SISTEM PERKEMIHAN
OLEH :
MARLIYANA, S. Kep
NIM : 113063J120042
BANJARMASIN
2020
I. KONSEP TEORI MENUA
I.1. Definisi
mulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini
gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak proforsional (Nugroho, 2008).
diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut
ini jelas menunjukkan bahwa proses menua itu merupakan kombinasi dari
klasifikasi yaitu :
I.2.1. Pralansia
I.2.2. Lansia
2008).
bebas.
b. Teori Genetika
selular.
c. Teori cross-link
Perry, 2005).
d. Teori Wear dan Tear
e. Teori Imunologis
itu sendiri.
f. Teori Neuroendokrin
a. Teori Kepribadian
kesehatan.
d. Teori Aktivitas
Teori ini berpendapat apabila seorang lansia menuju
e. Teori Kontinuitas
I.4. Etiologi
a. Genetik
b. Radikal Bebas
stabil. Radikal bebas akan bergabung dengan apa saja yang ada
c. Penurunan Hormon
e. Proses glikosilasi
menua.
b. Lingkungan.
c. Sosial Ekonomi.
Faktor ini berkaitan erat dengan diet dan asupan zat gizi,
Menurut dr. Yustifa Efi. R (2013) tanda dan gejala proses menua yaitu :
a. Menjadi pelupa
Pada lansia efek dari penuaan sudah dapat terlihat. Efek penuaan tersebut
hampir seluruh susunan anatomik tubuh, dan perubahan fungsi sel, jaringan
perubahanyang terjadi.
b. Pembesaran alveoli.
pengembangan
sistem respiratory. Hal ini terjadi karena saluran pernafasan tidak akan
mengalami penurunan
diameter anterposterior.
volume residu.
beresiko mengalaminya.
ketidakmampuan.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
dirumah sakit.
a. Keadaanumum
Klien tampak lemas dan tanda tanda vital terjadi peningkatan karena
b. Pemeriksaan Sistem
1) B1 (breathing)
perkusi.
2) B2 (blood)
3) B3 (brain)
kandung kemih serta disertai keluarnya darah apabila ada lesi pada
Palpasi : Rasa nyeri di dapat pada daerah supra pubik / pelvis, seperti
rasa terbakar di urera luar sewaktu kencing / dapat juga di luar waktu
kencing.
5) B5 (bowel)
6) B6(bone)
dilakukan dengan cara setelah buang air kecil, pasang kateter, urin
yang keluar melalui kateter diukur atau menggunakan pemeriksaan
ultrasonik pelvis, bila sisa urin > 100 cc berarti pengosongan kandung
a. Urinalisis
b. Laboratorium tambahan
c. Tes urodinamik
e. Radiologi
Imaging --> tes terhadap saluran perkemihan bagian atas dan bawah
pelvik
a. Definisi
tekanan intra-abdomen
b. Batasan karakteristik
kontraksi detrusor
a. Definisi
b. Batasan karakteristik
4. Kurang pengetahuan
- Kurang informasi
II.5. Perencanaan
terapi seperti control rutin, tensi rutin, dan ikut terlibat dalam
dan terapi
(Hipertensi )
alternatif pengobatan
dan pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, Siti. (2008). Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
12.00 Wib)
Blair, J.P. & Carroll, M.C. 2009. Local Economic Development : Analysis, Practices
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.