Anda di halaman 1dari 12

PIDATO PERSUASIF

Disusun oleh:
Kelompok 6 (Reguler D)
1. Yuni Katrina Sidabutar (2192411006)
2. Charolina (2192411010)
3. Ester Romaito Malau (2192111001)

PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Desember, 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kesempatan untuk menyelesaikan makalah tugas rutin yang berjudul “Pidato Persuasif”, tepat pada
waktunya.
Selama proses penulisan dan penyelesaian makalah ini, kami banyak memperoleh bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Samsul Arif M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
2. Ibu Trisna Hutagalung, S.Pd, M.Pd, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
3. Ibu Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd, Ketua Prodi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Bapak Dr. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah
Retorika,
5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. teman-teman yang telah mambantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini ini baik
secara langsung maupun tidak langsung, dan
7. orang tua kami yang telah membantu baik berupa dana maupun doa untuk mendukung
lancarnya penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberikan manfaat kepada kita semua.

Medan, Desember 2020

Kelompok 6

DAFTAR ISI

8
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................................1
C. Manfaat.........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................2
A. Pengertian Pidato Persuasif...........................................................................................................2
B. Keterampilan Berpidato Persuasi..................................................................................................2
C. Ciri – Ciri Pidato Persuasif...........................................................................................................3
D. Metode Twenty Questions............................................................................................................3
E. Struktur Pidato Persuasif...............................................................................................................4
F. Isi Pidato Persuasif........................................................................................................................4
G. Teknik – Teknik Pidato Persuasif.................................................................................................4
H. Contoh Pidato Persuasif................................................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................8
A. Simpulan.......................................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9

8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa resepetif yakni membaca dan
menyimak, juga keterampilan berbahasa produktif yang terdiri dari berbicara dan menulis.
Berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa produktif yang menghasilkan sesuatu, salah
satu kegiatan berbicara yang sangat dekat dengan kita dan sering kita dengar untuk
memberikan pendapatnya disekitar kita adalah melalui kegiatan berpidato. Pidato bukan hanya
sebagai sebuah wadah penyampaian informasi namun dalam pidato ada kegiatan berpidato
yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku pendengarnya atau kita
kenal dengan pidato persuasif.
Namun pidato persuasif juga tidaklah mudah untuk dilakukan, kadang sulit untuk
mempengaruhi tingkah laku dan sikap seseorang hanya dengan berbicara. Juga dalam
melakukan pidato persuasif pembicara mungkin menghadapi beberapa tipe khalayak seperti
yang tidak sadar, dan apasatis terhadap yang didengarnya atau pendengar yang acuh tak acuh
dalam mendengar pidato. Dalam makalah ini akan membahas mengenai pidato persuasif
tersebut sebagai penambah pengetahuan bagi penyusun dan pembaca.
B. Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang bisa didapatkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1)agar tugas rutin mata kuliah retorika terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya,
2)agar pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai pidato persuasif,
3)agar pengetahuan pembaca dan penyusun sama – sama bertambah mengenai pidato
persuasif.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa dirasakan dari penyusunan makalah ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1) tugas mata kuliah retorika terpenuhi sesuai dengan waktu yang tepat,
2) penulis dan pembaca mendapatkan pengetahuan tentang pidato persuasif,
3) penulis dan pembaca semakin memahami pembahasan mengenai pidato persuasif.

8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk mempengaruhi pendengar dengan
membujuk pendengar untuk mengubah pilihan atau sikapnya. Pidato ini ditujukan agar
orang mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar dalam rasa antusias, keyakinan
dan tindakan semangat ini adalah bentuk dari reaksi yang diharapkan. (Sutrisno, Isbandi dan
Ida Wiendijarti, 2014:78). Menurut Rakhmat (2000: 102) pidato persuasi merupakan proses
mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi
psikologis, sehingga orang tersebut bertindak atas kehendaknya sendiri untuk menyetujui.
Pidato persuasif adalah merupakan tujuan kalau kita menginginkan tindakan atau aksi.
Pembicaraan bersifat persuasif disampaikan kepada para pendengar bila kita menginginkan
penampilan suatu tindakan atau pengejaran suatu bagian tertentu dari suatu tindakan.
Tindakan-tindakan serupa itu mungkin merupakan penerimaan suatu pendirian; pemungutan
atau pengadopsian seperangkat prinsip, atau tindakan pelaksanaan tugas-tugas serupa itu.
Pidato persuasi merupakan keterampilan berpidato yang bertujuan untuk menyakinkan dan
mempengaruhi pendengar dengan argumen yang dapat dipertanggung jawabkan atau fakta
agar pendengar percaya dengan apa yang sudah disampikan oleh pembicara. Dalam
berpidato persuasi seorang pembicara dapat mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan
orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga pendengar bertindak sesuai apa
yang diinginkan oleh pembicara. Pembicara dalam berpidato harus terfokus pada topik yang
dipilih serta tujuan pidato persuasi, sehingga mengharuskan pembicara untuk menguasai
materi berpidato.
B. Keterampilan Berpidato Persuasi
Kemahiran berpidato persuasi hendaknya dimiliki oleh setiap orang terutama para
pedagang, ahli kampanye, sales, termasuk di dalamnya siswa jurusan pemasaran. Dalam
berpidato persuasi, tujuan akhir adalah mempengaruhi pendengar. Menurut Ari Janu, pidato
persuasi adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak ramai yang bertujuan untuk
mempengaruhi pilihan khalayak ramai melalui pengondisian, penguatan, atau pengubahan
tanggapan (respon) mereka terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk (diakses dari
http://wesakwela.com). Hampir senada dengan pengertian di atas, Rakhmat (2000:102)
mengatakan bahwa persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan
orang dengan menggunakan manipulasi psikologis, sehingga orang tersebut bertindak atas
kehendaknya sendiri untuk menyetujui atau menyatakan ”ya”. Upaya persuasi akan berhasil
baik, bila pesan yang disampaikan memiliki akibat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
8
hal ini, seorang pembicara perlu mengetahui kepribadian pendengar agar pembicara lebih
mudah mengatur, atau mengarahkan perilakunya.
Adapun hal yang perlu dilakukan ketika berpidato persuasi yaitu:
1) penampilan pembicara yang meyakinkan,
2) kemahiran menganilisis suatu barang, dan
3) penguasaan kosakata. Pembicara juga harus berupaya sebisa mungkin mengarahkan
pendengar agar mereka seakan-akan ikut melihat, mendengar, mengecap, mencium,
menyentuh barang yang ditawarkan.
C. Ciri – Ciri Pidato Persuasif
Jenis pidato cukup beragam, misalnya pidato informatif, rekreatif, persuasi, dll. Masing-
masing memiliki pengertian dan ciri-ciri khusus. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada
ciri-cir pidato persuasi saja. Menurut Rakhmat (2000: 102) ciri-ciri pidato persuasi adalah
mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi
psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Ia juga
menambahkan, pidato persuasi adalah sebuah pidato yang memiliki tujuan manarik
perhatian, meyakinkan, dan menyentuh atau menggerakkan (2000: 115). Selain itu, menurut
peneliti, pidato persuasi memiliki kecenderungan paling banyak dihapal atau tanpa teks, dan
pidato yang disampaikan terfokus pada topik yang dipilih serta tujuan pidato persuasi itu
sendiri. Keadaan yang demikian, mengharuskan pembicara untuk dapat menguasai materi.
D. Metode Twenty Questions
Proses belajar mengajar menggunakan metode Twenty Questions atau dua puluh
pertanyaan dikembangkan oleh Soeparno. Metode ini digunakan untuk meningkatkan
keterampilan berbicara. Metode Twenty Questions sangat cocok untuk melatih pidato
persuasi, sebab dalam pelaksanaannya, metode ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memberikan jawaban yang paling tepat dan melatih siswa berfikir secara sintetis dan
anlitis. Dalam proses mencari jawaban tersebut, siswa berusaha menganilis barang yang
disembunyikan dengan cara mengeksplorasi gagasan-gagasan yang ada dalam pikirannya,
sehingga dalam proses tersebut secara tidak langsung siswa juga mendapatkan banyak
kosakata yang berguna untuk dijadikan bahan dalam kegiatan berpidato persuasi. Semakin
pandai siswa dalam menganalisis gagasan, maka semakin mudah bagi siswa untuk
mempengaruhi orang lain. Hal ini terjadi karena, siswa memiliki banyak cara untuk
mempromosikan barang dengan menggunakan kosakata yang dikuasainya. Metode ini terasa
lebih menyenangkan karena dikemas dalam bentuk permaian. Dengan demikian,
pembelajaran terkesan tidak monoton dan siswa akan tertarik dengan materi yang diajarkan
tanpa merasakan kejenuhan.
8
E. Struktur Pidato Persuasif
Struktur dalam kerangka pidato persuasif ini sebaiknya terlebih dahulu memperhatikan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Salam pembukaan: Hal ini merupakan ucapan salam kepada pendengarnya.
2) Pendahuluan: merupakan berisikan tentang gambaran dari pidato tersebut.
3) Isi pidato: merupakan isi dari pidato sehingga dapat meliputi maksud dan tujuannya.
4) Penutup: merupakan berisikan tentang kesimpulan atau sebagai salam penutup.
F. Isi Pidato Persuasif
Dengan merujuk pidato secara keseluruhan persuasif secara khusus sangat lah jelas
bahwa pidato ini haruslah memberikan sebuah informasi yang menarik dan bermanfaat.
Dengan demikian dapat membuat audiens atau dapat disampaikan juga salah satu yang
menjadi unsur yang penting dalam pidato tersebut sehingga untuk membuat masyarakat
berbuat dan dapat melakukan sesuatu yang baik.
G. Teknik – Teknik Pidato Persuasif
Dalam bukunya Rhetorica, Aristoteles mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk
melakukan persuasi yakni yang pertama Watak dan Kredibilitas pembicara, kedua,
kemampuan pembicara mengendalikan para hadirin, dan ketiga, bukti-bukti atau fakta-fakta
yang diperlukan untuk membuktikan suatu kebenaran. (dalam Keraf, 2000:121) Selain
prinsip-prinsip yang harus dipenuhi tersebut, Keraf (2000:124-131) merumuskan beberapa
teknik- teknik yang digunakan ketika melakukan persuasi. Teknik-teknik tersebut adalah:
1) Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah persuasi dapat dibatasi sebagai suatu proses penggunaan akal
untuk memberikan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan, di mana dasar atau
alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Rasionalisasi sebenarnya
memperlihatkan sesuatu yang tampaknya dapat diterima oleh akal sehat atau logika.
Tetapi rasionalisasi berbeda dengan logika. Perbedaannya terletak pada motivasi yang
ditimbulkannya.
2) Identifikasi
Identifikasi pada persuasi adalah untuk menghindari situasi konflik dan sikap ragu-
ragu, maka pembicara harus menganalisa hadirinnya dan seluruh situasinya dengan
seksama. Dengan menganalisa hadirin dan seluruh situasi, maka pembicara dengan
mudah dapat mengidentifikasikan dirinya dengan hadirin, pembicara harus mengetahui
dan mempelajari para hadirinnya. Hadirin yang diajak bicara terdiri dari pria, wanita, atau
gabungan kedua jenis kelamin itu atau terdiri dari kelompok usia tua, atau muda.
Aristoteles juga mengemukakan pendapatnya sebagai berikut “kaum muda sangat sangat
8
optimistis, penuh semangat, berani, loyal, idealistis, cepat jatuh cinta, atau cepat marah;
mereka kurang mengadakan perhitungan, gampang menjadi menjadi mangsa paham-
paham baru, tidak tetap pendirian, melebih-lebihkan pengetahuan mereka.
3) Sugesti
Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima
suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar kepercayaan yang
logis pada orang yang ingin dipengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti dilakukan
dengan kata-kata dan nada suara. Rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan,
disertai nada suara yang penuh dan berwibawa dapat memungkinkan seseorang
mempengaruhi hadirin yang diajak bicara dengan mudah..
4) Konformitas
Konformitas adalah suatu keinginan atau suatu tindakan untuk membuat diri serupa
dengan suatu hal yang lain. Konformitas adalah suatu mekanisme mental untuk
menyesuaikan diri atau mencocokkan diri dengan sesuatu yang diinginkan itu. Sikap
yang diambil pembicara untuk menyesuaikan diri dengan keadaan supaya tidak timbul
ketegangan adalah juga menyangkut konformitas. Dalam persuasi, orang yang melakukan
persuasi mempergunakan teknik ini untuk menyesuaika dirinya dengan orang yang
dipersuasi.Teknik ini mirip dengan identifikasi. Perbedaannya, dalam identifikasi
pembicara hanya menyajikan beberapa hal yang menyangkut dirinya dengan
hadirin.Dalam konformitas pembicara hanya menyajikan beberapa hal yang menyangkut
dirinya dengan hadirin.Dalam konformitas, pembicara mampu berbuat dan bertindak
sebagai para hadirin.
5) Kompensasi
Kompensasi adalah suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu
pengganti bagi sesuatu hal yang tidak dapat diterima (substitute) atau suatu sikap atau
keadaan yang tidak dapat dipertahankan. Dalam persuasi, pembicara dapat mendorong
hadirin untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan lain atau tindakan yang
diinginkan pembicara dengan menunjukkan secara meyakinkan bahwa mereka memiliki
kemampuan untuk itu
6) Penggantian
Penggantian (displacement) adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu
maksud atau hal yang mengalami rintangan dengan suatu maksud atau hal lain yang
sekaligus menggantikan emosi kebencian asli, atau kadang-kadang emosi cinta kasih
yang asli. Dalam persuasi pembicara berusaha meyakinkan hadirin untuk mengalihkan

