Mandibula D: Ametoblastoma: Emimandi DAN Dengan
Mandibula D: Ametoblastoma: Emimandi DAN Dengan
ABSTRAK
Pendahuhran: Ametot)ln5ro,r)a nrcturp.rk.rn
lrmor tjn.rk vanB
beas.l dari cpttcl giBi, p{rrtt]rib!hanD,\.i
t.rmbJt d.rr btdsinra timl)r,l
, ,-t,., ,. ,,1 ., , ,
- ,t ,,. ,
lcnpdt lumb!h gt8i,
).riru nr.rn.tit,!l.r 180,1/o) dJn 120,r1,i
lJiuin ,r L .. .r.t r.,n r, r r,. t'natsi/.r
r,., ..,r | |
o
sEbag:ridokrcr TFtJ llrcng('llai rtLrBnosis,
ht.rlaksann scnn re|ons (rksi
narxlibul.r. Metodc: prrta,naknlnh tfi .tj/aporl.rn s;,Lu k.jsus.
tati
iali L,sia J3 r.rhun dengan am.'l,rbl.rsro,ni
nandib!ta k.rn.rn !.,i,j,
dll.rk!krr hu'nim.f.tibutckronridni, rekonslruk,ri
Dr.r,,ctitlit.r denp";
ite. \,rt( rllariz.tl fihut.lt g/?/r. D;skusi
: r,acta pasier rtilakrian
...,. i r,.r.r..,: r ut ,,F.rt,-r,* rr ,,r.,,^ ,., ,1",,.,
'r'.r LJrr L,.,.,.tu - . ,"
irce l.'.trlat)rcd tbut,)r,qr,rii u,rruk nrenge, aljkan "
berrrk lvaj;rh
din i'rn8si m.rndibrt..
(rla kunci : Ain.:lobtf (on,a, n,dn.tibuln,re<,)nsLruksi rnan{lb,Jl.l
ABSIRACT
lntrcduction: Arneto anorra L a tt:niet1 tuntr, .ttifcd
h.,n
tierti)l ef)iLheliun, ils gfu:)trth i\ sttN,lntl Lj\ualty
o.1tts j,nh.trt
221
dnl, .:o|,plnin!. lt (an gre\r tn arca whua the t-.eth gtowth, Iike the
nandblt) (80'x,) and n.1xillarl, ()a%). Objcctivc: Ihe puryore oi
thit papet i\ to itlrcasc knawle.lge at an LNI (1.).td abaul the
(linp.nasis, nanagenent an(l raconsttu.tioti. Method: Repatt€d one
e se , nt r n i i yeats olcl \vth the tliagnosis a n.lobl.lstan)a an the right
n a n d ib u tu h a d u n 11,: r go n I e n d re.o n n ftrction
e h -. nt i t, a n.l i b u I e ( ta t, t
PENDAHULUAN
Amcloblnsromn mandibula ada i:h turnor tin;rk odonrog€nik
vang berkcnrb.nB dnri komponen organ erdmcl {trillrc/h/ rcJrt ot
AhilrJezl, i$,alnya dil.rpotknn oleh Fa kson pada tahun I987.
T!mor jni lambat pertumbuh;nnyn dnn Jnernpunyai kemampuan
mef mbu rnn deiormitas. Ameloblastomd bcrsilal loka ailresif,
m,.rni iki anEkd rckurcnsi y.rng tinggj, jika tidak cli.rnBkrt scuLuhnya
.l.rpnr m,.nyering struktur vjt.rl sota mef inrblrll(an kemat an. KadanB
k.rd.rrB mefiadi bentLrk ganas metastas s.?
a28
I
i
e
KEKERAPAN
t
Poon dkk dalarr penclit annya yang dllakukan p.rd; tuhLn I99ar
nefem!kan Eekit.rl 52 'lo dmc,loblastom.r tinrb!l cli sisi kanan rahang
I
daf 48 '1, limbul di sisi kirl rahang. Loles nnrcloblasroma diremuk.n
8a1t,d mandibuladnn l691,di,niksila, data ini dirmbild.rl sdmpel
100 prs en de hlrn 1980 I992(tabel 1).11
Jumlah
2i
PcrtcnSahan mnn.llbula ?8 4 9.1
l'oslerior Mand hu l.r I0.5
ANATOMI
Mrndibula mcnrpakan tlrl.rnB tcrbcsar dar terkuat berbc'ntuk
hLrrui Ll scbagai tenlpat lumbuhnyn Sigi bagian L)a!v.rh. Mrndibula
229
_)
terdjri atas dua bagian, yaitu badan (korpus) dan ramus mandibula.
Korpus berbentuk sepatu kuda mempunyai dua permukaan, yaitu
permukaan.luar ditandai oleh garis tengah yang menggambarkan
simfisis, yaitu garis penghubung kedua tulang. Pada sisi luar
ditemukan foramen mentalis tempat keluarnya pembuluh darah
dan saraf. Bagian dalam berbentuk cekung. Dekat bagian bawah
simfisis terdapat perTekaian dari m. genioglosus, m. Seniohioid serta
m. mllohioid.
Ramus mandibula mempunyai dua permukaan lateral dan
medial, dan mempunyai empat batas yaitu atas, bawah, anterior,
dan posterjor. Ramus mandibula juga terdiri atas dua prosesus, yaitu
prosesus koronoideus dan prosesus kondiloid. Prosesus koronoideus
lebih tipis dibandingkan dengan proses kondiloid. r0rl
Pendarahan dan persarafan rnandibula dibentuk oleh arteri
maksilaris dan nervus trigeminus. Ateridan persarafan ini memberikan
percabangan arteri dan netuus alveolaris inferior. Keduanya akan
berjalan melewati mandibula melalui kanal mandibula. Kanal ini
bermula dari foramen mandibula pada bagian linguaJ ramus dan
menuju badan dari mandibula di bawah atap atap gigi molar. Kanal
lni berakhir diforamen mentalis.
tt
?.i
5 ffi
Cambar 1. (emungkinan sumber penyebab aneloblastona"
231
,
I
DIAGNOSIS
Diagnosis nmclob nstorna ditqlakkan berclas.rrlcrn ;nam|esis,
pemcriksann Iisik dan pemeriksaan p,.n!njalr8. Diagnosis pasli
dltcgakkan berdasarkan perneril(sann h stopatolog .
GEJALA KLINIS
Arnelobldstoma scbagai tumor jin;rk ret.rp h. Us diwaspadai,
k.ircnd dapat menjadi gan.rs secnr,r lokal yaitu dengnn .ii.r
mendestruksi area lo cll drn d.rstruksl tulang. Tumor inl awnlnv. t drk
disertaigejal.r dengan pc(umbuhan yang lnmL)at dnn binsanyr hanya
ditemLrk;rn pcmbcngkakaf intraoral. cejnln,,rama rang mungkin
ditcmukan adalah keru itnn JnefgLrnyah scrta hl angnya gigi ,vanB
dapat dlikuti oleh timbulnyn dcl mitas. Epirtnkir, rlnor-. b.rulrnS
dan hidung tcrqumbrt merupakan keluhan yang tinrbul bila tumor
sudah mcngcn.:i bagian nredialdan .rnterior rnaks 1a. Pembengkakan
rnhanS, sakit gigi, gigj 8o),ang, maloklusi dan ulserari merupien
keluhan yang membawa paslcn berobat ke dokter.ri ra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Perneriksaan rndiolo8is m.rupakan faktor yang menentukan
keberhasilan dingnosls. Foto po 05, tomografi kompulerdnn poicitriian
resonnnsi rnngnctik (MRl) dapat dlpakai sebagai pc'ncriksaan. l,ada
pcrncriksaan radiologis anreloblastom; tanpak scbaSai lesi radlolu\en
y.rng memiliki gtrmbaran L,nilokular alau muhiokular. Tumor dapdt
rnenginiiltrasl tul.rng kanscllous cJan memberiknn gambaran sarang
ta\.,tor lhan.y co
)b appea/ar.et atau ge emb!ng s,:bun fsoap brble]
(Banrbar 2). Tomograii kompurer sangal nrcrib.ntu dalam menentuk.rn
corak esi dan perluasannya kc jrrinSdn lufak. selain ilu, dap,rt
meiihat perluasrn tumor pada jaringan daerah r,ltal scpcrti : dasrr
232
mulut, iosa lnirrlc'inpora rlan cl.rcrah subm.i.dibu a MRl bcrperan
dalarn rr.ni ai ketcrlib.rlan jarifBin lrrnnk. l'ad. mn (sila, MRI dnpat
rl
m""mbaftu mcnlla penvch.rr.rn dan pcrlu;rs.ln amc ob nstoma
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
AmclobLasioma mcnrnlukkan bc$ng.ri macam var asi pola
hisLologi beB.flUnil Pada arah clan.leraiat ditlerenslasi sel tumor'
K as llkaE WHO msnl)ngi anre obl.domn ,ecara lristologis terdiri dari
rl
io liku ar, pleksifonr, akantomatLrs, scl Bi.rnular daf t pc sel basal
AmeloblnsloJnn tipe io ku.rr menufiuk.rf
ilnmbaran histologi
\,r rg llpikal den8.f ad.rnva sarang sarang loliku ar d.lri sel-sel tunror
lang t(Jdlri .lari sebunh lnpisan pcr iorl dnri sel sc kolu'nnar atau
ruboldal dan sebuah nrnssir sentlal clJri sel ,vnng lersusun jnranS
ring menverrupai retikulunr slcjlala. LleScnci.rsl dari jaringan
vanS berl)entuk scpcrll teiik! unr sle aia it! akarr menghasilkan
pembentl,kn r kina.
Amc obLaslonra tlpc plcksiform d tandnl dengan kehadir.rn se
turoryafg bcrbcrrlLr ( seped Plt.r ynngtjdaktcraturdan belhubungan
srtu sanrn lain. Strom.r lerbentuk d.rri jaringan ikat yang onggar dan
edematous iibrous ) a f8 i ncnB.l Llnr i deScncrns i k istik Amclob la rtoma
rl 233
tipe ini ditandai dengan karakteristik adannya metaplasia
skuamosa
dari retikulum stelata yang berada djantara pulau pulau
tumor. Kista
kecil terbentuk di tengah sarang sellular. Stroma
terdiri darjjaringan
ikai yang fibrous dan padar.
Pada ameloblatoma tipe sel granular ditandaj
dengan adanya
transformasi da ri s itop lasma biasa nya berbentuk
sepertj sel retiku Ium
stelata, sehingga memberikan gambaran yang
sangat kasar, granular
dan Fo.,ror,til. tipe inr .er:n8 melibatJ,Jn periterdt ccl
^olumndr d"n
DIAGNOSIS BANDING
Tidakselalu mudah untuk membedakan antaratumor
monokistik
dan kista odontogenik. Umumnya kista mengandung
caian, sehjngga
perbedaan antara kista odontogenik dan ameJobJastoma
monokistik
dapat d iketahu i dengan metode aspirasi. pada kasus
yang meragukan,
biopsi diperlukan untuk membedakan iidak hanya
antara kista.lan
dnelobld,'omc r"pr ;u8d dnrar" d.ncJobldslomr d"n tun-or_rumor
Iain seperti fibroma tulang, fibroma neurogenik,
neoplasma lain yang
memberikan gambaran serupa.
Secara radiologj, ameloblastoma bentuk kistik
memberjkan
gambaran yang rnirjp kjsta dentigerus, kista prjmordjaJ
dan kista
odontogenik yang mengalami penulangan.
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana pembedahan adalah rerapj yang
optimal pada
ameloblastoma, walaupun pemilihan cara operasi
kadang_kadang
234
mis h diper.krl,.tkd'r Opcrasi ricllkn c.Po'ti ,van8 diperkenn k.rn okrir
lulcr.hn Sllotwc'g, sep,arl .li<ulit) olch lftrvel .lkk tn Lu dcngan
mr8rniliat tr mor beqffln ulrng nonnal, nrininral I rm dari b:rl.rq
bebastumor. Pn.l.r pcrrbr(lahan.rnreloblastr:rnra dapatdipak.li potorg
heku !rlu( 1l.!n.istikan jir nilan v.IrB tfrsisi bebar tu'nor.
T.rhl.jksnna konqeNaril,Icrnbcr kan darrpak lx,ft,p.r r fBginya
angIa rrkurensi. l]ilihnn konscn/atii nrelipLrii r.rdioterapi, lurelas.:
RESEKSI MARGINAL
K.bniry.k.rn ameloblastoma lr.rnrs reseks dnripndn crrukleasi.
Rcs.(si britian tulang mrndibLrJa, pftxesLrs nlvcrrl..js .rtau korte(s
215
linSual, dimana lengkung mandibula masih dipertahankan (Sambar
3). Reseksi marginal direkomendasikan pada ameloblastoma yang
berukuran kecil. KeLrtungannya, setelah proses penyembuhan luka
pada pasien dapai dipasang implan Sigi Kerugiannya adalah dapat
terjadi rekurensi lokal.
236
proserus kondi Ls dan prosessu, koronoid berada tetap in ,itu. Sete ah
hemirnand;bulel(toml, p,.nu1up.rn luka intraor.rl bias.rn),a .li nkuk.rn
dcngdf pcniahitnn lin8sunS.
I'ermukian bagian dalam rrandibula dicapai dengan melakukan
d \ekri mukosa ornl selanjurnyn dllanjurkan penrorongan nrandibu a
2i7
cambar 5. Pola lnsisi pada Reseksi Mandibula'1r
REKONSTRUKSI MANDIBULA
Rekonstruksi mandibula diperlukan pasca reseksi tumor
di mandibula. Seperti diketahui, mandibula berperan dalarn
mempertahankan bentuk wajah- Selain itu mandibula juga berperan
dalam mempe ahankan jalan napas serta menunjang lidah, otot
serta gigi geligi. Rekonstruksi tidak hanya memperbaiki tulangnya/
namun diperlukan restorasi menyeluruh fungsi mastikasi, bicara dan
gerak rnulut.
