Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
oleh :
ASTRISA SILVIA F.
1117042
Keperawatan 4-B
BANDUNG
2020
TOPIK PENELITIAN
1
D. Das Sein / Kenyataan :
Pada kenyataannya perawat yang sudah bekerja di rumah sakit banyak yang
tidak berkeinginan melanjutkan pendidikan dengan alasan tidak mau berfikir,
banyak pekerjaan rumah, mengurus anak, dan alasan yang tidak kalah penting
adalah keterbatasan biaya serta faktor usia. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Witriza Aprilia Putri (2017), bahwa di RS Islam IBNU SINA Bukit tinggi
lebih dari separuh 24 (66,7%) orang responden motivasi perawatnya tinggi, 12
(33,3%) orang responden motivasi perawatnya masih rendah. Kurangnya perawat
yang memadai dan kompeten dalam pelayanan keperawatan dapat memberikan
dampak negatif terhadap rumah sakit berupa menurunnya kualitas pelayanan
kepada pasien, meningkatnya resiko terjadinya kejadian yang tidak diinginkan
yang juga berdampak pada bertambahnya waktu perawatan dan meningkatnya
biaya perawatan pasien, jumlah pasien akan berkurang, berkurangnya
pendapatan rumah sakit dan meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh
rumah sakit.
Sedangkan sistem pengembangan karier perawat sampai saat ini masih belum
jelas. Hal ini ada hubungannya dengan bervariasinya jenjang pendidikan
perawat. Pendidikan keperawatan diselenggarakan berdasarkan pada kebutuhan
akan pelayanan keperawatan, seperti tercantum dalam Undang-Undang
Kesehatan No. 23/1992/. Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Kesehatan
Nasional No.2/1989 dinyatakan bahwa pendidikan tinggi diperlukan guna
menyediakan tenaga profesional. Berpedoman kepada Undang-Undang di atas,
maka yang dikatakan sebagai tenaga keperawatan yang profesional adalah perawat
dengan Berlatar belakang pendidikan minimalnya setingkat diploma (DIII)
(Robins,2013).
2
menganggapnya sebagai formalitas didalam manajemen rumah sakit. Perencanaan
karir seringkali dibuat lebih mudah ketika peta karir diciptakan untuk membantu
pengembangan rencana utama jangka panjang. Kurangnya keinginan dan
motivasi dari perawat untuk melanjutkan pendidikan dan melakukan
pengembangan karir di rumah sakit akan memberikan dampak pada tingkat
kepuasan pasien di rumah sakit.
Kualitas pelayanan kesehatan dari perawat yang memuaskan tentunya tidak
terlepas dari motivasi kerja dan pengembangan karir yang dimiliki perawat. Terkait
dengan hal tersebut peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan motivasi
dengan pengembangan karir perawat.