Anda di halaman 1dari 3

I.

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Mei 2019


II. Judul : Praktikum Kualitatif HCN (sianida)
III. Tujuan : Untuk mengetahui kandungan HCN pada sampel rebung
IV. Prinsip :

Sampel diasamkan dan dipanaskan untuk membebaskan uap sianida yang


kemudian diidentifikasi secara reaksi warna. Adapun perekasi khusus yang
digunakan adalah kertas asam pikrat. Zat anti gizi (HCN) akan bereaksi dengan
kertas pikrat dan akan menghasilkan warna merah bata atau orange dalam suasana
asam.

V. Dasar Teori :
Asam sianida disebut juga Hidrogen sianida (HCN), biasanya
terdapatdalam bentuk gas atau larutan dan terdapat pula dalam bentuk garam-
garamalkali seperti potasium sianida. Sifat-sifat HCN murni mempunyai sifat
tidak berwarna, mudah menguap pada suhu kamar dan mempunyai bau khas. HCN
mempunyai berat molekul yang ringan, sukar terionisasi, muda h
berdifusi dan lekas diserap melalui paru-paru, saluran cerna dan kulit.A s a m s i a n i d a
seperti halida hidrogen, adalah zat molekular yang kovalen,
n a m u n mampu terdisosiasi dalam larutan air, merupakan gas yang sangat beracun
(meskipun kurang beracun dari H2S), tidak bewarna dan terbentuk bila
sianida direaksikan dengan sianida. dalam larutan air, HCN adalah asam
yang sangat lemah, dan larutan sianida yang larut terhidrolisis tidak
terbatas namun cairan murninya adalah asam yang kuat. Asam  bebas
HCN mudah menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua eksperimen, dimana
kemungkinan asam sianida akan dilepas atau dipanaskan, harus
dilakukan didalam lemari asam. Asam sianida cepat terserap oleh alat
pencernaan dan masuk kedalam aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin
di dalam sel darah merah. Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat
diedarkan dalam sistem badan. Sehingga dapat menyebabkan sakit atau kematian
dengan dosis mematikan HCN dikenal sebagai racun yang
mematikan.
VI. Alat dan Bahan :
a. Alat :
 Timbangan
 Erlenmeyer tertutup
 Gelas ukur 100 ml dan 10 ml
 Cawan Petri
 Pisau
 Kertas Asam Pikrat
 Penangas
b. Bahan :
 Rebung mentah
 Asam Sitrat 5% 10 ml
 Aquades 50 ml
 Na2CO3

VII. Prosedur Kerja :


1. Iris atau cincang sampel, kemudian timbang sebanyak 5 gram.
2. Kemudian masukkan kedalam erlenmeyer, tambahkan 50 ml aquades dan
tambahkan Asam Sitrat 5% sebanyak 10 ml.
3. Ambil satu kertas pikrat langsung celupkkan pada Na 2CO3 (Natrium
Karbonat), kemudian masukkan kedalam Erlenmeyer tertutup dan jangan
sampai menyentuh larutan.
4. Panaskan larutan dan setelah mendidih hitung selama 10 menit. Kemudian
angkat dan beri nilai pada masing- masing sampel, beri nilai pada sampel
kertas tersebut dengan melihat kertas sampel yang berwarna merah pekat.
VIII. Hasil Pengamatan :

Kelompok Sampel Hasil


1 Singkong mentah +7
2 Daun singkong +9
3 Talas +3
4 Daun papaya +8
5 Rebung mentah +6
6 Rebung matang +5
7 Daun kelor +4
8 Singkong rebus +1
9 Tapai singkong +2

IX. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan tersebut didapat pembahasan bahwa daun sinkong
memiliki kandungan HCN yang paling tinggi dari sampel - sampel lainnya,
sedangkan rebung mentah sendiri memiliki kandungan HCN +6 sedangkan
Singkong rebus memiliki kandungan HCN yang paling sedikit.

X. Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai