4. PENCATATAN PERSEDIAAN
Banyak buku teks akuntansi menggunakan sistem Perpetual dalam mencatat
transaksi-transaksi proses produksi. Penggunaan sistem Perpetual ini selaras dengan
kondisi entitas manufaktur yang lazimnya memerlukan informasi keuangan yang detail
dan selalu terbarui terkait dengan beragam persediaan. Sistem akuntansi di proses
produksi dikembangkan dengan menyesuaikan transaksi yang sesungguhnya terjadi di
entitas. Berikut ini contoh pencatatan transaksi proses produksi di entitas manufaktur
Tabah nan Ulet yang menghasilkan produk buku tulis.
1 Buku ini menggunakan terminologi “Kos produk terjual” menggantikan terminologi “Kos barang terjual” untuk translasi
terminologi “cost of goods sold”. Kata “produk” mencerminkan bahwa persediaan dihasilkan melalui proses produksi di
entitas manufaktur.
• 4 Mei Tabah nan Ulet mengirim bahan baku langsung Rp8.000.000 ke produksi.
• 7 Mei Tabah nan Ulet membayar honorarium tenaga kerja tidak langsung Rp220.000.
Pengakuan KOP menggunakan metode Dua tahap. Pencatatan tahap Pertama.
• 10 Mei Tabah nan Ulet mengakui depresiasi mesin pabrik yang digunakan untuk
proses produksi produk terkait senilai Rp180.000. Pencatatan tahap Pertama:
Ilustrasi: Per 31 Desember 2019 entitas usaha Tlaten memiliki tiga jenis persediaan PDP
dengan kos, harga pasar produk jadi, tambahan kos untuk mengubah PDP menjadi
produk jadi, dan pengeluaran yang diperlukan untuk menjual produk jadi sebagaimana
www.akuntamatika.com | Bab 4: Persediaan Produk di Entitas Manufaktur 77
tersaji di Tabel 4.1 (kolom [2], [3], [4] dan [5]). Saldo akun PDP di tanggal yang sama
tercantum sebesar kos, yaitu Rp410.000.000. Menerapkan metode LCNRV per jenis
persediaan maka diketahui bahwa persediaan PDP Kualitas A disajikan sebesar NRV
Rp146.000.000 (dihitung dari Rp200.000.000 – Rp50.000.000 – Rp4.000.000) karena
NRV lebih rendah daripada kos Rp148.000.000, persediaan PDP Kualitas B disajikan
sebesar kos Rp133.000.000 karena kos lebih rendah daripada NRV Rp135.000.000
(Rp180.000.000 – Rp40.000.000 – Rp5.000.000), dan persediaan PDP Kualitas C
disajikan sebesar NRV Rp127.000.000 karena NRV lebih rendah daripada kos
Rp129.000.000. Menggunakan metode LCNRV per jenis persediaan, akun Persediaan
PDP di entitas usaha Tlaten dicantumkan di laporan posisi keuangan (neraca) per 31
Desember 2019 sebesar Rp406.000.000 (kolom [6]).
Tabel 4.1
Penentuan Nilai Persediaan - Metode LCNRV
Jenis Harga Pasar Kos Tambahan Pengeluaran
Kos LCNRV
PDP Produk Jadi agar Selesai tambahan
[2] [6]
[1] [3] [4] Penjualan [5]
Kualitas A Rp148.000.000 Rp200.000.000 Rp50.000.000 Rp4.000.000 Rp146.000.000
Kualitas B Rp133.000.000 Rp180.000.000 Rp40.000.000 Rp5.000.000 Rp133.000.000
Kualitas C Rp129.000.000 Rp160.000.000 Rp30.000.000 Rp3.000.000 Rp127.000.000
Total Rp410.000.000 Rp540.000.000 Rp120.000.000 Rp12.000.000 Rp406.000.000
Diminta:
(1) Hitunglah kos bahan baku langsung untuk proses produksi 20 unit almari.
(2) Hitunglah kos tenaga kerja langsung untuk proses produksi 20 unit almari.
(3) Hitunglah kos overhead pabrik untuk proses produksi 20 unit almari.
(4) Hitunglah kos produk jadi per unit almari.
Soal 2
Entitas usaha Ikhlas menerapkan sistem perpetual untuk pencatatan persediaan maupun
penjualan produk jadi. Khusus untuk penjualan, entitas usaha menerapkan metode FIFO
dalam penentuan kos produk terjualnya.
(a) 3 Oktober Ikhlas menyelesaikan proses produksi 200 unit, total kos Rp4.100.000.
(b) 5 Oktober Ikhlas menjual 300 unit produk jadi (1/10,n/45) harga jual Rp30.000/unit.
(c) 10 Oktober Ikhlas menyelesaikan proses produksi 400 unit dengan kos Rp20.500/unit.
(d) 12 Oktober Ikhlas menjual tunai 500 unit produk jadi dengan harga jual Rp30.000/unit.
(e) 13 Oktober Ikhlas memberikan keringanan harga atas transaksi tertanggal 12 Oktober
(lihat transaksi d) Rp1.000/unit dengan mentransfer melalui bank hari ini.
(f) 15 Oktober Ikhlas menerima pelunasan piutang dari transaksi 5 Oktober (transaksi b).
(g) 16 Oktober Ikhlas menjual 100 unit produk jadi (1/10,n/45) harga jual Rp30.000/unit.
(h) 17 Oktober Ikhlas menerima kembali 10 unit produk yang dijual tanggal 16 Oktober.
(i) 20 Oktober Ikhlas menerima pelunasan atas transaksi yang terkait tanggal 16 Oktober.
Diminta: Lakukan pencatatan, khususnya penjurnalan, yang diperlukan.
Soal 3
Ketentuan akuntansi yang berlaku di entitas usaha Sregep terkait dengan proses produksi
adalah sebagai berikut (a) Sistem Perpetual diterapkan mulai dari pembelian bahan baku
sampai dengan penjualan produk selesai; (b) Dibentuk dua akun Persediaan bahan baku
langsung (Persediaan BBL) dan Persediaan bahan baku tidak langsung (Persediaan BBTL);
(c) Pengakuan kos bahan baku langsung (KBBL) dan kos tenaga kerja langsung (KTKL)
langsung ditampung ke akun Persediaan produk dalam proses (Persediaan PDP); dan (d)
Akun Kos overhead pabrik (KOP) dibentuk untuk menampung pengeluaran-pengeluaran
overhead pabrik yang selanjutnya secara periodik dilakukan pembebanan kos overhead
pabrik ke Persediaan PDP berdasar tarif. Berikut ini transaksi-transaksi yang terkait dengan
proses produksi di bulan Agustus:
• 3 Agustus Tabah nan Ulet membeli tunai bahan baku langsung dengan kos
Rp10.000.000 dan bahan pembantu (bahan baku tidak langsung) Rp800.000.
Soal 4
Berikut ini data yang terkait dengan persediaan bahan baku langsung selama 1 periode di
entitas usaha manufaktur Semangat:
Persediaan awal periode Rp2.500.000 * Pembelian 1 periode Rp89.400.000
Retur pembelian 1 periode Rp1.000.000 * Potongan pemb. 1 periode Rp9.200.000
Kos angkut pembelian 1 periode Rp6.100.000 * Keringanan pemb. 1 periode Rp1.700.000
Persediaan akhir periode Rp3.000.000
Diminta: Hitunglah kos produksi bahan baku langsung selama satu periode.
Diminta:
a. Lakukan penghitungan NRV dan tentukan nilai yang harus disajikan di laporan posisi
keuangan jika entitas usaha menerapkan metode LCNRV berbasis jenis PDP.
b. Jika penurunan nilai diperlakukan sebagai bagian dari kos produk terjual, lakukan
pencatatan, khususnya penjurnalan, untuk mengakui penurunan nilai persediaan.
c. Jika penurunan nilai diperlakukan sebagai kerugian lain-lain, lakukan pencatatan,
khususnya penjurnalan, untuk mengakui penurunan nilai persediaan.
Soal 7
Data produksi dan penjualan produk entitas usaha AMAL di Oktober 2019 adalah sbb:
Persediaan produk jadi, 1 Oktober Rp14.400.000
Persediaan produk jadi, 31 Oktober Rp10.200.000
Persediaan produk dalam proses, 1 Oktober Rp17.900.000
Persediaan produk dalam proses, 31 Oktober Rp19.200.000
Kos bahan baku langsung selama Oktober Rp116.600.000
Kos tenaga kerja langsung selama Oktober Rp145.400.000
Kos overhead selama Oktober Rp20.800.000
Penjualan (nilai bersih) Rp359.200.000
Diminta: Sajikan laporan laba bruto (penjualan bersih, kos produk terjual, dan laba bruto).