Anda di halaman 1dari 54

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL
(S P O)
MANGGIS

BIDANG HORTIKULTURA
DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN TRENGGALEK
2010
KATA PENGANTAR

Mutu produk buah merupakan bagian integral dari


subsistem produksi buah-buahan yang tidak dapat dipisahkan.
Produk buah dapat menjadi komoditi agribisnis bila dalam sistem
produksinya menerapkan standar mutu dan jaminan mutu terhadap
konsumen.
Sistem perdagangan dewasa ini telah menempatkan
mekanisme standar mutu dan jaminan mutu buah sebagai
persyaratan pokok yang wajib dipenuhi oleh seluruh produsen
buah, tak terkecuali untuk buah manggis yang merupakan salah
satu buah unggulan di kabupaten Trenggalek..
Produk buah manggis segar merupakan buah apomiksis
sehingga dapat menurunkan bibit sesuai dengan induknya. Namun
masih terjadi penurunan mutu baik selama proses pra panen,
panen maupun pasca panen. Oleh seabab itu untuk dapat
meminimalisasi terjadinya dampak buruk terhadap mutu buah
manggis , maka salah satu upaya yang dilakukan dapat melalui
Standar Prosedur Operasional (SPO) manggis di Desa Sawahan,
Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek sesuai spesifik di
wilayahnya. Prosedur Operasional (SPO) Manggis ini memuat
kaidah-kaidah berkebun manggis yang baik dan benar mulai dari
aspek budidaya, panen dan pasca panen hingga mekanisme
transportasi buah segar.
Buku SPO manggis ini merupakan acuan bagi
petani/produsen, pedagang maupun petugas di sentra produksi
manggis untuk menyusun SPO yang spesifik lokasi dengan
melakukan modifikasi pada bagian-bagiannya agar sesuai dengan
target yang ingin dicapai dan kondisi agroekosistem setempat
dengan mengacu pada rekomendasi BPTP maupun petani maju.
Buku SPO manggis ini diakui masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, akan terus dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan. Dengan demikian berbagai saran dan
masukan yang bersifat membangun dari semua pihak yang terkait
dengan sistem agribisnis manggis ini akan sangat kami harapkan.
Dan akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi para
produsen/petani, pedagang maupun petugas dalam meningkatkan
produktivitas dan mutu buah manggis.

Trenggalek, Mei 2011

KEPALA DINAS
PERTANIAN KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN
KABUPATEN TRENGGALEK

Ir. JOKO SURONO


Pembina Utama Muda
NIP. 19590303 198110 1 001
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar.............................................................. i
Daftar Isi....................................................................... iii
Daftar Tabel.................................................................. v
Daftar Gambar............................................................... vi

PENDAHULUAN......................................................... 1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL.................. 2

I. PEMILIHAN LOKASI.................................... 2
II. PENENTUAN WAKTU TANAM.................. 5
III. PENYIAPAN LAHAN.................................... 7
Sub Kegiatan: Pembersihan Lahan.................. 7
Sub Kegiatan: Pengajiran................................. 10
Sub Kegiatan: Pembuatan Lubang Tanam....... 11
Sub Kegiatan: Penutupan Lubang Tanam........ 13
IV. PENYIAPAN BENIH/BIBIT.......................... 15
V. PENANAMAN................................................ 17
VI. PEMUPUKAN................................................. 20
VII. PENGAIRAN................................................... 24
VIII. PEMANGKASAN TANAMAN...................... 25
IX. PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN..... 28
X. PENGENDALIAN OPT.................................. 30

XI. SANITASI KEBUN......................................... 37


XII. PENENTUAN SAAT PANEN........................ 39
XIII. PEMETIKAN................................................... 42
XIV. PENGUMPULAN BUAH HASIL PANEN.... 45
XV. PEMBERSIHAN BUAH................................. 47
XVI. SORTASI DAN GRADING............................ 49

XVII. TRANSPORTASI............................................ 52
CONTOH FORM-FORM CATATAN KEGIATAN....
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.
Tabel 2. Dosis Pupuk Per Pohon Manggis.................. 22
Tabel 3. Jenis, Gejala dan Pengendalian Hama Pada
33
Manggis.........................................................
Tabel 4. Jenis, Gejala dan Pengendalian Penyakit
35
Pada Manggis................................................
Tabel 5. Indeks Kematangan Buah Manggis............... 41
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pembersihan lahan....................................


Gambar 2. Lubang tanam manggis.............................
Gambar 3. Penutupan lubang tanam disertai
penambahan pupuk organik......................
Gambar 4. Bibit manggis yang siap untuk ditanam...
Gambar 5. Penanaman manggis.................................
Gambar 6. Pemupukan pada tanaman manggis umur
8 tahun......................................................
Gambar 7. Penyiangan dan pembumbunan................
Gambar 8. Penyaputan bubur California pada batang
tanaman manggis......................................
Gambar 9. Pemetikan buah manggis memakai
orok-orok..................................................
Gambar 10. Pengumpulan buah hasil panen................
Gambar 11. Kegiatan sortasi/grading buah
mangis.......................................................
Gambar 12. Grade buah manggis.................................
PENDAHULUAN

Manggis(Garcinia mangostana L)ada dua macam yaitu


varitas lokal Trenggalek dan lokal Kaligesing. Manggis merupakan
salah satu jenis buah unggul Kabupaten Trenggalek yang cukup
dikenal masyarakat. Buah ini juga dikenal dengan nama Queen Of
Fruit yang artinya ratu buah, karena mempunyai penampilan buah
yang menarik, juga disebut buah kejujuran karena jumlah kelopak
bunga dengan jumlah biji yang ada didalam buah sama jumlahnya.
Produksi Manggis Indonesia dari tahun ke tahun terus
meningkat. Dibandingkan dengan jenis buah lain, perkembangan
komoditas Manggis memang tidak sepesat beberapa buah tropika
Indonesia lainnya baik dari peningkatan luas panen maupun
produksi. Di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2009, luas tanam
manggis seluas 147,067 pohon, dengan luas panen 7,485 pohon
dengan produksi 14,647 ton. Lokasi manggis menyebar di
Kecamatan Munjungan, Dongko, Pule, Bendungan , Watulimo dan
Kecamatan Watulimo dengan luas tanam manggis seluas 16,488
pohon, dengan luas panen 2,114 pohon dengan produksi 831ton.

Di Kecamatan Watulimo mempunyai agroklimat kemiringan


lahan 20 – 45 %. Katagori agak berbukit,ketinggian tempat diatas
05 – 700 dpl, Morfologi wilayah : perbukitan, jenis tanah Podsolik
Humik,bahan induk : andesit, basalt, karakteristik salum
dangkal,tekstur halus(atas), halus (bawah),drainase cepat, bahaya
erosi, reaksi agak masam .kesuburan agak rendah. Kesesuaian
lahan S3K : sesuai marginal untuk ditanami buah-buahan terutama
tanaman manggis. Hidrologi produktif terdapat setempat-tempat .
Tanah berstruktur gembur dan subur dengan pH 5,5 – 6,0
Agroklimat yang meliputi Suhu berkisar antara 20 o - 28oC, Curah
hujan berkisar 2000-2500 mm/tahun, komposisi bulan basah7 dan
kering adalah 5. Cahaya matahari langsung dengan lama
penyinaran minimum 7 jam per hari.
Varitas yang ditanam di Trenggalek adalah jenis lokal.
Karakteristik manggis yang ditanam di Desa Sawahan Kecamatan
Watulimo memiliki ciri-ciri antara lain bentuk buah bulat, ukuran
buah 80 – 120 gram, warna kulit buah ungu kemerahan, warna
daging buah putih salju , rasa buah manis sedikit asam, aroma
manis. Buah manggis sangat lezat jika dimakan dalam keadaan
segar.

TARGET
Dengan tersusunnya buku pedoman Standar Prosdur Operasional
(SPO) Mangis Kabupaten Trenggalek ini diharapkan dapat
meningkatkan : (a) Produksi, (b) Produktivitas, (c) Buah layak
diekspor (mutu baik) dan dapat menurunkan serangan hama dan
penyakit.
- Produksi : 50 kg/phn (> umur 20 thn)
- Produktivitas : 5 ton/Ha
- Grade/kelas :
A : 6 – 8 buah/kg (15 %)
B : 9 – 10 buah/kg (60 %)
C : 11 – 12 buah/kg (15 %)
Non kelas : > 12 buah/kg (10 %)
-

KEGIATAN

Untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan di atas melalui


penerapan SPO manggis Kabupaten Trenggalek maka diperlukan
beberapa kegiatan yaitu Pemilihan Lokasi, Pemilihan Waktu
Tanam, Penyiapan Lahan, Penyiapan Bibit, Penanaman,
Pemupukan, Pengairan, Pemangkasan Tanaman, Penyiangan dan
Pembumbunan, Pengendalian OPT, Sanitasi Kebun, Penentuan
Saat Panen, Pemetikan, Pengumpulan Buah Hasil Panen,
Pembersihan Buah, Sortasi, Grading dan Transportasi.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


MANGGIS

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG I .....................

“Pemilihan Lokasi ” Halaman Revisi Disahkan


1/3 ...................

I. PEMILIHAN LOKASI
A. Definisi:
Memilih lokasi tanam yang sesuai dengan syarat tumbuh
tanaman manggis

Tujuan:
Agar diperoleh lingkungan tumbuh yang sesuai dengan
kebutuhan ideal syarat tumbuh tanaman manggis.

B. Validasi:
a. Pengalaman Petani Desa Sawahan
b. Petugas, pelaku agribisnis manggis
c. Sumber Data :
- Hasil Analisis Peta Digital Rupa Bumi Indonesia Skala 1 :
250.000 (Bakosurtanal, 1999)
- Citra Landsat 7 ETM+ 13 Mei 2003, 27 Mei 2002,30
Agustus 2002
- Peta Indonesia (Bakosurtanal,2004)
- Peta Hidrogeologi lembar Kediri – Yogyakarta, Skala
1 : 250.000 (Direktorat Geologi Tata Lingkungan)

C. Alat dan Bahan:


a. Data Kemiringan dan ketinggian tempat,
b. Jenis tanah, pH Tanah
c. Data iklim 10 tahun terakhir untuk mengetahui tingkat curah
hujan dan suhu udara tahunan.
d. ATK

D. Fungsi:
a. Data Topografi,Morfologi, Geologi dan Hidrologi untuk
mengetahui kemiringan dan ketinggian tempat, jenis tanah.
b. Data curah hujan untuk mengetahui tingkat curah hujan dan
suhu udara tahunan di suatu daerah
c. pH tanah untuk mengukur tingkat keasaman tanah
d. ATK untuk mencatat segala kegiatan yang dilakukan

E. Prosedur Pelaksanaan:
a. Pengalaman petani
b. Petugas mencari beberapa sumber data yang diperlukan
c. Mencatat segala kegiatan yang dilakukan
d. Melakukan pengkajian lahan dengan persyaratan-
persyaratan standar lahan yang sesuai untuk budidaya
manggis
e. Buat denah rencana tata guna/ruang(desain) kebun

F. Sasaran :
a. Diperoleh lokasi dengan kondisi:
- Topografi, kemiringan 20 – 45 %. Katagori agak
berbukit,ketinggian tempat diatas 500 – 800 dpl
- Morfologi wilayah : perbukitan.
- Jenis tanah Podsolik Humik,bahan induk : andesit,basalt,
karakteristik salum dangkal,tekstur halus(atas), halus.
(bawah),drainase cepat, bahaya erosi, reaksi agak
masam. Kesuburan agak rendah. Kesesuaian lahan S3K :
sesuai marginal untuk ditanami buah-buahan.
- Hidrologi produktif terdapat setempat-tempat.
- Tanah berstruktur gembur dan subur dengan pH 5,5 – 6,0
- Agroklimat yang meliputi Suhu berkisar antara 20o -
28oC, Curah hujan berkisar 2000-2500 mm/tahun,
komposisi bulan basah7 dan kering adalah 5. Cahaya
matahari langsung dengan lama penyinaran minimum 7
jam per hari.
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. II .....................

“Penentuan Waktu Halaman Revisi Disahkan


Tanam” 1/2 ...................

II. PENENTUAN WAKTU TANAM

A. Definisi:
Menetapkan waktu tanam yang tepat bagi penanaman manggis

B. Tujuan:
Agar diperoleh waktu tanam yang tepat sehingga tanaman
manggis dapat tumbuh baik diawal pertumbuhannya.

C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004

D. Alat dan Bahan:


a. Data iklim 10 tahun terakhir
b. Informasi/sejarah penggunaan lahan

E. Fungsi:
a. Data curah hujan untuk mengetahui tingkat curah dan suhu
udara tahunan di suatu daerah
b. Informasi/sejarah lahan untuk mengetahui permasalahan
dan situasi terakhir lahan

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Mencari Data untuk mendapatkan data iklim 10 tahun
terakhir
b. Lakukan pengkajian untuk mengetahui saat-saat air
tersedia secara alami dilahan atau saat musim hujan tiba
c. Lakukan diskusi dengan pengelola lahan sebelumnya atau
masyarakat sekitar lokasi lahan mengenai kebiasaan
menanam di lokasi tersebut
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Diketahui awal bulan basah (musim hujan tiba) sampai dua
bulan sesudahnya untuk menentukan awal musim tanam.

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG. III .....................
“Penyiapan Lahan” Halaman Revisi Disahkan
1/ 8 ...................

III. PENYIAPAN LAHAN

Sub Kegiatan: I. Pembersihan Lahan

A. Definisi:
Membersihkan lahan dari tanaman / sisa-sisa tanaman, rumput
dan pengaturan jarak tanam untuk tanaman lain

B. Tujuan:
Agar diperoleh lahan yang siap ditanami dan terbebas dari
gangguan fisik (batu-batuan) maupun biologis (gulma atau
sisa-sisa tanaman)

C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas PHP, pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004

D. Alat dan Bahan:


a. Cangkul
b. Sabit
c. Linggis
d. Kapak

E. Fungsi:
a. Cangkul untuk membersihkan tanah dari rumput dan sisa-
sisa semak yang tertinggal serta untuk mengolah tanah
b. Sabit untuk membersihkan rumput dan semak semak
c. Linggis untuk membersihkan sisa akar tanaman
d. Kapak untuk memotong dan membersihkan semak, pohon
kecil, cabang dan ranting pohon besar yang dapat
menghalangi pertumbuhan tanaman muda

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Bersihkan lahan dari batu-batuan, gulma, semak pohon
kecil, cabang dan ranting pohon besar yang dapat
menghalangi pertumbuhan tanaman muda
b. Buang kotoran dan sisa-sisa bahan yang telah dibersihkan
pada tempat tertentu yang aman
c. Bakar sisa-sisa gulma, semak pohon kecil, cabang dan
ranting pohon besar
d. Buat calon lubang tanam, jalan kebun, dan fasilitas kebun
lain seperti bak penampung air, sesuai rencana tata ruang
(desain) kebun pada SPO pemilihan lokasi yang telah
ditetapkan.
e. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
 Lahan bebas batu-batuan, gulma, semak pohon kecil,
cabang dan ranting pohon besar yang dapat menghalangi
pertumbuhan tanaman muda.
 Tersedia lahan untuk lubang tanam, jalan kebun, dan lain
sebagainya

Sub Kegiatan: II. Pemasangan Ajir

A. Definisi:
Memasang tanda pada lokasi lubang tanam manggis sesuai
jarak yang telah ditetapkan
B. Tujuan:
Agar diperoleh jarak tanam yang optimum
C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004
D. Alat dan Bahan:
- Tali rafiah
- Ajir bambu
- Meteran
E. Fungsi:
a. Tali rafia untuk memandu dan membatasi jauh jarak antar
lubang tanam
b. Ajir bambu untuk menandai lokasi calon lubang
c. Meteran sebagai alat ukur
F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Buat tanda dengan jarak 8 m x 10 m antar lubang dengan
ajir bambu dengan mempertimbangkan keadaan lahan
kebun dan lain sebagainya yang telah direncanakan.
b. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
 Tersedianya calon lubang tanam dengan jarak 8 mx10 m
antar lubang.

Sub Kegiatan : III. Pembuatan Lubang Tanam


A. Definisi:
Membuat lubang tanam sebagai lokasi permanen penempatan
bahan tanam (benih/bibit tanaman manggis)

B. Tujuan:
Agar diperoleh lubang tanam yang memungkinkan
pertumbuhan perakaran tanaman berkembang secara optimal.

C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004

D. Alat dan Bahan:


- Cangkul dan Solet
- Meteran
- Linggis

E. Fungsi:
a. Cangkul dan Solet untuk melubangi tanah
b. Meteran sebagai alat ukur

c. Linggis untuk menggali tanah bila ada bebatuan didalam


tanah

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Buat lubang dengan ukuran panjang x lebar dan dalam =
50 x 50 x 50 cm
b. Pisahkan separuh tanah bagian atas dan separuh bagian
bawah pada sisi yang berbeda.
c. Biarkan lubang terbuka selama 2 minggu – 1 bulan
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Tersedianya lubang tanam dengan ukuran panjang x lebar dan
dalam = 50 x 50 x 50 cm

Sub Kegiatan: IV. Penutupan Lubang Tanam

A. Definisi:
Menutup lubang tanam yang telah dilubangi

B. Tujuan:
Agar diperoleh kondisi tanah dengan kelembaban, kesuburan
dan aerasi yang baik bagi perakaran tanaman.

C. Validasi:
a. Pengalaman petani Kalmpok Sawahan dan petugas

D. Alat dan Bahan:


- Cangkul
- Pupuk Organik (Pupuk Kandang)
- Zak /kaleng bekas

E. Fungsi:
a. Cangkul untuk mengembalikan tanah ke lubang
b. Pupuk Organik (Pupuk Kandang) untuk menambah dan
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
c. Zak/kaleng bekas untuk ukuran dan mengangkut pupuk
kandang

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Campur tanah bagian atas dengan 10 Kg (1 Zak) bokashi
plus
b. Masukkan tanah bagian atas yang telah dicampur pupuk
kebagian dasar lubang dan diikuti tanah bagian bawah.
c. Biarkan lubang yang telah tertutup sampai waktu
penanaman tiba (pada permulaan musim hujan)
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Tersedianya lubang tanam yang siap ditanami dan memiliki
kesuburan yang mencukupi

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG. IV .....................
“Penyiapan Benih” Halaman Revisi Disahkan
1/ 2 ...................

IV. PENYIAPAN BENIH

A. Definisi :
Menyiapkan benih unggul bermutu

B. Tujuan :
a. Menjamin benih yang ditanam sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menjamin benih memiliki tingkat keseragaman yang tinggi
c. Menjamin benih berkualitas dan berproduktivitas tinggi
d. Menjamin benih bebas hama dan penyakit

C. Validasi :
Pedoman dari BPSB Kab. Trenggalek

D. Bahan dan Alat :


a. Benih
b. Pisau
c. Alat Transportasi
d. Alat angkut
e. ATK

E. Fungsi :
a. Benih Sedling
b. Pisau untuk membuka polibag/keranjang
c. Alat Transportasi untuk mengangkut benih dari produsen ke
lahan
d. Alat angkut untuk mendekatkan benih ke lubang
F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Gunakan benih manggis sedling / dari penangkar terpercaya
b. Pilih benih yang berumur lebih 2 tahun
c. Pilih benih yang sehat, pertumbuhan seragam dengan
perakaran yang kuat.
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran :
a. Benih / bibit bebas dari hama penyakit
b. Benih / bibit berasal dari penangkar terdaftar dan bersertifikat,
atau bila diproduksi sendiri berasal dari benih yang diperoleh
dari tahapan produksi benih sesuai SPO yang ada

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG. V .....................
“Penanaman” Halaman Revisi Disahkan
1/3 ...................

V. PENANAMAN

A. Definisi:
Meletakan benih manggis pada lubang tanam yang telah
dipersiapkan

B. Tujuan:
Agar tanaman segera menemukan lokasi tumbuh yang optimal
bagi pertumbuhan dan perkembangannya .

C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004

D. Alat dan Bahan:


- Cangkul
- Bilah Kayu/bambu
- Benih manggis
- Tanaman lain / peneduh

E. Fungsi:
a. Cangkul untuk menggali dan mengembalikan tanah ke
lubang
b. Bilah kayu/bambu untuk menopang tanaman muda
c. Benih manggis sebagai calon tanaman produktif utama

d. Air untuk memadatkan, memberi kelembaban dan


kebutuhan air tanaman muda
e. Peneduh dari tanaman yang telah ada untuk memberi
naungan tanaman muda dari pengupan dan sengatan sinar
matahari

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Gali lubang tanam yang telah ditimbun seukuran polibag/
wadah benih manggis
b. Persiapkan benih dan letakkan di dekat lokasi lubang
tanam
c. Buka alas/wadah benih terlebih dahulu secara hati-hati
agar tidak melukai perakaran.
d. Letakan benih di dasar lubang tanaman
e. Timbun benih dengan tanah bagian atas sampai setinggi
leher akar (Benih ditimbun dengan tanah hingga kira-kira
2,5 cm diatas leher akar).
f. Padatkan tanah bagian atas dan disiram air. Untuk
mengurangi penguapan air, tanah dapat ditutup dengan
seresah daun/mulsa. Peneduh (daun kelapa) juga sebaiknya
dipasang supaya benih yang baru tidak mati karena
sengatan panas matahari
g. Tancapkan sebatang/sebilah kayu/bambu dekat tanaman
yang baru ditanam dan mengikatnya
h. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
a. Benih manggis muda tertanam pada lokasi yang telah
ditentukan
b. Merapikan tanaman untuk naungan
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. VI .....................

“Pemupukan” Halaman Revisi Disahkan


1/3 ...................

VI. PEMUPUKAN

A. Definisi:
Menambah unsur /nutrisi bagi kebutuhan pertumbuhan
tanaman
B. Tujuan:
a.Menambah kebutuhan unsur hara (nutrisi) yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b. Memperbaiki struktur tanah .
C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004
D. Alat dan Bahan:
- Cangkul
- Pupuk
- Timba/kaleng bekas
- Timbangan/ukuran
E. Fungsi:
a. Cangkul untuk menggali dan mengembalikan tanah ke
lubang
b. Pupuk Organik (Pupuk Kandang) untuk menambah dan
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
c. Timba/kaleng bekas untuk mengangkut bahan pupuk
d. Timbangan/ukuran untuk membantu menentukan jumlah
pupuk yang digunakan

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Buat lubang menyerupai parit mengelilingi batang selebar
tajuk daun dengan jari-jari + 60 cm, selebar dan sedalam +
20 cm
b. Persipkan pupuk yang dibutuhkan dalam wadah yang
sudah ditentukan.
c. Taburkan pupuk secara merata dalam lubang, lalu ditutup
daun kelapa
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Tanaman manggis tumbuh normal tanpa memperlihatkan
gejala defisiensi unsur hara. Jenis pemupukan dilakukan ada
dua :
a.Tanaman Muda
b. Tanaman Produktif

Dosis pupuk manggis yang digunakan sebagaimana Tabel 2.

Tabel 2. Dosis Pupuk Per Pohon manggis

Waktu Pemupukan Pupuk kandang (kg)


Saat Tanam 10
3 - 12 Bulan setelah tanam 15
1 – 3 tahun setelah tanam 20
>3 tahun
25
setelah tanam
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. VII .....................

“Pengairan” Halaman Revisi Disahkan


1/1 ...................

VII. PENGAIRAN

A. Definisi:
Mengatur ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhan
tanaman
B. Tujuan:
Menyediakan kebutuhan air bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan dan petugas
D. Alat dan Bahan:
- Pengairan Tadah Hujan
E. Fungsi:
a. Sebagai satu satunya penyiraman yang mengandalkan
alam
F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Kebutuhan air bagi tanaman ditentukan pada saat musim
penghujan
b. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Tanaman manggis tumbuh normal tanpa memperlihatkan
gejala Kekeringan / kekurangan air.
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. VIII .....................

“Pemangkasan” Halaman Revisi Disahkan


1/3 ...................

VIII. PEMANGKASAN

A. Definisi:
Memangkas bagian tertentu dari ranting tanaman
B. Tujuan:
- untuk mengurangi ranting tanaman yang
kering/rusak,
- untuk merangsang timbulnya bunga dan
memelihara produktivitas tanaman
- untuk memudahkan pengelolaan serta panen buah.
C. Validasi:
a. Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis
b. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan,Dirjen
Bina Produksi Hortikultura Deptan ,2004

D. Alat dan Bahan:


- Gunting pangkas
- Gergaji

E. Fungsi:
a. Gunting pangkas untuk memotong tunas, ranting dan daun
yang berdiameter kecil
b. Gergaji untuk memotong bagian cabang yang berukuran
besar
F. Prosedur Pelaksanaan :
 Pemangkasan Pada Tanaman Belum Menghasilkan
a. Persiapkan peralatan yang akan
dipergunakan untuk memangkas
b. Lakukan identifikasi letak/bagian yang
akan dipangkas
c. Potong ranting bagian bawah dan tunas
air
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format
yang digunakan

 Pemangkasan Pada Tanaman Menghasilkan


a. Persiapkan peralatan yang akan
dipergunakan untuk memangkas
b. Lakukan identifikasi dan pemotongan
pada bagian yang akan dipangkas seperti:
- cabang yang tidak menghasilkan buah (tidak
produktif)
- cabang yang terletak didalam tajuk tanaman
- cabang-cabang yang kurus, berdaun kecil dan sedikit
mendapat sinar matahari
- Cabang sekunder yang pertumbuhannya tajam
- Perlakuan pemangkasan dilakukan setelah panen
untuk tumbuhnya tunas produktif
- Lakukan pencatatan sebagaimana format yang
digunakan

G. Sasaran:
Tanaman manggis memiliki bentuk vegetasi yang ideal dan
percabangan yang produktif
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. IX .....................

“Penyiangan/pembumbunan Halaman Revisi Disahkan


1/2 ...................

IX. PENYIANGAN / PEMBUMBUNAN

A. Definisi:
Membersihkan pengganggu tanaman / gulma disekitar pohon
manggis.
B. Tujuan:
Menghindari persaingan penyerapan unsur hara oleh tanaman
pengganggu.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas dan pelaku
agribisnis manggis
D. Alat dan Bahan:
- Cangkul
- Sabit
E. Fungsi:
a. Cangkul untuk
membersihkan rumput disekitar tanaman
b. Sabit untuk membersihkan /
memotong tanaman pengganggu
F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Tanaman pengganggu disabit sampai mendekati
permukaan tanah.
b. Memangkas tanaman pengganggu
c. Memotong tanaman pengganggu yang agak
besar.
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang
digunakan
G. Sasaran:
Tanaman manggis terbebas dari gangguan gulma dan tanaman
lain
Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat
Produksi MG. X .....................

“Pengendalian OPT” Halaman Revisi Disahkan


1/7 ...................

