Anda di halaman 1dari 8

TUGAS rutin 1

perkembangan peserta didik

DOSEN PENGAMPU
ELYA SISKA ANGGRAINI, S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH
ADE SRIWANDA OLIVIA HUTABARAT
7202444005

 
 
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS-C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
RESUME

 Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran seperti tinggi, berat atau volume.


Pertumbuhan tidak dapat balik dan dapat dihitung .
 Contoh yang terjadi pada pertumbuhan yaitu : munculnya gigi baru,bertambahnya
panjang rambut,bertambahnya tinggi, dan sebagainya
 Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Perkembangan tidak dapat
dihitung .
 Contoh yang terjadi pada perkembangan : munculnya berdiri dan
berjalan,berbicara,berfikir, dan sebagainya.
 Perkembangan menurut para Ahli:

1. ROBERT HAVIGHURST (1900-1991)


“Perkembangan pada anak dipengaruhi oleh faktor penting yaitu lingkungan, dimana
anak tumbuh dan meliputi keadaan dalam lingkungan tersebut”
2. ARNOLD GESELL (1880-1961)
“Perkembangan merupakan proses pendewasaan atau kematangan secara fisiologi”.

3. E.B hurloch
“Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman”

 Hubungan yang terjadi diantara pertumbuhan dan perkembangan adalah semakin


sebuah individu tumbuh semakin lebih besar, maka didalamnya akan termasuk pula
perkembangan yang akan menjadikan individu tersebut menjadi sebuah individu yang
besar. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan akan selalu berjalan
bersamaan. Akan tetapi, terkadang terdapat pula sebuah pertumbuhan yang dimana
perkembangan akan terhenti dikarenakan terdapat sebuah kelainan dan permasalahan
yang ada pada individu tersebut.
 Prinsip – prinsip perkembangan :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
5. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
6. Periode pola perkembangan
7. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
8.Prinsip kematangan

 Fase perkembangan yaitu penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusia


yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu.
Meskipun masing-masing mempunyai masa perkembangan yang berlainan, namun
secara umum ternyata terdapat tanda-tanda perkembangan yang hampir sama.

 Fase perkembangan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :


1. Analisis Biologis
2. Didaktis : Fase perkembangan didaktif merupakan pembagian fase-fase
perkembangan dari materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa
tertentu.
3. Analisis Psikologis :
a. Kepercayaan atau Ketidakpercayaan
b. Kemandirian atau Rasa Malu/Ragu-Ragu
c. Inisiatif atau Rasa Bersalah
d. Ketekunan atau Rasa Rendah Diri
e. Identitas atau Kebingungan Identitas
f. Keintiman atau Keterkucilan
g. Membangkitkan atau Mandek
h. Integritas atau Putus Asa
 Proses perkembangan karakter memiliki faktor-faktor :

1. Teori Nativisme : perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir/bakat.


2. Teori Empirisme : perkembangan menuju dewasa sangat dipengaruhi oleh 
lingkungan dan pengalaman ditambah pendidikannya dari kecil.
3.Teori Kovergensi : Bahwa setiap  anak yang lahir ke dunia telah membawa sifat
atau pembawaan yang baik maupun buruk lalu untuk berkembang ia akan mendapat
pengalaman dari lingkungannya.

 Struktur Kepribadian teori Freud menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga


struktur, yaitu :
a. Id merupakan sumber segala energi psikis sehingga Id merupakan komponen
utama dalam kepribadian.
b. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani
dengan realitas.
c. Superego adalah suatu gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat
yang ditanam oleh adat-istiadat, agama, orangtua, dan lingkungan.

 Manusia akan melalu lima tahap psikoseksual yaitu :


1. Tahap Oral : Kenikmatan anak dipusatkan di daerah mulut Lahir 1 ½ tahun .
2. Tahap Anal : Kepuasan anak dipusatkan didaerah anus Lahir 1 ½ - 3 tahun.
3. Tahap Falik : Kepuasan anak dipusatkan di daerah genital 3 -6 tahun.
4. Tahap Laten : Anak menekankan hasrat seksual dan Mengembangkan
keterampilan social dan intelektual 6 tahun – Masa Puber.
5. Tahap Genital : Saat kebangkitan seksual, sumber kesenangan seksual menjadi di
luar keluarga Pubertas dst.

 Teori erikson Motivasi utama manusia bersifat sosial dan mencerminkan hasrat untuk
bergabung dengan manusia lain.
 Macam-macam teori erikson :
1. Kepercayaan versus ketidak percayaan.
2. Otonomi versus rasa malu dan keraguan – raguan
3. Prakarsa versus rasa bersalah
4. Tekun versus rasa rendah diri
5. Identitas versus kebingungan identitas
6. Keintiman versus keterkucilan
7. Bangkit versus stagnasi
8. Integritas versus kekecawaan

 Teori-teori kognitif.
Jika teori – teori psikoanalisis menekankan pentingnya ketidaksadaran, teori – teori
kognitif menekankan pikiran – pikiran yang disadari. Tiga teori kognitif yang paling
penting adalah teori perkembangan kognitif menurut Piaget, teori kognitif sosio-
budaya menurut Vygotsky, serta teori pemrosesan-informasi.

 Teori perkembangan menurut piaget :


Piaget menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Setiap tahap yang terkait
dengan usia ini mengandung cara berpikir yang berbeda.

 Tahap perkembangan kognitif dari Piaget


1. Tahap Sensorimotor : usia – 2 tahun
2. Tahap Praoprasional : Usia 2 – 7 tahun
3. Tahap Operasional Konkret : Usia 7- 11 tahun
4. Tahap Operasional Formal : Usia 11 – dewasa

 Vygotsky berpendapat bahwa individu secar aktif menyusn pengetahuan mereka


mengenai dunia 
 Teori Vygotsky menekankan  bagaimana budaya dan interaksi social mengarhkan
perkembangan kognitif .

 Robert Siegler, menyatakan bahwa kegiatan berpikirmerupakan suatu bentuk


pemrosesan informasi

 Teori-teori kognitif sosial :


1. Behaviorisme (behaviorism) menekankan studi ilmiah mengenai respons yang
teramati serta determinan-determinan lingkungan.
2. Bandura menyatakan bahwa faktor perilaku, lingkungan, dan pribadi/kognitif,
seperti keyakinan, perencanaan, berpikir, dan berinteraksi secara timbal-balik.

 Mikrosistem (micrisystem) adalah situasi dimana remaja hidup.

 Mesosistem (mesosystem) adalah relasi antara dua mikrosistem atau lebih.

 Ekosistem (exosystem) adalah situasi sosial dimana remaja tidak memiliki peran aktif
namun mempengaruhi pengalaman remaja. 

 Makrosistem (macrosystem) adalah budaya dimana remaja hidup. 

 Kronosistem (chronosystem) adalah pola dari peristiwa-peristiwa lingkungan dan


transisi dari rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosio-historis. 

 Konseling Eklektik merupakan suatu model pendekatan konseling yang dilakukan


dengan cara menggabungkan berbagain teori atau metode ke dalam suatu program
perlakuan.

 Pengertian Teori Eklektik menurut Pendapat para ahli :

1. Menurut Norcross, 1987 ; Proschaska & Norcross, 1999.


Eklektik didefinisikan secara sederhana dalam bentuk penggunaan lebih dari satu
pendekatan untuk menangani masalah konseling.
2. Menurut pandangan Shertzer dan Stone dalam buku Fundamentals of Counseling,
Konseling Eklektik sebagaimana dikonsepsikan oleh Thorne, mengandung unsur-
unsiir positif dan negatif. Sebagai unsur positif disebut: usaha menciptakan suatu
sistematika dalam memberikan layanan konseling; menghindari pbsisi dogmatik dan
kaku dengan berpegang pada satu kerangka teoretis dan pendekatan praktis saja.

3. Pada tahun 1984 Gilliland Mengemukakan bahwa konseling elektik adalah teori
konseling yang tidak memiliki teori atau prinsip khusus tentang kepribadian.

4. Thorne (1961) Mengemukakan bahwa konseling elektik menggunakan data klien


yang utama adalah dari studi secara individual yang meliputi keseluruhan kehidupan
yang selalu berubah.

 Konseling Eklektik muncul karena adanya pengakuan dari para ahli bahwa tidak ada
satu teori tunggal yang cukup komprehensif untuk menjelaskan perilaku manusia
yang kompleks, termasuk kesulitan atau problema perilaku konseli. Karena tidak ada
satu teori yang memiliki kebenaran mutlak, dan karena tidak ada satu metode
konseling yang selalu efektif untuk menangani berbagai macam masalah dan konseli,
maka para ahli mengembangkan pendekatan eklektik.

Anda mungkin juga menyukai