a. Untuk menghasilkan
efek fotolistrik
dibutuhkan cahaya
dengan frekuensi
lebih besar dari fo
b. Logam yang berbeda
memiliki frekuensi
ambang yang
berbeda pula
Gambar. Kebergantungan
c. Hubungan Vo ~ (f-fo)
potensial pengehenti Vo terhadap
dapat diubah
frekuensi cahaya f untuk logam
menjadi eVo = hf -
Kalium, Cesium, dan Tembaga
hfo
2. Ketidakbergantungan potensial pengenti terhadap intensitas
cahaya
Energi yang dibawa oleh cahaya terdistribusi secara diskrit dalam bentuk
paket-paket energi dengan kecepatan c, bukan terdistribusi secara
kontinu seperti yang dijelaskan oleh fisika klasik.
E = n.h.f
1. Intensitas cahaya adalah energi tiap foton dikalikan cacah foton yang
menembus satu satuan luas permukaan secara tegak lurus tiap
satuan waktu
2. Waktu tunda adalah selang waktu antara penyinaran pertama sampai
lepasnya elektron foto (arus fotoelektrik)
3. Fotoelektron adalah elektron yang terlepas pada efek foto listrik
yang terjadi karena frekuensi cahaya yang menyinari plat K cukup
tinggi / besar dari frekuensi ambang logam
4. Potensial penghenti (Vo) adalah beda potensial yang mampu
menghentikan gerak elektronfoto tercepat.
5. Fungsi kerja adalah energi minimum yang diperlukan untuk
membebaskan elektron
6. Foton adalah kuanta cahaya (paket-paket energi).
7. Frekuensi ambang adalah frekuensi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan elektron.
1
E K = mv 2 ↔ E K =e V o
2
c
E=n . h. f ↔ E=n .h .
λ
1 c c 1
E=W 0 + Ek ↔ h . f =h . f 0+ m. v 2 ↔ h . =h . + m . v 2
2 λ λ0 2
2 hc 1 1 1 1
v=
√ ( )
− ↔ E k =hc −
m λ λ0 λ λ0 ( )
dengan :
Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV)
m = massa elektron (kg)
v = kecepatan elektron (m/s)
e = muatan elektron (C)
Vo = potensial henti (volt)
Wo = energi ambang (J)
fo = frekuensi ambang (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
h = tetapan Planck = 6,63 . 10-34 Js
c = kecepatan cahaya = 3.108 m/s
Kesimpulan
f > f0
E > W0
λ0 > λ