Anda di halaman 1dari 4

GURU SEBAGAI PERANCANG PEMBELAJARAN

Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mandiri


Mata Kuliah Profesi Keguruan/Pendidkan

Oleh

Siti Sarah Aryanti Batubara


NIM. 0305182139
Mahasiswa IV/PMM-2

Dosen Pengampu: Drs. H. M. Idrus Hasibuan, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Matematika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara
T.A. 2019/2020
A. Pendahuluan
Peranan berasal dari kata peran, peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat yang
diharapkan, (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007.845). “peranan adalah bagian
tugas utama yang harus dilaksanakan”. Usman (2001.4). mengemukakan peranan adalah
terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu
situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku.
Sementara itu guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang pendidikan. Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat
menerapkan beberapa prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional. Diantaranya, (1) guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik
pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan
sumber belajar yang bervariasi. (2) guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik
untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan. (3) guru
harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam
kelas maupun luar kelas. (4) guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta
secara individual agar dapat melayani peserta didik sesuai dengan perbedaannya tersebut.
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Moon
( dalam hamzah, 2007, hlm. 22 ), yaitu sebagai berikut.
1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Of Instruction)
Di sini guru sesuai dengan program yang diajukan oleh pihak Departemen Pendidikan
Nasional dituntut untuk berperan aktiif dalam merencanakan KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) dengan memerhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran. Jadi,
guru dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut, guru dapat merancang dan
mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu
guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip belajar,
sebagai landasan dari perencanaan.
2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran (Manager Of Instruction)
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa
untuk memperoleh hasil yang diharapakan. Selain itu guru juga berperan dalam
membimbing pengalaman sehari-hari ke arah pengenalan tingkah laku dan
kepribadiannya sendiri.
3. Guru sebagai pengarah pembelajaran
Disini hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara, dan
meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini, guru
mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.
Pendekatan yang dipergunakan oleh guru dalam hal ini adalah pendekatan pribadi,
dimana guru dapat mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam hingga dapat
membantu dalam keseluruhan PBM, atau dengan kata lain, guru berfungsi sebgai
pembimbing.
4. Guru sebagai Evaluator (Evaluator Of Student Learning)
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektivitas, dan
efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk mengetahui kedudukan peserta
dalam kelas atau kelompoknya. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar peserta
didik, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai
peserta didik dari waktu ke waktu untuk memperoleh hasil yang optimal.
5. Guru sebagai Konselor
Sesuai dengan peran guru sebagai konselor adalah guru diharapkan akan dapat
merespon segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Serta
pada akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu
motivasi, harapan, prasangka, ataupun keinginannya. Semua hal itu memberikan
pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain, terutama siswa.
(iman syahid arifudin; peran guru terhadap pendidikan karakter siswa di kelas V SDN 1
Silumanlink:https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/download/5844/395
1)
B. Permasalahan
Guru adalah komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensional di bidang
pembangunan. Oleh karena itu yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan
harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional
sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat
dikatakan bahwa pada diri setiap guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para
siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru
tidak hanya sebagai "pengajar" yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga
sebagai "pendidik" yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai
"pembimbing" yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. (link:
https://www.academia.edu/30373828/PERAN_GURU_DALAM_PEMBELAJARAN,
Ernayanti lubis, Ekshan Nudin, Faridatul Helmi, PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN)

C. Pembahasan
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan
oleh Moon (1989) salah satu nya ialah:
Guru Sebagai Perancang Pembelajaran
Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang
harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Di sini guru dituntut
untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi:
a. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematis, dan fungsional efektif.
b. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
c. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebaagai fasilitator dalam
pengajaran
d. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan relevansi
(seperti materi), efektif, efisien, kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.

Sesungguhnya guru adalah seorang perancang yang handal, yang mampu mengubah
peserta didik yang tidak bisa menulis menjadi seorang penulis handal, mengubah peserta
didik yang tidak bisa menghitung menjadi seorang matematikawan ulung, dan
menjadikan peserta didik yang tidak bisa membaca menjadi seorang yang bisa membaca.
Untuk dapat mendampingi peserta didik mencapai potensi maksimalnya, seorang guru
harus merancang sebuah skenario pembelajaran yang akan dilaksanakannya di kelas.
Dengan adanya skenario pembelajaran tersebut, tentu tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah dan efektif.Contoh guru sebagai perancang pembelajaran: seorang guru
membuat dan merumuskanbahan ajar; seorang guru menyiapkan materi yang relevan
dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa;
seorang guru merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan
lain sebagainya.Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif,efisien, kesesuaian dengan metode,
serta pertimbangan praktis.Jadi dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut , guru
dapat merancang dan mempersiapkan semua komponen agar berjalan denganefektif dan
efisien. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-
prinsip belajar, sebagai landasan dari perencanaan. Jadi, dengan waktu yang sedikit atau
terbatas. Guru dapat merancang dan mempersiapkan semuanya dengan komponen agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. (Psikopen peran
dan kompetensi guru, Wardani, Link:
https://www.coursehero.com/file/50747562/PSIKOPEN-PERAN-DAN-KOMPETENSI-
GURUdocx/ )
D. Kesimpulan
Dalam pemandangan sehari-hari di sekolah tidak lagi menjadi hal yang asing jika
seorang guru menenteng tas besar dan cukup berat. Di dalam tas tersebut ada laptop dan
sejumlah dokumen pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran di ruang kelas sebenarnya
adalah menerapkan rancangan atau disain pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Rancangan pembelajaran tersebut, idealnya memang dalam bentuk tertulis. Hal ini
sekaligus akan berfungsi sebagai bukti fisik bahwa guru telah nyata-nyata menyusun
program pembelajaran.
Dalam praktik sehari-hari, sering kali terjadi penyimpangan antara desain pembelajaran
dengan pelaksanaannya. Artinya, proses yang dijalankan guru tidak sesuai dengan desain
yang telah dibuat sebelumnya. Di dalam kelas, guru tidak dapat melaksanakan
programnya dengan baik karena kondisi kelas kurang kondusif. Melencengnya antara
rencana dan pelaksanaan pembelajaran masih dapat dimaklumi jika masih dalam batas
normal. Hal ini wajar karena guru menghadapi siswa yang dinamis dan bukan benda
mati yang bisa diutak-atik sesuka hati. Oleh sebab itu, keterampilan guru dalam
mendesain pembelajaran sangat dibutuhkan.
E. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai