Anda di halaman 1dari 5

TEORI RELATIVITAS

Albert Einstein adalah ilmuwan lambang kejeniusan. Einstein


menjadi sangat terkenal karena telah melakukan hal besar yaitu
meruntuhkan cara pandang dunia terhadap alam semesta yang
telah bertahan selama 200 tahun. Cara pandang yang telah
bertahan selama 200 tahunan ini dibangun oleh Sir Isaac Newton.

Perpaduan dari kedua hukum Newton (hukum Newton tentang


gerak dan hukum Newton tentang gravitasi) mampu memprediksi
lintasan benda-benda yang ada di bumi seperti lintasan peluru,
bola baseball, rintik-rintik air hujan, maupun lintasan benda-benda
yang ada di langit seperti lintasan bulan, bumi, dan planet-planet,
serta mampu meramalkan kapan dan dimana bola baseball akan
mendarat, kapan tetes air hujan dari langit jatuh ke tanah, maupun
kapan terjadinya gerhana bulan atau matahari.

Hukum-hukum Newton yang memiliki kekuatan prediksi luar biasa


ini dibangun di atas pondasi sederhana, yakni anggapan bahwa
ruang dan waktu itu absolut/konstan, akan tetapi menurut teori
relativitas umum dan teori relativitas khusus, ruang dan waktu
tidaklah konstan, melainkan dapat berubah dan bergejolak
layaknya fluida.

Waktu yang absolut berarti waktu mengalir sama bagi setiap


orang, dimanapun ia berada. Satu detiknya orang yang ada di
dalam kereta sama dengan satu detiknya orang yang ada di
stasiun, di pinggir rel, atau bahkan di galaksi lain.

Misalnya Jika kita mengukur panjang kereta, kita akan


mendapatkan hasil yang sama tak peduli darimana kita
mengukurnya. Orang yang ada di dalam kereta akan memperoleh
hasil pengukuran yang sama dengan orang yang ada di pinggir rel.
Seandainya orang dalam kereta mengatakan bahwa panjang
kereta adalah 100 meter, orang yang ada di pinggir rel juga akan
mengatakan hal yang sama. Inilah yang dimaksud dengan ruang
absolut.

Dalam kehidupan sehari-hari ruang dan waktu absolut memang


tidak ada masalah. Tidak pernah ada cerita siswa yang dihukum
karena terlambat masuk kelas beralasan bahwa waktu yang ia
alami berjalan lebih lambat daripada waktu yang ada di kelas.
Namun masalah muncul ketika meninjau benda yang bergerak
dengan kecepatan sangat tinggi, mendekati kecepatan cahaya,
maka anggapan tentang ruang dan waktu yang absolut menjadi
tidak benar. Selama ini kita tidak menyadari hal ini karena benda-
benda di sekitar kita tidak ada yang melaju sekencang itu kecuali
cahaya itu sendiri.

Cahaya, objek tercepat di alam semesta ini ternyata merupakan


gelombang elektromagnetik, rambatan medan listrik dan medan
magnet. Kenyataan ini ditemukan oleh James Clerk Maxwell secara
tidak sengaja ketika merumuskan persamaan elektromagnetiknya,
yang ternyata mengkonfirmasi hasil pengukuran cahaya oleh
Hippolyte Fizeau (terkenal dengan eksperimen Fizeau). Maxwell
adalah seorang ilmuwan yang berhasil mengubah cara pandang
kita terhadap listrik dan magnet. Sebelum Maxwell, listrik dan
magnet dipandang sebagai dua hal yang berbeda. Namun
Maxwell membuktikan bahwa ternyata keduanya hanyalah dua sisi
berbeda dari satu keping koin yang sama.

Maxwell juga menemukan bahwa kecepatan cahaya selalu sama


dilihat dari manapun. Seandainya orang yang ada di dalam kereta
menyalakan laser, ia dan orang yang ada di pinggir rel seharusnya
mendapatkan hasil yang sama jika mereka mengukur kecepatan
sinar laser tersebut. Pernyataan Maxwell ini aneh. Kenapa aneh?
Dalam kehidupan sehari-hari, jika orang yang ada di dalam kereta
melempar bola dan mengukur kecepatannya, ia akan
mendapatkan hasil yang berbeda dengan orang yang ada di
pinggir rel. Kecepatan bola menurut orang yang ada di pinggir rel
adalah kecepatan kereta ditambah dengan kecepatan bola
menurut orang yang ada di dalam kereta, sebab bukan hanya bola
saja yang bergerak tetapi kereta itu sendiri juga bergerak.
Akibatnya orang yang ada di pinggir rel mengukur kecepatan bola
yang lebih besar daripada orang yang ada di dalam kereta.

Akhirnya Einstein muncul dan berhasil menyelesaikan keanehan


tersebut. Einstein menyatakan bahwa ruang dan waktu adalah
relatif. Orang yang ada dalam kereta mempunyai ukuran jarak dan
waktu yang berbeda dengan orang yang ada di pinggir rel.
Menurut orang yang ada di pinggir rel, stopwatchnya orang yang
ada di dalam kereta berdetak lebih lambat serta penggaris yang
digunakannya juga lebih pendek daripada penggaris miliknya.
Satu meternya orang yang ada di dalam kereta lebih pendek
daripada satu meternya orang yang ada di pinggir rel.

Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh suatu benda dalam


waktu tertentu. Normalnya, orang dalam kereta mengukur
kecepatan cahaya yang lebih lambat daripada orang di pinggir rel.
Tetapi karena penggarisnya orang yang ada dalam kereta lebih
pendek dan stopwatchnya berdetak lebih lambat, keduanya akan
mendapatkan nilai kecepatan cahaya yang sama, sesuai dengan
penyataan Maxwell. Keanehan tersebut pada akhirnya
terselesaikan dengan cara meninggalkan anggapan ruang dan
waktu yang absolut menurut Newton. Ruang dan waktu tidak
absolut melainkan relatif. Lahirlah teori relativitas khusus.
Konsekuensi-konsekuensi logis dari teori ini telah teruji oleh
eksperimen, salah satunya yang paling terkenal adalah persamaan

E = m.c2

Teori relativitas ada 2 yaitu:

1. Relativitas khusus (1905), tentang kerangka acuan bergerak


beraturan relatif terhadap kerangka acuan lain.
2. Relativitas umum (10 tahun kemudian), tentang kerangka
acuan bergerak dipercepat relatif terhadap kerangka acuan
yang lain

Toeri relativitas khusus didasarkan pada 2 postulat Einstein.


Postulat adalah  asumsi/anggapan dasar yang menjadi pangkal
dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Dua
postulat Einstein tersebut adalah:

Postulat 1 :
Hukum fisika memiliki bentuk yang sama (bersifat universal) pada
semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap
(kerangka acuan inersial/diam/GLB).
Contoh:
Bandul yang digetarkan didalam ruangan/kamar dan bandul yang
digetarkan didalam mobil yang bergerak konstan tetap memiliki
periode:
L
T =2 π
√ g

Postulat 2 :
“Kelajuan cahaya dalam ruang hampa besarnya tetap (3.108 m/s2)
tidak bergantung pada gerak sumber atau gerak pengamat”.

Contoh: kecepatan cahaya senter ketika diletakkan diam saja


atauapun ketika digerakkan nilainya tetap sama.

Berbeda dengan teori relativitas Newton yang menyatakan ruang


dan waktu adalah mutlak. Pada postulat yang kedua ini, Einstein
menyatakan justru ruang dan waktu itu yang relatif. Kelajuan
cahaya dalam vakum merupakan besaran mutlak, artinya tidak ada
kelajuan lain yang lebih besar daripada kelajuan cahaya. Jadi,
diukur dalam semua kerangka acuan bergerak, kelajuan cahaya
dalam vakum adalah sama.

Akibat dari 2 postulat tersebut maka kecepatan, panjang, massa,


waktu bersifat relatif/nisbi/tidak mutlak.

A. Relativitas Kecepatan
Menurut Einstein, jika benda bergerak dengan kecepatan
cahaya, maka hukum Newton tentang gerak tidak berlaku.
Misalnya:
Kereta api bergerak dengan kecepatan v1, penumpang
didalamnya bergerak dengan v2, maka besar kecepatan
penumpang tersebut menurut pengamat ditepi jalan adalah:
v +v
v= 1 2
v1 v 2
1+ 2
c
B. Relativitas Panjang/Kontraksi Lorentz
“Panjang suatu benda tampak lebih pendek jika diukur oleh
pengamat yang bergerak terhadap benda”.
v2 L 1
L=L0 1−
√ c 2
atau L= 0 dengan=
❑ v2

c2
1−
L = panjang benda diukur oleh pengamat yang bergerak
terhadap benda / panjang saat bergerak
L0=panjang benda diukur oleh pengamat yang diam terhadap
benda/panjang saat diam
v = kecepatan relatif

C. Relativitas Waktu/Dilatasi Waktu


“Waktu yang diukur oleh jam yang bergerak terhadap kejadian
lebih besar (bertambah lama/lebih lambat) dari waktu yang
diukur oleh jam yang diam terhadap kejadian”.
t0
t= atau t=. t 0
v2
√ 1− 2
c
t = waktu yang diukur oleh jam yang bergerak
t0 = waktu yang diukur oleh jam yang diam atau waktu benar
Contoh:
Seorang dari dua orang saudara kembar melakukan perjalanan
dengan roket kecepatan tinggi dan kemudian kembali lagi
ke bumi akan menemukan bahwa saudara kembarnya yang
tetap di bumi lebih tua dari dirinya sendiri. Hal itu terjadi
karena proses biologis dalam tubuh orang yang pergi dengan
kecepatan tinggi mengalami perlambatan selama perjalanan
mengarungi antariksa.

D. Relativitas Massa
“ massa benda yang bergerak (m) lebih besar dibandingkan
massa benda yang diam (m0)”.
m0
m= ataum=.m0
v2
√ 1− 2
c
Momentum relativistik:
m .v
P= 0 atau P=. m0 . v
v2
√ 1− 2
c
Energi relativistik:
2 m0 . c 2
energi diam E 0=m0 . c energi total E t=
v2

Energi kinetik:
√ 1− 2
c

Et =E k + E 0
Ek =Et −E0
m0 . c 2
Ek = −m0 . c 2 atau E k =m0 . c 2 (−1)
2
v
√1− 2
c
Hubungan momentum dengan energi total:
Et =E02 + P2 c 2
2

c= 3.108 m/s2

Hukum kekekalan energi relativistik:


“jika sebuah benda dalam keadaan diam membelah secara
spontan menjadi m1 dan m2 yang bergerak dengan kecepatan
v1 dan v2 maka energi relativistik awal = energi relativistik akhir.
m 0 c 2=❑1 m1 c 2+❑2 m 2 c2
Trik cepat
v v2

0,6 c
√ 1− 2

0,8
c

0,8 c 0,6
Sin α Cos α

Anda mungkin juga menyukai