PENDAHULUAN
Manusia adalah sumber dan objek persoalan yang besar dan memang pantas
kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh kenyataan bahwa jiwa rohani juga
merupakan prinsip eksistensi kegiatan vegetatif dan inderawi manusia dan bersama
dengan tubuh membentuk suatu eksistensi, yang menentukan harkat sejati manusia
adalah martabat moralnya, bukan prestasi atau ketrampilan yang dimiliki. Demi
mencapai kematangan moral secara penuh, manusia harus bekerja dalam dunia
material.
manusia tidak akan mampu mencapai perkembangannya yang penuh. Maka dari itu,
dalam kata lain adalah berperan aktif dalam setiap lini kehidupan. Berdasarkan uraian
Konsep Teori dan Manusia yang telah disampaikan di atas maka manusia tidak bisa
terlepas dari sebuah kegiatan atau pekerjaan dalam dunia material serta manusia tidak
dapat terlepas dari sebuah komunitas atau kelompok, dalam hal ini premis atau gejala
perusahaan atau kelompok maka tidak pula terlepas dari suatu kepemimpinan.
organisasi, demikian juga halnya dengan seluruh sumber daya atau karyawan yang ada
1
di dalam suatu perusahaan. Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam
perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu perusahaan
Pada umumnya antara pemimpin dan karyawan latar belakang dan lingkungan
hidup yang berbeda, perbedaan ini tentunya mempunyai konsekuen pula terhadap
kebutuhannya, sehingga para karyawan mau melibatkan diri dalam proses kerja yang
sesuatu melalui proses kerja atau aktivitas yang dilakukan jika sesuatu yang
apabila tidak terwujud maka akan menimbulkan perasaan kecewa. Bila keadaan ini
sampai terjadi akan membawa dampak negatif baik bagi dirinya maupun pada
perusahaan, maka dalam hal ini sangat diperlukan kemampuan manajemen dalam
PT Chubb Safes Indonesia adalah salah satu perusahaan yang akan kita bahas
hal kepemimpinan di dalamnya. Sejarah perusahaan dimulai pada tahun 1818 yang
mendesain dan memproduksi brankas dan berbagai jenis kunci untuk bank dan institusi
keuangan. Pada tahun 1835 Chubb bersaudara mempatenkan brankas pertamanya, dan
dilanjutkan dengan inovasi diagonal bolt system untuk gembok pada tahun 1847, yang
kemudian juga diaplikasikan pada brankas. Pada tahun 1973, mendirikan PT Chubb
Lips Indonesia di Indonesia Aksi ini dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pada
2
Gambar 1.1 Sejarah PT Chubb Safes Indonesia
bersifat tetap karna mengikuti individu yang menduduki kursi pimpinan baik dari tahap
level manajer pertama hingga tingkat akhir tertinggi. Mengenai hal ini, penulis
dari narasumber yang pernah menjadi karyawan perusahaan tersebut. Dari informasi
yang didapat dari narasumber, kepemimpinan yang terjadi saat itu adalah menganut tipe
yang diinginkan yang berjalan dengan pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa
harapan mengenai peran penting dalam mengatur perilaku bawahan. Menurut Terry
berserikat untuk suatu tujuan dalam suatu kelompok. Kebanyakan orang menginginkan
seseorang untuk menentukan apa yang harus diperbuat dan bagaimana membuatnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
3
2. Bagaimana pengaruh positif dan negarif gaya kepemimpinan yang terdapat di PT
Chubbsafes Indonesia?
Tujuan makalah ini jika melihat dari rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut ini :
2. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negarif gaya kepemimpinan yang terdapat
di PT Chubbsafes Indonesia.
1. Bagi penulis
“………….”
kepemimpinan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara harfiah kepemimpinan atau leadership berarti adalah sifat, kapasitas dan
kemampuan seseorang dalam memimpin. Arti dari kepemimpinan sendiri sangat luas
dan bervariasi berdasarkan para ilmuwan yang menjelaskannya. Gaya tersebut bisa
berbeda – beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang
tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan
negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi
atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berarti telah digunakan gaya
Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi,
beberapa ahli :
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
5
2. Menurut Rivai (2014:42) menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan
organisasi tercapai.
kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas
yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah salah satu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam
suatu tujuan.
6
Definisi dari gaya kepemimpinan telah mengalami perubahan akan
perkembangan dan pergeseran. Dalam era lama gaya kepemimpinan diartikan sebagai
gaya kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang
perlu memaksa mereka untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dalam era baru
mempengaruhi, yang lebih penting adalah kemampuan memberi inspirasi kepada pihak
lain, agar mereka secara proaktif tergugah untuk melakukan berbagai tindakan demi
mensyaratkan seorang pemimpin untuk berorientasi pada tugas dan orang yang ada
salah satu situasi harus dimodifikasi atau pemimpin harus digantikan untuk
dan menghormati yang mana para anggota miliki dalam diri pemimpinin
mereka.
7
2. Struktur tugas adalah keadaan yang mana penugasan pekerjaan dibuatkan
semakin tinggi pula pekerjaan menjadi terstruktur, dan semakin kuat kekuatan
Teori ini dikembangkan oleh Robert House dalam Robbins (2015), yang
menyatakan bahwa tugas dari pemimpin untuk membantu para pengikut dalam
untuk memastikan bahwa tujuan mereka sesuai dengan keseluruhan tujuan dari
1. Kepemimpinan direktif. Gaya ini serupa dengan gaya pemimpin otoriter lippit
dan white. Bawahan mengetahui dengan pasti apa 8 yang diharapkan dari
8
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi. Pemimpin mengatur tujuan yang
mereka akan mencapai tujuan dan memiliki kinerja yang lebih baik.
dan diluar kelompok dan diluar kelompok; para bawahan dengan status didalam
kelompok yang akan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi, tingkat
perputaran pekerja yang rendah dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang 9 luar biasa ketika
3. Teori X dan Y
pemimpin yang bersifat otoraktis dan pemimpin yang bersifat toleran. Teori itu
9
Para pemimpin yang teori X menggunakan asumsi sebagai berikut :
kebanyakan orang harus dipaksa, dibina dan diancam dengan hukuman agar
relatif tidak memiliki banyak ambisi, dan sangat diutamakan mereka adalah
kepastian.
1. Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia,
pengendalian diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telah
disetujuinya.
4. Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk
karyawan.
10
2.3 Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan
ditampilkan sebagai pimpinan ketika mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Oleh
karena perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya adalah respon bawahan
Berikut ini adalah jenis-jenis gaya kepemimpinan yang telah disebutkan oleh
beberapa ahli :
pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk
yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak
adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan
bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah
pemberian perintah.
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata
sebagai berikut:
11
1. Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
atau pendapat;
7. Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan
lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara
12
4. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara
2004). Gaya Kepemimpinan adalah suatu ciri khas prilaku seorang pemimpin
kegiatannya yang untuk sementara waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan
dengan berbagai sebab. Gaya kepemimpinan delegatif sangat cocok dilakukan jika
staf yang dimiliki memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi. dengan
13
4. Gaya Kepemimpinan Birokratis
yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada
tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan
sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh
berikut:
3. Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas
Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini
kekuasaannya atau sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka
hatinya. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut:
14
1. Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-
3. Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum
memberikan pendapatannya.
yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para
Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi,
baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan
kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah
diperhatikan.
15
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
sering turun ke bawah guna mendapatkan informasi yang juga akan berguna untuk
menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang
yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan
16
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan
dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan
kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang
diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan.
Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan
hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk
kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena
seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa
tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
17
11. Gaya Kepemimpinan Administratif
Gaya kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada
aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko
dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini jika
mengacu kepada analisis perubahan yang telah kita bahas sebelumnya, hanya
didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap informasi
yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan menekankan pada rencana-
rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Kepemimpinan model ini sangat
kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan
hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama. Gaya
18
kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan menargetkan
memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para
anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha
kompetensi tertentu.
secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini
motivation.”
kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini
pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan
19
mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully
achieved vision).
kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk
harus siap dan dituntut mampu untuk melakukan transformasi terlepas pada gaya
kondusif dan produktif. Pemimpin harus mempunyai visi yang tajam, pandai
tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah
bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu
20
Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh terhadap individu
dan kelompok tapi bergantung pula terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang
Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu
kepemimpinan.
Tipe pemimpin seperti ini sangat mirip dengan tipe pemimpin otoriter yang
merupakan tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator terhadap para anggota
kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari
tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan
kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-
pemimpin baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya
21
sikap yang mendasari perilaku seseorang. Gaya kepemimpinan akan menunjukkan
Artinya gaya kepemimpinan adalah, perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan dari seorang pemimpin
1. Diri Pemimpin
2. Ciri Atasan.
kepemimpinan manajer.
3. Ciri Bawahan
4. Persyaratan Tugas
kepemimpinan manajer.
Ini akan mempengaruhi harapan dan prilaku anggota kelompok serta gaya
22
Rekan sekerja manajer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala
(2010:27) Kepemimpinan juga dapat dilihat sebagai produk dalam suatu keadaan, yang
10. Interaksi antara pemimpin dan situasi lingkungannya akan membentuk tipe
kepemimpinan tertentu.
23
BAB III
PEMBAHASAN
mungkin agar dapat unggul dari pesaing. Keberhasilan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) atau karyawannya dalam
adalah kepuasan kerja dari karyawan itu sendiri. Kepuasan kerja menurut
memperoleh kepuasan dalam bekerja maka kepuasan dalam diri tidak akan pernah
tercapai dan dapat menimbulkan sikap atau tingkah laku negatif seperti frustasi.
24
tersebut dapat bekerja dengan baik, aktif, penuh semangat, dan berprestasi
karena pemimpin memiliki peran yang penting dan tanggung jawab yang besar dalam
pemimpin harus mampu memberi arahan yang tepat agar dapat meningkatkan kepuasan
kinerja karyawan. Dalam hal ini, pimpinan dituntut untuk dapat menerapkan gaya
tepat maka seorang pemimpin dapat mempengaruhi anggota kelompok atau karyawan
Setiap pimpinan yang ada di dalam suatu perusahaan tidak semuanya memiliki
1. Otokratis
2. Parisipatif
3. Delegatif
CHUBBSAFES INDONESIA
25
Gaya Kepemimpinan Divisi Alasan
INDONESIA
26
a. Membuat karyawan kehilangan kreativitas dalam bekerja karena karyawan
yang cepat agar masalah cepat terselesaikan dan karyawan dapat segera
27
3. Pengaruh negatif gaya kepimpinan Partisipatif yang dilakukan di PT Chubbsafes
dapat menimbulkanketidakcocokan pendapat
28
a. Cocok memimpin grup atau individu dengan motivasi tinggi.
a. Birokrasi yang terlalu rumit dan berbelit akan menyebabkan waktu untuk
29
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
yang positif dan negatif masing-masing kepada karyawannya. Pada dasarnya setiap
pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para
bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian.
Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang
30
peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan
3.2 Saran
sebagai berikut :
kemampuannya masing-masing.
31