Anda di halaman 1dari 2

2.

Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah

Tidak hanya warga masyarakat yang berasa di lingkungan sekolah saja, warga masyarakat yang berada di
luar lingkungan sekolah pun banyak yang mengalami masalah yang perlu dituntaskan dan jika
memungkinkan sekaligus di cegah. Adapun ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di luar
sekolah yaitu keluarga dan lingkungan masyarakat yang lebih luas.

a. Bimbingan dan konseling dalam keluarga

Keluarga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dalam bermasyarakat. Dalam
kaitan keluarga dan masyarakat itulah kebutuhan dan kebahagiaan keluarga mutlak memerlukan
perhatian bagi segenap pihak yang berkepentingan dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.

Palmo, Lowry, Weldon, dan Scioscia (1984) mengidentifikasikan perubahan-perubahan yang terjadi
secara signifikan yang mempengaruhi struktur dan kondisi keluarga, yaitu meningkatnya perceraian,
kedua orang tua bekerja, pengangkatan anak, emansipasi pria dan wanita, dan kebebasan hubungan
seksual. Selain itu juga meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat, depresi dan bunuh diri,
sempitnya lapangan pekerjaan menambah unsur – unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga.
Permasalahan itulah yang mengundang berperannya bimbingan dan konseling ke dalam keluarga.

Pelayanan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya khususnya untuk
keluarga yang masih duduk di bangku pendidikan formal. Peranan konselor sekolah amat besar dan
diharapkan agar menjembatani program bimbingan dan konseling di sekolah dengan kebutuhan
keluarga dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

b. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas

Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah dan keluarga saja,
melainkan juga di luar keduanya. Oleh karena itu, disana diperlukan jasa bimbingan dan konseling.

Pelayanan dan bimbingan konseling yang menjangkau daerah kerja yang lebih luas itu perlu
diselenggarakan oleh konselor yang bersifat multidimensional (Chiles dan Eiken, 1983), yaitu yang
mampu bekerja sama selai dengan guru, orang tua, dan juga berbagai komponen dan lembaga
masyarakat secara lebih luas.

Konselor profesional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli yang memberikan jasa berupa
bantuan kepada orang-orang yang memfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu yang
membantu mereka mengambil manfaat dengan sebesar-besarnya dari kondisi dan dari apa yang sudah
mereka miliki, membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak
lanjut atas langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi dalam
melakukan perubahan agar lebih efektif.

Namun, dimana pun konselor bekerja dan apapun tugas- tugas khusus yang diselenggarakan konselor,
fungsi, prinsip, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya tetap sama.
Modifikasi dan penyesuaian diperlukan berdasarkan kekhususan yang ada pada sasaran layanan,
lembaga tempat bekerja, tujuan dan kondisi yang menyertai diperlukannya layanan dan bimbingan
konseling itu.

Daftar Pustaka : H.Prayitno dan Amti Emran.2015.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakart: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai