Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN MASA NIFAS

Dosen Pengampu :
Wijayanti, SST., M.Kes., M.Keb

Di Susun Oleh :
Angela Clara (SB19004)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca. Kami harap dengan membaca makalah ini

dapat memberi manfaat bagi kita semua, juga dapat menambah wawasan kita

mengenai Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan Dengan Nifas . Akhirnya kami

berharap semoga makalah dapat memeberikan manfaat bagi perkembangan

dunia Pendidikan. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena

pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan

kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 30 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 1

C. Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 2

A. Pengertian Nifas....................................................................... 2

B. Aspek Sosial Budaya Dalam Masa Nifas ................................ 3

BAB III PENUTUP ................................................................................ 6

A. Kesimpulan .............................................................................. 6

B. Saran......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek sosial dan budaya sangat berpengaruh dan sangat mempengaruhi pola

kehidupan manusia. Dalam era globalisasi ini dengan berbagai perubahan yang

begitu ekstrem dan semakin terbuka yang menjadikan yang pada masa ini

menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Disadari

atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-

konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara

makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan ini, seringkali

membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan

anak walaupun telah kami teliti banyaknya dampak negative itu lebih banyak

dibandingkan dengan dampak positifnya. Pola makan, misalnya, pada dasarnya

adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup

besar.

B. Rumusan masalah

 Apa yang dimaksud dengan masa nifas?

 Apa yang yang menjadi aspek social budaya dalam masa nifas di

masyarakat jawa?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan masa nifas.


 Untuk mengetahui aspek social budayaya dalam masa nifas pada

masyarakat jawa.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian

Nifas Masa nifas adalah dimana dimulai beberapa jam sesudah lahirnya

plasenta sampai 6 minggu berikutnya. Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan

todak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan dengan pemantauan bidan sesuai

kebutuhan ibu dan bayi. Masa nifas berlangsung selama 6 – 8 minggu. Periode

nifas merupakan masa kritis bagi ibu, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu

akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% dari kematian ibu

tersebut terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Selain itu, masa nifas

ini juga merupakan masa kritis bagi bayi , sebab dua pertiga kematian bayi

terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir

terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir Untuk itu perawatan selama masa nifas

merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perawatan masa nifas

mencakup berbagai aspek mulai dari pengaturan dalam mobilisasi, anjuran

untuk kebersihan diri , pengaturan diet, pengaturan miksi dan defekasi,

perawatan payudara (mamma) yang ditujukan terutama untuk kelancaran

pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi bayi, dan lain-lain.

B.Aspek Sosial Budaya Dalam Masa Nifas


Dari hasil wawancara kepada salah satu masyarakat tentang bagaimana aspek

sosial budaya yang berkaitan dengan ibu nifas maka diperoleh hasil ada

beberapa fenomena atau mitos-mitos yang masih 4 diterapkan sampai

sekarang. Fenomena atau mitos-mitos tersebut sebagai berikut :

 Pada Masa nifas dilarang makan yang berbau amis Menurut wawancara

yang sudah saya lakukan didapatkan pada masa nifas ibu dilarang

memakan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong. Karena pada

masyarakat yang berkembang memakan makanan yang amis bisa membuat

ASI menjadi amis, maka dari itu ibu nifas menghindari makanan yang

berbau amis seperti ikan selama menyususi dan masa nifas..

 Setelah melahirkan / operasi hanya boleh makan tahu dan tempe (tanpa

garam) Menurut wawancara yang sudah saya lakukan di dapatkan ibu nifas

hanya boleh memakan tahu dan tempe tanpa garam ataupun penyedap rasa

jadi ibu hanya memakan tahu ataupun tempe dengan rasa yang hambar.

Sedangkan larangan tersebut sangat merugikan bagi ibu nifas karena

makanan yang sehat akan membantu dalam penyembuhan luka dan

makanan yang bergizi membuat ibu nifas cepat dan sehat

 Masa nifas dilarang tidur siang Menurut wawancara yang sudah saya

lakukan didapatkan ibu nifas dilarang untuk tidur siang yang alasannya

karena bayi yang baru lahir perlu dirawat terus. Padahal hubungan tidur

siang dan kebutaan tidak ada hubungannya, bahkan ibu nifas diharuskan

istirahat yang cukup serta mengurangi kerja berat.


 Ibu menyusui dilarang makan makanan pedas Menurut wawancara yang

sudah saya lakukan ibu nifas atau ibu menyususi dilarang untuk

mengkonsumsi makanan yang pedas karena dipercaya bisa menyebabkan

bayi mencret. Disini sebenarnya tidak ada hubungan antara ibu

mengkonsumsi makanan pedas dan bayi menceret. Ibu menyusui

sebaiknya menghindari makanan pedas yang berlebihan karean

dikhawatirkan ibu akan terserang diare yang dapat memicu terjadinya

dehidrasi. Dehidrasi selain berbahaya bagi ibu, juga akan mengganggu

proses pemberian ASI pada bayi.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi status kesehatan. Di

antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam masyarakat ada yang menguntungkan,

ada pula yang merugikan.

Masa nifas adalah dimana dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6

minggu Perawatan masa nifas masyarakat aceh sangat banyak sekali, namun ada yang

menguntungkan dan ada piula yang merugikan. Ini di dasari pada sistem adat yang

mereka ikuti.Pada masyarakat jawa, unsur-unsur kebudayaan yang terkadang ada yang

kurang menunjang pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur-unsur tersebut antara

lain; ketidaktahuan, pendidikan yang minim sehingga sulit menerima informasi-informasi

dan tekhnologi baru.

B. Saran

Saran yang kami berikan untuk para pembaca makalah ini, yaitu: sebaiknya aspek sosial

budaya yang ada selama persalinan dapat disaring, karena tidak setiap aspek sosial

budaya yang masuk memberi dampak positif tapi kadang juga memberi dampak negate

juga terhadap ibu .


DAFTAR PUSTAKA

Armini Wayan. 29 Oktober 2012. Hand Out Perubahan Psikologi Masa Nifas dan

Menyusui. Yohanamarina. November 2010. Aspek Sosial Budaya dan Kesehatan Ibu

Hamil. Intan nurul hayati. April 2013. Aspek Sosial Budaya Terhadap Kesehatan. Pratiwi

A, Arifah S. Perilaku kehamilan, persalinan, dan nifas terkait dengan budaya kesehatan

pada masyarakat Jawa.


LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai