Anda di halaman 1dari 6

OBJEK I

PENGENALAN LOGO DAN PENANGANAN BAHAYA BAHAN KIMIA


I. TUJUAN PRAKTIKUM

 Mengklasifikasi bahan kimia berbahaya dan beracun


 Mengenal bahan bahan yang digunakan pada laboratorium
 Menganalisis cara menangani bahan bahan kimia yang terdapat pada
laboratorium

II. PRINSIP PRAKTIKUM


 Memperkenalkan bahan bahan kimia berdasarkan bentuk dan tingkat bahayanya

III.TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan alat-alat praktikum merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam kegiatan praktikum yaitu sebagai penunjang dalam menggunakan alat-alat di
laboratorium agar tidak terjadi kecelakaan ataupun kesalahan dalam penggunaan
alat-alat tersebut. Kesalahan penggunaan alat dan bahan merupakan salah satu
penyebab terjadinya hal-hal yang berbahaya bagi dirinya maupun orang lain (Tutje
2004 dalam Rifafitri 2010)
Peralatan gelas seperti tabung reaksi, labu takar dan lain- lain, sangat teliti dan
merupakan produksi kerajiandan teknologi yang berkualitas tinggi. Namun demikian
ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaan alat dan prosedur tidak
dikakukan dengan cermat dan tepat (Hala 2009).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda dengan
fungsinya masing - masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan
terhadapa kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang tahan terhadap kondisi
normal.Oleh sebab itu,penggunaan dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan
suatu penelitian (Mored 2000)
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat dan
reaksi-reaksi bahan, terutama dalam sistem atomik dan molekuler. Kehidupan penuh
dengan ilmu kimia, misal; kehidupan merupakan gambaran serangkaian proses
biokimia. Semua makhluk hidup tersusun atas berbagai senyawa organik. Kehidupan
manusia secara fisik dibangun oleh senyawa-senyawa kimia, hidup dengan banyak
senyawa kimia, dan kualitas kehidupan manusia modern tergantung pada bahan-bahan
kimia (Satyajit, 2007).
Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. untuk
mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu
fisika, kimia dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain Pengertian lain dari
laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk
mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar,
atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut,
laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan
maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau
bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka
seperti kebun dan lain-lain (Mustafa, 2007).
Kecelakaan akibat bahan-bahan kimia dapat terjadi jika bahan-bahan masuk ke
dalam tubuh praktikan melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Bahan kimia yang masuk
ke dalam tubuh melalui pernafasan dapat berakibat sebagai: a) asphyxiant: bahan
kimia yang menyebabkan kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen dalam
darah, misalnya nitrogen, hidrogen, dan karbon monoksida. b) Irritant: bahan kimia
yang melukai jaringan sistem pernafasan dan paruparu, misalnya hidrogen khlorida
yang merupakan bahan korosif. Bahan kimia yang bersifat toksik dapat merusak
jaringan di lokasi kontaknya (efek lokal) atau berpengaruh negatif dengan jalan lain,
dan mengakibatkan efek sistemis. Sebagai contoh, bila merkuri terserap oleh kulit
maka akan dapat merusak ginjal atau pusat sistem syaraf (Enri Damanhuri, 2008).
Zat yang diperdagangkan sering disertai dengan lambang tertentu pada
label atau etiket kemasannya, terutama dimaksudkan pada bahaya atau akibat yang
dapat ditimbulakan oleh zat yang bersangkutan. Kemasan suatu zat dapat
mengandung satu bahkan lebih lambang yang menandakan bahaya bukanlah berarti
bahwa zat yang bersangkutan aman atau bebas bahaya; setiap bahan atau reagen kimia
harus berhati-hati didalam memperlakukannya. Umumnya bahan kimia bersifat racun
bagi tubuh bila masuk kedalam tubuh melalui oral (lewat tangan tidak bersih atau
luka). Mengenal dulu sebelum berhubungan langsung dengan zat yang bersangkutan
akan memberikan rasa aman bekerja; dan rasa takut atau sikap hati-hati yang
berlebihan dalam memperlakukan suatu zat merupakan tindakan yang tidak perlu
(Mulyono 2005).
Penanganan bahan kimia yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor terjadinya
kecelakaan kerja. Mereaksikan bahan kimia harus sesuai dengan prosedur kerja
dengan memperhatikan sifat bahan kimia yang digunakan. Sebelum mereaksikan atau
mencampurkan bahan kimia, paling tidak jumlah yang digunakan telah diketahui
dengan pasti dan tersedia petunjuk teknik mereaksikan atau pencampurannya.
Mengenal sifat bahan kimia menjadi suatu keharusan sebelum berinteraksi dengan
bahan kimia. Pemindahan atau pengambilan bahan kimia dilakukan sesuai dengan
prosedur yang benar. Penanganan tumpahan atau percikan bahan kimia perlu
diketahui sebelum bekerja di laboratorium. Tumpahan atau percikan bahan yang
mengenai meja atau lantai perlu ditangani secara tepat apabila mengenai kulit atau
mata harus mengetahui tindakan atau pertolongan pertama yang dapat dilakukan
(Suwahono. 2012).

IV.HASIL

1. Logo : irritant dan flammable

 Penanganan bahaya
 Jika dihirup, pindah orang ke udara segar. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Konsultasikan dengan
dokter.
 Jika terkena mata, Bilas dengan seksama dengan air untuk
beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya
dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.

2. Logo : toxic dan long term health risk


 penanganan bahaya
 Setelah terhirup: hirup udara bersih, Segera hubungi dokter.
Jika napas terhenti: segera berikan pernapasan buatan
secara mekanik, jika diperlukan berikan oksigen.
 Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Periksakan ke dokter.

3. Logo : corrosive material

 Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.


 Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Segera panggil dokter.
 Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang
banyak.

4. Logo : flammable oxidizer

 penanganan bahaya
 Setelah terhirup : Beri udara segar. Jika ragu, atau bila
gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
 Setelah kontak dengan kulit : Cuci kulit dengan
air/pancuran. Jika ragu, atau bila gejala tetap berlanjut,
minta nasihat medis.

5. Logo : environmental toxin

 penanganan bahaya
 Setelah terhirup : Beri udara segar. Jika ragu, atau bila
gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
 Setelah kontak dengan kulit : Cuci kulit dengan
air/pancuran. Jika ragu, atau bila gejala tetap berlanjut,
minta nasihat medis.
6. Logo : irritant

 penanganan bahaya
 terhirup : Bila aman memasuki area, segera pindahkan
dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker
berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
 Kontak dengan kulit : Segera tanggalkan pakaian, perhiasan,
dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau
detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai
dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama
kurang lebih 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
 Tertelan : Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau
dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah
atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.

V. KESIMPULAN
Karakteristik bahan kimia:
 Materi mudah terbakar (flammable material) padat, cair, uap,atau gas yang
menyala dengan mudah dan terbakar secara cepat bila dipaparkan pada sumber
nyala, misalnya pelarut (solvent) seperti benzene, ethanol, debu aluminum, gas
hidrogen dan metan.
 Peledak (explosive) : materi kimia ini dapat meledak, biasanya karena adanya
kejutan (shock), panas, atau mekanisme lainnya.
 Pengoksidasi (oxidizer) : Materi korosif : padat atau cair seperti asam kuat atau
basa kuat, yang dapat membakar dan merusak jaringan kulit bila berkontak
dengannya.
 Materi toksik : racun yang dalam dosis kecil dapat membunuh atau mengganggu
kesehatan, seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida.
 Materi radioaktif : dicirikan dengan transformasi yang berlangsung dalam inti
atom, misalnya uranium heksafluorida.
 Jika kita memahami logo-logo beserta penanganan bahan kimia yang tepat
maka akan menghindarkan kita dari terjadi nya kesalahan ataupun kecelakaan
pada saat melakukan praktikun

VI. DAFTAR PUSTAKA

 Enri Damanhuri, 2008. Diktat Pengelolaan B3. Jakarta. Dikti. Murilo, F. T., Luna,
Caio C. B., Araújo, Carolina B. Veloso, Ivanildo J. Silva Jr., Diana C. S. Azevedo,
Célio L. Cavalcante Jr.. 2011. Adsorption of Naphthalene and Pyrene from
Isooctane Solutions on Commercial Activated Carbons. Adsorption.
 Hanifah, Cut Rifafitri. 2010. Laporan Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat.
Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik
Universitas Pasundan Bandung.
 Hala, Yusminah, Oslan Jumadi. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar.
Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
 Muhtaridi, 2011. Keselamatan Kerja Di Laboratorium. Makalah dalam pelatihan
laboran di Makasar
 HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta : Bumi
Aksara.
 Mored. 2000. Biokimia 2000. Biologi FMIPA UNM. Jakarta : Erlangga
 Mustafa Rahmad, 2007. Kimia Dasar, jilid 1.Gramedia. Jakarta
 Suwahono. 2012. Keselamatan Kerja Laboratorium. http://www.chem-istry.org.
Diunduh 20 Agustus 2012.

Anda mungkin juga menyukai