Anda di halaman 1dari 11

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Untuk Pemilihan Pemimpin Organisasi

Yuhelmi, Musfawati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seorang pemimpin dari 4 calon yang
ada (Aan, Andi, Fianri, Wendi) sehingga dapat diputuskan mana calon yang tepat
untuk memimpin sebuah organisasi. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai
sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan
keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif,
interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi
dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Adapun Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, studi pustaka,
observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berdasarkan ke empat calon
tersebut diatas dengan menggunakan metode SAW Wendi terpilih sebagai
pemimpin.

Kata Kunci: SPK, SAW, Pemimpin Organisasi

I. PENDAHULUAN
Sistem Penunjang Keputusan atau Decisión Support System, secara umum di definisikan sebagai sebuah
sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang
mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur
dengan cara memberi informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
Pendapat lain menyebutkan bahwa DSS yaitu sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur.
Sistem pendukung keputusan mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan
komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah-masalah semi terstruktur.
Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan - hubungan anatr elemen yang tidak
dipahami oleh pemecah masalah. Sedangkan masalah semiterstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-
elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan
membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah
informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam
memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat memberikan
keuntungan yang maksimal. Karena itulah dikembangkan dan digunakan Decision Support System (DSS) untuk
membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan dan salah satu metodenya
adalah Simple Additive Weighting (SAW).
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dan dianalisis penulis adalah :
“Bagaimana menentukan seorang pemimpin dalam sebuah organisasi dengan menggunakan SPK
metode SAW”.
1.3 Tujuan Penelitian dan Target Luaran
Tujuan Penelitian adalah Mengaplikasikan Sistem Pendukung Keputusan untuk
membantu dalam menentukan suatu keputusan pada tingkat manajemen dalam memilih seorang
pemimpin.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.(Jogiyanto,2005,2).
Menurut Marakas dalam Sari (2006) Suatu SPK memiliki empat subsistem
utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK tersebut, yaitu subsistem manajemen
data, subsistem manajemen model, subsistem mesin pengetahuan (knowledge engine),
dan subsistem antarmuka. Penjelasan untuk setiap komponen disajikan sebagai
berikut:

a. Subsistem manajemen data


Komponen ini mengambil, menyimpan, dan mengorganisasi data yang relevan untuk suatu
masalah pengambilan keputusan.
b. Subsistem manajemen model
Peran dari subsistem ini adalah melakukan pengambilan, penyimpanan, dan
pengorganisasian kegiatan yang berhubungan dengan model kuantitatif yang menyediakan
kemampuan analitis untuk SPK.
c. Subsistem mesin pengetahuan
Mesin pengetahuan merupakan ”otak” dari SPK. Data dan model secara bersama‐sama
digunakan untuk menghasilkan aplikasi yang membantu pengguna dalam mengambil
keputusan.
d. Subsistem antarmuka
Antarmuka merupakan alat komunikas antara pengguna dan sistem. Data, model, dan
komponen‐komponen pemrosesan akan mudah diakses dan dimanipulasi jika terdapat
antarmuka yang mudah dimengerti oleh pengguna. Sistem pendukung keputusan (DSS)
menggabungkan data, model, dan perangkat analitis yang tepat, dan peranti lunak yang
mudah digunakan menjadi satu sistem yang kuat yang dapat mendukung pengambilan
keputusan semi terstruktur dan tidak terstruktur. Komponen-komponen DSS adalah basis
data DSS, antarmuka pengguna, dan sistem peranti lunak DSS. Ada dua jenis DSS: yang
digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam
penentuan harga, menajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga memodelkan skenario
bisnis alternatif. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin
banyak tersedia di web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan sistem informasi
geografis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisis dan
menampilkan data untuk perancanaan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) merupakan sistem yang dibuat untuk membantu mengambil keputusan oleh
komputer dalam suatu permasalahan. Dalam kasus ini komputer bukan sebagai pengganti
dalam mengambil keputusan melainkan hanya membantu pengguna dalam mengambil
keputusan dengan cara menampilkan hasil kalkulasi data yang diberikan pengguna sehingga
dapat menjadi patokan dalam mengambil keputusan. Pendapat beberapa ahli bahwa SPK atau
Decision Support System (DSS) dibuat untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil
pengambilan keputusan, dimana DSS dapat memadukan data dan pengetahuan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan tersebut, di
samping itu SPK juga memberdayakan resources individu secara intelek dengan kemampuan
komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan dan berhubungan dengan manajemen
pengambilan keputusan serta berhubungan dengan masalah-masalah yang semi terstruktur
(Maharrani dkk. 2010)
SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari
semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu
skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada. Diberikan
persamaan sebagai berikut:

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasidari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan
j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan rumus sebagai berikut:

n
Vi=∑ Wjrij
J=1

Nilai V yang lebih besar, mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.1 Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian ini adalah untuk :
Mengaplikasikan Sistem Pendukung Keputusan untuk membantu dalam menentukan suatu
keputusan pada tingkat manajemen dalam memilih seorang pemimpin
1.2 Manfaat Penelitian

1. Mempermudah dalam pemilihan pimpinan


2. Tidak repot dalam proses pemilihan
3. Lebih efisien dan efektif

IV. METODE PENELITIAN


4.1 Lokasi dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilakukan di Fasilkom Universitas Lancang Kuning Jl. Yos Sudarso
Km. 8 Rumbai, pada bulan Maret 2018 sampai bulan Mei 2018
4.2 Metode Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data dan penelitian yakni:
1.        Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan studi, atau mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
2.        Wawancara
Yaitu melakukan Tanya jawab dengan pihak organisasi untuk memperoleh
keterangan yang dibutuhkan untuk menentukan calon pemimpin.
3.        Observasi
Pengamatan langsung terhadap sistem yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam proses kerja.

4.3 Rancangan Penelitian

Simple Additive Weighting (SAW), dengan Flow Chart perhitungan seperti di bawah ini :
Gambar 4.1 Flowchart perhitungan Metode Simple Additive Weighting

V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1 Hasil

Penelitian ini dilakukan pada Organisasi xyz, dimana ada 4 calon yang akan dipilih
sebagai pimpinan, dengan nama Aan, Andi, Fianri,dan Wendi, dimana nilai-nilai masing masing
calon tersebut adalah : Untuk Pegetahuan /Wawasan kepemimpinan, Tes Praktek
Kepemimpinan, tes Kepribadian, Tes Inovasi, Tes Kedisiplinan dan Kerjasama di ringkas dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 5.1 Rekapitulasi Perolehan Nilai Masing-masing kandidat
Alternatif Kriteria
Tes Tes Praktek Tes Tes Inovasi Tes Kedisiplinan
Pengetahuan Kepemimpinan Kepribadian dan Kerasama
Aan 70 50 80 60 70
Andi 50 60 82 70 75
Fianri 85 55 80 75 80
Wendi 82 75 65 85 74

Adapun besarnya poin untuk penilaian digunakan bobot untuk masing-masing hasil ts
tersebut dengan rincian seagai berikut : untuk tes penggetahuan (wawasan)25 %, untuk tes
praktek kepemimpinan 25%, untuk tes kepribadian 25%, untuk tes inovasi 15 % dan untuk tes
kedisiplinan dan kerjasama 10 %.
5.2 Luaran yang dicapai
Jadi Organisasi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai
pimpinan. Ada lima kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:
1. C1 = tes pengetahuan (wawasan)
2. C2 = praktek kepemimpinan
3. C3 = tes kepribadian
4. C4 = tes inovasi
5. C5 = tes kedisiplinan dan kerjasama

Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 25%;
C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%. C5 = 10%. Ada empat orang karyawan yang menjadi
kandidat (alternatif) untuk dipromosikan sebagai piminan, yaitu:
A1 = Aan
A2 = Andi,
A3 = Fianri, dan
A4 = Wendi.

Tabel 5.2 Nilai alternative di setiap kriteria :

Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
Aan 70 50 80 60 70
Andi 50 60 82 70 75
Fianri 85 55 80 75 80
Wendi 82 75 65 85 74

70 70 50 50
R11 = = = 0,82 R12 = = = 0,67
Max (70 ;50 ; 85 ; 82) 85 Max (50 ; 60; 55 ; 75) 75

50 50 60 60
R21 = = = 0,59 R22 = = = 0,80
Max (70 ;50 ; 85 ; 82) 85 Max (50 ; 60; 55 ; 75) 75

85 85 55 55
R31 = = = 1,00 R32 = = = 0,73
Max (70 ;50 ; 85 ; 82) 85 Max (50 ; 60; 55 ; 75) 75

82 82 75 75
R41 = = = 0,96 R42 = = = 1,00
Max (70 ;50 ; 85 ; 82) 85 Max (50 ; 60; 55 ; 75) 75
80 80 60 60
R13 = = = 0,98 R14 = = = 0,71
Max (80 ; 82; 80; 65) 82 Max (60 ; 70; 75 ; 85) 85

82 82 70 70
R23 = = = 1,00 R24 = = = 0,82
Max (80 ; 82; 80; 65) 82 Max (60 ; 70; 75 ; 85) 85

80 80 75 75
R33 = = = 0,98 R34 = = = 0,88
Max (80 ; 82; 80; 65) 82 Max (60 ; 70; 75 ; 85) 85

65 65 85 85
R43 = = = 0,79 R44 = = = 1,00
Max (80 ; 82; 80; 65) 82 Max (60 ; 70; 75 ; 85) 85

70 70
R15 = = = 0,88
Max (70 ;75 ; 80 ; 74) 80

75 75
R25 = = = 0,94
Max (70 ;75 ; 80 ; 74) 80

80 80
R35 = = = 1,00
Max (70 ;75 ; 80 ; 74) 80

74 74
R45 = = = 0,93
Max (70 ;75 ; 80 ; 74) 80

Tabel 5.3 Rekapitulasi Hasil Matrix perhitungan

Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
Andi 0,82 0,67 0,98 0,71 0,88
Aan 0,59 0,80 1,00 0,82 0,94
Fianri 1,00 0,73 0,98 0,88 1,00
Wendi 0,96 1,00 0,79 1,00 0,93

Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil
keputusan: w = [0,25 0,25 0,25 0,15 0,10] , Hasil yang diperoleh adalah seagai berikut :

V1 = (0,25) (0,82) + (0,25) (0,67) + (0,25) (0,97) + (0,15) (0,71) + (0,10) (0,88)
= 0,21 + 0,17 + 0,24 + 0,11 + 0,09
= 0,82
V2 = (0,25) (0,59) + (0,25) (0,80) + (0,25) (1,00) + (0,15) (0,82) + (0,10) (0,94)
= 0,15 + 0,20 + 0,25 +0,12 + 0,09
= 0,81
V3 = (0,25) (1,00) + (0,25) (0,73) + (0,25) (0,97) + (0,15) (0,88) + (0,10) (1,00)
= 0,25 + 0,18 + 0,25 + 0,13 + 0,10
= 0,91
V4 = (0,25) (0,96) + (0,25) (1,00) + (0,25) (0,79) + (0,15) (1,00) + (0,10) (0,93)
= 0,24 + 0,25 + 0,20 + 0,15 + 0,09
= 0,93

Nilai terbesar ada pada V4 sehingga alternatif A4 adalah alternatif yang terpilih sebagai
alternatif terbaik. Dengan kata lain, Wendi akan terpilih sebagai Pimpinan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk melakukan perhitungan sebagai


penyeleksi data dengan hasil perengkingan. Sistem yang telah dibuat mengacu pada rumusan
masalah yang ada yaitu sistem dapat menyeleksi data sesuai ketentuan dengan melakukan
perhitungan berdasarkan metode SAW (Simple Additive Weighting).

6.2 Saran

Dengan Adanya Sistem Pendukung Keputusan ini pimpinan organisasi dapat ditentukan
dengan efisien dan efektif tanpa ada interpensi baik secara subyektif maupun dengan cara lain,
semoga ada kelanjutan dari penelitian ini untuk pembuatan program aplikasi pemilihan pimpinan
dengan Sistem Pendukung Keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Maharrani, R. (2010). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam Penerimaan


Karyawan Pada PT. Pasir Besi Indonesia. Jurnal Teknologi Informasi. 6(1):102 – 114.
Ella Setyani Rizka, Saputra Ragil.2016. Flood-prone Areas Mapping at Semarang City By Using
Simple Additive Weighting Method. Procedia - Social and Behavioral Sciences 227
( 2016 ) 378 – 386.

Erniyati, Sri. 2011. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa
dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting). Progam Studi Sistem Informasi,
Universitas Stikubank

Idrus, Asria. 2010. Implementasi Sistem Metode AHP Sebagai Alat Bantu Pengambilan
Keputusan Pemilihan Calon Tenaga Kerja Di PT. Danagung Ramulti. Yogyakarta: Tugas
Akhir Amikom Yogyakarta

 Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi. Andi Offset, Yogyakarta

 Kusrini,2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta.

 Kusumadewi, S dan Purnomo, H, .2004. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan.
Edisi  kedua, Graha Ilmu, Yogyakarta

 Kusumadewi, S. Hatati, S. Harjoko, A. dan Wardoyo, R, .2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision


Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta

Sari, K. P., & Zafqha, N. Van. 2015. KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING DI CV SURYA ABADI Keni Puspita Sari , Nur Van Zafqha,
4, 75–79.

 Sharma Manik, Singh Gurvinder, Singh Rajinder .2015. Design and analysis of stochastic DSS
query optimizers in a distributed database system, Egyptian Informatics Journal, Cairo
University XWulandari, P. 2013. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metode Alat
Kontrasepsi. Program Magister Keperawatan Maternitas (1006833930) Universitas
Indonesia

Windiasih, Suci. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Dana Bantuan Siswa Miskin
Menggunkan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Progam Studi Sistem
Informasi, STMIK Pringewu Lampung

Yanova Natalia. 2017.Decision support systems for team building, Procedia Computer Science
120 (2017) 916–922.

Anda mungkin juga menyukai