8
suatu objek atau tujuantertentu kepada suatu tujuan lain dalam ini ada kemiripan dengan
kompensasi.
7) Proyeksi
Proyeksi adalah suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subyek menjadi
obyek. Sesuatu sifat atau watak yang dimiliki seseorang tidak mau diakui lagi sebagai
sifat atau wataknya, tetapi dilontarkan sebagai sifat dan watak orang lain.
H. Contoh Pidato Persuasif
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu senantisabanyak melimpahkan rahmatnya dan
keberkahan kepada kita semua.
Yang saya hormati, petinggi perusahaan
yang saya hormati, peserta Seminar
yang saya kormati, tamu undangan yang berbahagia
Saya sangat banyak mengucapkan terimakasih bagi panitia yang telah memberikan
pelayanan yang baik kepada saya, semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar. Amiinn
Sebelum membahasnya lebih jauh bahwa betapa banyak pengusaha-pengusaha yang
sukses yang meniti karir dari kehidupannya mulai dari nol besar sehingga mereka dapat
meraih keberhasilan dengan melakukan kerja keras dan mampu mempunyai mimpi yang
besar.
Pengusaha-pengusaha Yang sukses mereka mempunyai pengalaman dan latar
belakangdengan pendidikan sekolah yang tidak terlalu tinggi sehingga mereka melakukan
untuk menjalankan dunia bisnis serta memiliki i etos kerja dan semangat yang akan
membangkitkan demi mewujudkan cita-citanya.
Kebanyakan dari beberapa pengusaha-pengusaha yang telah berhasil meraih mimpinya
adalah orang-orang yang berjiwa muda dan mempunyai kesempatan dalam melakukan
tindakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka sehingga mereka dapat membahagiakan
keluarga nya dengan melakukan kerja keras dengan menekuni usaha yang sedang meraka
jalanni.
Disini saya akan terus mengajak kita semua yang hadir di sini untuk menempuh
pendidikan yang setinggi-tingginya sehingga kita dapat melkukan apa yang terbaik untuk kita
dan dapat meraih masa depan hidup kita yang labih baik lagi.
Remaja-remaja yang sedang mencari pekerjaan marilah terus berjuang dan rubah pola pikir
kalian agar dapat melakukan hal yang baik marilah kita tingkatkan dan membentuk jati yang
mempunyai sudut pandang yang lebih baik dalam mengenai kehidupan untuk membangun
perekonomiannya sediri dengan melakukan usaha yang berjalan nari merintis usaha tersebut.
8
Hal ini sangatlah penting karena masa depan dapat merubah segalanya dan salah satu unsur
pokok penunjang kehidupan dengan perekonomian Marilah kita terus berjuang dan para
pemuda dan pemudi dengan generasi penerus bangsa ini teruslah bergerak dan berfikir yang
kreatif dan inovatif, supaya dapat membengkitkan perekonomian dengan melalui prosesnya
menuju suatu kesuksesan.
Marilah kita bergerak dan mengalahkan diri kita sendiri semua nya tergantung kita yang
menjalani kalau bukan kita siapa lagi yang akan mau mewujutkan den memajukan negri ini
dengan perkembangan perekonomian yang semakin tingggi. kita harus berani bertindak dan
mengambil langkah yang lebih maju lagi.
Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan dengan menegaskan sekali lagi kita harus
menjadi pemuda yang sukses. Amin.
Semoga ungkapan ini dan apa yang saya katakan dapat berguna dan bermanfaat Terima
kasih. Mohon maaf atas semua kesalahan, wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh……

8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pidato bukan hanya memberikan informasi dari apa yang dibicarakan kepada pendengar ,
namun juga memberikan pengaruh dan ajakaan kepada pendengarnya. Pidato persuasif ini
merupakan tujuan kalau kita menginginkan tindakan atau aksi. Pembicaraan bersifat persuasif
disampaikan kepada para pendengar bila kita menginginkan penampilan suatu tindakan atau
pengejaran suatu bagian tertentu dari suatu tindakan.
B. Saran
Dengan mengetahui pengertian, keterampilan berpidato persuasif, ciri -ciri pidato persuasif,
struktur hingga diberikan contoh mengenai pidato persuasif ini semoga pembaca lebih memahami
tentang pidato persuasif , sehingga pembaca dapat mengetahui pidato persuasif ini dengan benar.
Begitu juga dengan makalah kami yang mungkin tidak begitu lengkap dalam membahas judul
makalah kami. Kami harap pembaca dapat mencari sumber-sumber lainnya diberbagai buku atau
pun situs-situs internet lainnya. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Setyono, Joko. 2019. Pembelajaran Keterampilan Menulis Naskah Pidato Persuasif Menggunakan
Metode Kolaborasi Di Smk Negeri 2 Sragen. Jurnal Stilistika, 5(1): 47-52
Sutrisno, dkk. 2014. Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan dan Ketrampilan
Berpidato, 12(1): 70-84
http://eprints.unm.ac.id/15312/1/ARTIKEL%20ZAENAL.pdf diakses pada 03 Desember 2020
https://materibelajar.co.id/pidato-persuasif/ diakses pada 03 Desember 2020
http://repository.usd.ac.id/35367/2/141224049_full.pdf diakses pada 03 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai