Anda di halaman 1dari 11

BAB V

ANALISIS DIFERENSIAL

5.1. Biaya Relevan dalam Pengambilan keputusan


Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam beberapa
alternative yang berbeda. Terdiri dari :
a. Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa
alternative pilihan. Disebut juga biaya marginal atau biaya incremental. Contoh :
Perusahaan untuk menyalakan mesin disel akan menggunakan bensin dan solar.
Jika menggunakan bensin biaya Rp 5000/liter sedangkan jika menggunakan solar
biayanya Rp 7000/liter. Jadi disini ada selisih Rp 2000/liter.
b. Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu
alternative. Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan atau menjual mesin
fotocopy. Apabila menjual perusahaan akan mendapatkan pendapatan Rp 4 juta
tetapi apabila disewakan akan mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan
apabila memilih menjual maka akan kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c. Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. contoh : biaya bunga
d. Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu
alternative. Contoh : biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih jika
menerima pesanan dari luar.
e. Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada prosuk selesai.
Contoh : biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

Biaya Tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi
keputusan apapun. Terdiri dari:
a. Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : pembelian mesin
b. Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali, Contoh : kelebihan nilai
buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.

5.2. Informasi akuntansi diferensial


Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang terkait dengan
pemilihan alternatif. Informasi akuntansi ini merupakan taksiran atas perbedaan aktiva,
pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu.
Ciri Informasi Akuntansi Diferensial:
1. Informasi masa yang akan datang
2. Adanya unsur yang berbeda diantara alternatif yang tersedia
3. Mengambil keputusan mengenai alternatif tindakan terbaik

5.3. Biaya Diferensial


Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang
dikembangkan dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost, out of pocket cost,
sunk cost, opportunity cost, incremental cost.
1. Biaya diferensial versus Biaya relevan
Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah keputusan, sedangkan
biaya diferensial menyangkut informasi yang akan datang dan berbeda diantara alternatif
yang akan dipilih dan bersifat unik.
2. Biaya diferensial versus Biaya masa akan datang
Biaya masa akan datang merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang
dan jumlahnya harus diestimasikan, pertimbangannya:
a) Biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen
b) Biaya ini harus direncanakan (budget cost)
c) Biaya ini untuk mendukung aktivitas tertentu/diharapkan
3. Biaya diferensial versus Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat
kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang
dipertimbangkan untuk dipilih.
4. Biaya diferensial versus Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya
perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap
mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya
tersebut dapat ditelusuri ke obyeknya.
5. Biaya diferensial versus Biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi biaya secara periodik atas kos aktiva tetap yang diperoleh
diwaktu yang lampau. Depresiasi muncul karena keputusan investasi modal jangka
panjang, karena itu dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi dapat
diabaikan.
6. Biaya diferensial versus Biaya tambahan
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu
alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas dipilih.
7. Biaya diferensial versus Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatif tertentu.
8. Biaya diferensial versus Biaya tunai
Out of pocket cost adalah jenis biaya yang memerlukan pengeluaran kas saat sekarang atau
dalam jangka pendek sebagai akibat keputusan manajemen.

Kesimpulan:
1) Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang
2) Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
3) Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan
4) Memberi manfaat lebih baik

5.4. Komposisi Produk


Perbandingan produk yang sedemikian rupa, untuk diproduksi /dijual, yang mana komposisi
tersebut memberikan total laba yang paling besar sesuai dengan informasi yang tersedia.

A. Alternatif Dua Produk

Keterangan Produk A Produk B


Harga Jual Produk Rp 5.000 Rp 4.000
Biaya Variabel Rp 2.500 Rp 3.000

Contribution Margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Biaya tetap sebesar Rp 250.000.000

Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribusi margin dari kedua produk, maka
alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki kemampuan untuk
menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan: semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat
disumbangkan pada perusahaan.

B. Kapasitas Mesin dan Waktu Pembuatan Produk


Kapasitas Mesin : 400.000 jam
Produk A membutuhkan waktu : 20 jam/unit
Produk B membutuhkan waktu : 4 jam/unit
Keterangan Produk A Produk B

Unit yang dapat diproduksi 20.000 100.000


Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Total Contribution Margin Rp 50.000.000 Rp 100.000.000

Kesimpulan: Produk B yang diterima, total kontibusi labanya lebih besar

C. Daya Serap Pasar


Contoh 1. Daya Serap Pasar untuk Produk A : tak terbatas
Daya Serap Pasar untuk Produk B : 80.000 unit
Keterangan Produk A Produk B

Unit yang dapat diproduksi 4.000 80.000


Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Total Contribution Margin 10.000.000 80.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 90.000.000

Komposisi Produk:
Produk A : 4.000 unit
Produk B : 80.000 unit

Contoh 2 :
Keterangan Produk A Produk B
Unit yang dapat diproduksi 6.000 70.000
Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Total Contribution Margin 15.000.000 70.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 85.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 6.000 unit
Produk B : 70.000 unit

Contoh 3 :

Keterangan Produk A Produk B

Unit yang dapat diproduksi 8.000 60.000


Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Total Contribution Margin 20.000.000 60.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 80.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 8.000 unit
Produk B : 60.000 unit

Contoh 4 :
Keterangan Produk A Produk B

Unit yang dapat diproduksi 10.000 50.000


Contribution margin/unit Rp 2.500 Rp 1.000

Total Contribution Margin 25.000.000 50.000.000

Dengan komposisi seperti ini total laba yang di peroleh sebesar Rp 75.000.000
Komposisi Produk:
Produk A : 10.000 unit
Produk B : 50.000 unit

5.5. Manfaat Akuntansi Informasi Deferensial dalam Pengambilan Keoutusan


Pada umumnya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka
pendek berikut ini:

5.5.1. Membeli atau Membuat Sendiri suatu Produk


Proses pengambilan keputusan mengenai alternatif membeli atau membuat sendiri
suatu produk, dengan pertimbangan:
1) Terdapat kapasitas yang masih nganggur
2) Memiliki kemampuan untuk membuat produk sendiri
3) Biaya tetap masih belum terserap secara penuh
4) Ada tawaran produk yang sama di pasar
Contoh:
Perusahaan ingin membuat suku cadang sesuai kebutuhan sebanyak 100.000 unit, harga yang
ditawarkan oleh pasar sebesar Rp 250/unit. Data biaya produksi Sbb:

Keterangan Tarif Total Biaya


Komponen Biaya:
■ Bahan baku 50 5.000.000
■ Tenaga kerja (v) 100 10.000.000
■ Biaya overhead pabrik (v) 30 3.000.000
■ Biaya overhead (tetap) dihindari 40 4.000.000
■ Biaya overhead (tetap) bersama 50 5.000.000
Total Biaya Produksi 270 27.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Tarif Total Biaya

Komponen Biaya:
 Bahan baku 50 5.000.000
 Tenaga kerja (v) 100 10.000.000
 Biaya overhead pabrik (v) 30 3.000.000
 Biaya overhead (tetap) dihindari 40 4.000.000

Total Biaya Produksi 220 22.000.000


Harga jika membeli produk 250 25.000.000
Selisih Biaya yang terjadi 30 3.000.000

Kesimpulan:
Jika membeli produk, maka terdapat biaya overhead tetap bersama yang tidak dapat
dihindarkan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp 3.000.000 (100.000 unit x Rp 30)
sebagai kerugian (beban lebih tinggi).

5.5.2. Menjual atau Memproses lebih lanjut suatu Produk


Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih
lanjut suatu produk, dengan pertimbangan:
1) Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
2) Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
3) Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
Contoh: Informasi biaya differensial untuk produk “A”

Keterangan Tarif Total Biaya


 Bahan baku 2.000 20.000.000
 Tenaga kerja (v) 1.000 10.000.000
 Biaya overhead pabrik (v) 1.500 15.000.000
 Biaya overhead pabrik (T) 1.300 13.000.000
 Biaya administrasi & umum (T) 500 5.000.000
 Biaya pemasaran (T) 750 7.500.000

Total Biaya Penuh Produk “A” 7.050 70.500.000

Data tambahan saat ini:


a) Unit yang terjual sekarang 10.000 unit, dengan harga Rp 10.000/unit
b) Total kos yang diperhitungkan Rp 70.500.000
c) Laba bersih yang diperhitungkan Rp 29.500.000
d) Diproses menjadi Produk “A-1” tidak memerlukan investasi baru,tambahan biaya Rp
5.000/unit dengan harga jual baru Rp 18.500

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Jumlah

Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000

Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000

Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1”) 35.000.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk “A” menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena
mampu menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang diperoleh melalui
selisih dari tambahan pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp
50.000.000

Contoh lanjutan:
Misal Untuk memproses lebih lanjut dari produk “A” menjadi “A-1”diperlukan tambahan
investasi Rp 100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga tahun tingkat return on invesment 20%.