Defisitfungsional pada pasien denSan defek mandibula segmen
lateral dapat dihindari apabila dental alignment terjaga. Defek
pada mandibula bagian anterior harus direkonstruksi karena dapat
menyebabkan defisit fungsional yanS berat. Namun, pada umumnya
hamper seluruh defek mandibula harus direkonstruksi sejauh hal
tersebut memunSkinkan secara teknis, bahkan pada pasien pasien
dentan angka ketahanan hidup yang rendah, rekonstruksi mandibula
tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup.
218
S.r.r fi !n1uk rckonstruksi te i r berl(enrl),rng hcrirAirn rrrctodo,
ddrt.rr.rnf.r/rrplrrt.r//opla\tik. ,itito-tt Dut l)t L gait. alhg-.naus
bonegait, p-.rticIc ..ltrlt)\ik I\nL tIaIs, ije,. ti\sLt-. t.nnt.i.I oI
,i\.u|.ti/td hon. i/.rtJ llfr.rg.rnr nr:rte iil inl ,r'rl rlnp.rl (lipd<ni
Lntu( ftrkonstruksi cliantaranr',r v,iilu p//r., /lir), dr, /tr1!. DnPat
bc'isu daribnh.rf sillc., re pol! n.Ir\.,, tnhurcthnfc re iflor .e. .1.r., r
po\€sle nr.rsh sl.r nlcss stc,rl. Sfmfntrra L)one grril h;r d p;rk,r
irLoBcnrs l)onc Bftiit Autogefol|, t)one graiL s.ndir tcrdjri .rt.rs
rort rr l.rcou5 blirck!, c:lnr'-. loLl,r bon(., ( o(ir.r bonc dnn parti( ul.rr
50n€ di(ombinaqikin defil,rf ( .rx c l(,1,s ,nrrro\\.
219
RECONSTRUCTION PLATES WITH AND WITHOUT
SOFT-TISSUE PEDICLED FLAPS
Br:brrrl,d b.,l,an trl.rh d g na ran unluk nref,v.rnggr iir ng.rf
r rk rl.:n rrcnccgrh (o .rpsf,v:r segmef rn. r.lil)L,ln, .linrirnr.rf!a
ndalih polinrer, ker.tnrlk d.rn rn.r.r.
Bebff.rp.r l.sLilrsi l!B rcf gLrf akarr bah.rn -rtarrr/ers stee/ at:u
ic tlnB lil,riiunr Lrrrtuk rckondruksl. Lenrpeng ni nrenriliki rirBl.rt
lcl,crh.,sjli,n tintil bili digrfik,rr unruk rekorsrft,rs .lci.,( 5cBnrcr
rteral Irng pr:ncler. tli\iko .31nrs lcrrrpcrS mcnjnSkat seirifg
b.rnv.kni-.r l,rli,)B.r r lun.rk ,rtrL, n,Lrrosa v.rng direseksi, aiau bil.r
l.nrp.ng (l l{rl.ikk.if d po!isi.nterior.Re(onsiru(sim:rn.llljLrl.r.l(]ng;r'r
lcn,pfnS,ri hdnyJ rliindikisi(.rn unr!(segmen l;rrcr.rl y;rng1x,ndck,
pisief vang rid.rk nrl:rri.r .rni r.,v,ksi l,rring,,,i !n. < i,t.j'r mr kosa din
p.rsi,.n y.rng 1 d;rk ;rk;,,r'n.'ij.,1.,,,i r.idiJs .
240
,T
at
r8 D
la
ILIAC CREST
Krista menjadi pilih.rn L,L.rma datnm rekonstruksi
i.1.iil pnda bcber.pa rckon,rtruksi mnndibula
241
l.rrc'n.rb.fLul{nyl h.lmplr m()rlck.ti b.r.!li,rn diI mrrriibula Supl,r
prnbu uh darrh lrer.js;rl .liIi .,rlcri .lan \...r cin Lrmilcxr iliak.t
pron,ndLs, pcllrtul!h clnr.r rnta lcbih Pendck d.f diamrl.'r L-"bh
(eril. NJnun dal.r I perkcrnhangannvr, i)"nggurr.rn I j.1bir KI s .l
ili,ikr n,(Jrj.r.ll jar rS. <ekur..Bin .l.1ri tu .fg ifi adal.r I tindak;n
onc()krml ddpnL rnen,vrbrbL(.rn dcv.rs<Lrl:rllsrs s.rgnen ditt.il ceh ngga
FIBULA FLAP
Fibu .r u. j.b r t)iLlhrf !1r'Ii] urrluk r. <onstruks ha rp t
,pak:rn
se un h segrncrr dciek mi,,dibula. lul.ngfibul. mcmLrngkinGn
.lid:rp.tk.j rn,va tulr,rg |ing pi,i,j.rnt ufltrk r.'l(onsrrtrk5 mandibL .r'
8c.1ul( tulJng iif,Lla )-.rrit urus, t ngill dan kcLeba af yJ'r8.u{l]p
seh ngga diprl digunakd,,,n. mbentu r nrin.libu a rlcng:rn iepJl lab r
ini d pcd.rrihi o.h rner d.r,r lcni p€ron.;rl TLlarrg lni merdaP.rt
p-.rclaraha I secarr \( grnentnl tri.r!p!n intrf.al c mr[.i orre.t{imi
nrulri[ileddpnL.li]akuIrnr,rrparnen,v.h.rhkandcv,rs](ularis.s.Ped{€l
pcrnbuluh darah f.rng rL k,,p PafjanB (lill .liamclor,va ,vang bcrir.
\4uskul',q flexor hn lLrcl, onSrs r"r etak discp:rnlanS posrerlol d.rr
Lu .rng. r\11,\k!lus ikrxor h:rluiis l('rgus si,13.,1 ideal t ntuk mengis
242
m,rndibul.r scgm.ril l.rrer.rl dri!t)Llr inr.rrior. K.rcna p(,si!,i j.bir ini
a
r,rft terlct,rk.li I'ingk.ri l)a\,vih nremud.rht.rn di5eksi sinrutr.rn viip
h
rersam.dn denB.rn r.-r{rksi m,rrr.Jtbut.r. Keunt,,|gan
f,,,"lrgr,,,,,," i;r,, :
adrl.rh jaring.f p.rut rang rnininr.rl
Jrad.r s st .l.rror.
n
Kerug an iibL,lar sebiSai jabir ad.rl.rh rid,rk konqi,rtrnnv, sup ni
SCAPULA
24)
USC Dopler dapat digunakan untuk memonitor pedikel pembuluh
darah flap..Pada free flap juga dapat kita lihat dari jaringan yang
menutupinya, perubahan warna dan bau juga dapat membantu untuk
menilai adakah tanda-tanda infeksi dan vitalitas dari flap
KOMPLIKASI
Terdapat tiga kateSori komplikasi yang dapat terjadi : masalah
kondisi umum, permasalahan luka pada kepala leher, dan masalah
pada daerah donor. Masalah paru dan jantung adalah masalah yang
umumnya terjadi. Angka kegagalan flap dan insiden flap /oss kutang
dari 5 %. Ekspose dari plate dan dehisence dari luka intraoral adalah
rnerupakan masalah yang setius Komplikasi dari daerah donor
jarang terjadi dan jarang membutuhkan pembedahan. Komplikasi
yang bisa terjadi juga yaitu seroma, ekspose plate dan tulang, serta
proses penyembuhan luka yang terlambat. Bagi daerah donor pada
free fibula flap yang harus kita perhatikan adalah dapat terjadinya
tae flexio n contt actu te.
PROGNOSIS
ProSnosis dari tumor ini tergantung beberapa hal dianiaranya i
jenis operasi, gambaran histologi tumor, usiadan gambaran radiologis.
Beberapa peneliti mengatakan angka rekurensiyang rendah padatip€
pleksiform. Prognosis dipengaruhi oleh reseksi tumor yang adekuat
dan rekurensi
LAPORAN KASUS
Seorang laki-laki, 30 tahun dalang dengan keluhan benjolan di
pipikanan bawah sejak 8 tahun yang lalu. Benjolantidak nyeri, makin
lama semakin membesar, pada ujung benjolan tampak memerah
244
h drn menghitarn. lg.rmbar /). l'asief mempunyii r lr,ayat c,pc'rasi di
bag.rn gigi mu ur pada rahang kanan bawah seiak 8 tahun l:rlu. irasc:r
b
k irpc.;si h;rsil histopnt.rloBp.dJ lanBBnl 2l Scptcmbcr 2007 d.r
i
hborator rm histopatologis Ac*cu apius nrcnunjukkan hasil sesra
Tidik rer.l.rp.rl t.rngglr;rn dal.r'n mengrnyah,
rlengan ameloblastonra.
245
lnp dcr3.f pn]scrlJs nrrvus frsalis, dari bagian gigj nlu ut dvlsj
prododonsi direnranalan untt] ( irnplin il gi
(lt s{:.rn nrindibul, dcfgnf dn. Lrnp.r kor{r.rs parla tafggal 17
o(Lob.r 201 I rcs,:rf : rrr<rss.i :nlrorrogcr dcngan konrponen kistik.lin
k.j 5 i k.,s sr(n ia, fgan lunak dimandibLla kifan .laf .ff.rfgdt
irhomogcn pasca pemberi:rn l{onlris. M.rsc.r bcnrar.rn I 2,-i.1.r)rx l:,1 l
cmx1l,95 .nr. rnnssn nc.d.sLl1rlsi (\ n.rnd buld karan dan maksi rris
(nnrn. TL,l.n8 /ygo,r., ,),.rs l, bn k, s€ptunr nasi d teng:rh. Kofk.r nas
t duk nrcneb.rl, tulang{u ang .linding sinus ainyn inta t. Kcs.lrr : tumor
mandibu:r kanan .lengan densir.s ifhonro8cn d.n d dom nas oleh
kompofen (lstlk dnr rcfy.nB.rt pascr pembcrian kontrar, rlisertii
.1.,\rrIksi os
'nofd;b!
J krrdn dif maxi aris kanan.igambar 8l
246
Cambar 9. Hasil tiga dimcnsi tomograti komputer, tampak dcnnrksi os
mandibula dan maksiia kanan.
247
Sambar lsclclnh sebel!mrr),a aneri pcrporaror.li.Jri menggunakan
dopler). lnsisi anlericn sesrai .lcsiin (nrrerior ipp/oa.hl m.ncmbLrs
kLrtis, subkuris. ldentiiiknsi pcrforaror scptum diLc,lusuri htngg,r
mcncapai os iibrla. Sisihkn otot hingg.r didapalkan scptunr antcrior.
S€te ah ilr otot dislsihkan hingg.r diddt)atkan \cptum inLr.rosesus.
Llila (uknrr penrolong.n os iibula pada baiar.iisr,rt (6 cm .t.rrj nraleolu5
l.rLekrlt dan t)al.s t)roxi Ia {4.'dar i her./ os iibu at. Os I bula dtjep r
dc,rBnn d,.ng.rn bone k em dl sisiproxinr.r dan dislit lalr diror.rsikrn,
dijdentiiik.isl arteri pcroneal. FibLrlar grair dibcbaslan .t.jr orol
seklrnr, otot dijnhir, kulit djjahit k.rn I bu:rh dr.in vadrrr.
'ncningga
Diidcntivikari .rt(Jidan v,.fn rcsiplen ynilu:aderii.rsie is dan \,.na
jLrBUlaris, p.rnc.ran kurl. Did.rpatkan dc:Lk pada mrnd bu a sc,bcsar
I 1 cJn. DibuJt desain ui,tul moldinS t bular scnrai deng.rn gambar.
w
bcrukuran 14 cmxlo.hx s .m
248
cambar 11. Pada daetah t/oor olDoull letdapat dindi'rB kisla menempel
pada m. dan mandibula
'nylohioid
8.3ld
cambar 12. Dilakokan rescksi'nandibula segmental
ckstirpas; ma!sa
249
Lian,Axamat inicks Jx -5(X) mg, raniricl fe injcksi 2x50 I
'r1r.rven.r,
lr.rma.lol inieksi 2x100 rnB ntr.vcfn, aspiletlx80 rnll tJblcL, poss
kepal.: /rr..rrl rrp, poss tLrngkai kiri clcvas l0 deraial. Unt!r irtake
I r-r nr.h,r 89 ,,,., ., r ' r ,l I r l,r :
Pnda tangga 6 Nolcrnbcr 201 l, l'.rsien tidik nd.r <l!h,rn.
tJnd.r rnnda vilal stabi , kcs.dnr.r') kompos mentis pas er sudah
d €kstrb.sl Pada slalLrs loka lsatJ, rc8i.n ralldlbLr a lanrpak edema.
luka operrsitcrtutup k.rrs;r st,.rll, renrbesan darah ProdLrksi
'rlinim.rl.
diiin l0 ... liegrc kruris sinisln, lukn opelasl tertulup etusit. vcrbnr,
rerrrbr:s;n dar.rh tidak ada. PrcxlLrksi .lturin 27 cc. terapi mas h
dilaniutkrrr. Pisicn di,.dulesi untuk krnur bctn.line girgle, sikat gigl
2x. pasien mrsih dd nm l(Jfd,siridak nrobillsdsi,t)crd.r.rhnn.1(L flidak
.rdn, Lan.la infel(s ticlak rd.,.
Padn tnnBgal l9 Novcmblr 20ll,Pirsier lidal ada keluhin,
dilakukan ilf dl.r f. EdLrk.rsi pa, en kumul bctn(li'rc 6x,'h.rti dan Sosol
giili 2x/hari. Icri,pi lri')n,v.r m;rslh dllanjutkan.
Pa.la tanggal 2 L Nolcnrbo'2{)l LpnEien sudah mLrlai nrobi isas ,
drnduclukdlseb,.lahlenrpattidur. P.sicn kompoE ment s, tanda tandr
vital stabi . StJtLs loknlisala reilio mandibul. uk. opctursi k-'ring, or.1
higi,.ne cukup. Luka opcr.rsi p.r.l.r.laerah kftrrls tampdk tr{!t!p c/irlj.
vr!r.rr, rcml)esan darah t ddk id.i. Pnr en dlr,.nc:rfakan rortgcn
atcra /ob .tue.lnn rontgen schedel
l'ada tan88.l 2 J Noveml),.r.101 l, hasi rortScn sch.d(.l .rnletior
poslerior dafater.r , 8r.it ilbUln lnnrpnk m rjfg. l'as €.n dircnc.nrkilr
dil.rkuk.rn rc!isi dalam narkosc.
l'adJ t.ngg.rl 25 November 20 |
d la<uk.rn revisi iiLrular
grafr da am narkosc, d pada rka opcrrs yang anr;,
.r <LL(.rn inEisi
250
0(lrsi tercapni, !vire p.rd.r ribula d.n arcLrs /v8oma d kcncangk.f.
lntrioral .li.lrpatkan bo,e ekrp.,,r. iulang iibula. Son I ssue d
i;rhitkan
kenbrli sirmpal tid.k djdnparkaf banc ex\port,. Dilakuknn revisi
Srall hari <cdua b,.lns pasien dntnng konrrol, pasien tidak ad.r kr.luhan,
pasicn nulai degdn akrifiras sepertt btasa. untuk mak.rn dan mtnum
sudah melalui per orai. rnc,ngunvah pada sisi kjri. Sr;tus okntis.{a
pida llrkn operari rcBion nr.rndibula, tukn operasi kering, Lcpt rka
lidak hiprremis, lidak ter.lapat pus. padn regio nrdndibuta intraor.rJ
tamp.jk bone ekspose sist nr.rfdiblrti kdnan didckar insis daerahbibir.
Pasirf selanjrtnya diren.anakan rcvisi borc e(spore.l.rf dikonsulkan
kebagi.rn 8i8i mulut d visi prosthodonsl pro pern;s.rngan protcse gtgi.
DTSKUSI
251
ditemukan pada kisaran usia 20 50 tahun. perbandjngan tirnbulnya
ameloblastoma antara pria dan wanita adalah sama. pada pasien
tumor berlokasi pada mandibula kanan, hal ini sesuai dengan
kepustakaan lokasi tumor ini dapatditemukan pada daerah mandibula
8,1 % dan 16 % di maksila.
Etiologi pada pasien ini ridak diketahui. pada beberapa. literatur
menyebutkan bahwa tumor ini rumbuh dari berbagaj asal, walauplrn
rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini belum diketahui.
Tumor ini dapat berasal dari sisa sel dari enamel organ, sjsa dari epitel
malassez, epitheliunr kista odontogenik dan basal sel dari epithelium
perrnukaan dari tulang rahang.
Pasien datang denSan keluhan timbul benjolan di rahang kanan,
benjoJan tidak nyeri, makin lama semakin membesar. Tidak terdapat
keluhan dalam mengunyah rnakanan dan menyebabkan asimetri
wajah hal ini sesuai dengan kepuslakaan.,r,l
Pada pasien dilakukan pemeriksaan tornografi komputer
dan didapatkan hasil tumor mandibula kanan dengan densitas
inhomogen dan didominasi oleh komponen kisrjk dan menyanSat
pasca pemberian kontras, disertai destruksi os mandibula kanan
dan maxilaris kanan. luga tampak darj tomografi komputer tiga
dimensi tampak jelas destruksi os maksila dan mandibula kanan.
TomoBrafi komputer sangat membantu dalam menentukan corak Jesi
dan perluasanya ke jarinSan lunak. Selajn itu, pemeriksaan ini juga
berperan dalam melihat perluasan tumor pada jaringan sekitarnya,
termasuk daerah vital dasar mulut, fosa infratemporal dan daerah
252
Pefata aksirnnan pada pasien ni dilakLrkan ekstirpasi masa
dan reseksi mandibula scgmcntJl, dihnr.rpknn akan memperl(eci
[emun8k]nan rekurensi. Hal ini sesuai denSan kepustakaan.
Pada pasief seLel.h dilakukan reseksl segmental mafdibula
didapatkan defek y.rn8 cukup luas, selanjulnya pasien dilakukan
mandibula. Rekonstruksi rnandibuJa dlperlukan
'ekonStruksi
pasca reseksl tumor mandibula. Mafdibula berperan dalanr
mempe.tahankan henLLrk $/ajah. Selain itu nrandibula juga berperan
dalam mernpertahankan jalan napas serta menunjang idah, olol s-.rta
gg geligi. Rekonstruksi tldak hanla mempcrbalki tulanB, namun
d perlukan resrorasi menyeluruh fungsi mastikasi, bicara dan gerak
mulut.
Teknik rekonstruksi nr.rndibula yang dipilih adalah menggunakan
hee tascularized iibular grafi. Fibula mcrupakan jabir pilihan utama
untuk rekonslrlrksi hampir seluruh segmen defek mandibula, kualitas
pembuluh darah jabir illi sangal baik, panjang tulang yang bisa
d ambil hingga 27 cm. Posjsi j.rbir ynn8 terletak diL!ngkai ba$'ah
memudahkan diseksi secara benamaan dengan rescl(si tumor d
mandibula.
Pada pasicn pasca opernsi dllakukan mobi isasl selama I
minggu, Lrntuk diet pada pasien me a ui sondc larnbung. Hnl ini sesuai
dengan kepustakaan. Hari ketiga pasca operas pasien di edukasi
untuk (Lrmur beLadine dan sikat gigi, hal ini iidak sesuai dengan
kepustakaan bah$,.r lrlgnsi pada daerah mulutdilakukan I minggu
palca operasi. Pada luka operasi pasien ckstraoral t dak tcrdapnt tanda
r{eksi, luka operasl kering. l'asca operasi hari ke I 1, pasien dilakukan
pei criksa.rn ioto schedel anlerior posterior dan lateral, tampak posisi
I bu ar graft m ring, hal in d,rpaL terjadi karena kurang kuatnvafiksasi
Ibular pada prosesus konclilus, dan banyaknya jaringan lunak yang
hialrg sehingga tidak ada yang menahan fibular. Pada pasien juga
terdrpat borc c.{posc hal ini dapal rerjndi dan merupakan salah satu
25)
komplikasi dari insisi lip split. Pasien dilakukan revisi fibular 8raft,
dilakukan fiksasi dengan wire pada daetah zygoma Untuk bone
eksposenya iuga telah dilakukan penjahitan primer, sehingga tjdak
diodp"tLd,l kembdli el-pose.
Pasca operasl hari keduapuluh ri8a, pada pasien terdapat bone
exspose kembali pada sisi intraoral tepat di luka insjsi Pada daerah
bibir, pasien direncanakan untuk dilakukan revisis pada luka yang
terdapat bore expose 3 rninggu lagi, pada pasien juga direncanakan
dikonsulkan kebgain prostodonsi untuk pemasangan protese glgi.
Prognosis pada pasien ini, ad vitam adalah dubja ad bonam
diharapkan dengan dilakukannya reseksi segmental dan rekonstruksi
mandibula akan meningkatkan kualitas hidup pasien, pasien daPat
kembali rnelakukan peketjaan sebagai Suru tari, ad fungsionam
dubia ad bonam, dengan dilakukanya rekonstruksi mandibula pada
pasien, diharapkan dapat berperan dalam mempertahankan jalan
napas, menunjang lidah, memperbaiki tulang juga berperan dalam
fungsi mastikasi, bicara dan Serak mulut, pasien direncanakan
menggunakan protese 8i8i. Ad sanationam dubia bonam karena
denSan dilakukannya reseksi segmental atau hemimandibulektomi
maka diharapkan angka rekurensinya kecil.
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari kasus ini adalah
pengangkatan tumorsebersih mungkin untuk mencegah kemunSkinan
kekambuhan. Tantangan bagi kasus ameloblastoma berukuran besar
adalah tidak hanya elGtipasi secara utuh, tetapi yang harus disadari
idal.h teknik terbaik Lrntuk rekonstruksi mandibula
DAFTAR PUSTAKA
1. Sami salihu. Ameloblastoma and treatment. Kosova Journal of
Kosova 2009i3i 11 7-
254
2. M!niz P, Pereira,Vasconceloz,Souza, Maria.L, Myrian C.
Desmplasiic ameloblastoma in maxilla repoft olcase and revie\ /
255
13. Kieserman, S, Baker P, Eberle R. Ame oblastoma of maksila : a
series ofthree cases. (cited 2007 march 2). Available from:http://
u/ww.bim.edu/oto/grand/8 I 09 1. html.
14. ChoiYS, Asaumi, Hisatomi M etc. a case of recurrent ameloblastoma
developing in an autogenus iliac bone graft 20 years after the
initialtreatment. Dentofacial radioiogy 2006; 35:43 6
15. Waldron C.A. Odontogenic Cyst and Tumors, in : Oral and
Maxillopacial Pathology,ed Neville.B.W.et al, Philadephia,
London. Toronio.WB. Cornpany 1995;2: 51 1-570
16. Cosola,Turco, Bizoca,Capodjfero, Lo Muzio Ameloblastoma
of lhe law and maxillary bone: clinical study and report of our
experience.Avances En Odontoestematologia 2007;23.36A'73
1 7. H edog.Doenja. Ameloblastoma of the laws : A Critical reappraisal
256