Anda di halaman 1dari 21

Oleh:

H. BURHANUDIN

11/22/2020 1
DEPARTEMENTALISASI BOP
◼ Produk diolah melalui 2 Dept : Dept. Produksi dan Dept. Jasa

◼ Departementalisasi BOP : pembagian pabrik ke bagian-bagian yg

disebut dept atau pusat biaya yg dibebani dg BOP

◼ Tarif BOP dihitung setiap dept

◼ Manfaat : pengendalian biaya dan ketelitian penentuan HPP

11/22/2020 2
Dasar Distribusi Biaya Tidak Langsung Departemen
Biaya tidak langsung departemen Dasar distribusi

Sewa pabrik Luas lantai


Pajak kekayaan Luas lantai
Depresiasi gedung Luas lantai
Asuransi kebakaran Luas lantai
Perbaikan gedung Luas lantai
Pemanasan Luas lantai
Pengawasan Jumlah karyawan
Telepon dan telegraf Jumlah karyawan atau
jumlah pesawat telepon

Asuransi karyawan Gaji/upah departemen

Penerangan Kilowatt/jam
Ongkos angkut Bahan yang dipakai
Sumberdaya
11/22/2020 Tenaga kuda/jam 3
Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP per Dept :
◼ Langkah-langkah penentuan tarif BOP per dept :
1. Penyusunan Anggaran BOP per Dept, 4 tahap :
a. Penaksiran BOP langsung dept atas dasar kapasitas yg direncanakan
(depresiasi, asuransi, reparasi dan pemeliharan)
b. Penaksiran BOP tak langsung dept
c. Distribusi BOP tak langsung ke dept2 yg memanfaatkannya
d. Penjumlahan BOP per dept
2. Alokasi BOP Dept Jasa ke Dept Poduksi, dg metode :
a. Metode alokasi langsung
b. Metode alokasi bertahap, dibagi 2 :
(1) Metode yang memperhitungkan transfer jasa timbal balik :
Metode alokasi kontinyu dan Metode aljabar
(2) Metode yg tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik:
Metode urutan alokasi yang diatur

11/22/2020 4
Contoh Soal 1 (Met. Alokasi Langsung)

PT. Anjani mengolah produknya melalui dua departemen


produksi A dan B dan ditunjang oleh deparemen jasa X,
Dept Y dan Dept Z.
Dasar Distribusi BOP, sbb :

Dept yg Menikmati Luas Lantai (m2) luas lantai


Manfaat Biaya

(1) (2) (3) = (2) : 8.000 x 100%

Dept A 2.000 25 %
B 2.400 30
X 1.520 19
Y 800 10
Z 1.280 16
Jumlah 8.000 100 %
11/22/2020 5
Anggaran BOP per dept untuk Th anggaran 2010 sbb :

PT Anjani
Anggaran BOP Per Departemen Th 2010
(dalam jutaan rupiah)

Dept Produksi Dept Jasa


Jenis BOP Jumlah
A B X Y Z
BOP Langsung Dept
By B Penolong 1,450 550 750 50 75 25
By B Bakar 1,000 - - - 1,000 -
By TKTL 2,000 750 800 200 150 100
By Kesra Pegawai 655 250 300 50 30 25
By Rep dan Pem Mesin 1,375 400 500 300 100 75
Jumlah BOP Langs Dept 6,480 1,950 2,350 600 1,355 225
BOP Tdk Langs Dept
By Depresiasi Gedung 400 100 120 76 40 64
By Asuransi Gedung 500 125 150 95 50 80
Jlh BOP Tdk Langs Dept 900 225 270 171 90 144
Jumlah BOP 7,380 2,175 2,620 771 1,445 369
11/22/2020 6
Taksiran pemakaian jasa dept jasa ke dept produksi:

Departemen Produksi
Departemen Jasa
A B

Dept X 75 % 25 %
Y 45 % 55 %
Z 60 % 40 %

Diminta : alokasikan BOP Dept Jasa Ke Dept Produksi


menggunakan metode alokasi langsung

11/22/2020 7
Penyelesaian Met. Alokasi Langsung
PT Anjani
Alokasi BOP Departemen Jasa Ke Departemen Produksi
(dalam jutaan rupiah)
Dept Produksi Dept Jasa
Jenis BOP
A B X Y Z
Jumlah BOP Langs dan tdk langs
Dept 2,175 2,620 771 1,445 369
Alokasi BOP Dept Z 221,40 147,60 (369)
Alokasi BOP Dept Y 650,25 794,75 (1.445)
Alokasi BOP Dept X 578,25 192,75 (771)
Jumlah alokasi BOP dari Dept Jasa 1,449,90 1.135,10 0 0 0
Jumlah BOP dept Produksi setelah
menerima alokasi dr Dep Jasa 3.624,90 3.755,10

Catatan : Alokasi BOP Dep X ke Dep A =75% x 771 = 578,25


Ke Dep B = 25% x 771 = 192,75

11/22/2020 8
Perbedaan Istilah Distribusi, Alokasi dan Pembebanan BOP

BOP tak
langsung Distribusi
departemen

Departemen
Departemen Produksi
Jasa
Alokasi
Di
Departemen X Departemen A
str Pembebanan
ib
us
Departemen Y PRODUK
i

Departemen B Pembebanan
Departemen Z
Alokasi

11/22/2020 9
Met. Alokasi Bertahap
(1) Metode Alokasi Kontinyu
BOP Dept Jasa yang saling memberikan jasa dialokasikan secara terus-menerus,
sehingga jumlah BOP yang belum dialokasikan sama dengan nol.
Contoh Soal 2 :
BOP Langs dan tidak langs Dept Produksi dan Dept Jasa Th 2010 diperkirakan sbb :
Dept Produksi A Rp 9.000.000.000
B 15.000.000.000
Dept Jasa X Rp 3.000.000.000
Y 5.000.000.000
Jasa yang dihasilkan Dept Jasa dibagikan menurut proporsi sbb :
DIPAKAI DI
KETERANGAN DEPT JASA DEPT PRODUKSI
DEPT X DEPT Y DEPT A DEPT B

Jasa Dept X 10% 65% 25%


Jasa Dept Y
11/22/2020 20% 45% 35% 10
Alokasi BOPKETERANGAN
Dept Jasa Metode Alokasi
DEPTKontinyu
X sbb : (Rp 000)
DEPT Y
BOP Langs dan Tdk Langs Dept 3.000.000 5.000.000
Alokasi BOP Dept X (3.000.000) 300.000
0 5.300.000
Alokasi BOP Dept Y 1.060.000 (5.300.000)
1.060.000 0
Alokasi BOP Dept X (1.060.000) 106.000
0 106.000
Alokasi BOP Dept Y 21.200 (106.000)
21.200 0
Alokasi BOP Dept X (21.200) 2.120
0 2.120
Alokasi BOP Dept Y 424 (2.120)
424 0
Alokasi BOP Dept X (424) 42
0 42
Alokasi BOP Dept Y 8 (42)
8 0
Alokasi BOP Dept X (8) 1
11/22/2020 11
0 1
Jumlah BOP Dept X setelah menerima alokasi by dari Dept Y
Rp 3.000.000 + Rp 1.060.000 + Rp 21.200 + Rp 424 + Rp 8 = Rp 4.081.632

Jumlah BOP Dept Y setelah menerima alokasi by dari Dept X


Rp 5.000.000 + Rp 300.000 + Rp 106.000 + Rp 2.120 + Rp 42 + Rp 1 = Rp 5.408.163

Alokasi BOP antar Dept Jasa dan alokasi ke dept Produksi

DEPT JASA DEPT PRODUKSI


KETERANGAN
DEPT X DEPT Y DEPT A DEPT B
BOP Langs & Tdk Langs 3.000.000 5.000.000 9.000.000 15.000.000

Alokasi BOP Dept X (4.081.632) 408.163 2.653.061 1.020.408

Alokasi BOP Dept Y 1.081.632 (5.408.163) 2.433.673 1.892.857

Jumlah 0 0 14.086.734 17.913.265

11/22/2020 12
(2) Metode Aljabar

Persamaan aljabar :
x = Jumlah BOP Dept X setelah menerima alokasi dari Dept Y
y = Jumlah BOP Dept Y setelah menerima alokasi dari Dept X
Oki :
x = 3.000.000 + 0,20 y
y = 5.000.000 + 0,10 x
Sehingga,
x = 3.000.000 + 0,20 (5.000.000 + 0,10 x)
x = 3.000.000 + 1.000.000 + 0,02 x y = 5.000.000 + 0,10 x
x – 0,02 x = 4.000.000 y = 5.000.000 + 0,10 (4.081.633)
0,98 x = 4.000.000 y = 5.000.000 + 408.163
x = 4.000.000 / 0,98 y = 5.408.163
= 4.081.633
Selanjutnya alokasi BOP Dept Jasa sama dg Met alokasi Kontinyu
11/22/2020 13
Metode Alokasi Bertahap Yang Tidak Memperhitungkan
Transfer Jasa Timbal Balik Antar Departemen Jasa

Metode urutan alokasi yang diatur


Departemen Jasa Departemen Produksi
Departemen A Departemen B Departemen C Departemen X Departemen Y

(1)

(1) (2) (3) (3)

