Oleh
C. Pembahasan
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan
oleh Moon (1989) salah satu nya ialah:
Guru Sebagai Perancang Pembelajaran
Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang
harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Di sini guru dituntut
untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi:
a. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematis, dan fungsional efektif.
b. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
c. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebaagai fasilitator dalam
pengajaran
d. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan relevansi
(seperti materi), efektif, efisien, kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.
Sesungguhnya guru adalah seorang perancang yang handal, yang mampu mengubah
peserta didik yang tidak bisa menulis menjadi seorang penulis handal, mengubah peserta
didik yang tidak bisa menghitung menjadi seorang matematikawan ulung, dan
menjadikan peserta didik yang tidak bisa membaca menjadi seorang yang bisa membaca.
Untuk dapat mendampingi peserta didik mencapai potensi maksimalnya, seorang guru
harus merancang sebuah skenario pembelajaran yang akan dilaksanakannya di kelas.
Dengan adanya skenario pembelajaran tersebut, tentu tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah dan efektif.Contoh guru sebagai perancang pembelajaran: seorang guru
membuat dan merumuskanbahan ajar; seorang guru menyiapkan materi yang relevan
dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa;
seorang guru merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan
lain sebagainya.Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif,efisien, kesesuaian dengan metode,
serta pertimbangan praktis.Jadi dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut , guru
dapat merancang dan mempersiapkan semua komponen agar berjalan denganefektif dan
efisien. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-
prinsip belajar, sebagai landasan dari perencanaan. Jadi, dengan waktu yang sedikit atau
terbatas. Guru dapat merancang dan mempersiapkan semuanya dengan komponen agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. (Psikopen peran
dan kompetensi guru, Wardani, Link:
https://www.coursehero.com/file/50747562/PSIKOPEN-PERAN-DAN-KOMPETENSI-
GURUdocx/ )
D. Kesimpulan
Dalam pemandangan sehari-hari di sekolah tidak lagi menjadi hal yang asing jika
seorang guru menenteng tas besar dan cukup berat. Di dalam tas tersebut ada laptop dan
sejumlah dokumen pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran di ruang kelas sebenarnya
adalah menerapkan rancangan atau disain pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Rancangan pembelajaran tersebut, idealnya memang dalam bentuk tertulis. Hal ini
sekaligus akan berfungsi sebagai bukti fisik bahwa guru telah nyata-nyata menyusun
program pembelajaran.
Dalam praktik sehari-hari, sering kali terjadi penyimpangan antara desain pembelajaran
dengan pelaksanaannya. Artinya, proses yang dijalankan guru tidak sesuai dengan desain
yang telah dibuat sebelumnya. Di dalam kelas, guru tidak dapat melaksanakan
programnya dengan baik karena kondisi kelas kurang kondusif. Melencengnya antara
rencana dan pelaksanaan pembelajaran masih dapat dimaklumi jika masih dalam batas
normal. Hal ini wajar karena guru menghadapi siswa yang dinamis dan bukan benda
mati yang bisa diutak-atik sesuka hati. Oleh sebab itu, keterampilan guru dalam
mendesain pembelajaran sangat dibutuhkan.
E. Daftar Pustaka