Faktor Penyebab Penyakit
Faktor Penyebab Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan
ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Penyakit
adalah keadaan yang bersifat objektif sedangkan rasa sakit adalah keadaan yang bersifat
subjektif. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya tidak jarang
ditemukan seseorang yang selalu mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit apapun
pada dirinya.
Proses terjadinya penyakit sebenarnya telah dikenal sejak zaman Romawi yaitu pada masa
Galenus (205-130 SM) yang mengungkapkan bahwa penyakit dapat terjadi karena adanya
faktor predisposisi, faktor penyebab, dan faktor lingkungan.
1. Tantangan zaman di mana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit.
Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi
dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular,
dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit tetapi juga hal lain baik
yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan penyakit atau kesehatan, serta masalah
non kesehatan.
e. Humoral Theory
Dikenal dalam kehidupan masyarakat China yang beranggapan bahwa penyakit disebabkan
oleh gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dikatakan bahwa dalam tubuh
manusia terdapat empat macam cairan yaitu putih, kuning, merah dan hitam. Bila terjadi
ketidakseimbangan akan menyebabkan penyakit, tergantung dari jenis cairan yang dominan.
TEORI EKOLOGI LINGKUNGAN
Keterangan Gambar :
Gambar A : -
- Kemampuan agen
meningkat sehingga
menimbulkan
penyakit
- Agen mendapatkan
kemudahan
menimbulkan
penyakit
- Muncul strain baru
dari agen, misalnya
mutasi virus corona
muncul penyakit
Covid-19
Gambar B :
- Muncul peningkatan
kepekaan pada host terhadap penyakit
- Perubahan komposisi penduduk : umur jenis kelamin, ras, dll
- Peningkatan jumlah penduduk yang rentan
- Contoh : makin bertambahnya umur menyebabkan timbulnya penyakit degenerative.
Gambar C :
- Ketidakseimbangan karena perubahan lingkungan yang merugikan host
- Penurunan kualitas udara menyebabkan daya tahan tubuh menurun
- Contoh : Pencemaran udara karena asap menyebabkan saluran nafas menyempit, lalu
timbul sakit
Gambar D :
- Perubahan lingkungan menguntungkan penyebaran agen penyebab penyakit
- Contoh : banjir menyebabkan air kotor dan mengandung kuman lalu menyerang
manusia timbul sakit
Gambar E :
- Agen, host, dan lingkungan dalam keadaan seimbang
- Seseorang dalam kondisi sehat
Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular dengan
unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agen, namun selanjutnya dapat pula
digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas
pengertian agen.
2. The Wheel of Causation (Teori Roda)
Model ini menggambarkan hubungan manusia dan lingkungannya sebagai roda.
Roda tersebut terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya
dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi pejamu. Ukuran
komponem roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik penyakit yang bersangkutan.
Contoh pada penyakit herediter tentunya proporsi inti genetik relatif besar, sedang penyakit
campak status imunitas pejamu dan biologik lebih penting daripada faktor genetik. Peranan
lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya dalam hal stres mental, sebaliknya pada
penyakit malaria peran lingkungan biologis lebih besar.
Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan identifikasi
dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan
pentingnya agen. Di sini dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang
bersangkutan.
Teori ini merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan
lingkungan. Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan
genetik sebagai intinya. Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke
dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.
Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah penyakit tertentu yang
menjadi perhatian kita. Untuk penyakit-peyakit bawaan (herediter) inti genetik relatif lebih
besar. Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena
keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperanan. Pada model roda,
mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan, yaitu suatu perbedaan yang
berguna untuk analisa epidemiologi.