11/22/2020 14
Perhitungan Tarif Pembebanan BOP
Depart A Depart B
(Rp.) (Rp.)
BOP langsung dan tak langsung dept – variable
875.000 1.150.000
BOP yang berasal dari dept jasa (seluruhnya
1.167.520 1.467.480
dianggap variable)
Jumlah BOP variabel 2.042.520 2.617.480
BOP langsung dan tak langsung dept tetap
3.342.520 4.142.480
Per jam TKL Per jam Mesin
Tarif BOP Variabel
Rp. 2.042.520,00 : 50.000 40,85 -
Rp. 2.617.480,00 : 25.000 - 104,70
Tarif BOP Tetap
Rp. 1.300.000,00 : 50.000 26,00 -
Rp. 1.525.000,00 : 25.000 - 61,00
11/22/2020 15
Contoh Soal
PT. Rosela memproduksi sabun melalui dua departemen produksi A dan B. Selain dua
departemen tersebut ada tiga departemen pembantu C, D, dan E. Bahan baku hanya dipakai
di Departemen A. Harga bahan pokok yang dipakai dalam bulan Januari 2008 adalah sebesar
Rp. 405.000.000,-, Upah Langsung bulan Januari adalah Rp. 360.000.000,- di Departemen A
dan Rp. 315.000.000,- di Departemen B. Biaya overhead dibebankan secara langsung kepada
produk. Biaya overhead yang terjadi dalam bulan Januari adalah :
Departemen A : Rp. 45.000.000,-
Departemen B : Rp. 45.000.000,-
Departemen C : Rp. 45.000.000,-
Departemen D : Rp. 45.000.000,-
Departemen E : Rp. 33.840.000,-
Biaya overhead Departemen pembantu dialokasikan ke Departemen produksi atas dasar tabel
pemakaian jasa berikut ini :
Tabel Pemakaian Jasa Departemen Pembantu
Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen
A B C D E
Pemakaian jasa :
Jwb
Departemen C 40% 40% - - 20%
Departemen D 40% 40% 20% - -
Departemen E 40% 40% - 20% -
11/22/2020 16
Statistik Produksi Bulan Januari 2010 adalah sebagai berikut :

Departemen A Departemen B

Jumlah produk yang dimasukan ke dalam proses 1.400.000 unit


Jumlah produk yang ditransfer ke Departemen B 700.000
Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 350.000 Unit
Jumlah produk dalam proses tanggal 31/1/2010
100% biaya bahan, 80% biaya konversi ……….. 560.000
60% biaya konversi ……………………………. 280.000
Produk hilang pada awal proses ………………... 140.000 70,000
Diminta : Harga pokok produk dalam proses tanggal 31 Januari 2010

11/22/2020 17
Jawab Perhitungan Unit Ekuivalensi PT ROSELA :
DEPT A DEPT B
URAIAN
BB TK BOP TK BOP
Produk Jadi 700,000 700,000 700,000 350,000 350,000
Produk Dalam Proses 560,000 448,000 448,000 168,000 168,000
Jumlah 1,260,000 1,148,000 1,148,000 518,000 518,000

Alokasi BOP Sesungguhnya dari Dept Pembantu ke Dept Produksi :


Dept A dan Dept B menggunakan jasa Dept Pembantu dalam jumlah yang sama.
Sehingga alokasi BOP Dept Pembantu ke Dept Produksi adalah =

(Rp 45.000.000 + Rp 45.000.000 + Rp 33.840.000)/2 = 61,920,000

BOP Dept Produksi setelah alokasi =


Dept A = Rp 45.000.000 + Rp 61.920.000 = 106,920,000
Dept B = Rp 45.000.000 + Rp 61.920.000 = 106,920,000

11/22/2020 18
Perhitungan Biaya per Unit

DEPT A DEPT B
URAIAN
By Total Unit Ek By/Unit By Total Unit Ek By/Unit

By BB 405,000,000 1,260,000 321.43


BTK 360,000,000 1,148,000 313.59 315,000,000 518,000 608.11
BOP 106,920,000 1,148,000 93.14 106,920,000 518,000 206.41
HP dari Dept A :
700.000xRp728.15 509,707,317 630,000 809.06
Jumlah 871,920,000 728.15 931,627,317 1,623.58

11/22/2020 19
Harga Pokok Produk Dalam Proses, 31 Des 2008 :

Dept A :
By BB = 100% x 560.000 x Rp 321,43 = 180,000,000
BTK = 80% x 560.000 x Rp 313,59 = 140,487,805
BOP = 80% x 560.000 x Rp 93,14 = 41,724,878 +
362,212,683
Dept B :
HP dari Dept A = 100% x 280.000 x Rp809,06 = 226,536,585
BTK = 60% x 280.000 x Rp608,11 = 102,162,162
BOP = 60% x 280.000 x Rp206,41 = 34,676,757 +
363,375,504
Jumlah 725,588,187

11/22/2020 20
Jangan lupa mengerjakan:

latihan/soal.

Jangan menyalin pekerjaan teman


tanpa berpikir!

11/22/2020 21

Anda mungkin juga menyukai