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 35.000.000

Keterangan Jumlah

Present Value Laba Differensial:


tahun 1 : 0,833 x Rp 35.000.000 29.155.000
tahun 2 : 0,694 x Rp 35.000.000 24.290.000
tahun 3 : 0,579 x Rp 35.000.000 20.265.000
Total nilai tunai laba differensial 73.710.000
Tambahan investasi 100.000.000
Nilai tunai bersih 26.290.000

Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp 100.000.000 tidak
menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat ini.

5.5.3. Menghentikan atau Melanjutkan Produk Tertentu


Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menghentikan atau melanjutkan
produk atau kegiatan tertentu dapat terjadi, jika perusahaan memiliki lini produk, memiliki
divisi yang berpotensial menyumbangkan kerugian, dengan pertimbangan:
1) Pendapatan differensial dan biaya differensial yang hilang
2) Manfaat biaya terhindar yg diperoleh
Jika lini produk harus ditutup, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan:
1) Kontribusi pendapatan yang dikorbankan
2) Manfaat biaya yang dapat dihindarkan
3) Biaya yang tidak dapat dihindarkan
4) Total manfaat yang diperoleh

Contoh:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan Produk A Produk B Produk C

Penjualan 500.000.000 250.000.000 250.000.000


Biaya Variabel 260.000.000 105.000.000 115.000.000

Laba Kontribusi 240.000.000 145.000.000 135.000.000

Biaya tetap terhindarkan 120.000.000 80.000.000 110.000.000


Biaya tetap tak terhindar 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total biaya tetap 150.000.000 110.000.000 140.000.000

Laba bersih 90.000.000 35.000.000 - 5.000.000


Total Laba bersih dari PT. Wiarayuda (A + B + C) adalah Rp 120.000.000

INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PRODUK “C”

Keterangan Jumlah

Manfaat Biaya:
Biaya variabel 115.000.000
Biaya tetap yang terhindarkan 110.000.000
Total manfaat 225.000.000

Pengorbanan (pendapatan yg hilang) 250.000.000

Manfaat bersih - 25.000.000

Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000 karena
perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba
kontribusi sebesar Rp 25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke masing
masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggunakan alokasi atas
dasar kemampuan dari masing masing produk yang tercermin melalui perolehan laba
kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk tersebut, sehingga
perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total laba tetap tidak berubah.

Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008

Keterangan Produk A Produk B Produk C

Penjualan 500.000.000 250.000.000 250.000.000


Biaya Variabel 260.000.000 105.000.000 115.000.000

Laba Kontribusi 240.000.000 145.000.000 135.000.000


Biaya tetap terhindarkan 120.000.000 80.000.000 110.000.000
Biaya tetap tak terhindar* 41.538.000 25.096.000 23.366.000
Total biaya tetap 161.538.000 105.096.000 133.366.000

Laba bersih 78.462.000 39.904.000 1.634.000

Catatan:
a. Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi
b. Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi

5.5.4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu


memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik
secara terus menerus. Hal itu berdampak perusahaan akan memiliki kapasitas yang
menganggur yang seringkali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan
penetapan harga jual di bawah harga jual normal.

Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah diguna
kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit. Anggaran
tahun 2008 untuk 150 unit sebagai berikut:

Biaya Variabel:
Biaya produksi (V) Rp 400 Rp 60.000.000
Biaya komersial (V) Rp 120 Rp 18.000.000

Biaya Tetap:
Biaya overhead (T) Rp 300 Rp 45.000.000
Biaya komersial (T) Rp 150 Rp 22.500.000
Total biaya penuh produk “A” Rp 970 Rp 145.500.000

Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di terima
atau ditolak?
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN

Keterangan Jumlah

Pendapatan Differensial:
■ 30.000 unit x Rp 750 22.500.000

Biaya Differensial:
■ Biaya produksi (v) 30.000 x Rp. 400 12.000.000
■ Biaya komersial (v) 30.000 x Rp. 120 3.600.000
Jumlah 15.600.000
Laba Differensial 6.900.000

Kesimpulan:
Pesanan khusus diterima, karena memberi kontribusi margin sebesar Rp 6.900.000 yaitu
selisih dari tambahan pendapatan dan tambahan biaya yang muncul karena ke putusan yang
harus diambil

5.5.5. Menyewakan atau Menjual

Contoh kasus:

Keterangan Menyewakan Menjual Perbedaan


Pendapatan Sewa/Jual Rp.1.250.000 Rp.1.000.000 Rp. 250.000
Biaya reparasi & asuransi Rp. 350.000 Rp. 60.000 Rp. 290.000

Pendapatan bersih Rp. 900.000 Rp. 940.000 Rp. 40.000

Kesimpulan :
Perusahaan lebih baik menjual mesin Karena lebih menguntungkan sebesar Rp. 40.000,- .
Apabila terdapat biaya penyusutan missal sebesar Rp. 1.200.000 sehingga nilau buku mesin
menjadi Rp. 800.000,- (Rp. 2.000.000 – Rp. 1.200.000), tidak perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan, karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam (sunk cost)

PERTANYAAN ESSAI

1. Jelaskan mengapa sistim akuntansi regular harus dirancang untuk memudahkan


penyediaan informasi akuntansi deferensial.
2. Jelaskan pengertian informasi akuntansi deferensial dan manfaatnya
3. Dalam Make or buy decision informasi yang relevan adalah biaya deferensial,
jelaskan.
4. Jelaskan perbedaan informasi akuntansi penuh dengan informasi akuntansi
deferensial
5. Jelaskan kesamaan dan perbedaan present value method dengan discounted cash
flows method
6. Jelaskan penghitungan biaya modal untuk investasi yang sumber
pembelanjaannya berasal dari pinjaman
7. Jelaskan dampak pajak penghasilan terhadap keputusan investasi

SOAL LATIHAN

1. Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan keputusan make or buy. Sebelumnya


perusahaan tersebut membeli salah satu suku cadangnya dari pemasok luar sebanyak
1.000 unit setahun dengan harga Rp. 4.700 perunit. Menurut taksiran, biaya untuk
memproduksi sendiri satu unit suku cadang tersebut sebesar Rp. 2.900. Untuk
memproduksi sendiri suku cadang tersebut perusahaan harus membeli mesin dan
ekuipmen seharga Rp. 4.600.000. Diperkirakan mesin tersebut memiliki umur
ekonomis 4 tahun. Biaya modal sebesar 15% dari total investasi. Alternative apa yang
akan dipilih oleh perusahaan, make or buy, jelaskan dengan perhitungan

2. Dalam tahun anggaran 20XX PT. X menjual produk A sebanyak 150.000 unit dengan
harga jual perunit Rp. 1.250. Adapun anggaran biaya tahun itu menunjukkan biaya
variable perunit sebesar Rp. 520 dan biaya tetap pertahun Rp. 47.500.000. Misalnya
perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dari perusahaan lain
dengan harga yang diminta pemesan Rp. 750 perunit, maka jelaskan pendapat anda
apakah sebaiknya perusahaan X menerima atau menolak pesanan khusus tersebut.

3. Jika suatu perusahaan merencanakan investasi sebesar Rp. 84.000.000 dalam suatu
mesin yang akan didepresiasi selama 10 tahun dengan metode garis lurus tanpa nilai
residu, dimana aliran kas bersih setelah pajak sebesar Rp. 10.000.000 pertahun dalam
jangka waktu 6 tahun pertama dan sebesar Rp. 12.000.000 setiap tahun untuk 4 tahun
berikutnya, maka hitunglah pay back period investasi tersebut.

4. sebuah perusahaan memiliki aktiva penuh sebesar Rp. 4.000.000.000, Pendapatan


penuh Rp 3.600.000.000, biaya penuh Rp. 2.400.000.000 dan beban modal 20% dari
aktiva. Berapakah residual income yang diterima perusahaan?

5. Perusahaan yang anda survei ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan
teknologi
komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya
sebesar Rp2.400.000,00. Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis
selama 5 tahun tanpa adanya nilai residual. Setiap tahunnya, perusahaan
mengharapkan
pendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kas sebesar Rp
3.000.000,00. Diminta:
a. Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!
b. Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan
(1) investasi awal dan (2) investasi rata-rata!
c. Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan 10%!
d. Hitungkah IRR mesin otomatis!
e. Apakah sebaiknya perusahaan membeli mesin tersebut?

Anda mungkin juga menyukai