X. PENGENDALIAN OPT

A. Definisi:
Upaya pencegahan organisme pengganggu tanaman melalui
pengamatan dan pengendalian timbulnya OPT
B. Tujuan:
Mencegah timbulnya serangan OPT yang dapat mengurangi
mutu dan jumlah produksi buah manggis.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa “Nopember”, petugas, pelaku
agribisnis manggis, pustaka PKBT IPB Bogor 2007
D. Alat dan Bahan:
- Buku panduan dalam pengamatan OPT
- Sprayer
- Timba/bak plastik
- Masker
- Baju Lengan Panjang
- Sarung tangan
- Pestisida

E. Fungsi:
a. Buku panduan digunakan sebagai bahan informasi dan
petunjuk dalam pengendalian dan pemberantasan OPT
b. Sprayer digunakan sebagai wahana menyemprotkan bahan
pestisida ke permukaan tanaman
c. Timba/bak plastik untuk mencampur bahan pestisida dengan
air maupun bahan tambahan lain
d. Masker untuk menutup hidung dan menghidari tersedotnya
cairan pestisida lewat pernafasan
e. Baju lengan panjang untuk mencegah menempelnya bahan
pestisida yang disemprotkan ke badan/tangan
f. Sarung tangan untuk.....................
g. Pestisida sebagai larutan utama pengendali/ pemberantas
OPT
F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Pelajari jenis-jenis OPT utama pada manggis
b. Lakukan pengamatan terhadap OPT di kebun secara teratur
dan berkala
c. Tentukan jenis tindakan pencegahan maupun pemberantasan
yang perlu segera dilakukan.
d. Persiapkan bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk
pengendalian OPT seperti timba, sprayer, dll. Apabila
dipergunakan pestisida, hendaknya diketahui betul sasaran
OPT, jenis bahan kimia, dosis penggunaan, waktu
pelaksanaan dan lokasi penyemprotannya.
e. Beri tanda (tagging) pada pohon untuk menginformasikan
tanggal pengendalian OPT, jenis dan cara pengendalian yang
dilakukan serta dan waktu pengamatan OPT rutin
selanjutnya.
f. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Tanaman manggis terbebas dari serangan/gangguan OPT
Adapun jenis-jenis OPT pada manggis adalah:

A. Hama
Beberapa jenis hama dikenal sebagai hama perusak utama pada
manggis manis. Jenis hama utama, gejala dan cara
pengendaliannya sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Jenis, Gejala dan Pengendalian Hama Pada Manggis

Jenis Hama Gejala dan Tanda- Pengendalian


tanda Serangan
Ulat Daun - Memakan daun muda  Kultur teknis
(Hyposidra talaca) (tanaman muda) dan Sanitasi kebun dengan cara
meninggalkan tulang membersihkan gulma dan
daunnya saja ranting kering di kebun
 Cara mekanis
Bila ditemukan hama segera
diambil dan dibunuh

 
Thrips - Burik pada buah  Pemasangan perangkap
(Scirtothrips sp.) - Adanya spot-spot putih kuning
yang menyebar pada  Alami dengan lampu
kulit buah manggis
Tupai - Memakan buah yang  Belum dilakukan
(Callosciurus notatus) tua dan muda (perangkap tupai/cegik)

Rayap - Merusak akar pada  Pakai kimia (Insektisida)


tanaman muda  Cara mekanik :
- Sanitasi kebun

Tungau - Serangan pada buah Menggunakan Agens Hayati


(Tetranychus spp.) mengakibatkan
timbulnya bercak-
bercak kecil pada
permukaan dan
kesegaran buah
menjadi berkurang
B. Penyakit
Jenis penyakit utama pada manggis berikut gejala dan cara
pengendaliannya sebagaimana Tabel 4.

Tabel 4. Jenis, Gejala dan Pengendalian Penyakit Pada Buah


Manggis

Getah Kuning - Batang dan buah  Kultur Teknis : sanitasi


mengeluarkan getah kebun, panen dengan
berwarna kuning menggunakan alat panen
 Cara Kimia : penyaputan
bubur California pada batang

Bercak Daun - Gejala penyakit adalah  Pengurangan tingkat


(Pestalotia) adanya bercak tidak kelembapan kebun dengan
beraturan pada daun. mengurangi/memangkas
tanaman pelindung dan
bagian tanaman manggis yang
sudah mati.

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG. XI .....................
“Sanitasi Kebun” Halaman Revisi Disahkan
1/2 ...................

XI. SANITASI KEBUN

A. Definisi
Upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kebun
B. Tujuan
- Memberikan lingkungan tumbuh yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman
- Memutuskan siklus hidup hama / penyakit tanaman sehingga
perkembangan OPT dapat ditekan
C. Validasi
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas, pelaku agribisnis
manggis
D. Alat dan bahan
- Sabit
- Cangkul

E. fungsi
a. Sabit untuk memotong / memangkas bagian tanaman dan
gulma
b. Cangkul untuk membersihkan gulma di permukaan tanah
dan menggali lubang sampah

F. Prosedur pelaksanaan
a. Persiapkan peralatan seperti sabit dan cangkul
b. Bersihkan semak-semak atau gulma di sekitar tanaman
sambil membalik tanah secara hati-hati
c. Ambil buah manggis terserang OPT yang jatuh maupun
yang masih berada di pohon
d. Kumpulkan daun, sisa gulma maupun buah pada galian
tanah yang telah dipersiapkan
e. Timbun sampah pada lubang tersebut
f. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran
Lingkungan kebun tampak bersih dan sehat

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG. XII .....................
“Penentuan Saat Halaman Revisi Disahkan
Panen” 1/3 ...................

XII. PENENTUAN SAAT PANEN

A. Definisi:
Memantau / melihat keadaan buah untuk ditentukan waktu
petiknya
B. Tujuan:
Memperoleh buah yang sesuai tingkat kematangan dan waktu
pemetikannya yang tepat.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas, pelaku agribisnis
manggis, pustaka BPTP Jatim 2007
D. Alat dan Bahan:
Poster tahap kematangan buah
E. Fungsi:
Poster tahap kematangan buah untuk memberi pedoman
tingkat kematangan buah yang ingin dicapai

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Pelajari panduan kriteria indeks kematangan buah yang
ada sebagaimana contoh pada Tabel 5.
b. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Tersedianya informasi waktu pemetikan buah sesuai
kebutuhan

Tabel 5. Indeks Kematangan Buah Manggis


Indeks warna Klasifikasi kematangan buah manggis

Warna kulit kehijauan dengan sedikit kesan merah, kulit buah masih
1
bergetah bila dipotong
Warna merah kekuningan dengan bercak merah, getah agak kurang dan isi
2
sulit dipisah dari kulit

Keseluruhan buah berwarna kemerahan, bercak merah masih jelas, sedikit


3
bergetah dan isi bisa dipisah dari kulit (indeks ini layak diekspor)

Warna coklat kemerahan (seluruh kulit), sudah bisa dihidangkan tapi masih
4
bergetah, untuk ekspor buah tidak boleh dipetik melebihi indeks ini

Warna ungu kemerahan (seluruh kulit), siap hidang dan isi mudah dilepas
5
dari kulit, tidak terdapat lagi getah di kulit
Warna ungu gelap atau kehitaman pada seluruh permukaan kulit, Pada
6
indeks ini mutu dan cita rasanya adalah yang terbaik

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG XIII .....................

“Pemetikan” Halaman Revisi Disahkan


1/3 ...................
XIII. PEMETIKAN

A. Definisi:
Proses pengambilan buah yang sudah menunjukkan ciri (sifat
khusus) matang panen.
B. Tujuan:
- Memisahkan buah yang telah masak dari tanaman
- Mendapatkan buah yang memiliki penampakan yang
seragam, mulus dan bersih sesuai permintaan konsumen
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas, pelaku agribisnis
manggis
D. Alat dan Bahan:
- Orok-orok
- Keranjang
- Tangga
- Tambang/tali
- Kantong penampung
E. Fungsi:
a. Orok-orok berfungsi untuk memanen buah
b. Keranjang/wadah bambu beralas untuk meletakkan
sementara buah yang telah dipanen
c. Tangga untuk membantu panen apabila posisi /letak buah
tinggi/susah dijangkau
d. Tambang/tali untuk menurunkan kantong penampung

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Pelajari dokumen-dokumen pengamatan yang
menginformasikan buah-buah yang hendak dipetik
b. Persiapkan peralatan panen seperti orok-orok, tangga,
keranjang bambu yang beralas lembut dll. Apabila posisi
buah tidak terjangkau dan hendak dipergunakan tangga.
Tangga dipasang sedekat mungkin dengan buah dan seaman
mungkin. Perlu dihindari ranting/ cabang yang mudah patah
c. Buah manggis dipetik menggunakan orok-orok, kemudian
yang sudah dipetik ditampung pada kantong penampung
setelah penuh diturunkan dengan tali kemudian dipindahkan
pada keranjang yang diletakkan di bawah pohon
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Terpetiknya buah sesuai dengan indeks kematangan yang
dikehendaki dengan baik

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG XlV .....................

“Pengumpulan Buah Halaman Revisi Disahkan


Hasil Panen” 1/3 ...................

X1V. PENGUMPULAN BUAH HASIL PANEN


A. Definisi:
Proses penempatan buah hasil panen pada tempat tertentu
untuk diproses lebih lanjut.
B. Tujuan:
- Mengurangi pengaruh ataupun resiko kerusakan buah
panen dari lingkungan seperti air hujan, panas matahari dll
- Menentukan langkah penanganan buah selanjutnya.
C. Validasi:
Pengalaman petani Kelompo Sawahan, petugas, pelaku
agribisnis manggis
D. Alat dan Bahan:
- Keranjang plastik kotak

E. Fungsi:
a. Keranjang plastik kotak untuk mengangkut buah dari
kebun ke tempat pengumpul

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Persiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat
pengumpulan dengan persyaratan antara lain: ternaungi,
lantai bersih, sirkulasi udara baik, suhu udara sekitar tidak
terlalu panas dan tersedia sumber air bersih, dll

b. Letakan/menata tumpukan keranjang buah dari kebun


secara hati-hati.
c. Keluarkan satu-persatu buah dari keranjang kemudian
letakkan buah ke keranjang plastik yang sudah beralas
secara perlahan-lahan
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Terkumpulnya buah hasil panen pada tempat pengumpul

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG XV .....................

“Pembersihan Buah” Halaman Revisi Disahkan


1/2 ...................

XV. PEMBERSIHAN BUAH


A. Definisi:
Proses menghilangkan kotoran yang menempel pada buah.
B. Tujuan:
- Menghilangkan kotoran (seperti debu/tanah, daun/ranting,
sarang hama, dll) yang masih menempel pada buah.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas, pelaku agribisnis
manggis
D. Alat dan Bahan:
- Lap kering
- Wadah beralas lembut
E. Fungsi:
a. Lap kering untuk mengelap buah
b. Wadah beralas lembut untuk meletakkan buah yang sudah
dibersihkan

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai
sarana pembersih
b. Ambil satu per satu buah dari keranjang dan mengelap
bagian buah yang kotor
c. Letakkan buah yang sudah dibersihkan pada tempat/wadah
yang telah dipersiapkan
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
G. Sasaran:
Buah bersih bebas kotoran.

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG XVI .....................

“Sortasi dan Halaman Revisi Disahkan


Grading” 1/3 ...................

XVI. SORTASI DAN GRADING


A. Definisi:
Proses pemilihan dan pemisahan buah berdasar standar mutu
manggis
B. Tujuan:
- Memisahkan buah yang baik dengan yang tidak baik.
- Mendapatkan buah yang memiliki keseragam antara lain:
varietas, berat, tingkat kesegaran, dan tingkat ketuaan.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa “Sri Rahayu II”, petugas, pelaku
agribisnis manggis, pustaka BPTP Jatim 2007
D. Alat dan Bahan:
- Wadah beralas lembut
- Timbangan
- Pedoman Kelas Mutu Manggis
E. Fungsi:
a. Wadah beralas lembut untuk meletakkan buah yang sudah
dipisahkan
b. Timbangan untuk mengetahui ukuran buah
c. Pedoman Kelas mutu manggis untuk memberi pedoman
pengkelasan buah

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Persiapkan sejumlah keranjang / wadah terpisah untuk
masing-masing kelas buah
b. Pilih buah yang sudah dicuci dan pisahkan ke tempat yang
terpisah antara buah-buah baik dengan yang tidak baik
berdasarkan:
- ada tidaknya cacat buah
- normal tidaknya bentuk dan ukuran buah
- ada tidaknya serangan hama atau penyakit pada buah
c. Ambil buah yang sudah disortasi satu per satu buah dan
memisahkannya sesuai dengan standar mutu buah manggis
yang ada. Standar Mutu buah manggis sesuai target yang
ingin dicapai
d. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Tersedianya buah sesuai kelas mutu

Gambar 12. Grade buah manggis


Grade Buah Manggis untuk Ekspor
1. Grade Super A : setiap kg berisi 6 – 8 buah
2. Grade AA : setiap kg berisi 10 – 13 buah
3. Grade AAA : setiap kg berisi 14 – 15 buah

Standar Operasional Nomor: Tanggal Dibuat


Produksi MG XVII .....................

“Transportasi” Halaman Revisi Disahkan


1/2 ...................

XVII. TRANSPORTASI
A. Definisi:
Proses memindahkan buah dari tempat penyimpanan ke pasar.
B. Tujuan:
Mempercepat distribusi buah agar sampai ke tangan
konsumen.
C. Validasi:
Pengalaman petani Desa Sawahan, petugas, pelaku agribisnis
manggis
D. Alat dan Bahan:
- Alat transportasi yang memadai
E. Fungsi:
a. Alat transportasi untuk mengangkut buah

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Persiapkan peralatan transpor beserta peralatan lain yang
diperlukan seperti tali dll
b. Lakukan pengecekan tanggal, lokasi dan jumlah buah yang
hendak dikirim
c. Letakan secara perlahan kemasan-kemasan buah dalam
kendaraan. Apabila hendak ditumpuk, diupayakan jumlah
tumpukan tidak melebihi

d. Pindahkan kemasan dengan hati-hati.


e. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Sasaran:
Terkirimnya buah ke tempat yang dikehendaki
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2002. Organisme Pengganggu Tanaman Utama Tanaman


Manggis. Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura. www.
deptan.go.id
Anonim, 2004. Pedoman Pengelolaan Kebun Percontohan. Ditjen Bina
Produksi Hortikultura. Departamen Pertanian. Jakarta

Anonim, 2004. Pedoman / Rekomendasi BPTP Propinsi Jawa Timur.


Surabaya

Anonim, 2006. Peta Hidrogeologi lembar Kediri – Yogyakarta, Skala 1 :


250.000. Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Jakarta

Anonim, 2006. Pedoman / Rekomendasi BPSB Kabupaten Trenggalek.


Trenggalek

Anonim, 2007. Langkah-langkah Pengelolaan OPT Pada Tanaman


Manggis. Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura.
Direktorat Jenderal Hortikultura. Jakarta

Anonim, 2007. Inovasi Teknologi Produksi Manggis. Pusat Kajian Buah-


buahan Tropika. IPB. Bogor

Bakosurtanal, 1999. Hasil Analisis Peta Digital Rupa Bumi Indonesia


Skala 1 : 250.000

Bakosurtanal, 2004. Peta Indonesia

Citra Landsat 7 ETM+. 13 Mei 2003, 27 Mei 2002, 30


Agustus 2002
Sumarauw, I.O. dan N. Maryana, 2007. Hama dan Penyakit Manggis.
Departemen Proteksi Tanaman. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor

Pengalaman Petani Desa ”Bunga harapan”, Petugas dan Pelaku Agribisnis


Manggis

Tim Penyusun : -------------


Penanggung Jawab : --------------
Ketua Pelaksana : --------------
Anggota :
Ir. Joko Surono ( Kepala Dinas Pertanian , Kehutanan dan Perkebunan
Kab. Trenggalek)
Ir. Heru Saptono ( Kepala Bidang Hortikultura, Disperhutbun Kab.
Trenggalek)
Ir. Hari Boedojo ( Kepala Seksi Produksi Hortikultura,Disperhutbun
Kab.Trenggalek )
Edi Hariyanto,SP ( Pengawas Benih Tanaman Kabupaten Trenggalek )
Marjono, SP ( Koordinator Petugas Pengamat Hama Penyakit Kabupaten
Trenggalek )
Dedy Kurnianto ( Staf Produksi Hortikultura,Disperhutbun
Kab.Trenggalek )
Sugeng Riyono ( Mantri Tani Kecamatan Watulimo, Kab.
Trenggalek )
Palil , SP ( Petugas Penyuluh Lapangan Desa Dukuh,
Kec.Watulimo .Kab. Trenggalek )
Eko Wiyono ( Petugas Pengamat Hama Penyakit Kecamatan Watulimo
Kab. Trenggalek )
Hari S ( Petugas Pengamat Hama Penyakit Kecamatan Watulimo
KabTrenggalek )
Sujono ( Ketua Desa Sri Rahayu II, Desa Dukuh.Kec. Watulimo Kab.
Trenggalek )
Mislan ( Pelaku Agribisnis Kec.Watulimo Kab. Trenggalek )

Muryanto (Pelaku Agribisnis Kec.Watulimo Kab. Trenggalek )

Anda mungkin juga menyukai