Jawab : Alfi mengalami luka bakar stadium 3 di badan anterior dan posterior serta seluruh
Luka bakar tahap 2, yaitu luka bakar yang tejadi pada epidemis dengan lapisan
dermis kulit. Ketika mengalami luka bakar hatap dua, kulit akan tampak memerah, lecet,
melepuh, bengkak, dan terasa sakit (ditangai dengan beberapa metode pengobatan tanpa
Luka bakar stadium 3 adalah luka bakar yang mengakibatkan kerusakan jaringan
mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, atau lebih dalam lagi. Secara klinis kulit
yang terbakar tampak putih dan kasar, namun juga dapat terlihat hangus dan mati rasa. (di
tangani dengan tindakan bedah dan pencengkokan kulit, bila terjadi kerusakan parah).
2. Bagaimana cara menentukan luas luka bakar dengan menggunakan rule of nine.?
Jawab:
Luas luka bakar dibuat dengan perhitungan persentase. Untuk perhitungan cepat luka bakar
pada orang dewasa rumus luka bakar yang digunakan adalah “Rule of Nine“ yang dibuat
oleh Polaski dan Tennison. Persentase luka bakar berdasarkan “Rule of Nine” yaitu :
Dada : 9 % bokong : 9 %
Jawab : Karena Ringer laktat adalah cairan kristaloid yang merupakan larutan steril yang
keseimbangannya. Manfaat Ringer Laktat adalah sebagai cairan hidrasi dan elektrolit untuk
4. Seorang perawat menilai pasien luka bakar dengan datang ke ruang ICU luka bakar.
Berap luas total permukaan tubuh luka bakar untuk memberikan resusitasi cairan.?
Jawab : Resusitasi cairan (diperlukan untuk luka bakar permukaan tubuh > 10%). Gunakan
larutan Ringer laktat dengan glukosa 5%, larutan garam normal dengan glukosa 5%, atau
masalah fisiologis dengan luka bakar dan rujukan psikologis. Terapi apa yang di
butuhkan alfi.?
Jawab :
a. Terapi nonfarmakologis untuk penanganan stres psikologis pada pasien dengan SEFT
terapi. SEFT (Spiritual Emotional freedom Technique) merupakan terapi yang mampu
menurunkan stres psikologis seperti ketakutan yang berlebihan secara signifikan pada
penderita gangguan fobia spesifik. Dengan SEFT terapi pasien menjadi rileks dan
pikiran menjadi lebih tenang. Relaksasi yang diciptakan tersebut dapat menstimulasi
hipotalamus untuk menstimulasi kelenjar pituitari menurunkan sekresi ACTH dan diikuti
dengan penurunan kadar glukokortikoid dan kortisol yang berperan dalam mengatur
respon inflamasi, respon imun, dan pengaturan kadar gula darah yang merupakan
b. Terapi farmakologis untuk penanganan pada luka bakar pasien dengan melakukan
darah, kimia darah, analisis gas darah, maupun analisis urin. Pasien dapat diberikan
obat antibiotik berupa injeksi ceftazidime 1 g/12 jam (skin test), injeksi metronidazol 500
mg/8 jam, injeksi gentamisin 80 mg/8 jam, hal ini di lakukan untuk mencegah terjadinya
infeksi dikarenakan bakteri positif, negatif dan anaerob dimana ketika adanya luka bakar
maka lebih mudah terjadinya suatu infeksi. Ketorolak diberikan untuk mengurangi rasa
sakit yang diderita pasien dan ranitidin diberikan untuk mengurangi keluhan lambung