V. Dasar Teori :
Asam sianida disebut juga Hidrogen sianida (HCN), biasanya
terdapatdalam bentuk gas atau larutan dan terdapat pula dalam bentuk garam-
garamalkali seperti potasium sianida. Sifat-sifat HCN murni mempunyai sifat
tidak berwarna, mudah menguap pada suhu kamar dan mempunyai bau khas. HCN
mempunyai berat molekul yang ringan, sukar terionisasi, muda h
berdifusi dan lekas diserap melalui paru-paru, saluran cerna dan kulit.A s a m s i a n i d a
seperti halida hidrogen, adalah zat molekular yang kovalen,
n a m u n mampu terdisosiasi dalam larutan air, merupakan gas yang sangat beracun
(meskipun kurang beracun dari H2S), tidak bewarna dan terbentuk bila
sianida direaksikan dengan sianida. dalam larutan air, HCN adalah asam
yang sangat lemah, dan larutan sianida yang larut terhidrolisis tidak
terbatas namun cairan murninya adalah asam yang kuat. Asam bebas
HCN mudah menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua eksperimen, dimana
kemungkinan asam sianida akan dilepas atau dipanaskan, harus
dilakukan didalam lemari asam. Asam sianida cepat terserap oleh alat
pencernaan dan masuk kedalam aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin
di dalam sel darah merah. Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat
diedarkan dalam sistem badan. Sehingga dapat menyebabkan sakit atau kematian
dengan dosis mematikan HCN dikenal sebagai racun yang
mematikan.
VI. Alat dan Bahan :
a. Alat :
Timbangan
Erlenmeyer tertutup
Gelas ukur 100 ml dan 10 ml
Cawan Petri
Pisau
Kertas Asam Pikrat
Penangas
b. Bahan :
Rebung mentah
Asam Sitrat 5% 10 ml
Aquades 50 ml
Na2CO3
IX. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan tersebut didapat pembahasan bahwa daun sinkong
memiliki kandungan HCN yang paling tinggi dari sampel - sampel lainnya,
sedangkan rebung mentah sendiri memiliki kandungan HCN +6 sedangkan
Singkong rebus memiliki kandungan HCN yang paling sedikit.
X. Kesimpulan :