risiko Cedera
b. Berikan cairan Secret menumpuk
intraena Ketidakefektifan
c. Catat intake dan output cairan bersihan jalan
d. Kolaborasi pemberian antipiretik nafas
4. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
a. Kaji pernafasan pasien
b. Lakukan suction jika diperlukan
c. Posisikan
Kehilangan head up 30o
kontrol
d. Kolaborasi Disfungsi bahasa dan Disfungsi motorik
volunter pemberian oksigen
5. Gangguan pemenuhan ADL komunikasi
a. Kaji kebutuhan pasien dalam memerlukan bantuan untuk memenuhi ADL
b. Bantu pasien memenuhi kebutuhan ADL Disartia afasia, Kemampuan menelan
Kelemahanc.otot AnjurkanHemiplegia
pasien untuk dan
memenuhi kebutuhan apraksia
ADL sesuai kemampuanmenurun
progresifd. Libatkan keluarga
Hemiparesis
dalam memenuhi kebutuhan pasien
6. Hambatan mobilitas fisik Hambatan Anoreksia
a. Kaji kemampuan mobilitas pasien komunikasi
ADL menurun b. Ajarkan ROM aktif/pasif Ketidakseimbangan
verbal
c. Ubah posisi setiap 2 jam nutrisi kurang dari
Gangguan d. Kolaborasi dalam pemberian fisioterapi kebutuhan tubuh
Hambatan verbal
7. Hambatan komunikasi
pemenuhan
ADL a. Kaji tipe mobilitas fisikbedakan afasia atau disatria
disfungsi, Bedrest total
b. Perdengarkan bunyi sederhana yang lama
c. Ajarkan mengucap kalimat sederhana
d. Kolaborasi dalam pemberian terapi wicara
8. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Kaji intake dan output nutrisi Risiko kerusakan
b. Berikan diit lunak atau cair integritas kulit
c. Kolaborasi dalam pemasangan NGT
d. Bantu dalam pemberian makanan melalui sonde
9. Risiko kerusakan integritas kulit
a. Kaji Sumber : Brunner
integritas & Suddart (2005), Corwin (2009), Price & Wilson (2006)
kulit pasien
b. Ubah posisi pasien tiap 2 jam
c. Gunakan kasur dekubitus
INTERVENSI
d. Anjurkan keluarga untuk mengusapkan lotion
10. Risiko Cedera
a. Kaji faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan
b. Pasang side rail tempat tidur
c. Restrain pasien jika diperlukan
d. Pastikan roda tempat tidur dalam keadaan terkunci
e. Berikan posisi tempat tidur dalam posisi terendah
E. 1. PEMERIKSAAN
CT Scan PENUNJANG
2. MRI
3. Ultrasonografi doppler
4. EEG
5. Fungsi lumbal
6. Angiografi serebral
7. Sinar X tengkorak
8. Pemeriksaan Laboratorium (Brunner & Suddart, 2005).
F. KOMPLIKASI
1. Hipoksia serebral
2. Pneumonia
3. Kejang atau konvulsi
4. Disritmia
5. Bronkopneumonia
6. Hidrocefalus
7. Embolisme serebral
8. Gangguan jantung
9. Dekubitus (Brunner & Suddart, 2005).

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddart. (2005). Buku ajar keperawatan medical bedah. Jakarta : EGC.
2. Corwin, E.J. (2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC.
3. Gloria, M. B. (2013). Nursing outcomes classifications (NOC). Missouri : Mosby
Elsevier.
4. Hudak & Gallo. (2006). Keperawatan kritis pendekatan holistic. Jakarta : EGC.
5. Moohed, et.al. (2013). Nursing interventions classification. Missouri : Mosby
Elsevier.
6. NANDA International. (2012). Diagnosis keperawatan : definisi dan klasifikasi 2012-
2014, alih bahasa Made Sumarwati dkk. Jakarta : EGC
7. Price, S.A & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai